Keizaa dan Tiara sahabat baiknya baru akan berbelok ke lorong kelas mereka ketika mereka mendengar seseorang menyebut namanya, dan secara otomatis langkah kaki Keiza langsung terhenti.
Keizaa menahan tangan Tiara yang masih terus saja jalan, lalu memasang telinganya baik-baik untuk mendengar pembicaraan para pria itu.
"Ada apa?" tanya Tiara sambil mengerutkan keningnya."
Keizaa meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, meminta Tiara untuk diam sebentar, "Sssttt!"
"What Keizaa? Sory yaa gue lebih suka sama wanita yang sudah berpengalaman. Bukan gadis lugu macam Keizaa itu. Gue yakin nih yaa kalau Keizaa itu bahkan belum pernah sekalipun berciuman. Baru gue dekati saja sudah memerah gitu wajahnya." cibir salah satu dari pria itu, yang Keizaa yakin Evan lah pemilik suara itu.
Keiza memang sedang menyukai pria playboy itu, pria yang membuat nyaris semua siswi di sekolah ini tergila-gila padanya.
Dan mendengar sendiri saat pria itu tidak berminat padanya karena kurangnya pengalaman Keizaa, membuatnya sedikit merasa sedih.
Keizaa memang belum pernah sekalipun berciuman, apalagi pacaran. Pria mana yang berani mendekatinya, dengan begitu banyaknya pengawal yang papinya tempatkan di hampir seluruh sudut sekolah ini.
Tapi Keizaa tidak akan menyerah, apalagi langsung bersembunyi seperti tikus got saat bertemu pria itu. Karena Keiza bukanlah seorang pengecut, seperti kata onty Sonyanya, Keizaa si pemberani.
Sambil menghela nafas panjang, Keizaa menegakkan punggungnya dan mengangkat dagunya, lalu menarik tangan Tiara dan melanjutkan kembali langkahnya yang terhenti tadi.
Kumpulan pria itu terdiam saat Keizaa dan Tiara melewati mereka, "Permisiii." seru Keizaa sambil mengeluarkan senyuman terbaiknya kepada semua pria itu, membuat para pria itu ternganga untuk sesaat.
"Ahh gila, kalau bukan karena lo sudah gue embat tuh cewek." gumam salah satu pria itu yang dibalas dengan geraman suara Evan.
Keizaa menahan tawanya, dan langsung melepasnya saat sudah memasuki ruangan kelasnya,
"Kamu lihat kan tadi Ra... Mereka langsung terdiam? Hahaha, Keizaa dilawan." seru Keizaa dengan nada riang.
"Iya benar, mereka langsung mati kutu." sahut Tiara sambil tergelak, melihat geng pria pengobrak-ngabrik perasaan wanita itu tadi terdiam untuk sesaat.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring, dan suasana kelas yang tadinya tenang langsung berubah menjadi riuh.
Bunyi kursi dan meja yang tergeser menambah lagi kebisingan di dalam kelas itu. Semua siswa dan siswi terlihat bahagia, hanya Keizaa saja yang terlihat melamun, seolah-olah ia ada di dunia lain alih-alih di dalam kelas.
"Zaa, oii dia bengong!" seru Tiara sahabat baik Keizaa yang duduk di sebelahnya.
"Eh, kenapa Ra?" tanya Keizaa setelah kembali lagi ke dunia nyata.
"Kamu masih mikirin si Evan playboy tadi. Halaahh cuekin saja dia, nih yaa kalau aku bilang sih dia tuh sebenarnya juga suka sama kamu Zaa. Cuma dia terlalu cemen buat macarin kamu."
Keizaa mengusap-ngusap dagunya sambil merenung, "Kalau dipikir-pikir aku jones juga yaa Ra, usiaku hampir delapan belas tahun, dan belum pernah sekalipun pacaran apalagi ciuman bibir. Ya Tuhan, ngenes sekali hidupku." gumamnya.
"Bagus dong Zaa. Ciuman pertama itu memang seharusnya diberikan kepada pria yang benar-benar kita cintai... Bukan sembarangan pria, apalagi pria playboy macam Evan itu." cibir Tiara.
"Tapi aku suka sekali sama si playboy itu. Menarik untuk di dapatkan. Ya sudah balik yuk nanti salah satu kakakku jemput dan aku belum keluar bisa menggerutu sepanjang jalan nanti dia." gumam Keiza sambil berdiri dari kursinya lalu beranjak keluar kelas dan menuju gerbang sekolah.
"Ya Tuhan, lihat Zaa. Mereka selalu saja berkumpul seperti itu tiap kali melihat kakakmu jemput." seru Tiara sambil menunjuk sekumpulan siswi di depan gerbang sekolah, dan Zaa hanya tertawa saja.
"Oppa..." teriak Keizaa sambil lari begitu melihat yang jemput kali ini adalah Alson alih-alih Kenzou atau Kenzie.
Alson terlihat luar biasa tampan dan cool dengan gaya seperti itu, bersandar pada kap mobil dan melipat kedua tangannya di depan dada. Posenya bahkan mengalahkan model pria ternama sekalipun.
"Kok tumben Oppa yang jemput bukan kak Zou atau kak Zie?" tanya Zaa sambil menyeringai lebar.
"Mereka ada rapat direksi." jawab Alson singkat sambil mengarahkan pandangannya ke seluruh sudut sekolah ini.
"Sudah lama sekali aku tidak melihat sekolah ini, tidak banyak perubahan yaa Snow?" lanjutnya.
Snow itu panggilan Alson untuk Keizaa, entah sejak kapan Alson mulai memanggilnya seperti itu, hingga Keizaa jadi terbiasa mendengar panggilan itu keluar dari mulut Alson.
"Iya..., iya... Masuk yuk panas nih." gerutu Keizaa sambil membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalamnya.
Keiza membuka jendela mobil dan mengeluarkan tangannya untuk pamitan pada Tiara, "Aku duluan yaa Raa, sampai jumpa besok." teriak Keizaa.
"Iyaa, hati-hati." balas Tiara.
Setelah duduk di belakang kemudi, Alson langsung tancap gas meninggalkan area sekolah, yang dulu Alson dan si kembar juga bersekolah di sana.
"Oppa, aku mau tanya dong."
"Hmmm..."
Sudut bibir Keizaa terangkat membentuk cibiran tiap kali Alson hanya menjawab dengan gumaman itu saja, membuat Keizaa merasa kesal.
"Memangnya cowok itu maunya wanita yang berpengalaman yaa? Apa cewek ngenes kaya aku tuh tidak punya kesempatan untuk mendapatkan cowok terkeren di sekolah?" tanya Keizaa dengan nada polos.
"Siapa yang berani bilang kamu mengenaskan?!!" geram Alson.
Keizaa mengibas tangannya, "Tidak, tidak ada aku hanya merasa diriku mengenaskan itu saja."
"Kenapa?"
Keiza menghela nafas panjang sebelum menatap Alson, "Oppa tahu kan sebentar lagi umurku delapan belas tahun? Tapi aku belum pernah sekalipun pacaran, apalagi ciuman, kalau bukan ngenes apalagi namanya?" tanya Keizaa.
"Menjaga diri." jawab Alson sekenanya, matanya tetap fokus melihat jalan raya di depannya.
"Iihhh aku bisa menjaga diriku, aku hanya ingin merasakan ciuman bibir, itu saja kok. Jadi kalau aku pacaran sama Evan aku tidak lugu-lugu amat, gitu lhoo Oppa." jelas Keizaa sambil menekan kata oppa.
"Jangan ceroboh, dari ciuman bisa berlanjut ke yang lain. Kalau kamu tidak bisa menahan diri, apalagi gadis polos macam kamu bisa dengan mudah dimanfaatkan pria hidung belang." terang Alson.
Sambil menghela nafas kesal, Keiza menyandarkan punggungnya ke jok mobil, lalu memandang ke luar jendela.
"Ini karena Papi yang selalu over protektif, cowok-cowok jadi takut dekati aku, apalagi menciumku. Padahal aku harus harus berlatih supaya tidak polos-polos amat." gumamnya.
"Berlatih apa?" tanya Alson.
"Ciuman." jawab Keiza, nada penuh keyakinan dalam dirinya membuat Alson menepikan mobilnya.
"Kamu jangan ciuman dengan sembarangan pria Snow, atau aku akan adukan hal ini pada Zou dan Zie." gertak Alson.
Keizaa mengangkat bahunya dengan tidak acuh, "Terserah, tapi aku tahu kamu bukan pria yang cepu. Itu makanya aku terkadang lebih nyaman curhat ke kamu, apalagi ke Aliana. Kenapa dia harus sekolah di Seoul sih? Aku jadi kangen sama dia."
"Hari ini Ana pulang, dia sedang liburan musim dingin, dan akan menghabiskannya di sini sampai akhir Januari." jelas Alson sambil kembali melajukan mobilnya.
Keizaa langsung kembali menatap Alson, "Benarkah?" tanyanya dengan nada tidak percaya, dan Alson mengangguk.
"Yeeyy berarti tahun baru ini dan saat ulang tahunku nanti Ana ada disini." pekik Keizaa dengan nada riang.
Dear readers...
Bab perdana kisah Alson dan Keizaa...
Bonus satu bab lagi nanti jam 4-5 yaa...
Happy Reading and have a nice day...😊
Untuk penghuni penthouse setelah baca ini langsung ke merapat ke GC yaa... Ada pengumuman pemenang Give Away... Terima Kasih...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Nyai💔
lanjut kan thor 💃💃💃💃
2022-11-09
0
Rokiyah Yulianti
Banyak bgt yg gak setuju kalo Alson sama Zaa, tapi kalo menurutku sih sah2 saja. tapi ini menurut pendapatku si n kalo mau lebih adil lg mending aku dukung author aja
2022-05-31
0
Anisatul Azizah
jd keinget keluarga Bramantya😉
2021-12-31
0