Stefani menghadiri seminar itu dengan perasaan kacau. Sebenarnya ia tak mood datang, tubuhnya sangat lelah hari ini. Tapi bagaimana lagi, ia tak mau di cap sebagai dokter sombong karena tak mau menghadiri seminar sederhana.
Stefani memasuki ruang seminar, semua mata tertuju kepadanya. Meski berpenampilan sederhana, Stefani terlihat sangat cantik dan menawan. Namanya juga sudah melambung tinggi sebagai dokter muda yang pintar dan sukses di kariernya di dunia medis yang masih 2 tahun.
"Selamat malsm dokter Stefani" sapa seorang pria paruh baya kepada Stefani. Stefani mengulas senyum manisnya.
"Selamat malam juga dokter Alex" Stefani pun berjabat tangan dengan dokter alex.
"Suatu kebanggan anda bisa datang kesini dokter Stefani, dokter berprestasi seperti anda pasti sangat sibuk bukan, tapi anda menyempatkan waktu untuk datang ke acara sederhana saya" ucap dokter alex.
"Anda terlalu berlebihan dok, saya juga masih belajar. Masih banyak dokter yang lebih hebat dari saya di luaran sana" ucap Stefani merendah
Begitulah Stefani, ia tak pernah sombong dsn besar kepala saat mendapat pujian dari orang lain. Karena baginya, diatas langit masih ada langit. Masih ada yang terhebat diantara yang hebat. Hidup harus digunakan untuk selalu belajar. Belajar menjadi pribadi yang lebih baik, belajar menjadi baik, dan belajar menjadi yang terbaik diantara yang baik. itulah yang diajarkan dadynya. Dan ajaran itu ia jadikan pedoman di dalam setiap langkahnya. dan karena pedoman itulah, ia bisa berada di titik ini. titik dimana dia dikenal banyak orang karena usahanya sendiri, buksn karena koneksi ayahnya.
"Anda benar² rendah hati dokter" puji dokter alex. Stefanu hanya tersenyum.
Stefani duduk di salah satu kursi bersama Vanya disampingnya. Seminar ini menjelaskan tenrang tata cara hidup sehat dan ideal.
Waktu berjalan dengan cepat, seminar berjalan dengan lancar. Waktu menunjukkan pukul 23.00, seminar ditutup dengan beberapa pertunjukan menarik hingga akhirnya semua tsmu undangan keluar ruangan menuju rumah masing².
"Van, saya antar ya" ucap Stefani saat dia dan Vanya sampai di parkiran.
"Tidak usah dok. Saya naik taksi saja" tolak Vanya.
"Van, ini tuh udah malem banget. mana ada taksi jam segini. lagian kamu itu perempuan, nanti kalo kamu kenapa-napa dijalan gimana. Udah yuk masuk, saya anterin" ucap Stefani. Vanya diam sejenak, ia lalu mengangguk dan masuk ke mobil Stefani.
****
Setelah selesai mengantar Vanya, Stefani melajukan mobilnya menuju mansion. Jalanan terlihat sepi karena ini sudah larut malam. Tiba-tiba dia dihadang oleh beberapa pria berbadan kekar. Jumlahnya kira² ada 8 orang.
Cittttt
Mobil Stefani berhenti mendadak. Salah satu dari mereka datang dan menggedor-gedor kaca mobil Stefani.
"WOY KELUAR LO NJINGG" seru orang itu.
Stefani panik, tak ada seorang pun disana. ia bisa saja melawan, tapi saat ini tubuhnya tidak me mung kin kang.
Salah satu dari mereka terus menggedor pintu mobil. dan kawannya yang lain datang membawa tongkat baseball, dan
Brakkk....pyarrr
Orang itu memukul kaca mobil Stefsni hingga pecah. Mau tak mau, Stefani keluar dari mobil dengan perasaan kesal, takut, dan lelah.
"Serahin semua barang lo" titah orang itu.
"Enak aja lo" sewot Stefani.
"Berani lo hah!?" bentak orang itu. Stefani hanya diem sambil tersenyum miring.
Merasa diabaikan, orang itu merasa geram. ia berusaha memukul Stefani, tapi tiba-tiba
Bugh
"Beraninya sama cewek" ucap orang itu sambil menendang perut preman itu.
**Tandaii typo. jangan lupa like, coment and vote ya guyss.
Happy reading:v**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
🥑⃟🍾⃝ ͩSᷞʜͧᴇᷡɴͣᴀ Shena HIATUS
mansion itu apa? kayak rumah yg lebih besar atau apa gimana?
2024-05-04
1
☘️BILAA☘️
siapa yang datang nich,, semoga orang baik yang nolong kamu Fani,,
2022-09-06
1
Ilma Wahyuning
pasti bang leo yang nolongin
2021-12-01
2