Part 5

Asyila menangis di taman samping rumah Kenzo. Dia menangis sesenggukan sampai Dia memukul dadanya yang terasa sesak.

'Ya Tuhan apa lagi yang kau rencanakan untuk ku? Kenapa sampai saat ini aku selalu menderita? Ku ingin Bahagia'

Hancur sudah harapan nya, Asyila keluar dari kandang macan dan masuk ke kandang singa. Tak ada lagi harapan untuknya bisa bahagia. Walaupun Asyila belum tahu kenapa suaminya memperlakukan nya seperti itu.

Setelah tangis nya mulai reda, Asyila pun kembali masuk ke dalam rumah untuk berangkat kerja. Untung saja Dia tidak mengajukan surat pengunduran diri dri perusahaan Will.Group. Mungkin dengan bekerja Syila bisa melupakan sejenak masalah nya.

Kenzo turun dari lantai atas dan membawa koper milik Asyila yang di bawahnya kemarin dari rumah ayahnya.

"Sini kau" Kenzo menarik tangan Asyila dengan sangat kasar

Asyila mengikuti langkah Kenzo dengan sedikit terseok seok karna Kenzo terus menarik tangan nya. Kenzo membawa Asyila menuju belakang tempat dimana para pelayan tinggal.

Disana terlihat banyak kamar berjejer seperti kosan dengan ada nama sang pemilik di pintu kamar masing masing. Ada satu kamar mandi dan satu dapur lengkap dengan alat masak dan meja makan.

Ceklek

Kenzo membuka pintu kamar yang paling ujung. Tentu saja kamar yang belum ada nama di pintunya. Semua pelayan yang ada disana menatap bingung pada Tuan nya yang membawa istrinya yang baru saja dinikahi kemarin.

Tapi mereka tidak ada yang berani menanyakan apapun karna peraturan kerja di rumah keluarga Williams adalah harus bisa menutup mata dan telinga apapun yang terjadi pada keluarga Williams.

"Mulai sekarang kau tidur disini dan kau aku tugaskan sebagai pelayan bagian pakaian. Pekerjaanmu tanyakan saja pada Hendro kepala pelayan disini" kata Kenzo datar

"Tapi kenapa Ken? Aku kan istrimu? Aku juga ingin tetap bekerja dikantor mu" kata Asyila dengan berlinang air mata

Kenzo mencengkram dagu Asyila dengan sangat kasar "Kau sudah ku pecat dan kau tidak perlu bekerja di kantor ku lagi. Emang bisa apa kau ini Hah? Kau hanya gadis bodoh yang tidak berguna"

Asyila hanya menunduk dan terisak pilu. Tiba tiba seorang laki laki bertubuh tinggi tegap datang menghampiri mereka.

"Tuan ini yang anda minta" Dia menyerahkan baju seragam pelayan di rumah ini pada Kenzo

"Bagus, kau boleh pergi Hendro. Oh ya kau beri tahu Dia tugasnya apa saja di bagian pakaian" kata Kenzo datar

Hendro mengangguk "Baik Tuan"

"Kau boleh pergi" kata Kenzo

Hendro pun membungkuk kan badannya lalu pergi meninggalkan Tuan nya.

Kenzo melempar baju tadi tepat mengenai wajah Asyila " Kau pakailah ini selama jam kerja. Kau boleh istirahat setelah jam 8 malam"

Asyila mengambil baju itu dan menatap nya dengan berlinang air mata.

"Tak perlu menangis, kau pantas mendapatkan ini semua" Kenzo pun langsung pergi setelah berkata seperti itu

"Ya aku memang pantas mendapatkan ini. Aku memang sudah di takdirkan untuk menjadi seorang pembantu... Hiks hiks" Asyila hanya bisa meratapi nasibnya

Asyila pun segera mengganti pakaian nya dengan pakaian yang di berikan Kenzo tadi. Asyila sedikit memoleskan make up agar tidak terlihat habis menangis. Tapi tetap saja matanya terlihat sembab dan memerah.

Tok tok tok

"Siapa?" teriak Asyila dari dalam kamar

"Ini saya Hendro"

Asyila pun membuka pintu kamarnya dan terlihat Hendro berdiri dengan wajah tanpa ekspresi.

'Kenapa semua anggota rumah ini berwajah datar dan dingin seperti ini' Asyila

"Mati ikut saya, saya akan jelaskan apa saja tugasmu" kata Hendro datar

Asyila hanya mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Hendro.

"Tugas kau adalah mencuci, menyetrika dan merapikan pakaian semua anggota keluarga ini. Jika kau sudah merapikan semuanya maka kau harus memberikan nya pada saya dan saya yang akan mengantarkan pada si pemilik pakaian" jelas Hendro

"Kau harus memisahkan baju siapa saja jangan sampai tertukar" tambahnya lagi

Asyila hanya mengangguk mengerti "Iya Pak saya mengerti"

"Baiklah bekerja dengan benar karna Tuan muda sangat tidak suka jika ada kesalahan sedikit pun" jelas Hendro lagi

Asyila hanya mengangguk. Setelah Hendro pergi Asyila pun segera mengambil keranjang pakaian kotor yang sudah ana nama pemiliknya. Asyila memulai dari keranjang milik suaminya. Ah apa masih Dia disebut sebagai suami?

Pelayan di rumah ini ada 5 oranag dengan Pak Hendro sebagai kepala pelayan. Dan 4 pelayan yang lain yang bertugas di bagian makanan, pakaian, bersih bersih dan pengurus kebun.

Dari lima pelayan itu tidak ada yang mau mendekati Asyila atau hanya sekedar menyapanya. Mereka hanya menatap datar pada Asyila.

"Baiklah Asyila kau pasti bisa melewati ini. Semangat"

Asyila mengepalkan tangan nya untuk menyemangati dirinya sendiri. Tapi tetap air mata mengalir begitu saja dan segera di hapusnya.

Bersambung

Oke semuanya jangan lupa Vote, like dan komen nya ya... 🤗🤗

Terpopuler

Comments

Flowers Anggel

Flowers Anggel

author nya spesialis cerita yg sedih 2😭😭😭🎶

2021-06-07

0

Nartadi Yana

Nartadi Yana

ceritanya kok seduh thor

2021-02-13

1

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

lnjutt,,

2021-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!