DIA 3

Sena berjalan ke tempat duduknya dengan jantung yang berdebar debur tak karuan.

"Kenapa ini gue, padahal gue sama sekali belum kenal dia. Tuhaann apa hambamu ini jatuh cinta?? Sepertinya iya." Jawabnya sendiri.

Sena duduk dengan hati-hati, pura-pura tak melihat siapapun disana mungkin akan lebih aman pikirnya.

Untuk menghilangkan kegugupannya Sena memainkan sebuah game di handphonenya.

"Sena..." Panggilan dari seseorang membuat Sena kaget dan menjatuhkan handphonenya.

"Buseet gagal acara pura-pura gak lihat gue....." Batinnya memekik.

Sena pun menoleh ke asal suara. "Eh kak Wahyu, ha...hai." Ucapnya gugup.

"Kok gugup? Gak usah grogi gitu lah Sen.."

"Enggak kok kak, gak gugup."

"Mana makanan lo? Belum pesan?"

"Udah pesan kok, lagi di pesanin temen maksudnya..hehe"

"Oh gitu, mau gabung gak? Sekalian gue kenalin sama teman-teman gue". Tawaran dari pemuda bernama Wahyu itu semakin membuat Sena ingin segera pergi.

"Ah ga usah ka. Aku di ..."

"Ayo sinii.." Potong Wahyu.

"Bro kenalin nih temen gue, anak baru, namanya Sena.."

Sena tersenyum kikuk, "hay semua gue Senavia.."

"Gue isan.."

"Gue Ridwan"

"Gue Riki"

"Gue Erick".

Mereka saling menyebutkan nama masing-masing.

"Ooooh jadi dia Erick." Batin Sena seraya terbengong.

"Sen..." Wahyu menepuk bahu Sena, membuat gadis itu gelagapan dan tersadar dari lamunan singkatnya.

"Ah i-iya kak..." Jawabnya terbata.

"Bengong lagi kan? Kenapa sih banyak bengong??"

"Enggak bengong kok.."

"Gue balik duduk disitu ya kak.." Pamit Sena

"Gak disini aja Sen? Gabung sama kita." Timpal Riki

"Enggak deh kak, lain kali pasti gabung deh..."

"Oke oke". Jawab Riki

Sena kembali duduk di bangkunya. Dan tak lama teman-temannya datang dengan masing-masing makanan yang mereka pesan.

"Nih pesanan loh." Ucap Riri seraya memberikan es cappucino pesanan Sena.

"Thanks ya..."

"Lo ngapain tadi disana? Lo kenal sama mereka?" Tanya Vika yang tadi melihat Sena sedang bersama Wahyu dan teman-temannya.

"Oh itu, tadi kak Wahyu ngenalin teman-temannya." Jawab Sena.

"Lo kenal sama siapa tadi? Wahyu ya?" Kali ini, Siska yang bersuara.

"Kenal, tapi baru kamarin-kemarin sih. Kebetulan juga nyokapnya kak Wahyu teman ibu gue waktu sekolah."

"Oohh...ganteng ya dia, manis-manis gimanaaa gitu." Kata Vika

"Elu giliran yang ganteng aja sigap lu..." Kini giliran Riri yang sewot.

"Emang manis siiih..." Kata Siska

"Hiiisss kalian sama aja.."

Sena hanya senyum-senyum gak jelas mendengar ketiga temannya adu mulut, padahal yang membuat dia senyum-senyum bukan mereka, tapi dia yang bikin hati Sena nyut-nyutan..Ya, dia Erick Raditya. Entahlah ini cuma sekedar rasa kagum atau jatuh cinta. Sena hanya membiarkan perasaannya mengalir begitu saja tanpa berniat menahannya, tanpa dia tau akan berakhir indah atau malah pedih. Entahlah....

Dalam diam dia memperhatikan setiap gerak gerik Erick. Senyumnya, tawanya bahkan kesalnya. Erick begitu sempurna dimata Sena, baru pertama bertemu dengannya bahkan pengaruhnya begitu kuat untuk getaran jantungnya. Apakah ini cinta pertama?

Atau bahkan cinta sepihak yang berujung kepedihan. Sena hanya berharap suatu saat cintanya terbalaskan.

Kekaguman Sena untuk Erick perlahan berubah menjadi cinta. Cinta dalam diam lebih tepatnya.

Setelah mereka menghabiskan semua makanannya mereka pun kembali ke kelas, karena bel masuk Lima menit lagi akan menunjukan bunyinya.

Sena berjalan dengan memegang dadanya yang masih terasa berdesir.

"Apa gue gila??" Batinnya.

Kenapa hanya dalam beberapa hari saja rasanya sudah sedalam ini mencintai seorang Erick.

"Gue belum pernah kaya gini sebelumnya. Oh tuhan, cinta macam apa ini??" Batinnya lagi..

Terpopuler

Comments

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn

next

2021-11-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!