Pasti kebanyakan dari kalian penasaran apa yang terjadi setelah kejadian hari itu. Pas pak Viktori memelukku, setelah aku mengumpati dia dengan mesum dia berteriak kencang sekali karena aku siku perutnya dan tendang bagian intimnya. Yah sebagai pertahanan diri.
Setelahnya dia benar-benar kesakitan bahkan sampai terbaring di lantai, saat dia sudah bisa bangkit dia langsung masuk dengan wajah yang merah dan tak mengucapkan satu kalimat pun bahkan satu katapun tidak.
****
Pagi harinya aku kembali ke sekolah seperti biasa, kepagian belum ada siapa-siapa di sekolah aku memilih kekantir untuk membeli dua roti, buah apel dan air mineral aku terbiasa sarapan seperti ini apa adanya bagiku lebih menyenangkan dibanding banyak gaya padahal dia tidak sekaya itu buat banyak gaya.
Brukkk.....
Saat aku membenahi barang-barang yang aku beli di tas tanpa sengaja aku menabrak seseorang. "Eh sorry-sorry gua nggak sengaja" dan jreng-jeng siapa yang aku tabrak. Si kutu kupret yang suka nyari masalah sama aku.
"Jalan tuh liat-liat matanya di gunain lu liat baju gua jadi kotor gara-gara lu" nenek sihir sok kecakapan mulai ceramah paginya Nea perempuan sok kecakapan, sok famaus dan selalu iri dan dengki hidupnya jangan lupakan dia pengen keliatan fashionable tapi yang ada malah keliatan alay.
"Hmm masih pagi udah rempong aja lu. Dasar nenek sihir" umpatku setelahnya aku melewatinya saja, aku nggak mau buang-buang tenaga buat hal yang nggak bermutu.
"Orang jelek,kumuh kaya lu nggak bisa dapetin Ramdan dia bakalan jadi milik gua secara kan dia muja-muja kecantikan gua" aku berhenti saat langkah ke 5 mau balik badan tapi males nanti liat hal yang bakalan rusak pemandangan mata aku. "Nenek sihir jangan sok kecakapan, tenang aja gua nggak bakalan kejar dia lagi soalnya dia buta sampe muja-muja nenek sihir kaya lu" aku melanjutkan langkahku lagi dan dalam hitungan ke lima aku mendengar teriakan marah dari orang itu. Yesss kemakan tuhkan sama omongan aku.
Aku mungkin bukan orang yang lembut dan baik hati, aku ini hidup sebebasku tapi tetap tau batasan. Aku seorang introvert, aku menyukai hidupku sendiri dan aku menyukai menjalaninya sendiri.
Sejak kecil aku tidak terlalu bisa bergaul dengan banyak teman sebayahku, aku hanya berteman dengan beberapa orang saja.
"Ver" aku membalikan tubuhku dan di belakang sana ada Ramdan pria yang sempat di ucapkan Nea. "Iya kenapa ?" Aku gugup sih kalau di urusin sama dia, dia ketua OSIS di sekolah dan ketua pemuda di beberapa komunitas yang ia jalin.
"Arpatemen kamu deketan sama pak Viktori kan ?" Aku menghembuskan nafas dengan sebal bisa-bisa aku merasa jengkel kembali ketika nama pria mesum itu di lontarkan. "Iye kenape ?" Tanyaku males banget buat jawab.
"Dia sakit nggak ada yang rawat, jadi pihak sekolah minta lu buat jagain beliau selama sakit tenang absensi lu aman" WTF ! Kok bisa-bisanya pihak sekolah kata gitu.
"Kok gitu nggak mau ah gua mau sekolah gua ketinggalan banyak" yah aku cari alasan lah males kali aku ketemu dia.
"Tenang aja ver semuanya aman nggak ada penolakan loh kalau nggak catatan hitam lu sampai kemommy lu" shitt aku terdiam tak bisa berkutik kalau sampai ke mommy sama aja bunuh diri.
"Iya-iya gua yang urus kalau gitu gua balik" Tanpa menunggu balasan dia gua balik badan dengan lusuh jalan kearah menuju gerbang penderitaan.
"Yang semangat dong ! Kalau semangat nanti aku sayang" teriakan Ramdan itu kaya setan ternyata buat tubuh gua malah tegak dan semangat mulai berjalan dengan senyum nggak jelas.
****
Aku ketuk dan bunyiin beberapa kali bell arpatemen tapi nggak juga di bukain, apa separah itu yah pak Viktori sakitnya ? Sampe bangun aja susah.
Aku ambil ponselku yang berada di tas dan membuka chat room dan mencari kontak pak Viktori yang berada urutan ke 5 dari semua pesan di chat room.
...Pak Akuntanshit...
...(Viktoria Kim)...
...Kemarin...
Dimana ?
14:00
Jawab saya biar saya jemput
14:03
...Hari ini...
^^^Pak bisa bukain pintunya^^^
^^^nggak ?^^^
^^^07:45^^^
^^^Pak saya di luar nih dari^^^
^^^tadi.^^^
^^^07:47^^^
Aku diam nunggu balesan dari guru itu sambil bersandar di pintu arpatemen ku.
Ting...
Sebuah pesan masuk, dengan segera aku mengecek nya dan itu dari pak Viktori.
...Pak Akuntanshit...
...(Viktoria Kim)...
Saya tidak bisa bangun
07:53
^^^Kalau gitu PINnya berapa ?^^^
^^^biar saya saja yang buka.^^^
^^^07:53^^^
^^^Kalau bapak nggak percaya^^^
^^^Sama saya nanti bapak ganti^^^
^^^Pin nya^^^
^^^07:55^^^
638341
07:58
Tampa pikir panjang aku langsung memasukan pin itu dan pintu pun terbuka, aku kesel banget sih pak Viktori tuh kaya sengaja aja balasnya lama banget.
Boleh jujur nggak sih aku kaget banget asli ini arpatemen pria tapi rapih banget. Aku coba tebak kamar pak Viktori dimana pas aku buka ruangan itu gelap dan benar saja pria itu ada.
Pas aku masuk pak Viktori lagi nyoba bangun mendudukkan dirinya sendiri tapi ia malah terjatuh lagi, jadi aku jalan kesana bantu dia bangun dan ngasih bantal di belakang penggunanya.
"Pak, udah di periksa dokter belum ?" Tanya ku basa basi soalnya canggung juga, pria itu cuman menggeleng. "Makan dulu aja deh, mau yah tadi saya beli bubur sebelum ke sini" kali ini pak Viktori ngangguk, beneran deh dari tadi dia nggak ngeluarin suara jadi gimana gitu. Beneran ini canggung banget.
"Pak kayanya buburnya harus di hangatkan dulu, kalau gitu saya hangatkan dulu yah" tak ada jawaban jadi aku main pergi aja, sampai di dapur yang bersebelahan dengan kamar pak Viktori aku pindahkan dulu buburnya dan baru aku hangatkan.
Aku taruh tasku dan mengikat rambutku, baru itu pindahin kebubur sama minumnya ke sebuah nampan.
Pas aku masuk lagi pak Viktori sedang mejamin matanya, "pak bangun dulu makan dulu" dan pas udah buka matanya aku duduk disisinya.
Aku menyodorkan mangkuk buburnya tapi dia menggeleng "suapin saya" ucapnya lemes banget. "Nggak mau bapak makan sendiri aja" ucapku masa aku harus nyuapin dia sih males.
"Saya lemes banget ini nggak kuat" aku menghembuskan nafasku dan membawa mangkuk itu ke depan ku menyendokan bubur dan meniupkan terlebih dahulu baru lah kesodorkan ke mulut pria itu.
Pak Viktori tersenyum wajahnya pucat banget, aku cuman mengangkat bahuku tak suka.
Setelah beres menyuapinya dokter yang aku panggil tadi sudah sampai. Pas di periksa aku lagi di dapur nyuci piring yang tadi di pake.
Setelah selesai baru ke kembali ke kamar menunggu dokter itu selesai menuliskan resep obatnya.
"Mba jangan terlalu khawatir suaminya nggaknya papah cuman butuh istirahat sama jangan di tendang lagi yah anu nya" aku menatap kaget banget sama apa yang di ucapin dokternya. "Hah" responku kaget beneran nggak ngerti juga emang muka aku setua itu yah sampe di panggil ibu terus di sangka istrinya pak Viktori.
"Kamu istrinya kan ?" Tanya dokter itu menatapku dan pak Viktori bergantian sebelum aku jawab pak Viktori lebih dulu jawab "iya dok, dia istri saya kami baru nikah beberapa bulan jadi jadi gitu aga bingung" aku menatap tajam sedangkan dokter yang sepertinya berusia 40 tahun itu hanya terkekeh dan menatapku.
"Jangan di ulangi yah mba, kasian suaminya. Ini resepnya bisa di beli di apotek saya pamit dulu" aku tersenyum Kikuk dan mengantarkan dokter itu sampai pintu arpatemen.
"Terima kasih dok, hati-hati" dokter itu mengangguk.
Setelah menutup pintu aku kembali ke kamar untuk protes sama pak Viktori enak saja main klaim anak orang sebagai istrinya.
"Pak, bapak apa-apaan sih main klaim-klaim saya istri bapak, nikah aja belum. Males banget saya punya suami mesum kaya bapak" aku menatap kesal sedangkan pak Viktori hanya tersenyum nggak jelas banget.
"Iya nanti saya nikahin kalau udah lulus sekolah" aku bergidik kesal aku beranjak mau keluar nggak mau ngeladenin lagi. Tapi pas aku mau keluar pak Viktori bersuara lagi. "Mau kemana ?" Tanyanya dengan suara yang terdengar lemes banget bahkan suaranya kecil banget.
"Mau beli obat dulu, bapak tidur aja kata dokternya harus banyak istirahat" aku kembali membalikan tubuhku keluar dan menutup pintu kamar itu.
__________________________________________
[Selasa, 28 Desember 2021]
Author :Safira Aulia Hamidah
Wtpd : Safira Auliya Hamidah
Instagram : Safira19989
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
ChaManda
bengkak nggak tuh anunya 😂
2022-01-08
2