Part 4

Semua manusia mengharapkan sebuah pernikahan yang bahagia dan bisa menikah dengan orang di cintai dan mencintai kita.

Sama hal nya dengan Asyila. Gadis yang hidupnya kurang beruntung. Penderitaan tak pernah usai. Tapi saat ini Dia bisa tersenyum bahagia karna sebentar lagi bahagia itu akan Dia dapatkan.

Semua tamu undangan menyalami sepasang pengantin baru yang berdiri di pelaminan bagaikan raja dan ratu sehari. Pasangan serasi dengan pengantin wanita yang sangat cantik dan manis bersanding dengan pengantin pria yang terlihat gagah dan sangat tampan.

Tak banyak tamu undangan karna itulah permintaan Asyila. Hari semakin sore hingga para tamu undangan pun sudah berangsur pulang.

Setelah acara selesai, Kenzo langsung membawa Asyila ke rumah nya tentu saja itu membuat Asyila dan keluarganya bahagia. Asyila yang bahagia karna akan cepat keluar dari rumah yang seperti neraka itu. Sementara keluarganya bahagia karna Asyila akan keluar dari rumah mereka.

Asyila menatap tidak percaya pada istana di depan nya. Rumah yang dua kali lipat lebih besar dari rumah ayahnya.

"Ayo sayang" Kenzo menggandeng tangan Asyila memasuki rumahnya

Lagi lagi Asyila takjub dengan kedaan rumah suaminya itu. Sangatlah mewah dan dipenuhi oleh barang barang dengan harga selangit.

Kenzo mengajak istrinya ke kamar miliknya. Mereka berdua mandi bergantian dan setelah mandi mereka pun turun ke bawah untuk makan malam. Di meja makan sudah ada Merry, Hardi dan ada tiga orang lagi yang Asyila belum tahu namanya.

Kenzo pun langsung duduk di kursi tunggal yang selalu di tempatinya. Asyila duduk di sampingnya dan dekat dengan seorang gadis cantik.

"Oh ya Sayang kenalin adik aku Kenzi dan ini tante Sinta istrinya om Hardi dan yang satu lagi adalah sepupuku Ferdi" jelas Kenzo

"Hay saya Asyila panggil saja Syila" kata Syila ramah

Mereka hanya menatap Syila tanpa berkata apapun kecuali tante Sinta yang tersenyum ramah padanya.

"Ayo makan" kata Sinta mencairkan suasana

'Kenapa mereka begitu dingin dan sangat sulit di sentuh' Syila

Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada yang bersuara. Selsai makan malam Kenzo pun mengajak Syila untuk masuk kembali ke kamarnya untuk melakukan malam pertama mereka.

"Sayang sini"

Kenzo menepuk tempat tidur di sampingnya mengisyaratkan pada Syila agar menghampirinya.

Syila naik ke atas tempat tidur dan duduk disana bersama suaminya. Kenzo pun mulai mengelus pipi istrinya dengan penuh kelembutan.

'Duh kenapa aku jadi deg deggan gini si... Ahhh ayolah Asyila ini sudah kewajiban mu sebagai istri'

"Apa kau siap sayang?" tanya Kenzo menatap Asyila penuh harap

Asyila hanya mengangguk dan tersenyum malu. Kanzo pun langsung mencium bibir Syila dan melum^mat nya dengan halus dan penuh nafsu.

Asyila mengerang dan mendesah saat Kenzo mulai menciumi lehernya dan memeberikan tanda kepemilikan disana.

Asyila menarik seprei putih itu sampai tangan nya memutih menahan rasa sakit yang baru Dia rasakan seumur hidupnya.

Kenzo tersenyum puas saat melihat darah di seprei putihnya. Mereka sudah selesai melakukan kegiatan nya. Kenzo ambruk di samping istrinya dengan nafas yang terengah engah.

"Terimakasih Sayang " bisik Kenzo lalu mencium pipi Asyila

Mereka pun tidur dengan berpelukan. Asyila merasa bahagia karna bisa menyerahkan harta paling berharga dalam hidupnya pada orang yang Dia cintai.

'Semuanya baru di mulai sayang' Kenzo tersenyum licik

...⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘...

Besok paginya Asyila terbangun dengan tubuh yang terasa remuk. Sungguh semalam suaminya tidak ada puasnya. Karna tengah malam suaminya kembali melakukan kegiatan panas itu hingga subuh.

Asyila bangun dan berjalan perlahan ke kamar mandi karna tidak mau membangunkan suaminya juga kewanitaan nya yang terasa sakit dan perih.

Selesai mandi Asyila pun segera membangunkan suaminya. Asyila menepuk lembut pipi Kenzo.

"Sayang ayo bangun" kata Asyila lembut

"Hmmm"

Kenzo terbangun dan tidak seperti biasanya Dia memasang wajah datar dan dingin pada Syila.

'Dia kenapa?' Syila

Asyila segera menyiapkan pakaian untuk suaminya. Hari ini Dia juga akan ke kantor karna Syila belum sempat meminta cuti.

Ceklek

Kenzo keluar dari kamar mandi, Dia berjalan melewati istrinya tanpa menyapanya atau sekedar tersenyum seperti biasanya.

"Sayang kamu kenapa?" tanya Syila bingung

Kenzo tak menjawab Dia berjalan ke arah lemari pakaian untuk mengambil pakaian nya.

"Ken itu pakaian nya sudah aku siapkan" kata Syila

"DIAM" bentak Kenzo membuat Syila terperanjat kaget

"Kau tidak perlu menyiapkan apapun. Ngerti!! Jangan harap kau akan ku perlakukan seperti seorang istri" kata Kenzo sinis

"A...apa maksud kamu?" tanya Syila

Kenzo menunjuk wajah Syila "Kau aku nikahi hanya untuk aku manfaatkan. Aku tidak mencintai mu Asyila, mengerti. Dan mulai hari ini kau pindahkan barang barang mu ke kamar pelayan di belakang sana."

Asyila sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Apa ini? Kenapa jadi begini? Apa salah nya? Asyila tak bisa berkata kata lagi. Dia berlari keluar dari ruang ganti baju itu.

"Hiks...Hiks.. Kenapa jadi seperti ini? Tuhan apa salahku?Hiks Hiks" Asyila menangis sesenggukan meratapi nasibnya yang tak seperti apa yang Dia harapkan selama ini.

'Ku Ingin Bahagia' Asyila

Asyila turun kebawah setelah selesai siap siap untuk pergi ke kantornya. Di meja makan ternyata sudah ada semua anggota keluarga. Kebetulan Hardi dan keluarganya pun belum pulang.

"Heh mau apa kau?" kata Kenzi sinis

"Aku mau sarapan" kata Asyila hendak duduk di kursi yang kemarin Dia tempati

"Jangan harap kau bisa makan semeja dengan keluarga Williams. Kau hanya wanita murahan yang tak punya malu" kata Kenzi sinis

'Apa lagi ini?'

"Kau makanlah di belakang bersama dengan para pelayan" kata Mami Merry tak kalah sinis nya

Asyila berlari ke arah belakang dengan air mata menetes seiring dengan langkahnya. Tante Sinta hanya menatap iba pada Syila tapi Dia juga tak bisa berbuat apa apa.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***