DIA 2

"Oh kelas 2 ya tante?".

"Iya nak, namanya Wahyu. barangkali kamu kenal?".

"Wahyu?". Ulang Sena.

"Iya Wahyu. Kenal gak sayang?"

"Kayanya Sena kenal tante, tadi Sena gak sengaja nabrak ka Wahyu tan".

"Duuh Senaa, kamu tuh ya cerobohnya gak hilang-hilang". Timpal sang ibu.

Gadis itu menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal, kemudian berucap.

"Maaf ya tante".

"Gak papa lah San, Sena juga ga sengaja kan."

Jawab tante Rima pada bu Susan, yang adalah ibunya Sena.

"Ya sudah San aku pamit ya, kapan kapan main lagi. Sen nanti main ya ke rumah tante".

"I..iya tante". Jawabnya kikuk

⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘

Pagi menjelang, seperti biasa Sena pergi ke sekolah di antar sang ayah.

Sesampainya di sekolah Sena berpamitan pada sang ayah.

"Yah, Sena masuk yah, ayah hati hati pulangnya."

"Iya bawel". Jawab ayah seraya mencubit hidung mancung putrinya yang membuat gadis itu terkekeh.

Sena berjalan masuk ke kelasnya. Sesampainya di kelas dia melihat Riri dan teman-temannya yang lain sedang asik tertawa.

"Woy asik banget ketawanya".

"Eh elu Sen, baru nyampe? ngangkot lo?". Tanya Vika.

"Gue di anter ayah." jawab Sena.

Tak berapa lama bel masuk berbunyi, guru mata pelajaranpun masuk dan kegiatan belajar mengajar di mulai.

⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘

Bel istirahat berbunyi. Terdengan helaan nafas dari murid-murid yang lelah dan kantukpun seketika hilang.

Mereka berhamburan ke luar kelas untuk sekedar menghirup udara segar ataupun makan makan di kantin.

"Guys kantin yu". Ajak Siska.

Yang di jawab anggukan dari ke tiga temannya.

Saat sedang berjalan di lorong kelas tanpa sengaja Sena melihat DIA lagi. Dia yang di kagumi Sena.

"Dia.." Bathin Sena.

"Oh tuhan oh tuhan dada gue". Gumamnya, gadis itu memegang dadanya yang terasa berdebar. "Kenapa ini?". Gumamnya lagi.

Sena berpapasan dengannya, pemuda itu terlihat dingin dan cuek tapi juga ramah.

Lamunannya buyar karena sebuah tepukan di bahunya.

"Hay". sapa Wahyu.

"Eh kak Wahyu, hay juga".

"Ngelamun ya? Kesandung loh lama-lama bengong."

"Enggak kok. Gue gak bengong." Jawabnya.

"Itu tadi apa? Sampe mau ngiler gitu".

"Isshhh kak Wahyu maahh".

"Ngomong-ngomong kemarin nyokap gue cerita sesuatu loh".

"Ah ituu, iya kak kebetulan gue ketemu tante Rima di toko ayah." Sena cengengesan sendiri jadinya.

"Kebetulan ya Sen?". Ucap Wahyu.

"Iya kak". Jawab Sena.

"Yu lo lama ya." Tampak seseorang menepuk bahu pemuda bernama wahyu itu.

"Sorry sorry Rick". Jawab Wahyu.

Deg...

"Jantung gue..oh my god." Bathin Sena.

"Sen duluan ya". Seketika itu juga Sena tersadar dari kegugupannya.

"Eh iya kak Wahyu". Jawab Sena.

"Senaaa buruaann!!". Teriak Vika.

"Iya iya bentar, cerewet nih". Gerutunya.

Sesampainya di kantin, ke empat sekawan itu memesan makanannya masing-masing.

"Ri pesenin gue dong, gue cari tempat duduk dulu."

"Oke lo mau apa?". Jawab Riri.

"Es capucino aja".

"Gak pesan makan lo?".

"Gak lah gue masih kenyang Ri."

"Oke lah kalo gitu."

Sena pun celengak-celinguk mencari tempat duduk yang masih kosong.

Dan yang bikin Sena dag dig dug adalah tempat duduk yang tersisa hanya bangku yang berdekatan dengan Wahyu dan kawan kawan.

Sena jadi gugup sendiri jadinya.

"Duh gimana niihh?". Gumam Sena.

"Maju deh daripada gue pegel, jantung jangan gini doooonggg." Teriak bathin Sena.

Terpopuler

Comments

Indriyani Iin

Indriyani Iin

seprtinya critanya menarik utk dilnjtkn bacanya ...

2021-08-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!