rega menatap wanita yang masih enggan membuka matanya.
tangan rega mengulurkan tangannya untuk memegang tangan wanita itu. saat tangan nya menyentuh telapak tangan wanita itu berapa terkejutnya dia.
rega merasakan telapak tangan wanita itu seperti tidak tangan wanita pada umumnya yang pernah dia pegang, tangannya sangat kasar, bahkan tangan ibunya rega lebih lembut dari tangan wanita ini.
"mungkin dia pekerja keras" batin rega.
tidak berapa lama dia melihat wanita itu sepertinya akan membuka matanya, mungkin karena pengaruh infus, jadi dia cepat sadar. rega langsung melepaskan tangannya.
wanita itu membuka matanya dengan sempurna.
"sssshhh...." wanita itu meringis merasa perih di punggungnya.
rega membantu wanita itu duduk, bersandar pada kepala ranjang.
"makan lah, kata dokter kau kekurangan cairan, jadi pingsan" rega sambil meletakkan nampan berisi makanan di depan wanita itu
wanita itu masih merasa bingung dengan keadaan nya sekarang. dia melihat makanan dan pria tampan yang ada di hadapannya secara bergantian. rega menyadari kebingungan wanita itu.
"makanlah dulu nanti ku jelaskan"
"ba.. baik tuan. te..terima kasih" rega hanya menganggukkan kepalanya.
wanita itu memakan makanan nya dengan lahap. kerena belum makan dari semalam dia belum makan.
"siapa nama mu" tanya rega tiba tiba. wanita itu menghentikan makannya sejenak.
"Na... Naraya. nama saya Naraya" katanya dengan gagap. yah.... ternyata wanita itu adalah Nara.
rega hanya mengangguk
(capek author dari tadi nulis wanita itu wanita itu muluk, jadi cepat cepat author nyuruh rega nanya namanya) 😆
"baiklah Nara... aku panggil Nara saja ya" tanya rega di angguki Nara. "aku akan mandi sebentar, kau tunggu di sini, kita akan ke dokter"
rega berjalan ke arah kamar mandi. dia membersihkan diri. tidak beberapa lama dia keluar, mengedarkan pandangannya.
dia tidak melihat wanita yang bernama naraya itu di tempatnya. mecari ke ruang tau juga tidak ada
"*mungkin dia sudah pergi"
hehh*.... rega menghela nafas, berjalan ke arah kamar memakai pakaiannya, matanya melihat kertas terjatuh di lantai, di ambil nya.
"Terima kasih tuan, saya akan membalas kebaikan mu suatu saat nanti"
begitu lah kalimat yang tertulis di kertas itu. walaupun tidak ada nama yang menulis surat singkat itu. tapi dia tau yang menulis nya pasti Nara, karena memang hanya mereka berdua di ruangan itu.
flashback on
rega masuk ke dalam kamar mandi membersihkan diri. buru buru Nara menghabiskan makanannya.
membawa ke dokter.... kata itu di ingatnya. jika pria itu membawa nya ke dokter, pasti dokter tau bahwa dia telah mengalami kekerasan. dia tidak mau ada yang tau, dia tidak mau ayahnya semakin membencinya.
dia mencari kertas dan pulpen, matanya tertuju pada semua meja di depan televisi kamar, cepat dia mengambil benda tersebut dan menuliskan sebuah kalimat
"Terima kasih tuan, suatu saat saya akan membalas kebaikan mu suatu saat nanti"
flashback of
"biar lah mungkin dia merasa canggung, jadi langsung pergi" rega berjalan ke arah lemari, mengambil pakaian kerja. dan memakainya.
memakan sarapannya, kemudian turun kebawah, di sana pak joko sudah menunggu tuannya.
"apa kau sudah lama menunggu? " tanya rega
"lumayan tua, sekitar setengah jam" pak joko sambil tersenyum.
"apa kau melihat seorang wanita keluar apartemen ini, memakai baju sederhana"
"oh...sepertinya....eh maksud saya,saya melihatnya keluar dengan terburu buru"
"baik lah, ayo berangkat." pinta rega.
......................
samapai sini dulu guys😆jangan lupa like and komen
Nb:jangan bully author jika ada salah😇
to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments