Bab 3: Pelatihan Intensif, Aura Giok, dan Perjumpaan di Kolam Teratai

Malam pertama Arief di Paviliun Naga Tersembunyi adalah malam yang transformatif. Setelah mandi untuk membersihkan kotoran yang dikeluarkan dari tubuhnya saat ia memasuki Tahap Pemurnian Tubuh, ia mengenakan jubah latihan katun sederhana yang ia temukan di lemari. Ia duduk bersila di ruang kultivasi, sebuah ruangan yang memiliki formasi pengumpul Qi yang tersembunyi.

Dia membuka pikirannya dan mulai mempraktikkan Teknik Pernapasan Inti Naga Awal, metode kultivasi dasar yang entah bagaimana tertanam di benaknya dari warisan gioknya. Qi Surgawi di udara, yang sudah pekat, kini berkumpul ke arahnya dengan kecepatan yang mengerikan, jauh melebihi apa yang dapat diserap oleh kultivator biasa di tahap awal.

Akar Spiritual Lima Elemen Surgawi adalah alasan di balik kecepatan ini. Sementara Akar Spiritual tunggal hanya dapat menyerap Qi dari satu elemen, akar lima elemen Arief menyerap semua elemen sekaligus dan menyatukannya menjadi Qi murni, tidak berbentuk, dan sangat kuat di dalam Dantian-nya (pusat energi di perut bagian bawah).

Waktu terasa kabur. Ia berkultivasi tanpa henti selama delapan jam. Saat matahari mulai terbit, Arief merasakan batas-batas tahapnya saat ini. Ia telah mencapai Pemurnian Tubuh Tahap Kesembilan, puncak dari tahap awal. Tubuhnya kini sekeras baja, tetapi lentur seperti sutra. Pikirannya jernih, dan ia bahkan bisa mendengar suara tetesan embun dari dedaunan di luar paviliun.

Ketika ia membuka mata, seberkas cahaya emas menyinari ruangan. Ia mengeluarkan napas perlahan. Rasa kekuatan yang membanjiri dirinya sangatlah nyata dan memabukkan. Jika sebelumnya ia hanya seorang mahasiswa biasa, sekarang ia adalah seorang prajurit super yang baru lahir.

Pagi itu, Lin Xiu, wanita dingin dan anggun yang membawanya ke sekte, tiba di Paviliun Naga Tersembunyi. Ia membawa gulungan sutra dan dua botol porselen.

"Master Sekte memintaku untuk membawakan ini," katanya tanpa basa-basi. Ekspresinya masih formal, tetapi kali ini, ada sedikit kejutan yang tersembunyi di matanya. Lin Xiu adalah kultivator Pondasi Dasar dan bisa melihat kemajuan Qi pada orang lain. Dalam semalam, Arief telah menyelesaikan Tahap Pemurnian Tubuh. Ini adalah kecepatan yang belum pernah ia lihat dalam seluruh hidupnya berkultivasi.

"Terima kasih, Kakak Senior Lin," jawab Arief, membungkuk.

Lin Xiu menyerahkan gulungan itu. "Ini adalah Kitab Suci Awan Naga Unggul, teknik kultivasi inti Sekte Awan Bening. Ia sangat cocok untuk akar spiritual berelemen ganda atau seimbang. Master Sekte percaya ia akan beresonansi sempurna dengan Lima Elemen Surgawimu. Dua botol ini adalah Pil Qi Pemurnian. Gunakan untuk menstabilkan dan memadatkan Qi di Dantian-mu setelah kau mencapai Tahap Pengumpulan Qi."

"Aku juga diperintahkan untuk mengajarimu dasar-dasar Sekte dan Formasi Dasar, karena Master Sekte akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengajarimu secara pribadi. Kau muridnya, jadi aku tidak akan menyentuh teknik kultivasimu."

Arief mengangguk. "Saya menghargai bantuan Anda."

Lin Xiu memimpin Arief keluar ke halaman paviliun yang sejuk. Di bawah sinar matahari pagi yang hangat, Lin Xiu memulai pelajaran.

"Di sekte ini, hanya ada satu hukum: Kuat adalah yang benar. Tapi kita juga menjunjung tinggi moralitas. Sebagai murid Master Sekte, kau harus menjadi contoh. Sekte Awan Bening terbagi menjadi Murid Luar, Murid Dalam, Murid Inti, dan Murid Langsung. Kau sudah berada di puncak. Jangan pernah berpikir untuk meremehkan murid lain, tetapi juga jangan biarkan mereka meremehkanmu," jelasnya dengan nada otoritatif.

Dia kemudian melanjutkan ke Formasi Pertahanan Dasar. Arief mendapati bahwa otaknya, yang sudah terbiasa memecahkan masalah algoritma yang rumit, menyerap pengetahuan tentang simbol-simbol formasi dan pola energi dengan kecepatan yang luar biasa. Ia adalah seorang programmer jenius, dan formasi kultivasi hanyalah sebuah coding energi yang lebih kuno dan mistis.

"Kau belajar terlalu cepat," kata Lin Xiu, tampak sedikit kesal karena Arief menguasai formasi dasar dalam waktu kurang dari satu jam. "Aku telah menghabiskan tiga bulan untuk memahami pola dasar ini."

Arief tersenyum tulus. "Mungkin saya memiliki bakat tersembunyi untuk logika kuno, Kakak Senior. Di dunia asal saya, kami menyebutnya 'debugging'."

Lin Xiu hanya mendengus, tetapi matanya menunjukkan rasa hormat yang baru.

Setelah sesi Lin Xiu berakhir, Master Sekte Tian tiba. Dia tidak membuang waktu.

"Arief, kau telah mencapai puncak Pemurnian Tubuh. Luar biasa. Sekarang, kita masuk ke Tahap Pengumpulan Qi," kata Master Sekte Tian, membawa Arief ke ruang kultivasi.

"Kitab Suci Awan Naga Unggul memiliki sembilan volume. Volume pertama adalah tentang bagaimana mengumpulkan Qi Surgawi dan memadatkan Inti Qi di Dantian. Karena Akar Spiritualmu, aku tidak akan mengajarimu cara mengumpulkan Qi, itu akan terjadi secara otomatis. Aku akan mengajarimu cara mengendalikan dan memadatkan Qi-mu, mengubahnya dari kabut menjadi cairan giok."

Selama seminggu penuh, Arief menjalani pelatihan kultivasi yang intensif dengan Master Sekte Tian. Ia tidak diizinkan meninggalkan paviliun. Master Sekte Tian menuangkan sejumlah besar sumber daya kepadanya: ramuan berharga, pil-pil energi langka, dan instruksi real-time mengenai setiap meridian dan titik akupunktur.

Pada hari kelima, Arief merasakan Inti Qi-nya yang seperti kabut tiba-tiba mulai memadatkan diri. Energi Lima Elemen di dalamnya berputar dengan harmonis. Energi itu mulai mengkristal dan berubah menjadi cairan, sebuah cairan yang memancarkan kilau giok hijau yang samar.

Tahap Pengumpulan Qi Tingkat Pertama: Inti Qi Cair Giok.

Kecepatan ini melanggar semua akal sehat. Mayoritas Murid Inti membutuhkan setidaknya dua tahun untuk mencapai tahap ini. Arief hanya butuh enam hari.

Master Sekte Tian, meskipun selalu tenang, tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Kekuatan Akar Spiritual Lima Elemen Surgawi memang melampaui legenda! Qi-mu memiliki aura giok yang murni. Ini adalah tanda takdir yang hebat."

Setelah mencapai tahap pertama Pengumpulan Qi, Master Sekte Tian memutuskan untuk memberinya jeda.

"Istirahatlah hari ini, Arief. Kau telah mencapai batasmu untuk sementara waktu. Kulturasi membutuhkan keseimbangan antara kemajuan dan stabilitas. Aku harus pergi menghadiri pertemuan antar sekte. Kau tidak boleh meninggalkan sekte," perintah Master Sekte Tian, sebelum terbang dengan pedangnya, menghilang ke cakrawala.

Arief merasa bosan. Selama enam hari ia hanya berkultivasi. Ia memutuskan untuk menjelajahi sekte, tetap berada di area yang dekat dengan Paviliun Naga Tersembunyi. Ia mengambil Kitab Suci Awan Naga Unggul, berencana membacanya di tempat yang lebih santai.

Ia berjalan santai menuruni jalan setapak batu, melewati hutan bambu yang sejuk, sampai ia menemukan sebuah kolam teratai yang tersembunyi. Air kolam itu jernih kehijauan, memantulkan cahaya matahari, dan teratai raksasa berwarna merah muda dan putih bermekaran di atasnya. Qi Surgawi di sini terasa sangat segar.

Arief duduk di sebuah bangku batu di tepi kolam, membuka gulungan Kitab Suci, dan mulai membaca.

Ia begitu tenggelam dalam teknik kultivasi tingkat lanjut ketika ia mendengar suara percikan air.

Arief mengangkat kepalanya, dan jantungnya langsung berdebar kencang.

Di tengah kolam, berdiri seorang wanita. Air kolam hanya mencapai lututnya, tetapi dia tidak mengenakan jubah. Ia hanya mengenakan kain sutra tipis dan basah yang menutupi bagian atas dan bawah tubuhnya, menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah dan anggun. Rambut hitamnya yang panjang dan basah tergerai di punggungnya.

Wanita itu adalah Lu Xinyue, Kakak Senior Tertinggi Arief.

Ia sedang memetik teratai giok yang berharga, ramuan langka yang hanya tumbuh di kolam ini. Wajahnya yang cantik dan elegan tampak tenang dan tanpa cela. Ketika ia berbalik, matanya yang seperti mata phoenix terbelalak kaget melihat Arief.

Lu Xinyue langsung bereaksi. Energi yang menakutkan, seperti badai es yang tiba-tiba, menyembur keluar dari dirinya.

"Siapa di sana?! Berani sekali kau mengintip saat aku sedang mandi!" teriak Lu Xinyue, suaranya mengandung Qi yang cukup kuat untuk mengguncang daun-daun bambu di sekitarnya.

Arief segera bangkit, tangannya diangkat sebagai tanda menyerah. "Tunggu! Kakak Senior Lu! Saya Arief! Saya tidak bermaksud mengintip! Saya sedang membaca di sini. Saya bersumpah, saya tidak tahu ini adalah tempat mandi Anda!"

Lu Xinyue sudah siap menyerang. Matanya memancarkan cahaya ungu. Sebuah pedang Qi muncul di tangannya, siap untuk dilemparkan. Dia adalah seorang ahli Tahap Jiwa Baru Lahir Awal, dan kemarahannya cukup untuk membuat Arief gemetar.

"Arief? Murid baru yang tidak tahu malu! Jauhkan matamu dariku!" Lu Xinyue sangat marah. Sebagai kultivator wanita terkemuka di Sekte Awan Bening, kesuciannya adalah yang terpenting.

Arief tahu dia dalam masalah besar. Ia harus menenangkan wanita ini.

"Kakak Senior, tolong dengarkan! Saya datang dari dunia di mana pria dan wanita lebih terbuka! Saya tidak mengerti kepekaan di sini! Saya benar-benar tersesat! Saya hanya melihat kolam yang indah dan ingin membaca di sini! Saya akan segera pergi!" Arief menjelaskan dengan panik, tetapi ia tetap berdiri tegak, tidak menunjukkan rasa takut yang berlebihan.

Dia menundukkan kepalanya dalam-dalam. "Saya sangat, sangat minta maaf. Saya bersedia menerima hukuman apa pun yang Anda berikan, tetapi mohon, percayalah bahwa ini adalah ketidaksengajaan."

Lu Xinyue melihat ketulusan di mata Arief. Dia melihat penyesalan, bukan nafsu. Selain itu, Arief adalah murid langsung Master Sekte Tian. Dia tidak bisa begitu saja membunuhnya.

Dia melipat tangannya, dan pedang Qi-nya menghilang. Namun, kemarahannya belum surut.

"Kau benar-benar keterlaluan! Kau beruntung Master Sekte adalah Gurumu, jika tidak, aku akan mencabut matamu sekarang juga! Pergi! Jangan pernah mendekati kolam ini lagi tanpa seizinku!"

Lu Xinyue dengan cepat mengambil jubahnya yang ada di bebatuan dan memakainya.

Arief, lega, membungkuk sekali lagi. "Saya akan pergi segera. Saya minta maaf lagi, Kakak Senior."

Ia berbalik dengan cepat dan berlari kembali ke Paviliun Naga Tersembunyi.

Lu Xinyue menghela napas, menenangkan Qi-nya. Kejadian ini membuatnya marah, tetapi ia juga merasa sedikit terganggu. Arief memang tampan, dengan penampilan asing yang eksotis. Dan, yang paling penting, di tengah kemarahannya tadi, ia sempat melihat ekspresi Arief yang bertekad. Arief tidak melarikan diri, dia berdiri di sana dan menerima kemarahannya. Itu adalah kejantanan.

Lupakan itu, Lu Xinyue. Dia hanyalah murid baru yang ceroboh, dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri, tetapi gambar sosok Arief yang terkejut namun jujur itu tetap melekat di benaknya.

Sementara itu, Arief kembali ke paviliunnya, jantungnya masih berdebar. Dia baru saja menghadapi kultivator wanita tercantik dan terkuat di sekte itu, dan dia nyaris saja terbunuh karena ketidaksengajaan yang memalukan.

"Sial. Aku hampir mati. Dunia ini memang gila," gumamnya, sambil menarik napas dalam-dalam.

Namun, di balik rasa takutnya, ada sedikit kegembiraan. Dia telah melihat Lu Xinyue. Kecantikannya seolah melampaui keindahan wanita mana pun yang pernah ia lihat di Bumi. Dan dia adalah wanita pertama yang ia temui di dunia kultivasi ini yang membuatnya merasa takut sekaligus tertarik.

Baiklah. Hukuman sudah diterima. Sekarang, kembali berkultivasi, pikir Arief, mengambil kembali Kitab Suci Awan Naga Unggul. Ia tahu, untuk mengendalikan takdirnya di dunia yang kejam ini, ia harus menjadi lebih kuat, jauh lebih kuat, sehingga tak ada kultivator mana pun, bahkan Lu Xinyue yang marah, yang bisa mengancamnya dengan mudah.

Terpopuler

Comments

SugaredLamp 007

SugaredLamp 007

Jatuh hati.

2025-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Tarikan Mendadak dan Energi Surgawi yang Memabukkan
2 Bab 2: Sekte Awan Bening dan Tatapan Mata yang Menghakimi
3 Bab 3: Pelatihan Intensif, Aura Giok, dan Perjumpaan di Kolam Teratai
4 Bab 4: Warisan Rahasia dan Teknik Pedang Pertama
5 Bab 5: Kota Sungai Giok dan Pertemuan dengan Pendekar Wanita Merah
6 Bab 6: Perjalanan Kapal Roh, Kecurigaan dan Kepercayaan
7 Bab 7: Darah Pertama di Danau Naga dan Kekuatan Tersembunyi
8 Bab 8: Kebenaran yang Terungkap dan Janji dengan Dua Keindahan
9 Bab 9: Reaksi Sekte, Ujian Baru, dan Perhatian Sang Kakak Senior Tertinggi
10 Bab 10: Intrik di Sekte dan Perjamuan Bunga Giok dengan Xinyue
11 Bab 11: Panggilan Tetua Agung dan Aroma Bahaya Baru
12 Bab 12 : Anggur Dingin, Pujian, dan Hadiah dari Kakak Senior
13 Bab 13 : Kehendak Langit, Nexus Surgawi, dan Tiga Janji
14 Bab 14 : Analisis Kuno, Pelepasan Nexus, dan Tinju Guntu
15 Bab 15 : Ujian Logika, Badai Logam Dingin, dan Strategi
16 Bab 16: Badai Guntur Api, Pertarungan di Gerbang, dan Kedalaman Makam
17 Bab 17: Perburuan Batin, Artefak Formasi Kunci, dan Balas Dendam Han Xue
18 Bab 18: Konsekuensi, Analisis Nexus, dan Panggilan dari Lu Xinyue
19 Bab 19 : Kembali ke Sekte, Interogasi Lu Xinyue, dan Kod
20 Bab 20 : Ujian Puncak Terlarang, Kelahiran Inti Guntur,
21 Bab 21: Badai di Gerbang Sekte, Lu Xinyue yang Kewalahan, dan Kemunculan Guntur
22 Bab 22: Pengakuan di Paviliun Es, Kekaguman Lu Xinyue, dan Janji Kencan Malam
23 Bab 23: Pertemuan di Puncak Utara, Keterikatan Jiwa Baru Lahir, dan Janji Kekuat
24 Bab 24 : Interogasi Master Sekte, Duel Tersembunyi, dan
25 Bab 25: Pertunangan Politik, Intrik Lu Xinyue, dan Nona Qiu, Fondasi yang Kokoh
26 Bab 26: Satu Tahun di Bawah Tanah, Lahirnya Inti Emas Guntur, dan Transformasi
27 Bab 27 : Tunangan Esens Tanah, Nona Qiu Yue
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1: Tarikan Mendadak dan Energi Surgawi yang Memabukkan
2
Bab 2: Sekte Awan Bening dan Tatapan Mata yang Menghakimi
3
Bab 3: Pelatihan Intensif, Aura Giok, dan Perjumpaan di Kolam Teratai
4
Bab 4: Warisan Rahasia dan Teknik Pedang Pertama
5
Bab 5: Kota Sungai Giok dan Pertemuan dengan Pendekar Wanita Merah
6
Bab 6: Perjalanan Kapal Roh, Kecurigaan dan Kepercayaan
7
Bab 7: Darah Pertama di Danau Naga dan Kekuatan Tersembunyi
8
Bab 8: Kebenaran yang Terungkap dan Janji dengan Dua Keindahan
9
Bab 9: Reaksi Sekte, Ujian Baru, dan Perhatian Sang Kakak Senior Tertinggi
10
Bab 10: Intrik di Sekte dan Perjamuan Bunga Giok dengan Xinyue
11
Bab 11: Panggilan Tetua Agung dan Aroma Bahaya Baru
12
Bab 12 : Anggur Dingin, Pujian, dan Hadiah dari Kakak Senior
13
Bab 13 : Kehendak Langit, Nexus Surgawi, dan Tiga Janji
14
Bab 14 : Analisis Kuno, Pelepasan Nexus, dan Tinju Guntu
15
Bab 15 : Ujian Logika, Badai Logam Dingin, dan Strategi
16
Bab 16: Badai Guntur Api, Pertarungan di Gerbang, dan Kedalaman Makam
17
Bab 17: Perburuan Batin, Artefak Formasi Kunci, dan Balas Dendam Han Xue
18
Bab 18: Konsekuensi, Analisis Nexus, dan Panggilan dari Lu Xinyue
19
Bab 19 : Kembali ke Sekte, Interogasi Lu Xinyue, dan Kod
20
Bab 20 : Ujian Puncak Terlarang, Kelahiran Inti Guntur,
21
Bab 21: Badai di Gerbang Sekte, Lu Xinyue yang Kewalahan, dan Kemunculan Guntur
22
Bab 22: Pengakuan di Paviliun Es, Kekaguman Lu Xinyue, dan Janji Kencan Malam
23
Bab 23: Pertemuan di Puncak Utara, Keterikatan Jiwa Baru Lahir, dan Janji Kekuat
24
Bab 24 : Interogasi Master Sekte, Duel Tersembunyi, dan
25
Bab 25: Pertunangan Politik, Intrik Lu Xinyue, dan Nona Qiu, Fondasi yang Kokoh
26
Bab 26: Satu Tahun di Bawah Tanah, Lahirnya Inti Emas Guntur, dan Transformasi
27
Bab 27 : Tunangan Esens Tanah, Nona Qiu Yue
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!