Mereka sampai disambut dengan banyak penjaga kerajaan timur, bermodalkan penampilan seperti pangeran yang tampan mi'er menjadi pusat perhatian gadis-gadis sepanjang jalan.
"Dia pangeran kerjaan barat? Tampan sekali!" Seru mereka.
Gerbang istana timur terbuka, mempersilahkan kedua tamu masuk. Sosok perempuan sedang bermain guzheng di ujung paviliunnya, tiba-tiba bunga hwamei jatuh ke senar guzheng dan membuatnya menjadi penasaran dari mana datangnya bunga itu.
Mi'er dengan tatapan biasa melihat perempuan itu, dia pun tersenyum tipis. Seketika wajah perempuan itu memerah dia bersembunyi di balik papan sambil menggenggam kelopak bunga hwamei.
"Ehem, ingat kau itu perempuan." Bisik Gu Yao dengan suara yang kecil.
"Memangnya kenapa! Aku tidak menggodanya." Kesal mi'er, Gu Yao hanya tertawa kecil.
Mereka sampai di aula utama istana, menunduk sopan ketika melihat Permaisuri Moonai dan kaisar Yifan di atas kursi pemimpin. Moonai memalingkan wajahnya, dia teringat pada sosok yueyin membuat dirinya sedikit benci dan rasa bersalahnya.
"Selamat datang, pangeran Wen mi dan Gu Yao. Inilah kerajaan timur, kami harap kalian betah disini." Ucap kaisar.
"Terima kasih kaisar, atas sambutannya." Mi'er dan Gu Yao menunduk sopan.
"Karena sudah sampai sebaiknya mereka berkeliling untuk melihat-lihat, Pelayan!" Panggil permaisuri Moonai.
"Tidak perlu, aku sendiri yang akan menemani mereka." Bantah kaisar Yifan.
Mereka bertiga pergi berkeliling di istana Timur yang luas. Mulai dari tempat-tempat penting, hingga terakhir sungai yang luas yaitu tempat beradanya naga putih Luze.
Disana sudah ada Fan Yu dan satu sosok laki-laki berpakaian hitam dan pedang di pinggangnya. "Inikah tamu kita die?" Tanya Fan Yu.
"Benar, cepat beri salam pada pangeran Wen mi dan Gu Yao." Jawab kaisar Yifan.
Fan Yu pun menunduk memberikan hormat begitu pula dengan mi'er dan Gu Yao. Satu laki-laki itu hanya menatap keduanya dingin, dia sangat tampan begitu menurut mi'er saat pertama kali bertemu, tapi aura dingin menyelimuti tubuhnya.
"Panglima Chengyun saya tidak tahu bahwa anda sudah kembali dari perang." Kata kaisar Yifan.
Li Chengyun adalah seorang panglima yang berusia muda, ayahnya menjabat sebagai jendral pertama di kerajaan timur. Dia adalah pahlawan bagi rakyat timur, tak kala pula keahliannya menggunakan pedang itu membuat para gadis tergila-gila, namun Li Chengyun mempunyai trauma terhadap wanita.
"Baru saja saya kembali kaisar, saya datang demi menemui naga putih Luze. Saat berperang tak sengaja menemukan Krystal penambah tingkat kekuatan, mungkin ini cocok untuk Luze." Jelas Li Chengyun.
"Lalu apakah kamu sudah memberinya?" Kaisar bertanya-tanya kenapa naga putih Luze belum keluar dari sungainya, apakah karena ada orang asing membuat naga putih Luze tidak mau memunculkan dirinya.
BYUR! Ombak air terangkat dan munculah naga putih yang bernama Luze. Sontak Mi'er kehilangan keseimbangan karena terkejut, nyaris saja dia terjatuh ke dalam sungai jika tidak di tolong oleh Luze.
Semuanya terkejut saat melihat Luze mengendus aroma tubuh mi'er, tidak biasanya Luze bersikap baik terhadap orang asing. Detik kemudian Luze bersikap seperti peliharaan yang ingin di manja oleh mi'er.
Gadis itu sedikit ketakutan karena ukuran naga putih berkali lipat lebih besar darinya. Tapi tatapan naga putih itu membuatnya kasihan dan ingin mengelus kepalanya.
Krrr! Hembusan naga putih Luze terdengar. Kaisar Yifan hanya bisa tersenyum kecil, tentu dia sudah tahu apa sebabnya. Luze menganggap mi'er adalah tuan lamanya Yueyin. Tidak masalah karena Mi'er putri dari tuannya sendiri.
"Bagaimana bisa Luze takluk pada orang asing?" Bingung Fan yu bahkan dia harus melatih Luze bertahun-tahun agar mau menurut padanya, sedangkan mi'er hanya membutuhkan hitungan detik.
"Naga putih bisa mengetahui mana yang baik dan jahat. Jadi wajar saja begitu." Celetuk Gu Yao.
"Bagaimana kamu bisa tahu?" Tanya Li Chengyun.
"Ayah ku adalah Feibao, dia berasal dari negara timur. Dan aku mengetahui hal itu darinya." Jawab Gu Yao.
"Ternyata kamu putra dari Feibao?" Tanya kaisar Yifan sekali lagi.
"Benar, kaisar." Jawab Gu yao.
"Maaf, bisakah kami melihat-lihat perguruan Zhen?" Mi'er memecahkan pembicaraan mereka.
"Kebetulan, Li Chengyun bisakah kamu mengantarkan mereka ke perguruan Zhen? Oh ya, kenalkan dia Li Chengyun panglima perang timur dan lulusan terbaik dari perguruan Zhen." Kekeh kaisar Yifan.
"Salam hormat saya pada pangeran Wen mi dan Gu Yao." Ucap Li Chengyun.
"Kalau begitu kaisar, kami pergi dulu." Kata mi'er mereka pun pergi bersama-sama ke perguruan Zhen. Sesampainya disana, perguruan Zhen berada di bukit jadi mereka harus mendaki yang membuatnya lelah.
"Inikah perguruan Zhen?" Tanya mi'er.
"Benar, perguruan Zhen terbagi menjadi 7 elemen. Air, es, api, besi dan api serta angin begitu juga perguruan khusus alkemis yang membuat obat-obatan." Jelas Li Chengyun.
"Lalu, kekuatan apa yang kalian miliki?" Tanya Li Chengyun.
"Saya angin, dan dia bisa mengendalikan bunga." Jawab Gu yao.
Li Chengyun tertawa, seorang pangeran hanya bisa mengendalikan bunga? Sangat lucu baginya. Tidak ada yang perlu di banggakan dari kehebatan itu. Mi'er pun terlihat kesal karena di remehkan.
Saat mi'er hendak melanjutkan jalannya, Li Chengyun menarik tangan mi'er untuk meminta maaf atas kelancangannya menertawai mi'er. "Maafkan saya pangeran, anda tidak perlu khawatir. Akan ada tes setiap murid baru untuk mengetahui apa ilmu awalnya, bisa saja anda memiliki kekuatan yang lebih besar." Jelas Li Chengyun.
Mi'er menyunggingkan bibirnya, dia menarik tangan Gu Yao kemudian melanjutkan langkahnya untuk melihat-lihat perguruan Zhen. Setelah pergi, Li Chengyun mengalami sesak nafas dan dadanya terasa sakit.
"Aneh kenapa penyakit lama ku kambuh saat menyentuh pangeran Wen mi?" Bingung Li Chengyun sambil memukul pelan dadanya.
Sementara itu Mi'er dan Gu Yao melihat-lihat perguruan Zhen secara dekat, saat itu tidak banyak orang disana dengan arti kata perguruan Zhen belum resmi di buka tahun ini. Kesempatan yang bagus untuk memulai berguru dari awal, sesuai kata kaisar Yifan perguruan Zhen akan di buka besok.
"Kau merasakan aura yang aneh pada panglima Li Chengyun?" Tanya Gu Yao pada mi'er.
"Tidak..." Mi'er menggelengkan kepalanya, dia tidak merasakan aura apapun dari panglima Li Chengyun.
"Ada aura hitam di belakang tubuhnya. Entah apalah itu, ataukah aura itu muncul karena dia sudah membunuh banyak orang di Medan perang." Gumam Gu Yao.
"Apapun itu, bukan urusan kita. Ingat Gu Yao setelah selesai berguru kita harus kembali sesuai perintah permaisuri." Mi'er mengingatkan sahabatnya itu.
Lama berbincang-bincang, Gu Yao melihat sekelompok wanita memakai baju hitam nan seksi melewati mereka dan menuju hutan gunung belakang. Bukan Gu Yao namanya jika tidak tergoda, dengan mata yang bersinar-sinar dia mengejar para wanita tersebut.
"Gu Yao! Kemana kau mau pergi! Jangan tinggalkan aku sendirian!" Teriak mi'er.
Teriakan itu mengundang kedatangan Li Chengyun dan tidak di perduli kan oleh Gu Yao. Panglima Li Chengyun bertanya kenapa mi'er berteriak keras dan dimana Gu Yao berada.
"Ada apa pangeran Wen mi? Dimana Gu Yao?" Bingungnya.
"Dia pergi mengejar sekelompok wanita." Dengus mi'er.
Panglima Li Chengyun tertawa, detik kemudian dia tersadar. Bagaimana bisa sekelompok wanita datang ke perguruan Zhen? Bahkan para pelayan pun tidak boleh sembarangan masuk, lagi pula pintu gerbang perguruan Zhen di segel dengan sihir yang kuat dan hanya bisa di buka beberapa orang termasuk Li Chengyun.
"Ini aneh." Kata Li Chengyun, dia berlari menuju gerbang depan untuk melihat apa segelnya telah terbuka, benar saja segel itu telah di rusak dan Gu Yao sedang dalam bahaya.
"Ada apa?" Tanya mi'er.
"Kemana Gu Yao pergi? Dia sedang dalam bahaya. Siluman itu kembali masuk untuk mencari korban, dia berniat merusak acara pembukaan perguruan Zhen." Jelas Li Chengyun.
"Dia masuk ke hutan belakang." Tunjuk mi'er, tidak membutuhkan waktu lama mereka langsung mencari keberadaan Gu yao.
Sementara itu Gu Yao sedang di kelilingi lima wanita cantik dengan pakaian yang sangat seksi. Senyuman menyengir seperti kuda muncul, Gu Yao berkali-kali mengusap matanya dan berkata dalam hati barang kali semua ini hanya mimpi.
"Pemuda ini tampaknya sangat cocok." Ucap salah satu wanita.
"Xiaojie, apa kamu berniat menjadikan aku sebagai ****** mu?" Tanya Gu Yao dengan nada bercandanya.
"Hahaha." Mereka menertawai Gu Yao, si bodoh jika berhadapan dengan wanita seksi ini tidak tahu bahwa mereka semua adalah siluman yang akan memanfaatkan mereka.
"Benar, kamu sangat cocok untuk menyenangkan kami." Senyum wanita kedua.
"Cepat buka baju mu." Paksa wanita ketiga.
"Disini?" Ragu Gu Yao dengan rasa malu-malunya.
"Iya." Mereka menyuruh Gu Yao untuk membuka pakaian atas, salah satunya mendekat ke leher Gu Yao, menjilat leher itu dengan lembut hingga membuat Gu Yao sendiri merasakan sensasi tegang.
Wanita itu membuka mulutnya, terlihatlah kerongkongan yang sangat menyeramkan. Gigi tajam seperti monster menggigit leher Gu Yao hingga dia berteriak.
"Akhhh!" Teriak Gu Yao.
Brak! Gu Yao mendorong mereka, ketika melihat wajahnya. Cantik sudah menghilang dan mata mereka menghitam, tubuh yang terlihat kurus kering membuat Gu Yao menyesal mengikuti mereka.
"Dasar siluman! Ini perbuatan kalian! Tunggu balasan ku!" Gu Yao mengerahkan kekuatannya, dia mengumpulkan banyak angin untuk menyerang mereka semua tapi sepertinya tenaga Gu Yao sudah di kuras hingga tak mampu melakukan itu.
"Uhuk!" Sebuah lidah panjang dari siluman itu menarik tubuh Gu Yao dan mengangkatnya, bertepatan dengan kedatangan mi'er dan Li Chengyun.
"Lepaskan dia!" Teriak panglima Li Chengyun.
Kelima siluman wanita itu sontak melihat ke arah Li Chengyun, mereka tersenyum menyeringai. Sebuah korban yang sangat bagus kembali datang, pikir mereka. Gu Yao jatuh terhempas namun masih berada di penjagaan salah satu siluman.
Li Chengyun mengeluarkan pedangnya, bertarung melawan empat siluman sekaligus dengan kekuatannya. Dia mengendalikan tanah untuk menenggelamkan para siluman itu, dengan cerdik siluman itu pun terbang dan melambung tinggi ke udara sambil tersenyum.
Li Chengyun tidak menyikapi dengan pusing, dia sudah tahu bagaimana harus membasmi para siluman jahat ini. Li Chengyun membagi satu pedangnya menjadi beberapa bagian hingga membentuk belati kecil yang tajam, dia melayangkan belati kecil secepat kilat ke arah siluman itu, satu terbunuh dan tiganya berhasil menghindar.
Belati kecil kembali menyatu menjadi pedang, kini saatnya pembalasan siluman itu. Dia mengeluarkan racun dari mulut ke arah Li Chengyun, dengan cepat Li Chengyun membakar racun itu menggunakan elemen apinya.
Wush! Li Chengyun berhasil menghindar dari serangan, akan tetapi dia lupa bahwa masih ada siluman yang berjaga di bawah bersama Gu Yao. Tanpa dia sadari Gu Yao telah pingsan dan siluman itu pun berbalik menyerang Li Chengyun.
Crat! Lidah siluman itu menusuk dada Li Chengyun hingga menembus, di depan mata mi'er siluman itu melukai sahabatnya dan panglima Li Chengyun. Tanpa di kehendaki mi'er menjatuhkan air matanya, lalu aura biru serta hijau bergabung menyatu di dalam tubuhnya. Mata mi'er berubah menjadi putih.
Di sampingnya sudah ada pisau es dan besi, racun yang di gumpali api. Serta monster tanaman rambat yang bangkit di samping mi'er.
"AKU BILANG JANGAN GANGGU MEREKA!" Teriak mi'er keras kemudian semua kekuatannya menyerang para siluman wanita.
Siluman itu ketakutan, mereka hendak kabur namun di tahan oleh monster tanaman rambat. Karena di tahan pisau es dan besi masuk ke dalam tubuh mereka hingga terdapat darah yang keluar, tidak berhenti sampai disana. Monster tanaman rambat itu pun menyobek-nyobek tubuh keempat siluman yang masih hidup hingga tak berbentuk.
Terkahir, racun gumpalan api menghantam sisa potongan tubuh mereka hingga berbentuk debu. Saksi mata yang melihat kejadian itu adalah Li Chengyun, dia sangat terkejut melihat kekuatan yang di miliki mi'er 6 elemen di kuasai sekaligus. Es, besi, angin, tumbuhan, api dan terkahir tampaknya dia bisa mengendalikan air karena matanya berwarna putih saat meluapkan amarah.
Benar saja, sesuai perkiraan Li Chengyun. Mi'er memang memiliki keenam elemen sekaligus tanpa di ketahuinya, air mengelilingi mi'er kemudian mengubah warna matanya kembali seperti semula.
Mi'er pun tersadar dan melihat para siluman itu beserta monster tanaman rambat telah tiada. Ia melihat panglima Chengyun setengah sadar kemudahan menghampirinya.
"Panglima Chengyun anda tidak apa-apa?" Tanya mi'er, tetapi panglima Li Chengyun akhirnya kehilangan kesadaran sebelum sempat menjawab pertanyaan mi'er.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
ArbaIy ArbaIy
lanjutttt
2021-10-03
0
Yoni Hartati
punya semua elemen?
lanjut semangat
update lagi thor.double atau crazy update
2020-10-26
2