DIA

"Aww". Pekiknya.

"Maaf-maaf ". Ucap pria itu.

"Gue yang minta maaf. Lo jadi basahkan kena es gue".

"Gapapa ko, gue juga gak liat-liat tadi. Anak baru ya?".

"Iya." Jawab sena

"Kenalin gue Wahyu, anak 2 IPA ".

"Oh maaf ka".

Sena jadi kikuk sendiri karena menabrak kakak kelasnya.

"Gak papa ko, ga sepenuhnya salah lo". Jawabnya seraya tersenyum.

"Kalo gitu gue bantu bersihin atau gimana ya gue jadi bingung."

"Gak usah, gue gapapa ko, lagian cuma basah dikit." Pemuda itu mengedipkan sebelah matanya.

"Gitu ya, ya udah sekali lagi maaf ya ka." Ucap Sena.

"Iyaa gak papa. Eh lupa, nama lo siapa?". Tanya Wahyu.

"Senavia. Panggil sena aja ka."

"Oke sena, gue cabut ya."

"Siap ka. Maaf sekali lagi, gue jadi ga enak."

Seena pergi untuk memesan es nya lagi, lalu duduk bergabung bersama Riri.

Namun ternyata Riri tak sendirian, ada dua orang lagi yang menemaninya.

"Sen sini". Gadis bernama Riri itu melambaikan tangannya.

"Eh iya Ri".

"Kenalin nih Siska sama Vika."

"Hay jawab keduanya."

"Hay Sis, Vik. Salam kenal ya, kalian kelas berapa?".

"Kita sekelas loh Sen". Jawab Vika.

"Emang yah? Sorry gue belum terlalu ngeuh sama temen temen yang lain."

"Gue juga". Timpal siska. "Gue juga baru kenal sama Vika doang. Terus kenalan sama kalian deh."

"Mulai sekarang kita temen oke."

"Oke oke oke". Mereka berucap kompak seraya tertawa.

Bel pertanda waktunya pulang pun berdering, ke empatnya kompak untuk keluar kelas bersama.

"Gue duluan yah". Gadis bernama Riri itu melambaikan tangannya.

"Oke Ri hati hati".

"Siiiiip." Riri mengacungkan ibu jarinya sebagai pertanda ia akan baik-baik saja.

"Sen pulang sendiri?". Tanya Vika

"Iya vik biasa ngangkot gue". Gadis itu terkekeh.

"Bareng dong Sen". Timpal Siska.

"Yuk buruan panas Sis".

"Bentaran atu lah, jangan di tinggal dong".

Sesampainya di rumah.

"Assalamualaikum ibu."

"Waalaikum salam anak ibu". Jawab ibu sambil terkekeh.

"Laper bu".

"Ya udah sana shalat dulu, abis itu makan yah. Ibu pergi dulu nganterin makan siang buat ayah kamu."

"Siap ibu komandan."

"Kamu nih, ya udah ibu pergi dulu. Assalamualaikum".

"Waalaikum salam bu".

Sena pergi ke kamarnya. Dia merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur berukuran kecil itu.

"Ah ya ampun lelahnya, dia siapa ya. Kok gue keinget dia terus sih."

Gadis itu memegang dadanya yang berdesir ketika mengingat sosok yang begitu tampan dimatanya.

Teringat kalau dia belum shalat dia pun segera pergi ke kamar kecil untuk membersihkan diri dan berwudhu.

Setelah selesai dengan kewajibannya pada sang khaliq gadis itu keluar untuk makan.

"Sepi banget, apa ketoko aja ya?". Gumamnya.

Dia pun pergi ke toko yang tak seberapa jauh dari rumahnya. Sesampainya di toko Sena melihat ibunya sedang berbincang dengan seseorang yang usianya tidak jauh dari ibu.

"Ayah ibu". Sapanya.

"Eh anak ibu, kamu udah makan kan??" Tanya ibu.

"Udah dong bu, kenyang banget malah".

"Oh iya nak kenalin ini teman sekelas ibu dulu waktu sekolah, namanya bu Rima".

"Tante". Gadis itu menunduk sopan dan mencium punggung tangan wanita paruh baya di depannya.

"Ini Sena ya? Udah besar kamu yah?".

"Iya tante".

"Sekolah dimana Sen?". Tanya tante Rima.

"Di SMA Nusa Bakti tante." Jawabnya.

"Loh anak tante juga sekolah disana loh. Tapi dia udah kelas 2."

"Siapa tante? kali aja aku kenal."

siapa yaa kira kira😜😜

Terpopuler

Comments

re

re

Si dia mungkin

2021-11-15

0

senja sore

senja sore

baru baca moga bagusss

2021-06-25

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!