"ri kamu ngapain disini dari tadi apalagi sama Erlangga?" bisik anisa penasaran.
Yah riana sudah memprediksi semuanya pasti anisa akan terus bertanya karna sudah sangat penasaran apalagi jika tidak terjawab rasa penasarannya.
"jangan kepo." jawab riana menoel hidung anisa.
"sini gak udah mesra-mesraan sama dia." erlangga menarik tangan riana.
riana terjatuh dipangkuan erlangga yang sedang duduk bersandar di sofa.
"Kalian ada hubungan apa?" tanya cakra.
riana terdiam seribu bahasa mendengar pertanyaan dari cakra.
"mine, my wife" jawab erlangga memeluk posesif.
"mine? My wife?" bingung bobby.
"Ri" panggil bobby.
"hmm?" dengan malas riana menjawab.
"kita perlu bicara." perkataan bobby membuat riana mematung.
"gak perlu. Disini aja kalo mau ngomong." tatapan Erlangga seperti akan memakan orang hidup-hidup.
"waaahh memanas bro."bisik digo pada haris.
"iya kok aku yang was-was ini. ngeri ngeri sedap melihat bobby berani sama erlangga." lirih haris pelan nyaris tidak ada yang mendengar.
dengan lantang riana langsung mengebrak meja keras.
Terkejut mereka semua. Riana menggebrak meja kuat karna kesal, mereka malah berargumen dengan tidak jelas.
riana memilih pergi untuk pulang, diikuti dengan erlangga yang seperti prangko. Lengket sekali.
_ _ _ _ _
"e-er jangan gini." gugup riana ketika sang suami mengusap perutnya sensual.
Erlangga bersandar dikasur mendudukan riana dipangkuannya. dengan nakal satu tangannya mengusap perut riana lembut.
"masih sakit hmm, gimana kalo kita ke dokter aja?" tanya erlangga lembut.
"gak perlu ini sakitnya tingga sedikit." jawab riana memejamkan mata menikmati usapan tangan sang suami.
dalam perjalanan pulang riana merintih kesakitan dibagian perut dan ternyata tamu bulanannya sudah datang, seperti biasa saat datang bulan riana selalu merasakan kesakitan.
Erlangga dengan telaten mengurus riana dengan sabar walaupun nakal. tapi dia selalu menjaga dan merawat istri kecilnya.
itulah salah satu kelebihan erlangga selalu menjaga sang istri. dari awal pernikahan mereka, bagaimana tidak luluh pada suami yang siaga seperti ini. Hanya saja riana memang harus extra sabar menghadapi sifat erlangga yang random moodnya gampang berubah.
Perlahan riana tertidur dengan pulas dipelukan erlangga. Begitu juga dengan erlangga yang ikut tidur disamping sang istri terus memeluknya.
riana terbangun terlebih dahulu, langsung memberikan kecupan mesra untuk membangunkan erlangga.
"malam paksu." ucap riana yang berulang kali mengecup bibir erlangga.
"ummh diem sayang jangan ganggu." jawab erlangga yang mengeratkan pelukannya.
bukannya bangun erlangga justru semakin nyenyak melanjutkan tidurnya.
"ish awas ah aku mau bangun paksu." kesal riana susah melepaskan pelukan.
"mau kemana sayang?" suara serak erlangga yang sangat menggoda membuat wajah riana memerah.
"loh malah diem? Mana tuh muja merah banget lagi kayak tomat mateng." bisik erlangga terkekeh menggoda riana.
Riana berlari dengan wajah merah masuk kedalam kamar mandi begitu erlangga melepaskan pelukannya.
*KRING KRING KRING
"hmm? Ya ada apa?" dengan terpaksa erlangga mengangkat telpon.
"kita butuh tanda tangan kamu lang." perkataan seorang pria ditelpon membuat elang berpikir sejenak.
"emang urgent banget?" tanya erlangga.
"iya tolong kesini kita gak bisa hendel ini." ucap seorang pria cemas.
Erlangga hanya bisa menghela nafas lelah, padahal niatnya hari ini dia ingin menghabiskan waktu bersama istri kecilnya.
"yaudah nanti aku datang." setelah berbicara seperti itu erlangga langsung menutup telpon secara sepihak.
"habis telponan sama siapa?" raina yang baru saja keluar kamar mandi.
erlangga yang mendengar ucapan riana hanya tersenyum tanpa memberi jawaban, dia pun berdiri dari duduknya lalu berjalan menghampiri sang istri yang sedang mengeringkan rambut menggunakan handuk.
"jangan kepo sayang." senyum erlangga berdiri dihadapan riana.
"pelit." riana berdecak kesal langsung duduk didepan meja rias.
dasar erlangga sehari saja tidak melihat riana marah-marah padanya pasti sangat aneh. Dia lebih suka riana marah dari pada mendiamkannya seharian atau berhari-hari.
Dulu juga pernah erlangga di diamkan oleh riana selama 3 hari. Karna dirinya tidak pulang selama seminggu tanpa kabar membuat raina khawatir, Sekaligus kecewa merasa tidak dianggap sebagai istri.
"siap-siap sayang. aku bakal ajak kamu kesuatu tempat." teriak erlangga dari dalam kamar mandi.
"Tumben ngajak. Mana bikin penasaran lagi." gumam riana langsung bersiap-siap.
...... ... ......
•hai semuanya salam kena di novel pertama aku👋 kalo jelek atau banyak typo harap dimaklum yah.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments