Selembar Foto

Hari sudah menjelang malam ketika Keizaa mengetuk pintu kamar orang tuanya, dan setelah beberapa kali ketukan, pintu kamar itu pun terbuka, dengan hanya mengenakan celana boxernya saja Hardhan berdiri sambil menahan pintu.

"Ada apa sayang?" tanya Hardhan.

"Aku izin menginap di rumah Aliana yaa Pi, aku kangen sama dia." izin Keiza pada Hardhan.

"Yaa Tuhan, Papi kira ada apa. Biasanya juga kamu nginap tidak pernah izin sayang." ujar Hardhan dan Keizaa hanya nyengir.

"Ya sudah sana, jangan lewat depan lewat pintu penghubung saja." seru Hardhan sambil mengelus puncak kepala Keizaa.

"Terima kasih Pi." pekik girang Keizaa sambil memeluk Hardhan, lalu menjulurkan kepalanya ke dalam kamar.

"Mommy mana Pi?" tanyanya.

"Mommy sudah tidur, nanti Papi izinkan ke Mommy yaa." jawab Hardhan.

"Ok, aku jalan sekarang yaa, bye Pi." seru Keiza lalu berjinjit dan mencium pipi Hardhan sebelum beranjak pergi.

Sambil bersiul menyenandungkan lagu kesukaannya, Keizaa menuruni tangga menuju lantai bawah, dan berpapasan dengan si kembar Kenzou dan Kenzie yang baru kembali entah darimana.

"Kamu tuh tidak ada anggun-anggunnya sama sekali sih jadi cewek. Mana ada wanita terhormat yang menuruni tangga sambil bersiul." tegur Kenzou dengan sebelah alis yang di naikkan, mirip sekali dengan Papinya kalau sedang mengatakan ketidak setujuan.

"Suka-suka aku dong." sahut Keiza sambil menjulurkan lidahnya ke Kenzou membuat Kenzie terkekeh pelan, dan mendapatkan tatapan mematikan juga dari Kenzou.

"Cuma kamu yang berani melakukan itu pada Zou dan tidak mendapatkan hukuman karenanya." bisik Kenzie sambil terkekeh pelan di telinga Keizaa sebelum ikut bersiul dan menaiki tangga lagi, mengabaikan tatapan kesal Zou.

"Aku pergi dulu yaa." seru Keiza sambil melambaikan tangannya ke Kenzou.

"Sudah malam, kamu mau kemana?" tanya Kenzou.

"Mau nginap di rumah Aliana." jawab Keizaa sambil terus jalan.

Sesampainya di pintu penghubung Keizaa membuka kunci pintu, yang bisa dibuka dari dua arah itu.

Saat menuju pintu masuk melalui kolam renang yang terhubung ke ruang keluarga, Keizaa melihat Aliana yang sedang fokus dengan buku kacaannya, sambil duduk santai di ayunan rotan samping kolam renangnya, dengan kedua kaki yang terlipat.

Dengan langkah pelan, Keizaa memutar kolam agar bisa mengagetkan Aliana dari arah belakangnya, "Welcome back home!!" teriak Keizaa mengagetkan Aliana.

"Astaga, Zaa! Kamu mau membuatku jantungan yaa." pekik Aliana membiat Keizaa tergelak.

"Kamu tuh kalau sedang baca serius sekali sih, tidak memperhatikan sekitar kamu." kata Keizaa masih terkekeh pelan, "I miss you so much." lanjut Keizaa sambil memeluk Aliana.

"Aku juga merindukanmu, Zaa. Rasanya aneh di Seoul karena tidak ada yang usil kaya kamu di sana." balas Aliana.

"Kalau begitu pindah sekolah saja ke sini yaa." usul Keizaa sambil nyengir.

"Tidak bisa sayang, aku harus penuhi wasiat buyutku untuk sekolah di sana. Setidaknya sampai lulus high school." sahut Aliana dengan nada menyesal.

"Ya sudah lah, mau bagaimana lagi. Tapi selama kamu di sini, kamu harus selalu bersamaku yaa, kita shopping, nyalon dan jalan bareng." pinta Keizaa.

"Iyaa, kamar yuk. Aku ada sesuatu untuk kamu." kata Aliana sambil turun dari ayunan rotannya.

Saat masuk ke ruang keluarga, ada Alex dan Sonya yang sedang duduk santai sambil menonton televisi, "Malam, Onty Sonya. Malam, Ongkel Alex." sapa Keizaa sambil tersenyum manis.

"Malam, Zaa." balas Alex.

"Malam juga sayangku, sini Onty peluk dulu." balas Sonya sambil merentangkan kedua tangannya, dan Keizaa langsung menyambut undangan Sonya itu.

Keizaa menjauhkan sedikit badannya supaya bisa melihat wajah Sonya, "Onty, aku nginap di sini yaa."

Sonya mencium kening Keizaa, "Nginap saja sayang sesukamu, ini kan rumahmu juga."

"Ya sudah kami ke atas dulu yaa, bye Eomma, Appa." seru Aliana lalu menarik tangan Keizaa dan menuntunnya ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Aliana membuka laci meja nakasnya, dan mengeluarkan selembar foto kemudian menyerahkannya pada Keizaa, membuat Keiza memekik sekencangnya saat melihat foto itu.

"Oh My God, Sehun cintaaakuuu." serunya sambil menciumi foto Idolnya itu, yang sudah ada tanda tangannya yang asli.

Aliana tertawa lebar melihat reaksi Keizaa, "Sudah aku tebak, pasti reaksimu akan seperti ini."

Keizaa langsung memeluk Aliana, "Terima kasih sayangku." ucapnya lalu melepas pelukannya dan kembali menatap selembar foto di tangannya itu dengan sumringah.

"Kok kamu bisa dapat tanda tangannya sih, Na?" tanya Keizaa, matanya tidak beralih dari foto itu.

"Jay Oppa yang sudah membantuku mendapatkannya, malah ia terlihat antusias membantuku saat aku bilang itu untuk kamu." jawab Aliana, kali ini ia mendapat perhatian penuh dari Keizaa.

"Jay Oppa? Kamu sering berhubungan dengannya?" tanya Keizaa lagi.

Aliana mengangguk, "Jay Oppa lumayan banyak membantuku di awal-awal kepindahanku ke Seoul." jawabnya lalu menyondongkan sedikit tubuhnya ke Keizaa, "Sepertinya Jay Oppa tertarik padamu, Za. Dia selalu menanyakan kabarmu." goda Aliana.

"Kalau Sehun Oppa nanyain kabarku tidak?" elak Keizaa sambil nyegir kuda.

"ngimpi kamu." balas Aliana dan mereka pun tergelak.

Lalu tiba-tiba pintu kamar terbuka, dan Alson langsung menghambur masuk, "Ada apa?" tanyanya dengan nada khawatir.

Aliana dan Keizaa saling tatap sebelum akhirnya kembali mengalihkan perhatiannya ke Alson, "Maksudmu?" tanya Aliana.

"Tadi aku mendengar pekikan ketakutan dari balkon kamarku." jawab Alson, matanya masih terus mengawasi tiap sudut kamar itu.

"Ooohh tadi itu,Zaa. Ia memekik senang bukan ketakukan." ralat Aliana.

Alson lalu menatap Keizaa, "Cih, pekikanmu seperti Kambing sedang di gorok saja." cibirnya sambil menggelengkan kepala dan keluar dari kamar Aliana.

Keizaa menatap dongkol pintu yang sudah tertutup itu, "Kapan sih kakakmu itu tidak bersikap menyebalkan seperti itu?" rutuk Keizaa.

"Dia memang sudah menyebalkan sejak lahir." sahut Aliana sambil terkekeh.

"Dia sebelas dua belas dengan, Zou. Menyebalkan dan sok cool, aku turut berduka dengan siapapun wanita yang akan menikahi kedua pria arogan itu." geram Keizaa, lalu pandangannya beralih dari pintu ke Aliana.

"By the way, kamu sudah punya pacar belum di sana? Oppa-oppa ganteng gitu?" tanya Keizaa sambil menyeringai lebar.

Aliana mendengus, "Aku tidak ingin pacaran dulu, buang-buang waktu. Apalagi melihat teman kelasku yang selalu mengeluhkan patah hati, terdengar sangat menggelikan." jawab Aliana sambil begidik.

Keizaa merebahkan badannya ke atas tempat tidur, matanya menatap lurus langit-langit kamar Aliana, "Aku iri sama kamu, Na. Bisa bebas hidup di luar sana, kalau aku Papi bahkan selalu menempatkan pengawalnya dimana dan kemanapun aku berada. Aku hanya pura-pura tidak mengetahuinya." desah Keizaa.

Aliana ikut merebahkan badannya di sebelah Keizaa, "Kamu jangan salah, Appa juga melakukan hal yang sama padaku, aku tahu banyak yang mengawalku secara sembunyi-sembunyi, dan sama denganmu, aku juga pura-pura tidak mengetahuinya."

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🌻͜͡ᴀs

⧗⃟ᷢʷ𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊🦂🌻͜͡ᴀs

dan wanita itu adalah kamu, selamat berduka untuk diri sendiri nnt ya Zaa🤣🤣🤣

2024-08-16

0

Nyai💔

Nyai💔

percintintaan oppa alson di mulai

2022-11-09

0

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

Papi Hardhan n Appa Alex harus posesif kalo udah menyangkut dengan anak mereka, jadi Keizaa n Aliana musti paham yaaa

2022-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Visual
2 Menjaga Diri
3 Selembar Foto
4 Ada Apa Denganku?
5 Godaan Cowok Playboy
6 Lebih Kejam Dari Keanu
7 Meminta Sesuatu Darimu
8 First Kiss
9 Tiba-tiba Ada
10 Empat Pria Menawan
11 Kalung
12 Pesta Ulang Tahun
13 Sunrise di Pulau Bali
14 Rafting di Sungai Ayung
15 Siapa Dia?
16 Bukan Aku
17 Resmi Bertunangan
18 Cinta Sepihak
19 Alasan Perjodohan Itu
20 Makan Malam
21 Malam Tahun Baru
22 Janji Masa Kecil
23 Tahun Baru Semangat Baru
24 Aku Harus Bagaimana?
25 Itu Yang di Namakan Cinta?
26 Cinta Akan Berjalan Pada Jalannya
27 Pengabaian
28 Masihkah Ada Jalan?
29 Darah Biru
30 Tolong Menjauhlah Dariku
31 Aku Mencintaimu
32 Love Of My Life
33 Tidak Punya Pilihan
34 Makan Malam
35 Bimbang
36 Gudeg Dikira Daging
37 Aku Sudah Menyukainya
38 Air Matamu Terlalu Berharga
39 Berniat Melepaskan
40 Cinta Yang Tulus Akan Memberikan Alasan Untuk Bertahan
41 Aku Tidak Egois!
42 Mereka Bertiga Yang Menjadi Korban
43 Bulimia Nervosa
44 Yang Tersisa Hanyalah Patahku Dan Patahanmu
45 Hanya Kamu Satu-satunya
46 Kamu Harus Sadar, Zaa
47 Jinsimeuro Saranghae
48 Maafkan Aku
49 Menyesali Kebodohanku
50 Indah Sekali
51 Kalian Harus Menikah
52 Aku Menghargai Keinginanmu
53 Memutuskan Pertunangan
54 Sah!
55 Akhirnya Kamu Menjadi Istriku, Snow
56 Kenyamananmu Jauh Lebih Penting
57 Nikah Gantung
58 Clarissa Masih Marah?
59 Aku Akan Memuaskanmu
60 Kamu Janji?
61 Nongkrong di Kafe
62 Cemburu
63 Dimana Clarissa?
64 Senang dan Puas
65 Aku Menginginkannya Sekarang
66 MP Yang Tertunda
67 The First Night
68 Aku Tidak Mau Lagi!
69 Bagaimana Rasanya?
70 Ungkapan Cinta Sang Casanova
71 Kekacauan di Kafe
72 Say Please
73 Wisuda
74 Pengumuman
75 Janji?
76 Siapalah Aku?
77 Bad Mood
78 Kekanak-kanakan
79 Keizaa hamil?
80 Ada Apa Dengan Kalian?
81 Sonya Hamil?
82 Milik Siapa Itu?
83 Alex Sudah Tahu
84 Putriku Hamil?
85 Raksasa Sialan!
86 Papi Hardhan Yang Cemburu
87 Tidak Marah Hanya Kecewa
88 Ada Alson Junior
89 Cucu Kembar
90 Epilog - End
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Visual
2
Menjaga Diri
3
Selembar Foto
4
Ada Apa Denganku?
5
Godaan Cowok Playboy
6
Lebih Kejam Dari Keanu
7
Meminta Sesuatu Darimu
8
First Kiss
9
Tiba-tiba Ada
10
Empat Pria Menawan
11
Kalung
12
Pesta Ulang Tahun
13
Sunrise di Pulau Bali
14
Rafting di Sungai Ayung
15
Siapa Dia?
16
Bukan Aku
17
Resmi Bertunangan
18
Cinta Sepihak
19
Alasan Perjodohan Itu
20
Makan Malam
21
Malam Tahun Baru
22
Janji Masa Kecil
23
Tahun Baru Semangat Baru
24
Aku Harus Bagaimana?
25
Itu Yang di Namakan Cinta?
26
Cinta Akan Berjalan Pada Jalannya
27
Pengabaian
28
Masihkah Ada Jalan?
29
Darah Biru
30
Tolong Menjauhlah Dariku
31
Aku Mencintaimu
32
Love Of My Life
33
Tidak Punya Pilihan
34
Makan Malam
35
Bimbang
36
Gudeg Dikira Daging
37
Aku Sudah Menyukainya
38
Air Matamu Terlalu Berharga
39
Berniat Melepaskan
40
Cinta Yang Tulus Akan Memberikan Alasan Untuk Bertahan
41
Aku Tidak Egois!
42
Mereka Bertiga Yang Menjadi Korban
43
Bulimia Nervosa
44
Yang Tersisa Hanyalah Patahku Dan Patahanmu
45
Hanya Kamu Satu-satunya
46
Kamu Harus Sadar, Zaa
47
Jinsimeuro Saranghae
48
Maafkan Aku
49
Menyesali Kebodohanku
50
Indah Sekali
51
Kalian Harus Menikah
52
Aku Menghargai Keinginanmu
53
Memutuskan Pertunangan
54
Sah!
55
Akhirnya Kamu Menjadi Istriku, Snow
56
Kenyamananmu Jauh Lebih Penting
57
Nikah Gantung
58
Clarissa Masih Marah?
59
Aku Akan Memuaskanmu
60
Kamu Janji?
61
Nongkrong di Kafe
62
Cemburu
63
Dimana Clarissa?
64
Senang dan Puas
65
Aku Menginginkannya Sekarang
66
MP Yang Tertunda
67
The First Night
68
Aku Tidak Mau Lagi!
69
Bagaimana Rasanya?
70
Ungkapan Cinta Sang Casanova
71
Kekacauan di Kafe
72
Say Please
73
Wisuda
74
Pengumuman
75
Janji?
76
Siapalah Aku?
77
Bad Mood
78
Kekanak-kanakan
79
Keizaa hamil?
80
Ada Apa Dengan Kalian?
81
Sonya Hamil?
82
Milik Siapa Itu?
83
Alex Sudah Tahu
84
Putriku Hamil?
85
Raksasa Sialan!
86
Papi Hardhan Yang Cemburu
87
Tidak Marah Hanya Kecewa
88
Ada Alson Junior
89
Cucu Kembar
90
Epilog - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!