Misi Pertama(revisi)

Di markas besar War To Peace. Kota Blitz, keraaan Eastern

“selamat kau diterima. Mulai sekarang mohon bantuanya, Hayato.” Bulet sebagai pemimpin pasukan War To Peace menerima lamaran Hayato.

“huh?” Hayato keheranan setelah mendengar ucapan Bulet.

“kau tak senang ya?” balas Bulet.

“tidak, bukan begitu maksudku. Kenapa kau langsung menerimaku, padahal kau belum mengujiku” jawab Hayato.

“kalau kau ingin sekali mendapatkan ujian, baiklah akan kuberikan. Hayato bunuhlah pemimpin pasukan Silent Kill.” ucap Bulet sambil memberikan sebuah foto orang itu yang di lukis oleh tim penyidik.

“hahaha kau pasti bercanda. Membunuh orang nomer 1 disana tidaklah mudah.” Hayato tertawa kecil setelah melihat foto itu yang berisi tentang informasi orang itu.

“aku tadi melihat loh, pertarunganmu di arena. Kau menang dengan susah payah, tapi sebenarnya kau memiliki kekuatan lebihkan. Kenapa kau tak menggunakanya?” Tanya Bulet yang keheranan dengan kelakuan Hayato.

“Sebenarnya kau tahu dari mana?” ucap Hayato.

“tadi ada wanita datang kesini, dia bernama Mona.” balas Bulet.

“dasar Mona. Aku harus mengakui kalau dia sangat membantu” batin Hayato.

“bagaimana? Kau ingin menerima ujianya atau tidak? Yah walaupun kau tak menerimanya, kau akan tetap masuk pasukan ini sih.” Bulet memperlihatkan selembaran kertas yang berisi detail yang lebih akurat.

Hayato melihat kertas itu dan terkadang Hayato menunjukan wajah yang keheranan kenapa orang itu bisa menjadi yang terkuat di pasukan itu padahal kekuatanya tidak ada yang menakutkan.

“baiklah, aku terima. Lagi pula aku suka yang merepotkan.” Hayato berdiri dari kursi dan segera pergi menuju kerajaan Burg.

<><><>

Kejadian 8 tahun yang lalu

Hayato saat itu sedang berlatih bersama Khan, Hayato melakukan latihan selama 2 tahun dan akhirnya selesai.

“WOW. Kau hebat sekali, kau memerlukan 2 tahun untuk mempelajari sihir yang kuajarkan. Padahal aku hanya perlu waktu 1 tahun sih.” ucap Khan sambil membanggakan dirinya.

“iya iya, terserah kau. Jadi, tak ada sihir yang kau ajarkan lagi ya?” tanya Hayato.

“ya. Kau sudah lulus.”

Setelah mengatakan itu, Khan terlihat melangkah kedepan mengarah ke Hayato yang terlihat sedang mengatur pernapasannya setelah melakukan pelatihan yang cukup menguras banyak tenaga.

"ada yang ingin aku tanyakan, Hayato. ini soal masa depanmu. saat kau besar nanti, kau ingin menjadi seorang pria yang seperti apa?"

“hmmm,,,,mungkin aku ingin menjadi orang terkuat lalu dalam kekuasaanku, dunia ini akan kubuat damai untuk selamanya.” Hayato sangat semangat mengucapkanya.

“kalau begitu kita sama. Bagaimana kalau kau ikut organisasi Time Keeper?” Khan menawari Hayato untuk ikut ke organisasi yang dia pimpin.

“Time Keeper?”

“itu adalah organisasi yang aku buat sendiri dan organisasi itu akan membuat dunia ini menjadi damai untuk selamanya.” ucap Khan sambil mengangkat jari telunjuknya ke atas langit yang biru.

“kalau untuk perdamaian, aku akan melakukan apapun.” ucap Hayato sambil tersenyum.

“baiklah. Sudah diputuskan, mohon bantuanya Hayato.” Khan mengucapkanya sambil berjabat tangan dengan Hayato. Hayato yang senang, menerimanya dan ikut bergabung dengan organisasi Time Keeper.

<><><>

Di perbatasan antara kerajaan Eastern dan kerajaan Burg

Hayato menggunakan kuda untuk pergi ke markas besar pasukan Silent Kill di ibu kota kerajaan Burg dan saat perjalanan, Hayato mendengar suara yang mencurigakan tepatnya di desa Vile. Desa itu termasuk kekuasaan kerajaan Eastern dan Hayato wajib menyelidiki suara aneh apa itu.

Saat Hayato memasuki desa itu, terlihat sangat mencurigakan. Tidak ada orang satupun yang keluar dari rumah dan bahkan perkebunan di desa itu seperti habis dirusak oleh seseorang.

Hayato yang penasaran mencoba memasuki rumah warga satu persatu. saat berhasil membuka pintu dari salah satu rumah warga, Hayato hanya melihat sebuah ruangan yang saat itu terlihat sangat berantakan.

Satu persatu barang yang seharusnya tertata rapi justru tergeletak di bawah.

Merasa ada yang janggal, Hayato segera keluar dari rumah itu untuk melihat rumah warga yang lain yang berkemungkinan bernasib sama seperti yang Hayato lihat di dalam rumah itu.

“emmmmm.”

Sebuah suara muncul dan entah darimana membuat Hayato semakin waspada. Hayato yang merasa ada yang salah langsung mempercepat langkahnya untuk menggeledah satu persatu rumah warga.

Beberapa menit berlalu dan suara itu mulai menghilang. Hayato yang mulai resah, langsung menggunakan cara lain.

“HOY...... ADA YANG MENDENGARKU.... KALAU KAU DENGAR, UCAPKAN SESUATU!” teriak lantang Hayato.

Suara itu muncul lagi dan kali ini suaranya sangat dekat. Hayato berlari menuju ke sumber suara yang ternyata mengarah ke sebuah gereja yang tidak jauh dari rumah sebelumnya.

Setelah tiba Hayato mencoba untuk membuka pintunya akan tetapi ia tidak bisa karena pintu itu dikunci dari dalam.

“kalau begitu, akan kubuka paksa.” ucap Hayato sambil tersenyum kecil.

***

Belasan penjahat berserta puluhan warga terlihat di dalam gereja itu. para penjahat itu terlihat memegang senjata tajam di salah satu tangan mereka sedangkan puluhan warga itu terlihat tidak bisa bergerak karena kedua tangan mereka tertali menggunakan tali tambang.

“apa dia sudah pergi?” ucap penjahat yang ada didalam gereja sambil memegang pedang.

“entahlah. Coba kau lihat.” balas pemimpin penjahat itu sambil menyuruh orangnya pergi mengecek Hayato.

Penjahat itu mematuhi pemimpinya dan mendekati pintu keluar. Setelah tiba di dekat pintu keluar, penjahat itu tidak mendengar suara apapun dan hanya keheningan saja yang menghiasi dari luar gereja itu.

“sepertinya dia sudah per-“

Boom!!

Ledakan yang cukup keras terdengar membuat pintu keluar dari gereja itu seketika hancur akibat serangan seseorang dari luar.

Penjahat yang berada di dekat pintu keluar juga terkena dampaknya. ia terpental jauh lalu menabrak dinding dengan cukup keras hingga membuat dinding itu berlumuran darah.

Seseorang dengan langkah yang santai, memasuki gereja itu dari sebuah lubang yang terbentuk akibat ledakan sebelumnya.

“sihir angin... tinjuan angin, ternyata kerusakanya sampai seperti itu,,, ternyata sihir ini bagus juga.” Hayato senang dengan sihirya lalu dengan tatapan khasnya, ia menatap dingin semua penjahat disana.

“sial dia penyihir,,,, cepat gunakan tawanan sebagai sandera.” teriak pemimpin penjahat itu dengan mengarahkan pedangnya ke bawahanya untuk segera bergerak.

dengan wajah yang tidak merasa bersalah, semua penjahat yang saling berdekatan dengan warga langsung mengarahkan pedangnya membuat warga semakin terancam.

“kalau kau tidak mau mereka dibunuh maka menyerahlah dan serahkan dirimu!” teriak pemimpin penjahat itu lalu mengarahkan pedangnya ke Hayato.

“kau cukup kasar ya, kalau begitu akan kutunjukan sebagian kecil kekuatanku.”

Dengan sangat cepat, Hayato menghilang dari hadapan sekelompok penjahat itu membuat pemimpin dari penjahat itu langsung menunjukan raut wajah yang ketakutan sekaligus panik.

“sial dimana bocah itu” pemimpin penjahat itu terkejut dengan kecepatan Hayato yang setara dengan kecepatan cahaya.

Belum ada satu detik setelah hayato menghilang. bawahan penjahat itu tiba tiba tergeletak dalam keadaan tak bernyawa.

Warga disana terkejut ketika orang yang menyadera mereka tiba tiba mati dalam keadaan mengerikan.

“m-mustahil.” pemimpin penjahat itu melihat para bawahannya yang sudah mati itu sambil menjatuhkan pedangnya.

“sebaiknya kau menyerah atau kubuat kau bernasib seperti mereka.” ucap Hayato yang muncul di belakang penjahat itu sambil menunjuk bawahan penjahat itu yang mati tak berdaya menghadapi kekuatan Hayato.

“AKU TAK INGIN DITANGKAP..... AKU TAK INGIN DISIKSA!” teriak penjahat itu lalu mengambil pedangnya dan mencoba bunuh diri menggunakan pedang itu tapi belum sempat bunuh diri kedua tangan penjahat itu terpotong oleh angin yang berasal dari sihir Hayato.

“enak sekali kau,,, tak mau bertanggung jawab dan langsung meninggalkan dunia ini.” Hayato memarahi penjahat itu.

Berteriak kesakitan sambil berusaha menutupi lukanya, itulah yang dilakukan pemimpin dari kumpulan penjahat itu.

Setelah diobati lukanya. Penjahat itu dibawa oleh pasukan kerajaan untuk dipenjara sementara Hayato segera pergi dari desa itu agar waktunya tidak terbuang sia sia.

<><><>

Kerajaan Burg adalah kerajaan yang sangat maju di segala bidang dari pada kerajaan Eastern dan karena keunggulanya di segala bidang, kerajaan Burg menyatakan perang dengan kerajaan Eastern sejak 6 tahun yang lalu dan sampai sekarang belum ada pemenangnya.

Pasukan yang paling banyak mereka kerahkan sepanjang pertempuran adalah pasukan khusus Silent Kill. Silent Kill adalah pasukan yang berisi penyihir penyihir yang berbakat dan berada di peringkat Platinum.

Jika Hayato berhasil membunuh pemimpin pasukan itu maka pasukan mereka akan ketakutan dan semangat bertarung mereka akan menurun drastis.

Bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!