Setelah beberapa waktu, para pegawai bergulat dengan keyboard dan beberapa kertas akhirnya jam menunjukkan pukul 16.00 yang mengharuskan semuanya pulang ke rumah dan melanjutkan besok pagi.
"Akh akhirnya" ucap intan menaikan lengan nya ke atas sambil tersenyum menghadap komputer
"Selesai?" tanya fifi pada intan sambil menengok layar monitor komputer nya
"Iya dong, ini kan baru laporan bulanan. yang surat belom gue sentuh sama sekali..." ucap intan memonyongkan bibirnya
"Kasian..." elus fifi pada rambut intan
"Kalo kamu kasihan tolong kerjain ya, bantu aku fi sebagai seorang sahabat" kata intan memelas
"Ogah" jawab fifi dengan nafas yang dihadapkan ke wajah intan
"Fifi kurang ajar" teriak intan pada fifi yang melarikan diri
Terlihat ruangan kosong, intan yang belum membereskan kertas dan segala macam harus membereskan nya terlebih dahulu. tak lama pak gilang keluar dari ruangan dengan wajah yang sangat kelihatan lelah
"Loh belom pulang?" tanya pak gilang menunjuk ke arah intan yang berdiri di meja kerjanya
"Lagi beresin ini pak" jawab intan sambil tersenyum manis menebarkan pesona nya
Pak gilang hanya datar mengangguk-angguk kan kepalanya lalu masuk ke ruangan pak rama
"Rama kamu belum mau pulang?" tanya pak gilang mendekat
"Rama!!!" pak gilang menarik handphone dari tangan rama. dia ternyata bukan kerja malah menonton serius kartun
"Apaan sih kak? emang udah pulang. yaudah deh ayo" jawab rama bangun dari duduknya dan memegang tas yang sama sekali tak dibuka
"Kamu dari pagi kerja apa?" tanya pak gilang
"Kerja....kerja...apa ya...? besok kerja nya deh" jawab rama dengan polosnya
"Yaampun, kalau ayah tau kamu pasti habis diomelin"
"Makanya Kakak jangan bilang sama ayah" ucap rama memeluk pinggang kakaknya itu
"Kakak gak pernah ngasih tau ayah, tapi itu" pak gilang menunjuk cctv yang terpasang dipojok ruangan
"Ahh sial.." umpat rama kesal
"Sudah lah ayo pulang, besok ada meeting jam 3, kamu harus ingat. dan jangan sampai lupa membuat laporan kerja bulanan, paham?"
"Iya kak...iya" jawab rama mengambil handphone nya dan menerobos keluar dahulu
Intan sedang membuka pintu ruangan TU. dan melihat ke arah bosnya yang berjalan mendekat
Intan berjalan dengan cepat karena malu pada pak gilang dan berlari ke arah si biru motornya
Intan datang ke rumahnya, terlihat warung nya dijaga oleh kedua orang tuanya
"Assalamualaikum" intan mencium lengan keduanya
"Intan, adikmu merengek dari tadi ingin dibelikan handphone" beritahu ibu yang terlihat sangat lelah
"Gak usah dipikirin bu, intan yang akan belikan" jawab intan "uang dari mana ini?" pikir intan dalam hatinya
Ia berjalan ke arah kamar bapak dan ibunya, terlihat ambar tengah menangis
"Ambar...." panggil intan lembut dan duduk disamping adiknya itu
"Kakak ambar mau handphone kaya teman-teman ambar" pinta ambar langsung sambil memeluk kakak-nya
"Ambar kan masih kecil"
"Ahh kakak, teman-teman ambar pada punya ada game sama vidio youtube"
"Yasudah kakak usahakan, tapi janji sama kakak jangan minta apapun pada bapak sama ibu. kasian mereka, kalau mau apa-apa bicara dulu Sama kak intan ya" ucap intan lembut mengelus adiknya itu
"Yaallah uang dari mana aku ini, kerja pun harus dipotong membayar hutang ibu dan bapak" gumam intan menarik nafas panjangnya
Intan adalah seorang anak dan kakak yang baik , karena dia adalah sekarang harapan keluarga nya apalah daya warung kecil yang untung nya tak seberapa. apalagi ayah dan ibunya punya hutang pada bank yang untungnya intan punya gaji yang bisa membayar cicilan hutang itu
Rama dan gilang yang berbeda mobil datang ke rumahnya. rumah yang sangat mewah dan besar berwarna putih dengan lambang dipagar bertuliskan wimarta
Seorang pembantu menghampiri nya "mau minum apa den?" tanya pembantu itu sambil mengambil kedua tas majikannya
"Aku mau jus alpukat" jawab rama sambil duduk di sofa
"Gilang nanti aja" jawab pak gilang berjalan ke atas
Kamar adik kakak ini terletak di lantai atas
"Ini den silahkan" ucap bibi menaruh gelas jus alpukat di meja dihadapan rama
Rama mengeluarkan handphone nya dan meneguk jus buah itu
"Bi bunda belum pulang?" tanya rama yang melihat sekeliling sepi
"Belum den, katanya sih nanti mau dijemput tuan" jawab bibi membungkukkan diri dan pergi
Rama yang hobi menonton kartun sangat banyak mengoleksi vidio kartun dihandphone, laptop bahkan CD dikamarnya banyak sekali
Fifi yang hidup berkecukupan justru tak pernah merasakan kekurangan, memang ia bukan lah orang kaya raya tapi mereka bukan orang susah. orang tua nya berkerja di sebuah instansi jadi rumah sepi makanya fifi lebih memilih bekerja supaya ada kegiatan dan jadi punya uang simpanan dan tambahan uang jajan
Ragil adalah seorang lelaki yang tinggal ngekos sendiri bukan jauh dari orang tua, sebenarnya rumah orang tua nya tidak lah di luar masih di ibukota tapi emang ragil ingin hidup mandiri, ia pun bukan orang susah. bahkan orangtuanya mempunyai perusahaan sendiri
Esok hari
Pagi ini semua pegawai ramai padahal baru jam 06.15 . intan yang baru datang melihat sekeliling ramai. langsung terbebani oleh laporan yang diingat belum dikerjakan sama sekali
"Hayoh" fifi dengan sengaja berusaha mengagetkan intan yang berjalan lemas walaupun intan sama sekali tak terkejut
"Kenapa sih kamu? pagi-pagi berisik banget"ketus intan
"kamu gak kaget?" tanya fifi merangkul intan
"Tid..tid" klakson mobil mengagetkan mereka berdua
"Ahhhh" meraka serontak berteriak
"Bisa tidak jalan pakai mata" teriak seseorang dalam mobil dengan kaca yang terbuka
"Dimana-mana mata itu untuk melihat bukan untuk berjalan" teriak intan pada pak rama yang tadi membunyikan klakson
"Tumben ya dia sudah datang" ucap fifi heran
"Aku gak peduli" jawab intan kesal
Tak lama sebuah mobil dengan santainya lewat ke hadapan mereka dengan kaca terbuka lebar
"Ah yaampun pak gilang. pagi ini tampan sekali" puji lembut fifi sambil tersenyum manis ke arah mobil pak gilang
"Kenapa dia gak tersenyum pada calon istrinya ini sih?" Gerutu intan
"Ah mengigau saja" fifi mendorong bahu intan dan meninggalkan nya jalan duluan
Tapi intan dengan segera berlari ke arah ruang TU dan meninggal kan fifi "Dadah" intan melambaikan tangan nya
"Hah? bagaimana bisa setelah melihat wajah pak gilang dia bersemangat" sinis fifi melihat intan dan kemudian ia ikut berlari mengejar sahabat nya itu
"Selamat pagi ibu-ibu, bapak-bapak pegawai TU yang berbahagia" ucap intan tersenyum manis pada para pegawai yang telah menempatkan diri di mejanya masing-masing
"Pagi nak intan" jawab bu ratna
"Pagi intan , cepat kerja sebelum habis waktu" ucap ragil saat intan melewati dirinya
Intan menepuk punggung ragil "Aku bahkan sudah menyelesaikan laporan bulanan, tinggal laporan surat saja"
"Wah hebat sekali neng intan" puji pak agus dari meja kerja-nya
"Benar- benar kerja keras yang hebat" saut bu azwa ikutan memuji intan
Intan duduk dan tersenyum menunjukan giginya dengan bangga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
mama kenand
semangat intan.....
2021-05-02
0
mentari pagi
lanjut thor
2020-11-06
1
Mr. Ganz~`
Aku mampir ni kak😆😆... tetap semangat untuk up..terus...ya 😝.. Uyehhhh 🤣🤣🤣
O.iya,aku juga sudah up episode terbaru loh 😮😮
Ditunggu yah kak kedatangannya.....😄😄😍
~Two world ~
2020-10-30
2