Ditempat lain, terlihat juga seorang CEO Muda yang tengah mengamuk pada bawahannya.
"Bodoh! Saya tak bayar korang ni hanya untuk berleha-leha jeu. Pekerjaan senang macam inipun korang tak bisa". Ujar Alif dengan logat Khas melayunya melemparkan hasil laporan keuangan yang menurutnya sangatlah parah.
"Ma... Maafkan Kami, Datuk. Kami akan memperbaikinya". Ujar Manager keuangan merasa takut.
"Saya beri waktu satu hari. Jika korang tak bisa merubahnya, Saya nak tengok Surat resign you kat meja Saya!". Ujar Alif dengan tatapan dinginnya.
"Ba... Baik, Datuk". Manager keuangan serta jajarannya pun pergi bergegas untuk membetulkan laporannya.
"Maaf Datuk Alif, sore ini ada pertemuan dengan Pak Khaidar di Puncak, Bogor. Mobil sudah siap". Ujar Naveed Assisten Alif.
"Baiklah". Alif berjalan menuju mobil dengan dikawal empat pengawal bertubuh besar.
Alif masuk kedalam mobil mewahnya diikuti Naveed duduk disebelah supir.
"Naveed, You periksa Manager keuangan. Saya nampak Dia orang macam punya masalah dalam bekerja". Ujar Alif merasa curiga pada Manager keuangannya.
"Baik, Datuk. Saya akan mencari tahu tentang Dia". Jawab Khaidar.
____________________________________
Queena telah sampai dikampung halaman sang Papa. Ia pergi menuju makam Kakek juga neneknya. Makam pertama yang Ia singgahi adalah makam Opa Birowo. Makam Papa dari Mamanya Eriska. Semasa hidup, Birowo sangat menyayangi Queena melebihi apapun. Maka dari itu, Queenapun sangat menyayangi Opanya. Namun, saat Queena berusia 17 tahun, sang Opa harus meninggalkanya untuk selama-lamanya karena penyakit jantung yang dideritanya.
"Assalamualaikum, Opa. Lihatlah, Queena mengunjungi Opa kembali. Opa, apa kabar disana? Queena sangat merindukan Opa. Opa pasti tahu ya kalau Queena sedang kesal? Iya Opa. Queena sangat kesal. Queena benar-benar tidak bisa mengendalikan emosi Queena. Queena rindu Opa yang selalu membuat Queena tenang. Mama sangat menyebalkan selalu marah pada Queena jika Queena memberi pelajaran para Karyawan yang tidak becus bekerja. Mama lupa dengan motto hidupnya jangan lemah dalam pekerjaan. Tapi, sekarang Mama seperti Harimau ompong sudah tidak memiliki kekuatan lagi". Curhat Queena pada sang Opa.
Satu jam Queena berziarah pada Opa Oma, Kakek neneknya. Queena kembali ke Mobil.
"Antarkan Aku kerumah Om Yarka". Ujar Queena pada Pengawalnya.
"Baik, Nona". Pengawal membuka pintu mobil untuk Queena.
Sepuluh menit berlalu, Queena sampai di Villa yang besar juga asri. Ia datang kerumah Pamannya, Yarka juga Tante Titania. Yarka adalah Adik dari Dito sedangkan Tita adalah Sepupu Eriska.
"Assalamualaikum". Queena mengucap Salam.
"Waalaikumsalam, Queena. Ya ampun Ponakan Tante yang cantik berkunjung". Tita menghampiri keponakannya lalu memeluk dan mencium Queena.
"Tante lepas. Aku bukan anak kecil lagi". Kesal Queena.
"Huh dasar miss Arrogant. Kamu ini ya kenapa sifat ikut Mamamu? Kenapa tidak ikut Papamu. Jadi perempuan kok angkuh gini. Gak akan ada pria nanti yang dekati Kamu". Ujar Tita mengajak duduk Queena.
"Bi.... Bibi..".
"Iya Nyonya".
"Buatkan minuman juga bawa cemilan". Ujar Tita.
"Baik, Nya".
"Kamu dari makam?". Tanya Tita.
"Iya Tante. Dari mana lagi?". Ujar Queena merebahkan tubuhnya disofa.
"Kania mana Tan?". Tanya Queena.
"Kania ikut Papanya dipabrik". Ujar Tita.
Kania adalah anak satu-satunya Yarka juga Tita. Gadis muda yang baik, cantik juga pintar. Usia Queena dan Kania berbeda Lima tahun. Maka dari itu, Queena menganggap Kania seperti Adiknya sendiri.
"Memang ya Kania anak yang hebat bisa betah kerja dipabrik begitu. Queena tawarkan kerja di Hotel, tidak mau". Ujar Queena.
"Ah Kamu, Kania kan yang akan meneruskan usaha Papanya. Dia harus tahu segala sesuatu dipabrik". Jawab Tita.
"Kamu juga. Sudah 25 tahun belum punya pasangan. Awas seperti Mamamu usia 29 baru menikah. Cari pasangan, Queena. Kamu itu sudah cocok menikah".
"Tan, memang cari Suami seperti beli kacang goreng? Queena tidak akan sembarangan memilih calon pendamping".
"Ah Kamu itu, benar-benar seperti Mamamu saja". Kesal Tita.
Tak lama, Yarka dan Kania pulang untuk makan siang.
"Assalamualaikum". Yarka mengucap Salam.
"Waalaikumsalam, sepertinya Om dan Kania sudah pulang". Ujar Tita berdiri menghampiri Suami dan anaknya.
"Sayang, ada Queena didalam". Ujar Tita pada Yarka.
"Kak Queena disini?". Tanya Kania gembira.
"Iya, ada didalam". Jawab Tita.
"Kak Queena". Teriak Kania berjalan menuju ruang keluarga.
"Kakak". Teriak Kania memeluk Queena.
"Nia, lepas!". Kesal Queena.
"Nia kangen Kakak loh makanya Nia peluk". Ujar Kania.
"Kamu tahu Kakak tidak Suka dipeluk". Ujar Queena ketus.
"Huh dasar Miss Arrogant". Ledek Kania.
"Ada apa kemari? Tumben". Tanya Kania.
"Kakak dari makam. Lalu mampir kesini. Sebentar lagi juga mau pamit". Jawab Queena.
"Yaahhhhh nginap dong Kak. Nanti satu kamar dengan Kania". Rengek Kania.
"Tidak bisa Kania, Kakak banyak urusan". Melepaskan pelukan Kania.
"Queena". Panggil Om Yarka.
"Om". Queena berdiri lalu mencium tangan Yarka.
"Apa kabar Om?". Tanya Queena.
"Alhamdulilah baik. Kamu sehat?". Tanya Yarka.
"Alhamdulilah sehat Om". Jawab Queena.
"Kamu dari makam?". Tanya Yarka duduk disebelah Queena.
"Iya Om". Jawab Queena.
"Paling badmood lagi tuh Kak Queena". Ledek Kania.
"Bagaimana keadaan Mama Papa juga Adikmu?". Tanya Yarka.
"Alhamdulilah baik Om. Oh ya, jangan lupa minggu depan datang ke ulang tahun Queena. Awas ya kalau tidak datang Aku hancurin pabrik Om Yarka". Ancam Queena.
"Ih ancaman Kakak seram". Ledek Kania.
"In Shaa Allah Kita akan datang". Jawab Yarka.
Setelah berbincang juga makan siang, Queena pamit. Ia ingin menginap dihotelnya yang berada di Puncak, Bogor. Ia juga memiliki urusan sedikit disana.
Sampailah Ia di hotel. Ia memanggil Manager hotel untuk meeting di Restaurant hotel. Saat berjalan, Queena tak sengaja tertabrak seseorang sampai terjatuh.
"Ahhhh sial!". Kesal Queena. "Heh, kalau jalan lihat-lihat dong". Queena berdiri lalu membersihkan bajunya.
"You lah yang salah. Jalan Tak guna mata". Jawab Alif dengan nada kesal.
"Dasar Pria aneh. Kamu yang nabrak kenapa Saya yang salah". Kesal Queena.
"Siapa yang tabrak you? You lah yang tabrak Saya. Annoying Woman". Alif berjalan tanpa Ada rasa salah telah menabrak Queena.
"What the??? Annoying Woman?? Dasar cowok sialan!". Kesal Queena. "Kalian kenapa diam saja melihat Saya ditindas begini?". Kesal Queena pada para pengawalnya.
"Ma... Maaf Nona".
"Dasar tidak berguna!". Kesal Queena berjalan menuju Restaurant untuk meeting dengan Manager Hotel.
"Selamat siang, Nona". Sapa Manager Hotel yang bernama Tisya.
Queena hanya mengangguk lalu duduk.
"Bagaimana keadaan Hotel". Tanya Queena melihat sekeliling.
"Semua baik-baik saja, Nona. Bahkan bulan lalu omzet Kita bertambah sepuluh persen". Ujar Tisya.
"Berikan laporannya pada Saya". Ujar Queena.
"Tentu, Nona". Tisya memberikan laporah selama satu bulan itu.
Queena memeriksa laporan itu. Queena benar-benar serius saat bekerja.
"Good! Kamu bisa kirimkan laporan ini ke Jakarta". Ujar Queena memberikan kembali laporannya.
"Tentu, Nona". jawab Tisya.
"Oh ya, siapkan Kamar untuk Saya. Saya akan menginap malam ini". Ujar Queena.
"Baik. Nona, segera Saya siapkan. Saya permisi". Tisya pamit pada Queena untuk menyiapkan kamar untuk Queena.
...To be continue.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Atik Pudji
semangaaat thooor💪💪💪💪💪
salam sehaat selaluu
2021-07-22
0
Dheyan💞💞💞
brras jdi upin ipin
2021-07-08
0
Enny_1806
keren emak sma anak galak"
2021-06-17
2