Hari kian malam Alena yang mengurungkan niatnya untuk pergi kerumah pamannya akhirnya kembali kerumah karena Alena mengkhawatirkan Ibunya yang menurut pikiran Alena Sang Ayah dapat berbuat kejam terhadap Ibunya.
Sesampainya didepan rumah Alena dengan mengendap2 melihat kedalam rumah keinginan hanya satu Ayahnya pergi tak ada dirumah dan Alena bisa menolong Ibunya.
Syukurlah Ayah telah pergi 'ucap Alena sambil menghela nafas panjang dan mengusap dahinya'.
Dia segera mencari keberadaan Ibunya dan ditemukan. Ibunya sedang menangis meringkuk dikasur kamarnya.Segera Alena memeluk dan saling menguatkan.
Tak lama kejadian tiba-tiba sang Ayah kejam itu pulang kembali dengan membawa botol miras ditangannya....mengetahui kedatangan Ayahnya Ibu Alena segera menyuruh Alena untuk bergegas pergi tetapi Alena tak sampai hati meninggalkan Ibunya.
Dan akhirnya sang Ayah melihat Alena dirumah....amarahnya kembali memuncak....Ayah Alena mengurung Alena kegudang dengan harapan Alena berubah pikiran dan mau menikah dengan Si bandar judi.
Semalaman Alena dikurung diruangan yang kecil pengap dan sangat panas itu.....Diluar sang Ayah berteriak-teriak memaki Alena, 'dasar kau anak tak tahu diuntung hidupmu akan tercukupi kalau kau menikah dengan tuan Arthur(nama sang bandar judi).
Alena pun menjawab dari dalam gudang dengan suara serak parau karena menangis....'Aku masih muda Ayah perjalananku masih panjang Aku tidak akan pernah sudi menikahi bandar itu Aku ingin membuat hidup Ibu bahagia dan jika aku harus menikah hanya akan menikah dengan laki-laki yang Aku cintai'
Mendengar perkataan Alena sang Ayah sontak meninggi emosinya dan berlari membuka pintu gudang itu,masih dilihatnya Alena duduk mendekap disudut ruangan sang Ayah berlari dan mencekik leher Alena sambil memakimakinya......
Ibu Alena yang mengetahui melihat perlakuan Ayah Alena terhadap Alena berlari menolong Alena menyuruh Alena melarikan diri tapi Ayah Alena tetap berusaha mencekik leher Alena hingga Alena kesulitan bernafas.....
Pikiran sang Ibu kalut panik dia tak menginginkan anaknya mati karena perlakuan kejam Ayahnya....
Sang Ibu tiba2 melihat bongkahan batu yang ada diluar rumah karena halaman mereka penuh dengan tanaman dan beberapa batu cukup besar untuk menghias halaman.
Entah karena marah terhadap Ayah karena perlakuannya atau rasa seorang Ibu yang ingin melindungi anaknya....tiba-tiba dengan pikiran kosong dan bingung sang Ibu mengambil bati besar tersebut dan memukulkannya Kekepala Ayahnya.
Seketika sang Ayah jatuh tersungkur kepalanya dipenuhi darah.
Alena yang kaget atas perbuatan Ibunya berteriak dan berlari memeluk ibunya erat.
Saking paniknya Alena menyuruh Ibunya pergi agar terhindar dari masalah sedangkan Ibunya justru menyuruh Alena yang pergi agar dapat meneruskan kehidupannya bersama adiknya.
Alena menyuruh Ibunya menunggu ia akan meminta uang bayaran panennya agar dapat pergi bersama meninggalkan perkebunan.
Akhirnya Alena berlari mencari kepala perkebunan dan bertemu digudang Alena meminta uang bayaran lebih awal dengan alasan Ayahnya sakit dan harus dibawa kerumah sakit,tetapi jawaban sang kepala perkebunan tidak seperti yang Alena inginkan....kepala perkebunan tidak memberikannya.
Alena pun meninggalkan gudang dan sambil berlari berpikir harus menemui tuan Alex sendiri untuk mendapatkan uang yang diinginkan.
Alena mengerti akan bertemu dimana maka ia berlari menuju perkebunan.
Akhirnya Alena menemukan Alex Adiwijaya dan menemukan sambil menangis....ia mengutarakan keinginannya untuk meminta uang bayaran walaupun belum waktunya dia bercerita karena Ayahnya sakit dan harus dibawa kerumah sakit.
Alex menjawab baiklah akan saya berikan segera.
Alena sedikit lebih lega dan dengan tergesa-gesa ingin kembali kerumah untuk mengajak Ibunya segera pergi.
Karena tergesa-gesa Alena hampir terjatuh dan lagi-lagi ia terjatuh dipelukan Alex.
Alex tersenyum karena kali ini Ia melihat wajah Alena dengan benar-benar jelas dan baru kali ini Alex melihat kecantikan luar biasa tanpa sentuhan make up ternama ataupun salon modern.
Alena segera melepaskan tangan Alex dan bergegas meninggalkannya untuk segera menemui Ibunya.
Sesampainya dirumah Alena panik dan bingung harus berbuat apa karena dia melihat mobil polisi dan ambulans telah ada diluar rumahnya.
Sang adik Akila melihat kakaknya datang dan menangis berlari kepelukan Alena sambil berkata 'Kaka bagaimana ini apa yang harus kita lakukan dengan tangisan pecah keduanya' karena dilihatnya sang Ibu yang telah dibawa oleh polisi memasuki mobil polisi.
Mobil polisi membawa pergi Ibunya dan adik kakanya itu menangis dengan saling berpelukan.
Alena dan Akila bergegas menemui Ibunya dikantor polisi.
Alena dan sang Ibu diperbolehkan untuk bertemu.Mereka duduk berhadapan sambil memegang tangan satu sama lainnya.
Alena berkata "Ibu harus kuat Alena akan mengeluarkan Ibu dari sini".
Ibu.....ibu atau aku saja yang menggantikan ibu biar aku yang dipenjara.
Ibu menjawab 'Alena anaku yang cantik dan baik hati Ibu tidak akan menyesali perbuatan Ibu....Ibu ikhlas kalau harus dipenjara asal hidupmu kelak bahagia....tolong rawat Akila adikmu baik-baik dan hiduplah bahagia ya nak'.
Berkali-kali Alena menciumi tangan Ibunya dan menangis penuh dengan kesedihan dan penyesalan.
Dilain tempat Mama Alex berbincang diteras rumah dengan istri Alex 'Yaneta' mereka merundingkan tentang bagaiman cara agar Yaneta dan Alex dapat segera memiliki keturunan agar garis keturunan Adiwijaya tidak terputus.
Mama Alex menawarkan ide pikirannya kepada Yaneta untuk melakukan insiminasi atau yang tidak asing lagi yaitu bayi tabung.
Mama Alex berkata 'Yaneta bagaimana kalau kamu melakukan bayi tabung?'.....
Yaneta menjawab 'Mah apa akan berhasil dengan kita melakukan hal itu apa aku bisa memiliki anak dari Alex?'
Mama Alex menjawab 'sore ini kita menemui dokter ahli dirumah sakit ibu dan anak yang paling bagus dikota ini Mama akan menelpon sekarang untuk membuat jadwal konsultasi y Nak'.Yaneta mengangguk kepala tanda setuju'.
Yaneta berkata pada Mama 'Mah apakah Alex akan setuju dengan cara ini?'.
Mama menjawab 'itu tugasmu nak untuk membujuk bagaimanapun caranya agar Alex menyetujuinya'.
Sore harinya Mama Alex dan Yaneta pergi kerumah sakit *********dan menemui dokter ahli obsgyn.
Mereka mengutarakan keinginannya dan setelah berkonsultasi akhirnya dokter memeriksa keadaan rahim Yaneta untuk memastikan sehat atau tidaknya rahimnya.
Setelah beberapa waktu pemeriksaan telah usai dan mereka duduk sambil menunggu hasil test dari dokter.
Diruangan dokter tersebut mereka cemas akan hasilnya.....akhirnya dokter menjelaskan bahwa rahim Yaneta tidak memungkinkan untuk dilakukan bayi tabung....
Mereka berdua dengan muka sedih dan putus asa mencoba menerima pemeriksaan dokter tersebut....tapi dokter obsgyn belum selesai menjelaskan...dokter berkata'tapi masih ada satu jalan lagi untuk ibu dapat memiliki seorang anak dari benih ibu dan suami'
Bagaikan mendapat angin surga Yaneta dan Mama Alex kembali tersenyum sedikit ada harapan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yustina Rini
Meminjam rahim saja
2022-03-08
0
Hidayatni Merangin
cerita ini mirip frama turki Belahan Jiwa Kahraman.
2021-09-26
0
Neti Jalia
aku mampir kak, mampir jg dikaryaku ya "Suamiku ceo ganas"🤗🙏
2021-09-03
0