Suara Auman itu terdengar jelas dari dalam Hutan, Geisya berlari dan meloncati setiap dahan pohon satu demi satu dengan cepat.
Kemudian langkah nya terhenti saat melihat beberapa kelompok pemburu sedang menyakiti Hewan kesayangannya itu.
Dari atas dahan pohon yang cukup tinggi Geisya berteriak pada Sekelompok Pemburu itu.
"Hentikan! Dasar Manusia tidak beradab."
Ucap nya dengan kesal, gerakan yang sangat gesit. Geisya menuruni Dahan Pohon dan mendarat dengan sempurna ke tanah.
Sekelompok pemburu itu memandang Geisya yang menghalangi langkah mereka untuk menangkap Singa besar itu.
"Nona, pergi lah dari sini kami hanya ingin berburu saja, dan jangan ikut campur dengan urusan kami." Ucap salah seorang Pemburu itu.
Geisya memandang Singanya yang terlihat sudah tidak berdaya, dia mengepalkan ke dua tangan nya yang berada di samping pinggangnya.
"Apa katamu? pergi dari sini? Singa yang kau buru adalah milik ku, beraninya kau menyakiti Hewan peliharaan ku!! menjauh sekarang juga."
Dengan perasaan marah, Geisya memandang para pemburu itu, tak lama terlihat Seorang Pria yang sedang menunggangi seekor Kuda berwarna putih, berbicara pada Geisya dengan nada lembut.
"Oh maaf Nona, kami tidak tau jika dia adalah hewan peliharaan mu. Namun, ku lihat sepertinya luka pada tubuh Singa mu ini cukup dalam, mungkin jika kau mengobatinya pun Tetap akan percuma saja, panah yang tertancap pada tubuh Singa mu itu sudah di lumuri oleh racun."
Geisya memandang Singanya yang terlihat sangat kesakitan.
"Kalian sungguh sangat keterlaluan, jangan ada yang mendekat! kau, pasti kau yang telah memanah Singa ku. Kau harus menerima akibatnya dari perbuatan mu ini."
Cahaya berwarna Oranye ke emasan memenuhi tangan kanan Geisya, sebuah kekuatan internal terkumpul, pria itu memandang tangan Geisya yang mengeluarkan kekuatannya.
"Gadis ini sangat marah padaku." Dalam Benak Pria itu.
Geisya sudah bersiap-siap untuk melepaskan kekuatannya. Namun serangan nya di halau oleh beberapa Prajurit dari Pangeran itu.
Seorang Prajurit melesatkan anak panah nya pada tubuh Geisya, dengan sigap dia menangkap anak panah itu yang berada di samping dengan tangan kirinya.
Geisya tidak memperdulikan luka yang menggores tangannya, perasaan marah nya lah yang membuat nya menjadi nekat. saat Geisya ingin melepaskan serangan nya pada salah seorang pemburu itu, tiba-tiba sebuah cahaya berwarna putih melesat begitu cepat, dan membuat sekelompok pemburu itu terjatuh ke tanah.
Geisya terkejut melihat kejadian itu, dia tidak tau siapa yang membantu dirinya begitupun pangeran Qua Win yang berada diatas kudanya sangat tidak menyangka, ada orang yang dapat melakukan hal itu. Prajurit nya sangat lah kuat namun, hanya dengan sekali kibasan seluruh prajuritnya terjatuh ke tanah.
"Siapa dirimu?! tunjukkan wujud mu?!." Teriak pangeran Qua Win dengan marah.
Sebuah cahaya melesat dengan cepat mengelilingi tubuh pangeran Qua Win. Geisya memperhatikan cahaya itu yang begitu cepat nya mengelilingi tubuh Pangeran itu.
Tak butuh waktu lama pangeran Qua Win terjatuh dari kudanya, karena menyerang cahaya itu dengan pedangnya. karena ketidak seimbangan itu yang membuatnya jatuh ke tanah.
"Ah sial."
Geisya hanya terdiam memperhatikan cahaya putih itu yang tak lama melesat dengan cepat ke arah Geisya.
Cahaya Putih itu berubah menjadi Sosok Seorang Pria yang mengenakan Pakaian seperti Seorang Prajurit Istana. Rambut berwarna Hitam Kecoklatan panjang terurai, bola mata berwarna biru laut. Sedang memandanginya dengan sangat dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Re-Kun
serasa komik silat Cina...
2020-03-09
2
Sri Wagini
seru seru
2020-01-26
2
Krisman Andryarta
mantap.. lanjut
2020-01-25
1