Chapter 05. Sayembara (1)

Keesokan harinya, sayembara diadakan ditengah alun-alun Kerajaan Brithania yang diikuti oleh ribuan banyak orang dengan kekuatan sihir masing-masing. Ray yang berteduh di bawah pohon besar dengan menyilangkan kedua tangannya menunggu dengan sedikit rasa bosan. Tiba-tiba seseorang wanita dengan memakai sebuah zirah menghampiri Ray, lalu berkata "Hei..kamu benar orang yang kemarin kan. Kamu juga ikut sayembara ini."

"Ehm...ohh wanita berzirah itu yang bersama dengan wanita yang sedang bertanya aku kemarin kan." sahut Ray.

"Iya, kemarin wanita itu adalah ketua guild Kupu-kupu malam. Oh sebelumnya kenalkan namaku Cornelia salah satu anggota Kupu-kupu malam." ujar Cornelia sambil mengangkat tangan kanan untuk mengenalkan diri.

"Ehm begitu. Oh iya kenalkan namaku Ray seorang petualang dari luar." sahut Ray.

Suara orang lain memanggil Cornelia dari kejauhan. Cornelia yang sedang berbicara dengan Ray menoleh ke suara tersebut, setelah Cornelia mendengar suara tadi berpamitan ke Ray lalu pergi meninggalkannya. Tiba-tiba suara pembawa acara menggema di seluruh alun-alun Kerajaan.

"Semua hadirin yang berbahagia, sebentar lagi acara sayembara dimulai dan dimohon semua peserta yang mengikuti memasuki arena gladitor. Apabila semua peserta sudah memasuki arena tersebut dalam hitungan 1 sampai 10 dimulai arena ditutup dan pertandingan penyisihan dimulai..."

"...Babak penyisihan, babak yang membutuhkan 16 peserta saja. Bagi 16 peserta yang selamat nanti akan memasuki babak selanjutnya. Sebelum itu peraturan babak penyisihan sangatlah mudah, peserta hanya saling mengalahkan satu sama lain atau peserta yang melempar peserta lain keluar dari arena dinyatakan lolos, kalian boleh menggunakan kekuatan sihir kalian dan di babak penyisihan dilarang membunuh peserta lain kalau ada yang membunuh peserta lain akan di diskualifikasi serta dihukum oleh pihak Kerajaan..."

"...sekarang babak penyisihan segera dimulai dalam hitungan berikut,.."

"1..."

"2..."

"3..."

"4..."

"5..."

"6..."

"7..."

"8..."

"9..."

"10..."

"...Babak penyisihan dimulai." Pembawa acara menjelaskan.

Ray yang mendengar penjelasan tersebut hanya terdiam lalu salah satu peserta lain menyerangnya.

"Ash..kalian ini, 'jangan sampai membunuh' mana mungkin bisa, tapi aku tahan sajalah." Ray menghindari sambil menggerutu.

"Rasakan ini." peserta lain menyerang Ray.

"Si*lan kenapa tidak kena-kena?"

Melihat peserta tersebut kelelahan menyerangnya tanpa ia sadari sudah di tengah arena gladiator. Ray yang sudah tidak diserang oleh peserta tadi kemudian Ray gantian yang menyerang peserta tadi dengan setengah kekuatan.

"Ehmm..kamu sudah selesai menyerang,sekarang gantian." ujar Ray.

'Sihir angin : Sapuan Tornado.'

Seketika angin yang membentuk tornado besar menyerang peserta tadi dan seluruh peserta lain yang ada di arena gladiator hingga beberapa peserta yang tidak kuat menahan serangan Ray terhempas keluar arena. Disisi lain Ray bergumam "Aduh..kekuatan yang aku keluarkan hanya setengah saja padahal kenapa masih sebesar itu?"

Peserta yang bertahan menatap Ray dengan tatapan seolah ingin berterima kasih dengan Ray, tetapi dimata Ray peserta yang melihat seolah ingin menghabisinya.

"Ohhh...apa itu tadi? Sihir angin yang luar biasa dikeluarkan oleh pemuda itu hingga peserta lainnya keluar arena yang menyisakan 15 orang disana." pembawa acara yang sangat heboh tetapi penonton mengerutu.

"Wohh...hebat, dia mengeluarkan seluruh kemampuannya atau dia sulit mengontrol kekuatannya." sahut salah satu orang di kursi penonton.

"Haa...palingan bocah yang sulit mengontrol kekuatan sihir anginnya, sialan anakku yang ikut jadi gagal karena sihir bocah itu yang gagal mengontrol kekuatannya." sahut penonton lainnya.

Ray yang mendengar gerutu para penonton hanya terdiam saja dengan tenang hingga suara pembawa acara mulai terdengar lagi,

"Nah baiklah, setelah pertunjukan yang sangat singkat ditunjukan oleh pemuda tadi yang mengeluarakan sihir angin dengan kekuatan penuhnya sehingga hanya menyisakan 15 peserta saja disana..."

"Kekuatan penuh? aku baru saja menggunakan setengah kekuatanku." gumam Ray yang menyilangkan kedua tangannya sambil mendengarkan si pembawa acara.

"...Pertandingan seharusnya dilanjutkan tetapi hanya 15 orang tersisa yang harusnya 16 orang, kita memerlukan 1 peserta lagi agar kita bisa memulai pertandingan, jadi para peserta mohon tunggu sebentar kita panitia akan mencarikan 1 peserta untuk melanjutkan sayembara ini." ujar Pembawa acara.

Ray yang mendengar penjelasan tersebut menunggu tidak lama hanya beberapa menit kemudian suara pembaca acara mulai terdengar lagi.

"Mohon maaf membuat kalian menunggu, 1 peserta tambahan sudah di tulis jadi kita lanjut pertandingannya sebelumnya ini bagan pertandingan selanjutnya, jadi bagi yang belum mendapat giliran mohon untuk menunggu di ruang tunggu peserta." lanjut pembawa acara.

Ray mendapat giliran ke 4 jadi dia harus keluar dan menunggu di ruang tunggu peserta lalu pertandingan selanjutnya dimulai. Ray yang sedang menunggu di kejutkan oleh suara Cornelia, "Hei Ray terima kasih kamu telah melempar peserta-peserta tadi."

Ray kebingungan yang di maksud Cornelia. "Ehmm, aku tadi tidak sengaja melempar peserta lain." Ray menggaruk kepala kebingungan.

"Oh iyaa tadi kamu mengeluarkan seluruh kekuatanmu kan." Cornelia penasaran dengan kekuatan Ray.

"Ehmm tid-." saat Ray ingin menjelaskan suara pembawa acara mulai terdengar lagi.

"Pertandingan selesai..Kita lanjutkan ke pertandingan selanjutnya." Ujar Pembawa acara.

"Ahh..maaf Ray kita lanjutkan bicaranya nanti oke aku harus masuk arena karena selanjutkan giliranku." Cornelia pergi meninggalkan Ray.

"Ahh...Baiklah semangat."

Tidak lama kemudian Cornelia di kalahkan oleh Licht si pengguna 4 sihir alam dengan sangat cepat, Ray yang melihat dari bangku penonton khusus peserta hanya menahan merasa kesal karena Cornelia diserang tanpa ampun hingga patah tulang di sekujur tubuhnya.

"Cih,dasar pria pecundang beraninya menyerang seorang perempuan." gumam Ray.

Ray yang melihat pria bernama Licht tadi ingin sekali menghabisinya dengan sedikit kesal dengannya.

BERSAMBUNG.

***Note••••

Maaf ceritanya ini saya buat karena saya hanya berimajinasi saja tentang cerita, bagi yang membaca cerita ini bisa komen bagaimana ceritanya bagus atau tidaknya kalau pembaca merasa suka dengan cerita ini bisa like yha, bagi yang merasa cerita ini bosan mohon buat komen cerita ini dimana letak cerita yang bosan**.

Terpopuler

Comments

my dick is big

my dick is big

josssss

2020-12-27

3

my dick is big

my dick is big

hahha saya suka pembantai an hahahah bantai orang yang menyakiti perempuan itu siksa aja hahahahah

2020-12-27

4

kurosaki

kurosaki

adegan pertarungan nya kurang seru kalo bisa di perbaiki lagi thor

2020-12-20

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01. Kebangkitan
2 Chapter 02. Erix
3 Chapter 03. Kerajaan Brithania.
4 Chapter 04. Perpustakaan Brithania.
5 Chapter 05. Sayembara (1)
6 Chapter 06. Sayembara(2)
7 Chapter 07. Sayembara (3)
8 Chapter 08. Sayembara (4)
9 Chapter 09. Sayembara (5)
10 Chapter 10. Sayembara (6)
11 Chapter 11. Dua Seven Deadly Sins
12 Chapter 12. Persiapan Pernikahan.
13 Chapter 13. Pernikahan.
14 Chapter 14. Perjalanan Pertama
15 Chapter 15. Agistia dan Laura
16 Chapter 16. Desa Aretha
17 Chapter 17. Melatih Pemuda Desa.
18 Chapter 18. Melatih Pemuda Desa (2)
19 Chapter 19. Sampai di Tempat Mereka
20 Chapter 20. Desa Tanpa Nama.
21 Chapter 21. Terbentuknya Desa Raygia
22 Chapter 22. Munculnya salah satu Seven Deadly Sins
23 Chapter 23. Monica Si Ketamakan.
24 Chapter 24. Cahaya Kebangkitan
25 Chapter 25. Ray vs Spinhx
26 Chapter 26. Sepenuhnya Bangkit
27 Chapter 27. Kebenaran
28 Chapter 28. Keluarga Eleonar
29 Chapter 29. Melawan Pembunuh Bayaran (1)
30 Chapter 30. Melawan Pembunuh Bayaran (2)
31 Chapter 31. Melawan Pembunuh Bayaran (3)
32 Chapter 32. Melawan Pembunuh Bayaran (4)
33 Chapter 33. Lawan Jadi Kawan
34 Chapter 34. Dalang Pembunuhan.
35 Chapter 35. Masalah Kerajaan
36 Chapter 36. Mencari Seven Deadly Sins
37 Chapter 37. Via si Iri Hati
38 Chapter 38. Pertarungan Dark Guild Vs Bawahan Ray
39 Chapter 39. Aland vs Zio
40 Chapter 40. Rahasia Liliana
41 Chapter 41. Kerajaan Victoria
42 Chapter 42. Beelzebub adalah Bell
43 Chapter 43. Kedatangan Astaroth
44 Chapter 44. Masalah Kerajaan Victoria
45 Chapter 45. Munculnya Bawahan Musuh
46 Chapter 46. Dia Iblis Kamipun Juga Iblis
47 Chapter 47. Pertarungan melawan Albert (1)
48 Chapter 48. Pertarungan melawan Albert (2)
49 Chapter 49. Pertarungan melawan Albert (3)
50 Chapter 50. Pertarungan melawan Albert (4)
51 Chapter 51. Perpisahan Bell
52 Chapter 52. Hutan Kematian
53 Chapter 53. Hadiah untuk Liliana
54 Chapter 54. Rencana Penyelamatan
55 Chapter 55. Penyelamatan selesai
56 Chapter 56. Kedatangannya di Desa Aretha
57 Chapter 57. Kepulangan Ray
58 Chapter 58. Pesta
59 Chapter 59. Pembangunan Desa Raygia
60 Chapter 60. Rencana
61 Chapter 61. Langkah Awal
62 Chapter 62. Pergi Ke Kerajaan Brithania
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Chapter 01. Kebangkitan
2
Chapter 02. Erix
3
Chapter 03. Kerajaan Brithania.
4
Chapter 04. Perpustakaan Brithania.
5
Chapter 05. Sayembara (1)
6
Chapter 06. Sayembara(2)
7
Chapter 07. Sayembara (3)
8
Chapter 08. Sayembara (4)
9
Chapter 09. Sayembara (5)
10
Chapter 10. Sayembara (6)
11
Chapter 11. Dua Seven Deadly Sins
12
Chapter 12. Persiapan Pernikahan.
13
Chapter 13. Pernikahan.
14
Chapter 14. Perjalanan Pertama
15
Chapter 15. Agistia dan Laura
16
Chapter 16. Desa Aretha
17
Chapter 17. Melatih Pemuda Desa.
18
Chapter 18. Melatih Pemuda Desa (2)
19
Chapter 19. Sampai di Tempat Mereka
20
Chapter 20. Desa Tanpa Nama.
21
Chapter 21. Terbentuknya Desa Raygia
22
Chapter 22. Munculnya salah satu Seven Deadly Sins
23
Chapter 23. Monica Si Ketamakan.
24
Chapter 24. Cahaya Kebangkitan
25
Chapter 25. Ray vs Spinhx
26
Chapter 26. Sepenuhnya Bangkit
27
Chapter 27. Kebenaran
28
Chapter 28. Keluarga Eleonar
29
Chapter 29. Melawan Pembunuh Bayaran (1)
30
Chapter 30. Melawan Pembunuh Bayaran (2)
31
Chapter 31. Melawan Pembunuh Bayaran (3)
32
Chapter 32. Melawan Pembunuh Bayaran (4)
33
Chapter 33. Lawan Jadi Kawan
34
Chapter 34. Dalang Pembunuhan.
35
Chapter 35. Masalah Kerajaan
36
Chapter 36. Mencari Seven Deadly Sins
37
Chapter 37. Via si Iri Hati
38
Chapter 38. Pertarungan Dark Guild Vs Bawahan Ray
39
Chapter 39. Aland vs Zio
40
Chapter 40. Rahasia Liliana
41
Chapter 41. Kerajaan Victoria
42
Chapter 42. Beelzebub adalah Bell
43
Chapter 43. Kedatangan Astaroth
44
Chapter 44. Masalah Kerajaan Victoria
45
Chapter 45. Munculnya Bawahan Musuh
46
Chapter 46. Dia Iblis Kamipun Juga Iblis
47
Chapter 47. Pertarungan melawan Albert (1)
48
Chapter 48. Pertarungan melawan Albert (2)
49
Chapter 49. Pertarungan melawan Albert (3)
50
Chapter 50. Pertarungan melawan Albert (4)
51
Chapter 51. Perpisahan Bell
52
Chapter 52. Hutan Kematian
53
Chapter 53. Hadiah untuk Liliana
54
Chapter 54. Rencana Penyelamatan
55
Chapter 55. Penyelamatan selesai
56
Chapter 56. Kedatangannya di Desa Aretha
57
Chapter 57. Kepulangan Ray
58
Chapter 58. Pesta
59
Chapter 59. Pembangunan Desa Raygia
60
Chapter 60. Rencana
61
Chapter 61. Langkah Awal
62
Chapter 62. Pergi Ke Kerajaan Brithania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!