"Ibu!!" Teriak seorang anak laki-laki yang membawa pancingan ikan dengan senyum lucunya. di temani kakak laki-laki bernama Gu Yao.
Anak laki-laki itu bernama Zimo dan dia memiliki kakak bernama Gu Yao, mereka berdua adalah putra dari menteri Feibao dan kepala pelayan Zizi. Kenapa bibi Zizi hanya menjadi kepala pelayan? Dia memiliki janji pada mendiang Putri Yueyin untuk menjaga Mi'er, sehingga bibi Zizi rela tetap menjadi pelayan dan ibu kedua yang baik untuk putri mi'er.
Gu Yao membawa dua ikan di tangan, kemudian mendekati Mi'er dan ibunya. Sambil berkata, "kami baru saja usai memancing, mi'er bisakah kamu memasak ikan? Kamu kan pintar masak." Canda Gu Yao.
Mi'er yang tidak mengenal keduanya pun terheran dan membalas perkataan itu, "bagaimana bisa kamu tahu aku pandai memasak? Aku tidak mengerti." Jawab mi'er dengan ekspresi kebingungan.
Gu Yao dan Zimo tertawa, mereka meledek mi'er yang tidak bisa memasak. Tapi sepertinya Gu Yao merasa ada yang salah dengan mi'er dia pun bertanya pada ibunya.
"Bu, apa penyakit lama mi'er kambuh lagi?" Tanya Gu Yao.
"Sepertinya, maka dari itu ibu panggilkan tabib fang. Tapi sampai sekarang dia belum datang." Jawab Bibi Zizi.
Gu Yao pun menghela nafasnya, dia duduk di samping mi'er dan menyuruh ibunya untuk memastikan apa kabar itu sudah sampai ke telinga tabib fang. Dengan tatapan mengintimidasi Gu Yao menatap mi'er dari ujung rambut sampai ujung kaki.
"Tidak ada yang salah." Kata Gu Yao sambil menopang dagu dengan kedua tangannya.
Angin berhembus kencang meniup rambut hitam mengkilap milik mi'er, seketika bunga hwamei berjatuhan di atas kepala Mi'er, dengan cepat Gu Yao menarik tangan mi'er dan adiknya hingga mereka memasuki salah satu ruang paviliun.
"Ada apa?" Tanya mi'er ketika melihat wajah cemas Gu Yao.
"Hah benar-benar kau ini, hari ini musim semi. Kau belum terbiasa mengendalikan kekuatan mu, terakhir kali saat pesta Chun jie kau menyebabkan badai hujan bunga hwamei hingga acara harus di hentikan." Jelas Gu Yao.
"Ternyata begitu, pantas saja aku bisa menghidupkan tanaman mati." Kata mi'er dia percaya dengan Gu Yao karena dia sendiri pun mengalami hal itu.
"Seperti biasa, aku akan membantu mu mengembalikan ingatan." Gu Yao bersiap menjadi orang yang akan mengingatkan Mi'er dengan kenangan lamanya.
"Terima kasih, akan sangat membantu jika kamu mau menceritakannya." Senang mi'er.
Gu Yao menyiapkan sebuah album lukisan para orang-orang yang memiliki jabatan di kerajaan barat. Dia menjelaskan bahwa dirinya adalah Gu yao putra dari menteri Feibao dan bibi Zizi. Setelah itu dia memperkenalkan Permaisuri Shen dan kaisar Yuwen sebagai kedua orang tua mi'er, dan putra mahkota kakaknya mi'er yang selalu berperang memperjuangkan negara mereka, sebab itulah mi'er jarang bertemu jadi mungkin Gu Yao tidak perlu menjelaskan secara detail.
"Nah begitu, satu lagi. Kau memiliki kekuatan mengendalikan bunga, asal tahu saja ada banyak gossip bahwa kamu reinkarnasi Dewi bunga, jadi harap berkuping tebal saja dan tak usah di masukan ke hati ucapan mereka." Jelas Gu Yao.
Mi'er mengangguk detik kemudian tabib Fang datang bersama bibi Zizi, sebelum di periksa mi'er meminum sebuah ramuan khusus dari tabib Fang dengan fungsi penetrasi darah dari racun tradisi tabib itu sendiri.
"Penyakit lamanya memang kambuh tapi saya rasa ini sudah mulai membaik dan tidak seburuk dulu." Jelas tabib fang kemudian memberikan beberapa resep obat.
Mi'er pun di suruh istirahat sejenak sebelum bertemu dengan Permaisuri Shen baik kaisar Yuwen. Di sore hari, mi'er terbangun dari tidurnya di tuntun para pelayan untuk membersihkan tubuhnya.
Kini tubuh memakai pakaian hanfu berwarna putih merah muda. Mi'er berjalan keluar dari kamarnya, melihat bunga hwamei berjatuhan lagi. Dia tinggal di paviliun bunga hwamei, tepatnya pada saat itu Permaisuri Shen dan kaisar Yuwen membangun kediaman ini dan mendiang Putri Yueyin lah yang menebarkan benih bunga hwamei dengan kekuatannya.
"Putri, mari saya antarkan anda ke kediaman Permaisuri Shen." Ajak satu pelayan muda, mereka pergi bersama-sama.
Setelah sampai terlihat disana Permaisuri Shen sedang menghidangkan teh hijau bersama kaisar Yuwen. Mi'er pun memberikan hormat pada kedua orang tuanya.
"Mi'er memberi salam." Dia menunduk sopan.
"Ibu dengar penyakit lama mu kambuh lagi?" Tanya Permaisuri Shen.
"Benar, tapi sudah kembali pulih, Niang." Jawab mi'er.
"Syukurlah, duduk lah disini mi'er ada yang ingin kami katakan." Suruh kaisar Yuwen.
Mi'er pun duduk di hadapan mereka, keempat bola mata menatapnya. Kerincing jendela berbunyi akhirnya Permaisuri Shen membuka mulutnya untuk menyampaikan sesuatu.
"Mi'er Niang mendengar kekuatan mu semakin lama susah di kendalikan." Kata Permaisuri Shen.
Mi'er hanya menunduk, itu benar tapi dirinya juga tidak tahu dari mana datangnya kekuatan ajaib yang dimilikinya. Semua orang di kerajaan barat terkecuali Gu Yao tidak memiliki kekuatan khusus. Kaisar Yuwen dan Permaisuri Shen juga tidak memiliki kekuatan aneh. Hanya dirinya dan Gu Yao, apakah sebenarnya dia bukan anak kandung dari Permaisuri dan kaisar ? Pikir mi'er.
"Kami memutuskan untuk mengirim mu ke kerajaan timur dan mencari jati dirimu. Kamu bisa kembali setelah berhasil melatih kekuatan mu sendiri, mi'er." Kata kaisar.
"Jadi, saya harus pergi?" Tanya mi'er sekali lagi.
"Kami bukan tidak menyayangi mu, ini demi kebaikan mu sendiri mi'er." Jawab Permaisuri Shen.
"Baiklah, saya mengerti Niang, diedie." Mi'er sekali lagi memberi hormat sebelum pergi. Dia masih belum terbiasa, mungkin dengan mengikuti alur kehidupan ini mi'er tahu kebenarannya.
Dirinya ingin memastikan sekali lagi, dari mana dia bisa terlempar ke dunia masa lampau. Saat ini dia berada di sungai, tidak menemukan buku yang sama. Hanya ada bebatuan, mi'er pun termenung tidak menemukan jawaban, sepertinya dia belum bisa kembali ke masa depan.
"Mi'er bagaimana? Kau menerima tawaran dari kaisar dan Permaisuri?" Tanya Gu Yao tiba-tiba datang dan duduk di samping mi'er.
"Bukan menerima, tapi aku harus pergi." Jawab mi'er sambil menatap bunga hwamei yang rimbun.
Perlahan mi'er menyosorkan tangannya ke arah bunga hwamei lalu bunga-bunga itu pun berdatangan ke arah mi'er. Karena jumlah yang terlalu banyak mi'er pun bersembunyi di balik tubuh Gu Yao, dengan kekuatan angin Gu yao menolak bunga-bunga yang datang hingga mereka terpecah menjadi kelopak berserakan di udara.
Pemandangan yang indah, mi'er membulatkan bibirnya rasa takjub melihat kejadian itu. Satu kelopak berbentuk hati jatuh di bawah mata mi'er, dengan cepat Gu yao mengambil kelopak itu dan memandangnya.
"Aneh, ini pertama kalinya aku melihat kelopak berbentuk hati." Kata Gu Yao.
"Kelopak berbentuk hati akan muncul setiap 1000 bunga hwamei yang tumbuh." Kata Mi'er.
"Kalau begitu apa kakak bisa membentuk patung dengan bunga hwamei?" Tanya Zimo membawa kucing kecilnya berwarna hitam. Dia adalah anchi.
"itu sangat sulit." jawab mi'er.
Dumb! Kucing hitam itu berubah menjadi tubuh anchi dewasa. Dia membungkuk memberikan hormat pada putri mi'er.
"Anchi memberi hormat pada putri mahkota mi'er." Dia membungkuk sopan.
Keadaan itu membuat mi'er terpaku, bagaimana bisa ada siluman yang berwujud manusia. Dia pun menelan ludahnya dengan susah payah saat menatap anchi.
"Ah ya, tidak perlu terlalu sopan." Kata mi'er dengan senyuman kecil sembari menggaruk-garuk ujung alisnya karena canggung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Yoni Hartati
umur mi'er lebih muda dari putera mahkota? padahal yueyin hamil duluan
kl mi'er ke kerajaan timur ,orang2 sana takutnya tdk baik .kaya kejadian ibu nya
lanjut semangat
2020-10-24
1