The CEO'S Proposal
Hidup sendiri di kota besar merupakan tantangan bagi seorang Zivanya Anindita. Setelah menamatkan sekolah menengah atas, Vanya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di sebuah perguruan tinggi di kota tersebut. Vanya harus bekerja part time di tengah-tengah kesibukannya kuliah untuk menambah pundi-pundi uangnya. Vanya tidak mau hanya diam berpangku tangan menunggu uang kiriman dari orang tuanya.
Di kota itu, Vanya tinggal di sebuah kos-kosan yang berada di dekat lingkungan pabrik. Jaraknya tidak terlalu jauh dari kampusnya, hanya sekitar dua puluh menit. Kebanyakan, orang yang menyewa kos-kosan tersebut adalah karyawan pabrik dan keluarganya. Meskipun begitu, ada juga beberapa mahasiswa yang menyewa kos-kosan tersebut seperti dirinya.
Untuk ukuran kos-kosan, tempat itu lumayan besar. Sebuah kamar yang berukuran 4x4 meter dengan kamar mandi berada di dalam. Selama kurang lebih satu setengah tahun tinggal disana, Vanya merasa cukup nyaman. Biaya sewanya juga cukup terjangkau untuk ukuran seorang mahasiswa seperti dirinya.
Pagi itu, Vanya baru pulang berbelanja beras dan telur di warung depan kosnya. Dia tampak kesulitan membawa beras dan telur di kedua tangannya. Mbak Maya, tetangga kamarnya yang melihat Vanya kesulitan segera menawarkan bantuan.
"Sini Van, berasnya tak bawakan" kata mbak Maya sambil berjalan mendekatinya.
Vanya yang mendengar suara mbak Maya segera menoleh. "Tolong bawakan telur dan sayur ini saja mbak, berasnya biar saya yang bawa, berat" kata Vanya.
Mbak Maya segera menerima bungkusan telur dan sayur tersebut. "Ah, ini mah masih ringan Van," katanya sambil berjalan mengiringi Vanya. "Jauh lebih berat menahan rindu," lanjutnya yang diikuti dengan suara kekehan tawa.
"Waahh korban sinetron ini pasti," ledek Vanya. Sementara mbak Maya hanya mencebikkan bibirnya mendengar ledekan Vanya.
Setelah sampai di depan kamar kosnya, Vanya segera merogoh saku celananya dan segera mengambil kunci untuk membuka pintu kamarnya. Vanya mempersilahkan mbak Maya untuk masuk.
"Hari ini kamu off kuliah Van?" tanya mbak Maya sambil meletakkan telur dan sayur di dalam kulkas Vanya.
"Ada kok mbak, kuliah jam kedua dan jam ketiga. Baru setelah itu off. Ada apa mbak?" tanya Vanya sambil memasukkan beras ke dalam tempatnya.
"Nggak ada apa-apa sih, cuma aku bosen aja di rumah sendirian terus"
"Lhah, memang laundry an sudah beres semua mbak?" tanya Vanya.
"Belum juga sih, hehehe," jawab mbak Maya sambil nyengir kuda.
Vanya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya setelah mendengar jawaban mbak Maya.
"Oh iya Van, kapan kamu ngajar les privat di tempat bu Jessika?" tanya mbak Maya.
"Besok mbak. Jadwalnya kan setiap hari senin, rabu dan jum'at. Kalau hari ini jadwalnya di toko. Ada apa mbak?"
"Mau nitip pewangi buat laundry seperti kemarin lagi. Baunya wangi, banyak yang suka," jawab mbak Maya.
"Siap mbak"
******
Setelah membereskan semua keperluannya, Vanya segera bersiap-siap untuk pergi kuliah. Dia memeriksa tugas kuliahnya kembali sebelum berangkat. Semester tiga kali ini, Vanya cukup kewalahan dengan tugas kuliah yang terus berdatangan. Tak jarang jika dia harus begadang hingga pukul satu bahkan pukul dua dini hari untuk menyelesaikan tugas kuliahnya.
Begitu tugas kuliahnya sudah dipastikan selesai, Vanya segera keluar dan mengunci pintu kamarnya. Dia berjalan menuju parkiran untuk mengambil sepeda motor maticnya. Meski sudah tua, namun motornya masih berfungsi dengan baik. Bahkan jarang sekali rewel.
Vanya segera melajukan motor maticnya menuju kampus tercinta. Sekitar dua puluh menit kemudian, Vanya sudah memasuki gerbang kampusnya. Dia segera memacu motornya menuju parkiran khusus mahasiswa. Setelahnya, Vanya segera menuju ke ruang kelasnya karena waktu untuk memulai mata kuliah tinggal tersisa sepuluh menit lagi.
Begitu sampai di dalam kelas, Vanya segera mengedarkan pandangannya untuk mencari para sahabatnya, Fida dan Nabila. Setelah manik matanya berhasil menemukan sosok sahabatnya, Vanya segera berjalan mendekatinya.
"Eh Van, tugas lo sudah selesai?" tanya Nabila begitu Vanya telah duduk di sampingnya.
"Sudah nih, emang kenapa?" tanya Vanya.
"Gue pinjem sebentar" jawab Nabila
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 631 Episodes
Comments
Yuri shina
“
2023-10-07
0
Yuri shina
“”””
2023-09-17
0
Oh Dewi
Ceritanya seru kayak novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu
2022-05-19
0