Indah kecil memang mandiri. Setelah mengganti seragam sekolah dengan baju bermain, Indah pamit untuk bermain ke rumah tetangga dekat yang notabene punya anak 10 dan hanya ada 1 anak perempuan. Sedangkan mereka semua sudah remaja. Ada yg sudah menikah dan bekerja pula, meski masih ada yang sekolah menengah. Hal itu Indah lakukan setiap pulang sekolah hingga Adzan dhuhur tiba.
Setiap hari libur, Indah diajak orang tua Fenty untuk bermain dengan anaknya karena pada saat itu Fenty juga belum mempunyai adik.
Adzan dhuhur berkumandang, Indah pamit pulang ke rumah. Di Rumah sudah ada Ayah yang sedang memeriksa tas sekolah Indah.
Ayah tak pernah ingin nilai anaknya berwarna merah. Dengan rasa takut Indah menatap Ayah dari jauh. Setelah melihat Ayah tersenyum, Indah baru berani menyapa Ayah.
"Ayah......!" Indah bergelayut manja pada Ayah setelah melihatnya tersenyum.
"Dari mana, Anak Ayah?"
"Aku..... habis bermain di rumah Fenty, Ayah!"
"Bagaimana sekolahmu? Apa ada pekerjaan rumah?"
"Sekolahku baik, Ayah! PR sudah sebagian aku kerjakan di sekolah. Sisanya mau aku kerjakan sekarang!" Indah melepas pegangan tangannya pada lengan Ayah dan segera mengambil tas sekolah untuk mengerjakan PR. Namun tangan kecilnya dicegah oleh Ayah.
"Kerjakan PR mu nanti saja, sekarang makanlah dulu, kemudian istirahatlah!"
Indah menuruti perintah Ayah.
Ibu menyiapkan makan siang di dapur. Lima menit kemudian Ibu memanggil Ayah dan Anak itu untuk makan siang. Indah makan dengan tangannya sendiri karena sejak TK ibu sudah mengajarkannya untuk mandiri namun ketika sarapan pagi, kadang ibu membantu menyuapinya.
Usai makan siang, Indah pergi ke kamar untuk tidur siang. Tak butuh waktu lama untuk terbang menuju alam bawah sadarnya.
Sore ketika bangun tidur, Indah langsung mandi dan mengerjakan PR nya dibantu oleh Ayah. Sesekali Ayah bertanya "Apa cita - citamu, Nak?"
"Aku pengen jadi guru seperti Ayah, boleh kan?" Jawab Indah semangat.
"Boleh, tapi kamu harus belajar dengan rajin agar cita - citamu tercapai" Pesan sang Ayah
"Baik, Ayah!"
Setelah usai mengerjakan PR, Indah kembali pamit untuk bermain hingga senja.
Malam Indah pergi mengaji hingga usai Shalat isya' karena dia terlahir dari keluarga Muslim.
Sedikit mengingat pelajaran, dan mengganti buku pelajaran sebelum tidur.
Pukul 21:00 WIB sudah menjadi jadwal sehari - hari untuk Indah terbang ke alam mimpi.
Libur.
Karena tak punya saudara, Indah lebih suka bermain sendiri di rumah daripada bermain sendiri di rumah dari pada bermain ke rumah Fenty atau teman yang lain. Begitu pula hari ini.
Bermain di teras rumah yang kebetulan terletak di pinggir jalan.
Banyak kendaraan kecil seperti bicycle, motorcycle dan becak berlalu lalang melintasi jalan di depan rumah Indah.
Tiba - tiba ada seorang anak remaja mengendarai sepedanya sembari menyapa Indah
"Hey, Anak Pungut!"
Indah berpikir keras, "Mengapa orang itu bilang aku anak pungut? Apa maksud kata - katanya? Ah sudahlah, mungkin dia salah orang!" Indah berusaha berpikir positif dan melupakan hal itu dengan cepat.
"Hey, kenapa keponakan cantik Om cemberut?"
Tiba - tiba seorang laki - laki menghentikan sepedanya di depan Indah
"Tidak ada apa - apa,Om!" Entah siapa laki - laki itu, yang pasti Ayah dan ibu mengenalnya sehingga Indah tak pernah takut untuk mengenal bahkan akrab dengannya.
"Ikut Om jalan - jalan ke taman yuk!" Ajak laki - laki muda itu.
"Kemana,Om?" Tanya Indah antusias
"Ke taman kota!" Jawabnya.
"Tunggu ya,Om. Aku pamit pada ibu dulu".
Indah masuk untuk pamit pada ibunya.
Di dalam Indah bertemu Ayah. "Siapa *yang datang Indah*?"
"Om Syah, Ayah!" Jawabnya.
"Kamu mau kemana?" Tanya Pak Yusuf lagi.
"Mau ikut om ke taman kota, boleh kan, Ayah?" Tanya Indah memastikan.
"Boleh! Kamu berangkatlah, biar nanti Ayah yang bilang pada ibumu".
"Kemana ibu, Ayah?" Tanya Indah.
"Ibumu sedang pergi ke pasar. Bukankah tadi ibu pamit sama Indah?"
"Oh iya!" Indah lupa jika ibunya pergi ke pasar. Sebelum berangkat, ibu sempat pamit pada Indah tapi dia lupa gara - gara tadi dibilang anak pungut.
Di taman, Indah lupa dengan kejadian yang menyatakan dirinya anak pungut. Om Syah mengajaknya bermain, membelikannya es krim dan apapun yang Indah inginkan.
🌼🌼🌼
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan menekan tombol like ya?
Komentar pedasmu, Semangatku!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
sasip
bisa ae neh thor.. suka yg pedas² yak? 😋🤭
2022-12-11
4
🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧
jejak ku 🤭🏃🏿♂️🏃🏿♂️🏃🏿♂️
2022-08-16
2
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
hadir yaahh
2022-07-12
2