Disepanjang perjalanan hanya ada keheningan, aku hanya menundukkan kepalaku dan tiba-tiba ia berhenti dan
Membuatku menabrak punggungnya.
"Aduhh, kok berhenti tiba tiba sih," rintihku sambil memegang jidatku.
"Udah sampe mau jalan kemana lagi hah?" ucap Arlezi dingin dengar wajah datarnya.
"Ohh, maaf aku enggak tau kalo udah nyampe," ujarku.
'Mukanya datar banget sih,' batinku.
"Mangkanya jalan itu tegap bukan nunduk bodoh!" ledeknya dengan muka datarnya.
Semakin membuatku kesal melihat muka datarnya itu.
"Oke, makasih nasehatnya, byez" ucapku sambil menekan kata, bye.
'Dasar cewek aneh' batin Arlezi.
*********
Arlezi Wijaya Orlando merupakan anak kedua dari pasangan Revan Orlando dan Vava Orlando orang yang terkenal didunia kerena perusahaan memiliki cabang berbagai negara. Meski sikap nya cuek, dingin, dan jarang tersenyum. Arlezi mempunyai seorang adik bernama Celsi.
Celsi Putri Orlando merupakan anak bungsu dari keluarga Orlando memiliki kulit putih, hidung mancung, senyum pipinya ,gisul dan dia sangat baik, ramah, disekolah ia berpenampilan sederhana dan hobi mengendarai sepeda. Jadi tidak ada yang tahu bahwa Celsi merupakan anak dari orang terpandang di seluruh dunia, kerena Celsi suka menutup diri.
Setelah sampai dikelas Caliss mengetuk pintu dan mengucapkan salam "Assalamu'alaikum, Bu," sapaku pada Guru.
"Waalaikumsalam, ada keperluan apa nak?" tanya guru tersebut.
"Saya murid baru Bu, saya ditempatkan dikelas X.2," ujarku pada Bu Guru.
"Ohh, silakan masuk, anak-anak kita kedatangan murid baru," ucap guru kepada murid-murid.
"Silakan perkenalan nama kamu." ujar guru itu.
"Per--perkenalkan nama saya Calissa Luveni saya pindahan dari Bandung," ucapku terbata-bata, jujur soal tinju aku kuat dan berani tapi, soal perkenalan diri didepan orang banyak membuat nyaliku ciut.
'Gada cantik-cantiknya kirain cantik' ledek siswa.
'Apaan jelek gitu aelah, cocok banget sama si miskin dibelakang' hina siswi itu.
Aku hanya sabar dan mendengus kesel mendengar ucapannya.
"Sudah... sudah," tegas guru.
"Kamu duduk sama Celsi ya, Celsi berdiri," sambungnya.
Iya, dia adalah Celsi adik dari Arlezi dia sering dibully karena tampilannya, dan dia duduk sendirian karena tidak ada yang mau dibully sama geng sekolah, karena deket dengan gadis incaran bullying disekolah. Dia juga pernah dibully karena sering berdekatan dengan Arlezi karena menurut mereka Celsi nggak pantas deket sama Arlezi.
"Sa---ya Bu," ucap Celsi dan berdiri mengangkat tangannya.
Caliss berjalan menuju meja dibelakang dan duduk disebelah kanan Celsi.
"Anak-anak keluarkan buku pelajaran kalian dan buka halaman 22," tegas guru.
"Hai namaku Calissa Luvenia nama kamu Celsi apa?" sapaku pada Celsi.
"Ha--hai namaku Celsi Awijaya," ucap Celsi, gugup.
"Kenapa kau gugup sekali santai aja kita kan teman," ucapku santai.
"Ka---kau belum tau siapa aku, jangan dekat-dekat denganku atau kau akan dibully juga sepertiku," ketusnya, lalu memalingkan wajahnya.
'Dibully jadi dia sering dibully, nggak bisa dibiarin gue bakalan bantu dia,' batinku.
"Ahh, kalo masalah itu tenang aja, mulai sekarang aku akan jaga kamu aku ini kuat loh, cuma pemalu aja kalo harus berhadapan dengan orang banyak kayak tadi gagap, hehe," ucapku cengengesan.
"Tapi---." Belum selesai bicara kalimatnya terpotong saat guru menegur kami.
"Celsi dan Calissa kalo kalian mau ngobrol diluar aja," ucap guru tersebut sinis.
"Nggak Bu maaf kami mau belajar," ucapku sambil mengambil buku didalam tas.
Setelah beberapa jam akhirnya pelajaran pertama selesai bel istirahat berbunyi.
Kring ... kring ... (Bunyi Bel)
"Baiklah, anak-anak sampai jumpa minggu depan pelajaran selanjutnya, assalamu'alaikum," ucap ibu guru.
"Waalaikumsalam," ucap kami semua.
"Kamu mau ke kantin nggak?" tanyaku pada celsi.
"Tapi kalo kamu sampe dibully juga gimana aku nggak mau ah, biar aku sendiri aja yang ngerasain," jelasku.
"Udah nggak papa aku itu kuat kok," ujarku, lalu menarik tangan Celsi menuju kantin.
Sesampainya dikantin kami mencari tempat duduk kosong dan kami tidak menemukannya karena Kanti sudah ramai, aku melihat kedua Abangku dan berjalan menuju mereka, karena disini aku berperan menjadi pacar Bang Aldi aku sengaja berbicara manis didepannya.
"Aldi, kami boleh gabung gak sama kamu?" tanyaku sambil tersenyum manis didepan bang Aldi ,Aldo , Arlezi dan beberapa teman mereka.
"Ka---kamu ... ja---jangan disini tempat lain aja mereka itu, moswanted sekolah aku nggak berani ayo," ujar Celsi sambil menarik-narik tanganku dan aku pun menahannya.
"Udah tenang aja aku ini pacarnya Aldi Saputra Anderson santai, ok," ucapku.
"Kamu beneran pacarnya Aldi?" tanya Celsi.
"Iya, udah ah, duduk yuk," ajakku sambil duduk disebelah kanan bang Aldi dan Celsi duduk disebelah kiri bang Aldi.
Semua murid bengong dan bingung kok ada cewek seberani gue yang berani deketin moswanted sekolah. Kecuali, geng bully disekolah ini.
"Boleh kok sayang, sini deh aku suapin," ucap Bang Aldi sambil menyodorkan makanan ke mulutku.
Aku pun membuka mulut dan menerima suapan dari Abangku.
'Jadi nih cewek pacarnya Aldi, kenapa Aldi mau sama dia sih cantik aja enggak?' batin Arlezi.
Seketika semua cewek histeris dan mengejekku aku tak peduli itu semua.
'Gilak siapa tuh cewek centil banget sih...,'
'Iya, ngapain dia kecentilan sama bebep Aldi pake acara suap-suapan lagi...,'
'Aku jg mau disuapi sama ayang Aldi...,'
Seketika semua terdiam saat beberapa siswi cantik datang dan berteriak.
"Diam!"
Bentaknya pada seluruh siswa
seketika Celsi pun ketakutan dan berlari duduk disebelah Arlezi.
Dan membuat perempuan yang tadi marah semakin marah melihat cowok idamannya duduk bersebelahan dengan wanita lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments