Seketika Vanya dan Kenzo menoleh ke arah pintu kamar. Terlihat dua orang wanita yang berjalan mendekati mereka dengan tatapan menuduh. Vanya yang menyadari posisi tubuhnya yang sangat tidak sopan segera mendorong tubuh laki-laki yang tengah menindihnya. Dia segera berdiri sambil membenahi gaunnya yang sedikit melorot di bagian atas.
Sementara Kenzo, dia segera menyambar handuk yang tadi sempat terjatuh dari tangannya kemudian melilitkannya di pinggangnya.
"Apa yang kalian lakukan?" Tanya wanita yang tengah berdiri di depan Vanya dan Kenzo.
Vanya yang kebingungan hanya menatap wajah-wajah asing di depannya itu secara bergantian. Dia benar-benar bingung berada di sana bersama orang-orang asing itu. Belum sempat Vanya menjawab, wanita itu sudah berjalan mendekati laki-laki yang tengah memegangi handuk yang melilit pinggangnya. Seketika wanita itu menarik telinga laki-laki itu dengan keras, hingga membuat si empunya meringis kesakitan.
"Aduuhhh duuh duuhh Ma, apa-apaan sih ini?" Kata laki-laki itu sambil menahan tangan sang mama untuk tidak menariknya. "Sakit aauuw," lanjutnya masih kesakitan.
Sementara seorang gadis muda yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping Vanya sambil mengapit lengannya, tengah terkekeh geli melihat adegan tarik menarik daun telinga yang ada di depannya. Vanya menyipitkan matanya melihat tangannya tengah diapit oleh gadis tadi.
"Kamu yang apa-apaan. Bisa-bisanya kamu membawa perempuan masuk ke dalam kamar kamu, berduaan. Dan ini lagi, kamu ngapain juga telanjang seperti itu hah?" Tanya wanita itu setelah melepaskan tangannya dari telinga sang putra.
"Ini tidak seperti yang mama pikirkan," elak laki-laki itu.
"Tidak seperti apa yang mama pikirkan hah?" Tanya sang mama ketus. "Lalu, mama harus berpikir seperti apa jika mama melihat sendiri kamu sedang pasang kuda-kuda tadi," lanjut sang mama sambil berkacak pinggang.
Kenzo mendengus kesal. "Pasang kuda-kuda apaan, emang dikira mau tanding apa," kata Kenzo sambil merengut menatap sang mama.
"Iya, adu tenaga di atas panggung, itu!" Kata mama sambil menunjuk ranjang besar yang ada di kamar Kenzo.
Lagi-lagi Kenzo dibuat pusing dengan tingkah sang mama. Dia benar-benar lebih memilih mengurusi tender besar dari pada harus berurusan dengan sang mama. Benar-benar menguras banyak tenaga, batin Kenzo.
"Mama ini bicara apaan sih," kata Kenzo sambil memutar bola matanya jengah. "Jangan ngadi-ngadi deh," lanjutnya.
"Mama nggak mengada-ada Ken, mama cuma nggak habis pikir. Bisa-bisanya kamu berbuat hal memalukan seperti itu di rumah. Kamu nggak berpikir jika mama dan adik kamu ini seorang perempuan. Apa yang akan kamu rasakan jika keluarga kamu diperlakukan dengan tidak sopan seperti tadi hah?" Kata mama.
Kenzo mendesah panjang sebelum menanggapi perkataan sang mama. "Tadi itu kecelakaan Ma. Kenzo tidak tahu jika dia tiba-tiba ada di dalam kamar mandi Ken. Tadi itu, Kenzo berniat ingin mandi, jadi Kenzo hanya memakai celana dalam saja. Toh ini juga di dalam kamar sendiri," jawan Kenzo.
"Beneran?" Tanya mama meminta keyakinan.
"Beneran Ma. Masak mama nggak percaya sama anak sendiri," jawab Kenzo sambil mencebikkan bibirnya.
Mama Kenzo menghembuskan napas dengan kasar sebelum berbalik menghadap Vanya. Dia berjalan menghampirinya.
"Sayang, maafkan kelakuan putra tante ya," kata mama Kenzo sambil tersenyum. "Siapa nama kamu?" Lanjutnya sambil mengusap bahu Vanya dengan lembut.
Vanya mengerjap-ngerjapkan mata memandang wanita di depannya itu. Cantik sekali meskipun sudah cukup berumur, batinnya.
Merasa tidak ada respon, gadis yang berdiri di samping Vanya menggoyangkan lengannya dengan pelan. "Kak," katanya menyadarkan lamunan Vanya.
Vanya segera tersadar dan mengerjapkan matanya. "Eehh maaf tante, saya Vanya." Kata Vanya sambil mengulurkan tangan.
Mama Kenzo segera menyambutnya dan langsung di kecup oleh Vanya. Mama Kenzo merasa sangat bahagia mendapat perlakuan seperti itu dari Vanya. Sopan sekali gadis ini, batinnya sambil mengulas senyum.
"Nama tante Hastari dan ini, Kezia adik Kenzo," kata mama Kenzo sambil menunjuk gadis yang berdiri di samping Vanya. Vanya mengangguk sambil tersenyum mendengar perkataan mama Kenzo. "Mulai sekarang kamu panggil tante mama saja ya, kamu harus membiasakan diri mulai sekarang untuk memanggil mama. Toh tidak lama lagi pernikahan kalian akan segera dilaksanakan," lanjut mama Kenzo dengan wajah berbinar bahagia.
"Hhhaaaaahhh?!"
.
.
.
.
.
\=\=\=\=\=
Masih mau lagi kah?
Jangan lupa tinggalkan jejak ya, like comment dan vote
Biar tidak merasa sendiri akutuh 🥺🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 631 Episodes
Comments
ike
😁😁😁😁
2022-04-15
0
Lee Fay
Org vanya goblok, dicerca malah diam aja wkwkwk mgkin nyari kesempatan kali yee lumayan org kaya haha
2022-02-09
0
fidivrotary
seru....seru....no ribet2...wokeh bgt👍👍👍
2021-12-11
0