Akhirnya Vanya mengiyakan permintaan mbak Erika. Dia segera beranjak berdiri untuk melepas gaun bridesmaid yang dikenakannya. Melihat tindakan Vanya, Erika segera menghentikannya.
"Nggak usah dilepas Van, nanti jika sudah selesai juga dipakai lagi," kata mbak Erika. Sedangkan Vanya hanya mengangguk mengiyakan.
Vanya segera beranjak dari ruang rias dan pergi menuju garasi kendaraan. Dia harus pergi ke eSTe untuk mengambil pesanan dan mengantarkannya kepada pelanggan.
Vanya segera mengambil kunci mobil mbak Erika. Dia menggunakan mobil bosnya itu agar lebih cepat, dari pada harus bolak balik mengambil mobil toko yang dibawa oleh Tio.
Sekitar dua puluh menit kemudian, Vanya tiba di eSTe. Dia segera memasukkan pesannanya ke dalam mobil dan berangkat. Vanya melirik jam yang ada di dashboard mobil. Pukul 15.56. Pantas saja mbak Erika terlihat khawatir. Seharusnya, pesanan sudah di antar sejak pukul 15.00 tadi.
Vanya memacu kendaraannya dengan hati-hati. Dia tidak ingin jika kue yang di pesan rusak di perjalanan. Sekitar satu jam kemudian, Vanya sudah memasuki sebuah kompleks perumahan yang sangat elite. Dia menjalankan kendaraannya pelan untuk mencocokkan alamat pemesan.
Setelah berjalan sekitar lima ratus meter, Vanya berhenti di sebuah rumah yang besar dan banyak sekali kendaraan terparkir di sana. Vanya mencocokkan nomor alamat yang di bawanya dengan nomor alamat yang tertera di samping pintu gerbang. Setelah memastikan alamatnya dengan benar, Vanya segera menyalakan kendaraannya untuk memasuki halaman rumah tersebut.
Petugas keamanan memeriksanya sebentar sebelum memperbolehkan Vanya masuk. Vanya di minta untuk langsung pergi menuju bagian belakang rumah tersebut melewati sisi rumah bagian barat. Sedangkan bagian timur, sudah di sulap untuk sebuah pesta dengan konsep garden party.
Vanya segera memarkirkan mobilnya dan segera meminta bantuan kepada para maid untuk segera menurunkan pesanan kue dan membawanya ke tempat acara. Vanya juga meminta maaf kepada penanggung jawab acara karena keterlambatan eSTe untuk mengantar pesanan.
"Kami benar-benar meminta maaf atas keterlambatan kami mengantar kuenya Pak," kata Vanya kepada penanggung jawab acara.
"Untung saja acaranya belum mulai. Jika sampai acara dimulai dan kue ulang tahunnya belum ada, apa kalian mau bertanggung jawab hah?" bentak penanggung jawab acara tersebut.
Vanya sedikit tersentak mendengarnya. Dia segera menundukkan kepalanya sambil mengucapkan permintaan maaf lagi. Setelah cukup memarahi Vanya, penanggung jawab tersebut pergi meninggalkannya. Vanya menghembuskan napas lega ketika laki-laki itu sudah pergi.
Vanya menoleh ke kiri dan kanan untuk mencari kamar mandi. Dia benar-benar sudah tidak bisa menahan keinginannya untuk buang air besar. Vanya melihat seorang wanita paruh baya berjalan sambil membawa sebuket bunga hendak keluar rumah. Vanya segera berjalan mendekatinya.
"Maaf bu permisi, saya bisa numpang ke kamar kecil. Saya sakit perut," tanya Vanya sambil memegangi perutnya yang sudah terasa melilit.
Wanita itu memperhatikan penampilan Vanya sebentar sebelum kemudian mengangguk sambil tersenyum.
"Mari saya antar nona, anda pasti tamu penting tuan muda" katanya sambil berjalan mendahului Vanya untuk menunjukkan letak kamar kecil.
Vanya mengerutkan keningnya ketika mendengar perkataan wanita itu. Namun, belum sempat Vanya bertanya wanita itu sudah berhenti di sebuah kamar.
"Nona bisa pakai kamar mandi di kamar ini. Sekalian merapikan diri. Maaf, rambut nona sedikit berantakan" kata wanita itu sambil menunduk memberi hormat.
Vanya mengucapkan terima kasih dan segera masuk ke dalam kamar tamu tersebut. Dia tidak sempat menjawab perkataan wanita tersebut karena perutnya sudah sangat sakit.
Setelah selesai, Vanya sedikit merapikan anak rambut yang keluar dari tatanannya. Ketika dirasa sudah cukup rapi, dia segera keluar dari dalam kamar mandi tersebut sambil menunduk membenahi bagian atas dress nya yang sedikit turun. Dan, betapa terkejutnya dia ketika mendongakan kepala dia melihat seorang laki-laki yang hampir polos berjalan hendak memasuki kamar mandi tersebut.
Karena terkejut, seketika Vanya berteriak sangat kencang. Laki-laki itu pun terkejut dan segera membungkam mulut Vanya dengan tangan kanannya. Karena gerakan laki-laki itu yang tiba-tiba, membuat tubuh Vanya dan laki-laki itu oleng hingga keduanya jatuh dan saling menindih di atas lantai.
Bagian atas dress Vanya yang tadi hendak dibenahi pun langsung melorot hingga sesuatu yang ada di dalamnya sedikit menyembul ke atas. Keduanya sama-sama terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba tersebut.
Belum sempat mereka bersuara, sebuah suara teriakan yang memekakkan telinga terdengar dari arah pintu.
"Kenzo, apa yang kamu lakukan?!"
.
.
.
.
\=\=\=\=\=
mohon dukungannya ya, like, vote dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 631 Episodes
Comments
Wrin Budayani
salah tempat salah waktu ..lanjut thor, a kind of somehing fun 👍👍
2021-12-20
0
Elizabeth Zulfa
bakal dinikahkn nih mreka...
2021-12-16
0
fidivrotary
kayaknya rame
2021-12-11
0