Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Shara. Jelas saja, karena hari ini pernikahannya akan dilangsungkan.
Pria yang menikahinya adalah atasannya di perusahaan terbesar kota ini. Pria dingin nan rupawan yang dulunya selalu berbuat semena-mena kepadanya kini menjadi calon suaminya dan beberapa jam lagi akan resmi menjadi suami.
Menikahi pria tampan dan mapan ditambah dengan pesta pernikahan yang begitu meriah membuat kebahagian gadis cantik itu berkali-kali lipat. Dia merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia.
Dan satu hal lain yang membuatnya bahagia adalah calon mertuanya beserta keluarga dari suaminya menerimanya dengan baik.
Namun, di balik semua kebahagiaan yang dirasakannya, ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya. Sejak kemarin malam menjelang pernikahan calon suaminya tidak memberi kabar sama sekali. Beberapa kali dia menghubungi dan mengirim pesan, tapi tidak ada satupun respon dari sang calon
Takut-takut Shara mulai membayangkan yang tidak-tidak terjadi di pernikahannya. "Shara apa yang kau pikirkan. Mungkin Arian sedang sibuk." lirih wanita itu berusaha membuang pikiran buruknya.
Selama kurang lebih tiga jam, akhirnya Shara selesai dihias. Gaun pengantin berwarna putih dengan hiasan mutiara di sekitar pinggiran gaun membuat penampilan gadis yang sebentar lagi akan menikah itu terlihat begitu memukau.
Tampilan elegan dari gaun ditambah dengan wajah cantik sang pemakai memancarkan aura kecantikan yang tiada duanya. Sungguh beruntung pria yang menikahi perempuan secantik Shara.
"Wah cantik sekali..." semua orang di ruang rias berdecak kagum melihat betapa cantiknya Shara hari ini.
Shara tersipu malu mendengarnya, apalagi kini pria yang menjadi cinta pertamanya sejak kecil berdiri di hadapannya melihatnya dengan tatapan sendu.
"Ayah..." lirih Shara memanggil sang ayah. Terlihat guratan kebahagiaan bercampur sedih di wajah keriput pria paruh baya itu. Bahagia karena putrinya akan memulai hidup baru bersama pria yang mencintainya, tetapi juga sedih karena setelah menikah nanti otomatis Shara akan jauh darinya.
"Putri Ayah sudah besar ternyata." ucapnya sambil mengusap lembut wajah putri tersayangnya.
Shara tidak kuasa menahan air matanya. Dia juga sedih meninggalkan sang ayah yang telah merawatnya. Seorang ayah yang sekaligus menjadi ibu baginya, sebentar lagi akan jauh darinya.
Dengan berlinang air mata, Shara menubruk tubuhnya ke dalam dekapan hangat pria itu. "Ayah..."
"Sst jangan menangis. Lihat nanti riasanmu berantakan." ujar Ayah. Anak gadisnya masih cengeng ternyata.
"Ayah aku berjanji akan sering mengunjungimu." janji gadis itu.
"Iya Ayah tau, kau pasti tidak akan melupakan Ayah." sambil mengusap air mata sang putri.
"Kemari, calon suamimu sudah menunggu."
Ayah memberikan lengannya dan segera diraih oleh gadis yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya.
Dengan mahkota berlian yang bertengger di puncak kepalanya, Shara berjalan beriringan dengan sang Ayah di sampingnya.
Jantungnya berpacu lebih cepat ketika pintu menuju altar terbuka. Dapat dirasakannya tangan Ayah memegang erat tangannya yang gemetaran.
"Jangan gugup Nak." ujar Ayah.
Kegugupan itu berlangsung sebentar saja, semua karena pria rupawan dengan setelan tiga potong berdiri dengan gagah di altar.
Senyum cerah memancar ketika bertatapan dengan sang calon suami. Rasa gugupnya yang diperhatikan oleh banyak orang menghilang begitu saja. Kini titik fokusnya adalah pria di atas sana.
Sampai di sana, Ayah menyerahkan tangan Shara yang disambut oleh Arian dengan senang hati.
"Tolong jaga putriku dengan baik." ucap Ayah kepada pria yang sebentar lagi akan menjadi menantunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Anak Kuliahan ✨
kok feeling aku blg klo itu kembaran Adrian mungkin ya🙏🤭
2022-03-17
1
.
baru mampir, yuk kunjungi karyaku juga 😍
2021-12-28
1
sweet heart
mampir nih author
2021-12-28
0