Tidak saling mengungkapkan perasaan tapi saling mendoakan agar disatukan dan itulah kisah Cintanya Sabrina dengan Ustadz Fahri. Mencintai dalam diam. Yaaps Zahra tau kalau Ustadz Fahri juga mencintai Sabrina. Akhir - akhir ini Zahra dan Ust Fahri dekat dan sering jadi teman bertukar pikiran. Tanpa disengaja sore ini Zahra bertemu Ust Fahri di kota Paris.
"Assalamu'alaikum Ustadz. Ternyata Ustadz sering datang kesini juga ya?"
"Wa'alaikumsalam. Tidak juga, saya hanya ingin melihat pemadangan saja untuk melepaskan semua beban pikiran saya. Ini adalah tempat pertama kali saya bertemu Sabrina."
"Kenapa Ustadz tidak menyatakan perasaannya saja kepada Sabrina kan itu lebih enak daripada diam?"
"Saya tak punya keberanian untuk mengatakan itu, saya merasa tidak pantas mencintai anak pak kyai."
"Di dunia ini tidak ada cinta yang sempurna, kekurangan dan kelebihan pasangan itulah yang jadi pelengkap untuk menjadi sempurna."
Saat itu Sabrina datang dan melihat Zahra dan Ustadz Fahri bersama, Sabrina salah paham dan dia mengira mereka ada hubungan lebih, Sabrina pulang dengan perasaan kecewa dan dia pun menangis terisak dikamarnya. Karena kejadian ini Sabrina 3 hari tidak masuk kampus dan tidak mengajar ngaji karena ia jatuh sakit. Ayahnya pun masuk ke kamar dan mengetuk pintunya, lalu Sabrina mempersilahkan Ayahnya masuk. Ayahnya bertanya pada putri semata wayangnya.
"Putriku jujurlah pada Ayah. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"
"Sabrina tidak apa - apa Ayah, Sabrina cuma butuh istirahat."
"Kamu tidak bisa membohongi Ayahmu ini nak. Ayah tau kamu pasti sedang patah hati, ayah juga tau kalau kamu mencintai Ustadz Fahri kan? maafkan ayah jika lancang pernah membaca buku dairy kamu waktu itu."
Sabrina terkejut mendengar semuanya "jadi Ayah sudah tau? Maafkan aku ayah. Aku memang diam - diam mencintai Ustadz Fahri, tetapi Ustadz Fahri memilih wanita lain dan itu temanku sendiri."
"Percayalah putriku. Allah mematahkan hatimu bukan karena Allah tidak menyukaimu tetapi itu cara Allah menunjukkan padamu kalau dia bukan yang terbaik untukmu tetapi percayalah jika dia jodohmu pasti akan kembali padamu."
Senja adalah akhir dari sebuah hari. tetapi apakah cinta harus berakhir menjadi kenangan.
Dari senja itu kita belajar menghargai rasa sunyi dan sepi. Tidak selalu kita akan bersama orang yang kita pilih. Tidak selalu orangjuga yang kita pilih juga memilih kita. Terkadang tuhan membuat sesuatu yang begitu kita sayangi pergi. Bukan karena tuhan tak peduli, tetapi karena tuhan tau, mana yang terbaik untuk kita.
Malam ini Zahra menyuruh Ustadz Fahri datang kerumah Sabrina untuk menanyakan kabarnya sekaligus menyatakan perasaannya, namun Ustadz Fahri masih ragu karena takut cintanya tidak di terima. Akhirnya Zahra menemani Ustadz Fahri datang kerumahnya Sabrina. KH Abdul Karim mempersilahkan mereka masuk dan bertanya.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam ada keperluan apa kalian berdua kemari?"
"Maaf pak Kyai, kedatangan kami kemari untuk menanyakan kabar Sabrina sekaligus saya mau minta maaf pada pak Kiyai apa bila saya lancang, Saya mencintai putri bapak dan ingin melamarnya." Ucap Ustadz Fahri dengan penuh keyakinan
"Loh saya kira Zahra itu calon istri kamu?" tanya Pak Kyai
"Bukan pak. Ustadz Fahri hanya teman dan guru saya saja." Jelas Zahra
"Sebentar, saya panggilkan putri saya dulu." Pak kiyai masuk kekamar dan Mengajak Sabrina keluar dan bertanya pada putrinya
"Putriku kedatangan Ustadz Fahri kesini untuk melamarmu, apakah kamu bersedia?"
"Tapi Ayah bukannya Ustadz ada hubungan dengan Zahra? Karena waktu itu aku melihat kalian berdua di bendungan."
"Saya dan Zahra tidak ada hubungan apa - apa jadi ini penyebabnya kamu tidak ada kabar dan sakit? Maafkan saya Sabrina sudah membuatmu sakit hati tapi saya hanya mencintai kamu dan saya buktikan dengan cara meminangmu." sambil menatap Sabrina dan berusaha meyakinkannya.
"Iya Ustadz aku percaya karena aku juga cinta sama Ustadz Fahri."
"Lalu apakah kamu menerima pinanganku?"
"Dengan Bismillah aku menerima pinangannya Ustadz."
Alhamdulillah akhirnya terungkap sudah perasaan mereka masing - masing dan beberapa bulan kemudian Sabrina dan Ustadz Fahri menikah..
Selama Zahra di Eropa, dia pergi travelling di tempat - tempat yang cukup menarik seperti di kota Paris, Belanda, Jerman dan negara yang terkenal dengan Pizza nya yaitu Italia, Hari ini Zahra sedang berada di kota Paris menikmati senja disana dengan sendiri. Lalu datanglah seorang laki laki yang ternyata itu Arfan.
"Zahra.. ini beneran lu?"
"Iya fan ini aku."
"Lu beda banget sekarang Raa tambah cantik kalau pakai hijab gini."
"Bisa aja kamu Fan. Udah lama kamu di sini?"
"Enggak sih, baru 2 hari."
"Ayo kita jalan - jalan mumpung lagi di Paris."
"Oke"
Zahra dan Arfan pergi jalan, melihat keindahan kota Paris,
Tak terasa Zahra sebentar lagi akan lulus kuliah dan kembali ke Indonesia, banyak sekali pengalaman yang ia dapatkan selama di Perancis untuk pembekalannya dimasa depan nanti. Rasa rasanya Zahra kembali merindukan Ari, dan dia berniatan menghubungi Ari kembali. Zahra mengirim pesan pada Ari.
Isi Whatsapp
Zahra: "Assalamualaikum Ari gimana kabarnya?"
Ari: "Wa'alaikumsalam, Alhamdulillah baik, ini siapa ya?"
Zahra: "ini aku Zahra. Boleh aku vidio call kamu?"
Dengan terkejut dan senang, Ari langsung VC Zahra dan mereka ngobrol serta bercandaan, karena sinyalnya Ari buruk, Vidio call pun terputus.
Lanjut Whatsapp:
Ari: "Yaah putus, padahal aku masih kangen sama senyuman kamu."
Zahra: "Bisa aja kamu Ari."
Ari: "Kapan kamu balik ke Indonesia, aku ingin secepatnya bertemu kamu Zahra."
Zahra: "Tunggu aku lulus ya."
Isi pesan terakhir Zahra, Ari sangat senang bisa kembali kontakan dengan Zahra.
Dikamar Ari melamun "ingin rasanya aku pergi ke Paris menemui gadis yang selama ini kutunggu, lalu gimana dengan Nasya? Aku bingung siapa yang aku cintai?" Ari masih bingung dengan siapa ia mencintai karena saat ini hubungan Ari dengan Nasya tengah di uji oleh berbagai masalah dan sampai pada akhirnya Nasya memutuskan hubungannya dengan Ari, hal ini sempat membuat Ari hancur perasaannya tetapi seiring berjalannya waktu Ari bisa melupakan Nasya, tetapi Ari hanya bisa menunggu kedatangan Zahra ke Indonesia dan itupun masih lama, sementara Zahra ragu dengan perasaannya antara kembali memperjuangkan harapannya kepada Ari atau memilih mencari gantinya.
Ke esokan harinya, Zahra datang kerumah Kalila untuk belajar mendesain, saat itu Kalila tengah mendesain sebuah cover buku,
"Wahh bagus sekali desain kamu Kal?"
"Hehe bisa aja kamu Ra, ini nih lagi desain buat cover buku aku."
"Ooh kamu penulis ya?"
"Iya Raa, cuma buat ngisi waktu luang aja sama buat numpahin segala sesuatu yang ada dipikiran."
Kalila memang berbeda dari teman - teman Zahra, dia jarang sekali aktif di medsos, dia aktif hanya untuk bisnis saja, dia juga jarang narsis seperti orang - orang yang selalu posting foto atau vidio, Kalila juga bukan tipe orang yang suka curhat di media sosial, baginya cukup dengan menulis sudah mengurangi beban pikirannya ketika dia sedang sedih atau senang. Kalila memang tertutup orangnya, tetapi Zahra banyak belajar berbagai hal bersama Kalila, dia senang berteman dengan Kalila dan semoga apa yang Kalila ajarkan bisa berguna untuk Zahra nanti.
Next bab berikutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Tasnim Almaghfirah🌸🌸🌸
lanjut
2021-02-15
0
Dian Anggraeni
suka suka sukaaaa 👏👏👏👍👍👍👍
2021-01-04
1
Nafi' thook
mau juga dapat temen kayak kalila.
2021-01-03
0