"Enggak, sana jauh-jauh. " Sebal lantaran Sky senang sekali menggodanya.
Sedangkan Gea dan Brian menikmati angin segar pantai dengan santainya.
"Tak menyangka ya ay, anak-anak sudah tumbuh besar. "
"Iya mas, ditambah lagi mereka itu semakin peduli satu sama lain, "
"Iya ay, ay kalau suatu saat nanti anak-anak punya pasangan masing-masing gimana menurutmu ay? "
Rasa-rasanya tak siap, apalagi Sea putri kecil kesayangan keluarga Satuan.
"Yaaaa mau gimana lagi, asalkan mereka bisa menjaga diri aku gak apa-apa mas. Selain itu juga kita harus memberi perhatian dan kepedulian kita pada mereka agar mereka tidak merasa sendirian. " Gea memang selalu bijaksana saat mengambil keputusan begitu juga Brian. Helaan nafas terdengar, "Selain itu, kita harus meningkatkan keamanan untuk mereka bertiga, rasanya seperti ada sesuatu yang mengancam, " Perasaan seorang ibu tidak bisa dipungkiri.
Pengalaman hidup menjadikan mereka berdua semakin bijaksana dan tegas terhadap keutuhan keluarga kecilnya, apalagi semenjak Oma Shofia meninggal dunia 10 tahun yang lalu karena usianya dan juga sakit yang di deritanya.
Sreggg.
Delane merebut barang-barang yang di bawa oleh Sea begitu saja.
"Kak Delane, apa-apaan sih. Main ambil gak bilang-bilang. " Sebal karena ia terkejut.
Gea dan Brian sampai geleng-geleng kepala, padahal Delane ini terkenal dingin sekali tapi lihatlah terhadap adik nya sangat perhatian semoga hubungan mereka selalu akrab dan baik-baik saja.
"Mereka bertiga ini lucu sekali ya. " Brian berceloteh.
Gea mengangguk dan setuju dengan apa yang suaminya ucapkan.
"Ada yang aneh gak sih mas? "
"Aneh apanya ay? " Menatap Gea penuh cinta.
"Enggak, mungkin aku salah lihat. Delane maki hari makin terlihat begitu gagah dan tampan ya mas? " Menoleh ke arah Brian.
"Iya, tapi ay. Kenapa kamu mendadak memujinya, jangan bilang kamu terpesona dengan anak angkat kita. Tau begini jadinya, dulu seharus aku tak menyetujui adopsi Delane, apalagi dia anaknya, " Menutup mulutnya.
Selama ini baik Gea maupun Brian tak bicara apa-apa tentang orang tua kandung asli Delane, apalagi jika nanti sewaktu-waktu orang tuanya datang.
"Mas."
Delane yang mendengar samar-samar mendekati.
"Dad, mom. Apa yang kalian sembunyikan dariku? " Duduk di samping Gea.
"Jauh sedikit, jangan terlalu mepet istri Daddy, "
"Apaan sih dad, gak bakalan aneh-aneh ke mommy juga. " Menegaskan.
Yaps, karena sudah ada seseorang yang selalu menarik di mata serta hatinya.
Gagah dan tampan lah yang membuat Brian posesif, apalagi tadi istrinya baru saja memujinya bertambah emosi serta cemburu jadinya, bukan karena mewajarkan hal ini tapi untuk mengantisipasi adanya anak angkat ku yang gagah dan perkasa. Oh noooo jangan sampai terjadi.
"Sana, ini istri daddy. " Memeluk lebih erat lagi.
Sea yang baru datang sampai terkejut mendengar perdebatan daddy nya dan Delane.
"Ada apa sih dad? "
Brian langsung menatap bintang hatinya.
"Tidak ada apa-apa Sea, " Mencubit pipi kanannya.
Sea begitu sangat di cintai dan berhak mendapatkan hal ini sepenuhnya, selain itu putri satu-satunya yang dimiliki keluarga Satuan, jadi harus di jaga baik-baik bukan.
"Ciyeee daddy mode cemburu nih yeee. " Sea meledek sedangkan Sky juga ikut-ikutan nimbrung.
"Hooh tuh, kalau di lihat-lihat ya cocok loh kak Delane dan Mommy. Tampan dan cantik mommy ku satu ini, gak kayak kembaran ku dari perut gak ada cantik-cantiknya padahal mommy secantik ini, "
Plak.
Sea langsung memukul lengan Sky.
"Mulut, awas saja sampai rumah. Aku bakalan lak ban nih mulut, kenapa gak bisa di rem. Setelah menjelek-jelakkan aku lalu pakai nyocokin mommy dengan kak Delane pula, "
Delane menyimak.
Brian menatapnya dengan tatapan side eyes pada Sky, bahkan wajahnya mendung.
"Siapa yang jodohin sih, mana berani aku. Lihat wajah daddy mau makan orang. " Sky menatap ke daddy nya sembari memohon ampun dan ia menarik kedua telinganya.
Brian menatap sky.
"Ada apa daddy. " Masih berani-beraninya ia cengegesan.
Alas untuk tempat duduk telah di tata dengan rapi, warna cerah seperti kecerian Gea selama ini apalagi kalau bukan warna kuning kesukaannya, Sea dan Sky fokus menata sedangkan Delane membeli beberapa kebutuhan yang tadi lupa di bawa sebab acaranya dadakan pula, biasnya ia paling rinci jika berpergian begini.
Namun saat ia kembali justru pemandangan lain yang ia lihat, lihat betapa menariknya milik Sea di balik kaos v neck yang terlihat dari atas saat Sea jongkok begitu.
Cegluk.
"Besar banget. " Baru sadar setelah mengamatinya selama bertahun-tahun, perasaan dulu tak sebesar itu, kenapa sekarang makin besar.
Wajah dan telinganya sampai memerah.
Sky y menoleh baru sampai menatap ke arah Delane.
"Apa kak yang besar? "
Degg.
"Eh, enggak. Laut yang besar, iya laut yang besar, " Menggaruk rambut kepalanya bagian belakang, padahal tidak gatal melainkan canggung.
Sky mengerutkan kedua alisnya.
"Benarkah? "
"Iya benar, " Bohong.
Sky mencium aroma kebohongan yang kuat disini.
"Jangan bohong kak, kita bersama bukan setahun dua tahun tapi seumur hidup kita. "
Delane diam, seumur hidup. Rasa-rasanya tak mungkin bisa bersama dengan keluarga Satuan untuk selamanya, mengingat keluarga ini pelindungnya tapi bisa jadi suatu saat nanti keluarganya sendiri datang dan ia diminta kembali secara paksa, sebelum semua terlanjur.
Sky tak menunggu jawabannya sebab Delane melamun kembali setelahnya.
Sea berdiri, lalu.
"Kak, kak Delane. " Sea melambaikan tangannya di depan wajah Delane yang melamun.
"Eh, " Terkejut. "Ada apa? " Dingin tapi pandangannya penuh cinta, orang yang peka akan tau hal ini.
"Lamunin apa sih kak, sampai-sampai dipanggil mommy gak nyaut? " Heran dong.
Sky heran dong dengan Delane yang tak terlalu menyahut jika Sky yang mengajaknya bicara.
Delane berlalu dan menghampiri Gea serta Brian yang ada di tempat pengasapan ikan laut disana banyak macam ikan laut di jual, baik mentah maupun sudah di masak dengan cara di asap.
"Eh orang ini, aneh banget. Gak bicara banyak dan langsung pergi gitu aja, kasihan nanti yang jadi pasangannya yang ada silent treatment tiap hari. " Geleng-geleng kepala.
Justru semburat senyum terlihat sangat tipis di bib ir Delane, Sea ini.
Gea menikmati pemandangan yang sangat cantik, wajahnya diterpa angin laut meski kini usianya tak bisa di bilang muda lagi namun tetap saja terlihat muda dan modis.
Usianya sekarang hampir 44 tahun tapi tak mengurangi saya tariknya yang masih saja populer di kalangannya, bahkan teman-teman arisan dan teman-temannya yang ada di media sosial sangat iri melihatnya, apalagi jika mereka berkumpul ke salah satu acara penting di sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments