Malam ini adalah malam yang dingin desiran angin terasa menusuk pori-pori kulitku hingga jantungku, mau tau kenapa? karena aku mendapatkan surat cinta dari papa yang berjudul jodoh di tangan papa.
Di teras rumah dengan pemandangan bertaburkan bintang bintang di langit, rambut panjangku terurai bersama tertiupnya angin malam.
"Masih aja di zaman modern ini perjodohan aliansi kerja, emang dunia novel yang dijodohkan sama CEO tampan dan tajir melintir yang terkenal akan es batunya yang pastinya ini judulnya di jual oleh papa sendiri aaarrgggmmm," gumamku dalam hati.
Olivia mengingat kembali dimana papanya membujuk Olivia untuk segera menikah.
"Olivia sayang sebelumnya papa minta maaf padamu, teman almarhummah mama ingin menjodohkan anaknya dengan kamu nak, mereka akan membantu papa untuk melunasi hutang-hutang papa yang makin meninggi," ucap Rama dengan pandangan sendu.
"Pa ... papakan tau aku punya kekasih tampan dan baik hati, bagaimana dengan pacar aku pah? kalau dia tidak terima terus aku disantet gimana pah?" jawab Olivia dengan mata berkaca-kaca memohon seperti anak kecil yang ingin dibelikan mainan.
"Huuuzzz, maafkan papa ya nak bukan maksudku menjual kebahagiaanmu, papa terpaksa kalau tidak perusahaan papa akan bangkrut, perusahaan ini warisan dari kakek buyut yang dipercayakan oleh papa, apa kamu tega nak kakekmu tidak tenang di alam sana karena papa tidak bisa dalam menjalankan bisnis papa ini, kamu penerus papa satu-satunya harapan papa," ucap Rama dengan tatapan serius.
"Pa kita bisa cari jalan lain, tidak harus menikah dengan teman almarhumah mama itu siapa namanya?" Olivia sambil merengek seperti anak kecil.
"Deniz" jawab Rama menegaskan.
"Ya Deniz, pasti dia juga terpaksa dan punya pujaan hati, apa papa tega hidup Olive tidak bahagia dengan Deniz? karena dia tidak mencintai aku!" ucap Olivia.
"Anakku sayang dengarkan papa, perjodohan ini sudah direncanakan sejak kamu masih bayi, bagaimana kalau dengan pendekatan dulu, lambat laun kamu pasti akan mengenal dia dan menjadi istri yang patuh pada suami, seperti almarhumah mama. Kamu ingat almarhumah mama pernah bilang witing tresno jalaran seko kulino (bahasa Jawa yg artinya cinta datang karena sudah terbiasa) orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya bahagia, untuk kali ini aja nurut ya ... anggap aja ini permintaan terakhir papa dan mama," Rama tanpa disadari air mata menetes di pipi sambil memegang tangan Olivia dengan tatapan sendu.
Olivia menatap papahnya dengan rasa gundah gulana seperti petir di siang hari.
"Pah jangan ngomong kaya gitu, ucapan adalah doa, Olive tidak mau kehilangan papa, papa adalah keluarga Olive satu-satunya, kalau papa tidak ada siapa yang jagain Olive yang nakal ini, aku akan berusaha pah beri aku waktu untuk berfikir," ucap Olivia dengan berlinang air mata yang sudah membasahi wajah cantiknya.
"Baiklah kita bahas nanti dengan keluarga Deniz untuk kelanjutannya, kalau minggu depan bagaimana sayang kita bertemu dengan keluarganya?" tanya Rama sambil mengusap air mata Olivia.
"Secepat itu pah, apa tidak terlalu cepat Pah? Olive masih perlu waktu untuk memikirkan perjodohan ini, sedangkan Olive masih kuliah masih belum memikirkan pernikahan, Olive juga ingin kerja dulu Pah setelah lulus Kuliah, dan lagi belum tentu anak dari teman almarhumah mama itu mau dijodohkan dengan Olive," ucap Olivia langsung memeluk papa Rama.
"Sudah jangan menangis nanti wajah cantikmu luntur, Deniz akan menyesal kalau dia tidak memilihmu anakku sayang," ucap Rama sambil melepas pelukan olivia Rama mengusap air mata di pipi olivia.
Flashback off
Apakah aku bisa menjalani pernikahan ini tanpa adanya cinta, tapi ini amanah dari almarhum mama YA ALLAH berikan aku kekuatan untuk mengahadapi ini. Tanpa disadari rasa kantuk melanda akhirnya Olivia kembali kekamarnya dan tertidur pulas.
....... Husband of Choice ...........
Keesokan harinya rutinitas aku seperti biasa yaitu membersihkan rumah dan membuat papa sarapan. Ya beginilah keadaan semenjak pembantu rumah tangga diberhentikan oleh Papa karena keuanganku lagi menurun, kecuali supir karena papa masih butuh supir untuk mengantar papa dinas keluar Kota.
Banyak hutang yang harus dilunasi karena ada orang berhianat membocorkan informasi penting perusahaan, sehingga membuat kerugian besar besaran sampai gaji karyawan kantor menunggak. Papah berusaha menggaji karyawan dengan tabungannya, tetapi tidak bisa melunasi semuanya sehingga terjadilah aliansi bisnis yang menjodohkan anak simata wayangnya.
"Pah sarapan sudah siap di meja makan," panggil Olivia kepada papa Rama sambil menyiapkan hidangan sarapan.
Olivia hanya menyiapkan roti diolesi dengan selai coklat dan kopi hitam liong kesukaan papahnya, tak lupa dia juga menyiapkan nasi goreng spesial untuk dirinya sendiri.
"Iya sayang sebentar papa lagi siap siap," jawab Rama sambil memakai dasi kerjanya.
Setelah sarapan sudah siap Olivia pergi kekamarnya di lantai dua untuk bersiap untuk pergi ke Kampus.
Rama setelah bersiap langsung menuju meja makan untuk sarapan sambil minum kopi hitam yang sudah disiapkan oleh Olivia
Olivia bersiap untuk pergi ke Kampus dengan menggunakan celana jeans dan kaos putih tak lupa dia juga membawa tas selempang kesayanganya dan beberapa buku. Setelah selesai Olivia langsung menuju ke meja makan untuk menemani sarapan pagi dengan papa Rama.
"Pah hari ini aku ingin berangkat bareng ya, Olive lagi tidak mood bawa mobil ke Kampus, papahkan sejalan dengan Kampus Olive," ucap Olivia setelah memakan nasi goreng spesial pake telor dadar.
"Baik sayang, tapi nanti pulangnya kamu naik apa?" jawab Rama sambil meletakkan cangkir kopi di meja.
"Gampang pah nanti aku bareng temen aja, papah tidak usah khawatir dijamin aman kalau Olivie pulang terlambat papah bisa hubungi temen-temen Olive, papahkan tau aku tidak bisa jauh dari mereka," ucap Olivia sambil meminum air putih yang berada didepannya.
Setelah sarapan usai aku mencuci piring terlebih dahulu sebelum berangkat ke Kampus. Papa menungguguku di mobil *f*orce miliknya.
"Sayang nanti jangan lupa kabari papa kalau sudah sampai rumah, jangan pulang terlalu larut ya sayang," ucap Rama.
"Iya pah nanti langsung Olivia kabari, dah papa ... hati-hati," jawab Olivia sambil mencium punggung tangan kanan papa Rama.
"Salam buat teman-teman kamu suruh main kerumah kalau mereka ada waktu luang, jangan kamu terus yang main kerumah mereka," ucap Rama.
"Iya pah," ucap Olivia.
Mobil papah Rama sudah menjauh pergi meninggalkan Olivia di Kampus. Banyak lelaki yang menyapa Olivia saat memasuki gerbang Kampus, tak lupa dia menunggu para Nyai datang.
*I**ni karya pertamaku mohon maaf kalau banyak typo
Jangan lupa klik jempol ya
Terimakasih
Tinggalkan jejak kalian reader ku😘😘😘*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
🏘⃝Aⁿᵘ🍁Kikan✍️⃞⃟𝑹𝑨👀
Cinta datang karna terbiasa.. 😳 Semangat Olive Deniz gans banget, jangan di tolak.. 😳
2020-07-02
2
𝙳𝚑𝚢
hadir lagi ka.
salam dari menikah dengan dosen ku ❤
2020-06-29
0
liona revaip~ :》
thor orang jawa?
2020-06-19
2