Dengan berjalan gontai sasha mengikuti langkah kaki rafael yang terhenti di dalam salah satu ruang yang diyakini sasha sebagai ruang kerja suaminya, Alex.
"Silahkan duduk nyonya. "Ucap rafael mempersilahkan istri tuannya untuk duduk di sofa
"Ada apa rafael?"Tanya Sasha penasaran.
"Kenapa tiba-tiba saja rafael ingin berbicara denganku, pasti ada sesuatu yang yang penting" ucap sasha dalam hati
"Ada beberapa peraturan yang harus saya sampaikan kepada nyonya." jawab rafael. Dengan raut wajah yang kebingungan sasha kembali bertanya.
"Apa saja ? dan apa konsekuensinya jika aku melanggar?" Sasha penasaran apa yang akan di sampaikan rafael kepadanya.
"Peraturan pertama nyonya tidak boleh membuat tuan kesal dan jangan pernah membantah karena tuan paling benci wanita yang suka membantah. Peraturan kedua nyonya jangan pernah menginjakkan kaki ke ruang bawah tanah apapun alasannya. Peraturan ketiga jangan pernah menunjukkan sikap seperti wanita ****** di depan tuan dan saya rasa peraturan ketiga ini tidaklah sulit bagi nyonya karena melihat latar belakang nyonya yang tidak pernah berpacaran sebelum menikah dengan tuan. Saya harap nyonya memahami aturan ini dengan baik karena setiap perbuatan nyonya yang melanggar aturan akan dikenakan konsekuensi yang tidaklah ringan tergantung dari mood tuan. " Penjelasan Rafael dengan mimik wajah serius
"Baiklah aku mengerti" jawab sasha dengan penuh keragu-raguan, karena nyatanya sasha pernah menjalin hubungan serius dengan seorang pria tapi harus terpisahkan karena perjodohan konyol ini.
"Itu saja yang ingin saya sampaikan dan persiapkan diri nyonya untuk kebandara tengah malam nanti menyambut kedatangan tuan alex dari inggris" Ucap rafael
"Inikan belum seminggu" Ucap sasha tanpa sengaja
"Urusan tuan Alex selesai lebih cepat dari perkiraan. " jawab rafael singkaf
"Ohhh...oke" jawab sasha dengan mimik wajah polos
"Kalau begitu saya pamit undur diri nyonya bisa kembali beraktivitas. Silahkan keluar dari ruangan ini nyonya."Ucap rafael dengan nada sedikit mengusir
Dengan perasaan dongkol dan dipenuhi kekesalan sasha berjalan keluar dari ruang kerja alex dan sengaja menghentak hentakkan kakinya yang hanya mendapat senyum tipis dari asisten suaminya itu.
"Penuh kemurnian, saya rasa pilihan tuan besar tidaklah salah." Senyum tipis dan kalimat ambigu itu telontar begitu saja dari bibir rafael. Sasha kembali ke kamarnya setelah perbincangannya dan rafael selesai.
"Apa maksudnya memberikan aturan itu? Aku kan istrinya bukan pembantu. Mengapa begitu banyak aturan? Haaaaa hukuman..... pa aku anak kecil yang harus dihukum kalau melakukan kesalahan? Sungguh pernikahan yang konyol." Ucap sasha dengan tawa hambar seakan mengejek dirinya sendiri yang terjebak dalam pernikahan yang tidak di inginkannya ini. Waktu berlalu begitu saja tanpa ada satupun hal yang berarti.
Tengah malam
Nyonya....
Nyonya...
Nyonya..
Terdengar suara seseorang wanita yang sedang membangunkan majikannya dimalam hari atau lebih tepatnya tengah malam buta.
"Ada apa bi? Aku sangat amat mengantuk" tanya sasha dengan suara serak
"Maaf membangunkan nyonya, tapi tuan rafael sedang menunggu di bawah." Jawab sang wanita yang sampai saat ini sasha belum tahu siapa namanya.
"Rafael, astaga aku lupa harus menjemput tuan alex kebandara. Matilah aku." ucap sasha yang beranjak tergesa-gesa dari kamarnya.
"Nyonya ganti pakaian dulu" ucap sanga wanita yang membangunkannya tapi tidak di indahkan oleh sasha.
Dengan penampilan yang bisa dikatakan amat kacau sasha berlari dari kamarnya menghampiri rafael tanpa mengindahkan ucapan sanga wanita yang mengingatkannya untuk bersiap terlebih dahulu.
"Rafael....Ayo. " dengan tergesa-gesa sasha menarik lengan Rafael menuju ke mobil. Sesampainya di mobil rafael segera menarik tangannya dari genggaman sasha dan memberi sedikit peringatan
"Maaf nyonya, sebaiknya nyonya tidak menarik saya seperti itu untuk kedua kalinya karena tuan alex akan sangat marah dan saya tidak mau terseret masalah karena kecerobohan nyonya" Ucap Rafael sangat amat tegas dan penuh dengan keseriusan terlihat dari rahangnya yang tampak mengeras.
Setelah mengatakan itu rafael membukakan pintu mobil dan mempersilahkan istri majikannya untuk masuk kedalam mobil dan bergegas ke bandara.
"Begitu saja marah, memangnya apa yang kulakukan dasar orang orang pemarah." Jeritnya dalam hati
*Bandara*
Tidak butuh waktu lama mereka berdua telah sampai di bandara dan menunggu sang tuan yang pesawatnya telah mendarat bertepatan dengan kedatangan mereka.
Terlihat seorang pria berpenampilan casual berbalut kaos dan jaket hitam serta celana jeans tidak lupa dengan kacamata hitam yang membuatnya nampak sangat maskulin dan misterius, tapi tidak mengurangi sedikitpun kadar ketampanan dan wibawanya. Ia adalah alexander revano yang sedang berjalan ke arah sasha dan rafael
"Berangkat" Ucap alex singkat, lalu berjalan melewati sasha dan rafael begitu saja. Sasha dan rafael langsung menyusul alex.
Sasha yang berjalan tepat di belakang alex, berusaha mengimbangi langkah besar suaminya itu. Tiba-tiba saja alex berhenti tanpa aba-aba sehingga sasha tidak sengaja menabrak punggung alex dari belakang.
"Maaf tuan." Ucap sasha lalu membungkukkan badannya tanpa berani menatap alex.
"Kalau jalan itu perhatikan sekitarmu jangan hanya menundukkan kepala saja" ucap alex mengingatkanya sasha agar lebih hati-hati.
"Kau gadis kecil harap lebih hati-hati dalam berpakaian" ucap alex memperhatikan sasha dari ujung kaki sampai ke kepala lalu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal
"Dasar gadis ceroboh" gumam alex yang masih dapat di dengar oleh sasha.
"Hadohhhh (tepok jidat) kenapa aku lupa masih pakai baju tidur." Ucap sasha malu dengan pipi yang agak merah padam menahan malu karena teguran dari alex terlebih dia ditegur didepan Rafael.
Alex kembali berjalan dengan langkah kakinya yang lebar di ikuti oleh rafael di belakangnya sementara sasha harus sedikit berlari mengejar alex dan rafael yang memiliki langkah kaki yang lebih lebar darinya. Sasha sempat berhenti sejenak untuk memperhatikan penampilannya setelah ditegur suaminya, lalu kembali berlari mengejar rafael dan alex yang semakin menjauh.
"Kenapa mereka jalannya cepat sekali" sasha sedikit mengeluh karena kelelahan mengejar alex dan rafael
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
asty akbar
tengah malam kok pake kaca mata hitam
2021-12-14
0
Liesdiana Malindu
sampai di sini aq bisa menyimpulkan bahwa Sasha bukanlah gadis yg lembut dan penurut seperti yg di perkirakan oleh ayahnya Alex,,tpi sikap Sasha kasar, suka membantah,dan Tdk mau menuruti aturan dan keinginan Alex.
2021-11-12
0
Yunia Abdullah
mlm2 ko pake kca mata hitam Alex hehe
2021-01-01
0