2. Leonardo, Ivanno, Vianna

16 tahun kemudian... Kita akan memulai ceritanya dari sini, selamat menikmati dunia baru, dunia yang sering kita bayangkan sebagai utopia, namun sering diperdebatkan akibat kemajuan peradaban, semuanya akan kita bahas satuper-satu, semoga kalian tidak tersesat. Salam sapiens.

 

Mobil Aston martin keluaran 35 tahun yang lalu melintasi jalanan besar Roma, orang-orang dengan robot kecil pendamping mereka berkeliaran dimana-mana. Ada tukang roti yang memiliki pintu mesin yang bisa memperlihatkan dapur mereka, ada pegawai swasta yang dimarahi atasan melalui surat kabar elektronik berupa hologram, ada petugas lalu lintas yang mengawal berbagai sarana terbarukan menggunakan motor yang serupa dengan banteng. Kita adalah kumpulan manusia yang sedang berteman dengan AI dan Robot, semua kacau dan menakjubkan bersamaan.

di dalam mobil Aston Martin yang tua itu, ada seorang pria muda yang baru sampai di negeri kelahirannya.

"Tuan Leo, bagaimana kabarnya selama di Cambridge?" sapa sang supir bersetelan abu-abu dengan senyum ramah, pria ini sudah lumayan tua.

Sang pemuda bernama Leo memberikan senyuman tipis, "Menakjubkan Rollo" balasnya.

----

Hotel Terbesar yang bisa kalian lihat di seantero Roma, Italia. Hotel itu memiliki kapasitas yang luar biasa besar dan memiliki fasilitas yang tidak dimiliki hotel lain. Mereka menyediakan ruang waktu, time-capsule. Semacam dunia kecil saat sebelum teknologi mengambil alih dunia, serta menampilkan begitu banyak kesenian dari asia tenggara. Oh, tidak lupa, hotel ini terkenal karena berita-berita menegangkan yang tidak bisa ditinggalkan, ada satu orang yang bertanggung jawab atas semua berita hangat di media sosial maupun dunia berita elektronik lainnya.

"Ibu! Apa ada yang melihat jam tanganku?" seorang pemuda menuruni tangga besar bak istana.

Sang ibu sedang sibuk memberikan arahan kepada para maid, penata bunga dan sou-chef di lobby utama yang sangat ramai.

Dari belakang seorang lelaki tua menepuk bahunya, "Kamu meninggalkannya di garasi, tak sengaja kulindas dengan Aston Martinku" lalu ia memberikan jam tangan yang masih utuh tidak tergores sedikitpun.

"Ivan, Apa yang kamu lakukan di universitas sebenarnya? Menciptakan alat-alat james bond?" tanya sang pria tua.

Ivan tertawa sambil menepuk-nepuk bahu sang pria tua, "Sesuatu yang keren ayah" ujarnya sambil menghampiri sang ibu.

Sebuah bukit luas dengan ratusan ribu bunga liar dan ilalang menyelimuti pemandangan. Dua wanita sibuk mengabadikan momen dengan berfoto ria menggunakan Drone tipe Fairy. Italia, masih menyimpan sisi-sisi yang tidak tersentuh mesin dan perangkat keras, terutama semua yang berhubungan dengan sejarah dan bunga.

"WHOAAA" teriak wanita muda sambil menjalankan dronenya ke-udara.

"Hati-hati Via!" terlihat perempuan seusia wanita yang sibuk menikmati pemandangan berjalan lemah dibelakang.

"Vi... Kita harus cepat pulang... Leo sebentar lagi sampai... Kau.. Akan kena marah Rollo lagi" napas kawannya ini memburu.

Via tersenyum lebar, dengan voice command dengan cara bersiul, ia memanggil Dronenya kembali.

"Luci ku sayang, kamu takut kena marah Rollo, atau ingin cepat-cepat bertemu Alfredo~~o" sambil bergaya memeluk dan seolah menciuminya.

Luci terbakar malu sambil melempari Via dengan sendal, ya benar, sendal jepit.

"Aw! Galak sekali Lucia ini, bagaimana Alfredo tersayang saat di kasur nanti? Pasti dia kaget sekali ya kamu aggresif sekali~" ujarnya usil.

"VIANNA!!!!!"

---

Terakhir, di suatu tempat yang belum kita ketahui namanya, semua serasa tidak jauh berbeda dengan dunia pada tahun 2000-an awal. Negara yang sangat, sangat unik juga tertutup.

Latar yang berbeda, belahan dunia yang berbeda, ketika para golongan muda di abad ini sibuk mencari cara untuk memajukan peradaban.

Satu daerah ini nampak masih sama seperti 21 tahun yang lalu.

"Ku sudah ditempat" di suatu tempat daerah eropa yang masih belum terlalu banyak tersentuh kemajuan teknologi, soorang pria masih menelpon menggunakan hp tua keluaran 2000 awal, sedangkan para pemuda di dunia baru yang moderen ini telah menggunakan perangkat paling canggih bahkan tidak perlu lagi menggunakan telepon genggam, mereka menggunakan kacamata satu lensa pintar.

"Bagaimana langkah selanjutnya?"

"oh baiklah..."

"Ya, aku memang sudah bersiap menuju Roma"

"Yes sir, Ranov Kharitov"

.

.

.

.

.

 

 

Terpopuler

Comments

Ryosa

Ryosa

lanjut thor keren

2021-10-21

1

anggita

anggita

semangat trus mbak Author.,👍 like dari novel silat 13 pembunuh.

2020-12-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!