4. manja

"SAYANGKU, ISTRIKU, CINTAKU, NYONYAKU." Erlangga terus berteriak menuruni tangga.

"apasih pak suami berisik." jawab riana menaruh makanan di meja.

Erlangga tersenyum menatap riana yang berada didepannya apalagi sedang menatap makanan untuk sarapan mereka sebelum berangkat sekolah.

*GREB

"wangi." erlangga memeluk riana Dari bekalang.

"manjanya pak suami" terkekeh melihat tingkah Erlangga.

"emang gak boleh manja sama istri sendiri." cemberut erlangga melepaskan pelukan.

riana melihat tingkah erlangga, tertawa hingga mengeluarkan air mata. Semakin membuat erlangga berkaca-kaca akan segera menangis.

"oke pak suami mandi dulu, aku tunggu disini kita sarapan bareng." senyum riana menyudahi tawanya takut tantrum juga nanti.

Erlangga nurut saja langsung pergi ke kamar untuk segera bersiap-siap, agar bisa sarapan bareng.

Setelah selesai sarapan mereka berdua bersiap segera pergi.

Apalagi mengingat riana maupun Erlangga sering pergi masing-masing belum pernah pergi bersama satu motor atau mobil.

Saat melangkah pergi berjalan menunggu grab tiba-tiba Erlangga mengajaknya berangkat bareng naik motor miliknya.

"loh! Bukannya kata kamu gak akan pernah bonceng aku naik motor ini? Selain pacar." perkataan riana membuat Erlangga terdiam seribu bahasa.

melihat tingkah dan gerak gerik erlangga membuat riana sedikit aneh. Pasalnya dia tidak akan pernah seperti itu, apalagi semalam sangat manja tidak biasanya.

Namun Erlangga kekeuh ingin riana pergi bereng kesekolah bersama. Tiba tiba ada sebuah mobil berhenti disana.

"hay babe come on with me." seorang pria tampan membuka kaca mobilnya sambil mengedipkan mata sebelah.

Riana melihat tingkah pria tersebut hanya bisa terkekeh menggelengkan kepala.

Berbeda dengan Erlangga yang sudah dibakar api cemburu tapi dirinya tidak sadar.

"silahkan ratuku."

Pria tampan tersebut turun dari mobilnya lalu membuka'kan pintu untuk riana dengan romantis.

Erlangga langsung menancap gas dengan kesal tanpa memperdulikan keadaan sekitar.

riana hanya bisa menghela nafas, padahal masih pagi tapi sudah ada masalah yang datang.

_ _ _ _ _

Riana pun memutuskan ikut dengan pria tampan tersebut yang tidak lain sepupu sekaligus sahabatnya.

"loh! Kok bu boss sama pria lain." kaget digo melihat riana turun dari mobil.

"waduh iya! Berani banget tuh bu boss datang sama pria lain mana mesra lagi." haris pun tak kalah kaget.

"kenapa sih kalian berdua?" tanya bobby bingung melihat digo dan haris ngobrol berdua.

karna penasaran bobby pun melihat kemana arah pandangan temannya itu. Seketika bobby pun tersenyum.

"udah pulang ternyata." senyum bobby melihat riana bersama pria itu.

Untuk saja Erlangga memilih tidur di rooftop untuk meredakan kekesalnya tadi pagi, jika dia ikut melihat riana sangat mesra dengan pria lain sudah pasti terbakar api cemburu.

"riana siapa pria tampan yang kamu bawa itu?" bisik anisa.

"kenalin ini cakra teman aku diluar negeri dulu, nah cakra ini anisa teman aku dari saat pertama masuk sekolah dulu." riana pun memperkenalkan mereka berdua.

"hai anisa." tersenyum malu menatap cakra tersenyum.

"halo babe panggil aja cakra btw sayang juga gak apa." goda cakra membuat wajah anisa memerah.

"dasar buaya buntung." anisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah cakra dan anisa.

semuanya diam ketika guru masuk kedalam kelas untuk memberitahukan bahwa hari ini mereka bebas karna guru akan mengadakan rapat.

semua siswa bersorak senang setelah melihat guru pergi keluar setelah menyampaikan pesan agar mereka semua tidak rusuh disekolah.

riana celingak celinguk mencari keberadaan Erlangga yang biasa ada dibelakangnya tapi sekarang tidak ada entah kemana.

"nis tolong yah ajak cakra berkeliling, aku ada urusan dulu." sebelum anisa menjawab riana sudah pergi terlebih dulu.

"gimana kalo sambil jajan kita keliling sekolah?" tanya anisa.

"sure babe." jawab cakra lembut membuat anisa salting.

anisa pun pergi bersama cakra berdua untuk memperkenalkan semua yang ada sekolanya.

berbeda dengan riana yang pergi mencari pak suami. Benar saja firasat riana bahwa Erlangga pasti sedang tidur di rooftop,mana tidurnya nyenyak sekali membuat riana gemas dibuatnya.

"ya ampun gantengnya paksu kalo diem gini." tatap riana terpesona.riana pun memilih duduk disamping erlangga.

CUP

Karna melihat Erlangga tidur tenang riana pun mengecup bibir Erlangga sekilas. Karna tidak ada siapa pun pikirnya.

"disini kok panas ya ris." digo yang sedari tadi melihat semuanya.

"maklum namanya juga jomblo mau bagaimana lagi." timpal haris yang sedari tadi bersama digo melihat semuanya.

"eh! Kalian sejak kapan disitu?!" memerah wajah riana saking malunya.

digo dan haris terkekeh melihat bu boss mereka malu.

"sayang. Jam berapa sekarang?" suara serak erlangga memeluk pinggang riana lalu Membenamkan wajahnya diperut sang istri.

"udah siang, niat kesekolah gak sih malah tidur disini." gemas riana mencubit hidung erlangga.

"ngapain deket-deket sana sama cowo itu lagi aja." merajuk erlangga mengingat tadi pagi.

"oh yaudah aku samperin dia lagi aja kalo gitu. Ngapain disini nungguin dari tadi buang-buang waktu." kesal riana hendak berdiri pergi namun ditahan er.

"Kalo aku liat kamu sama cowo lain lagi. Lihat aja aku bakal rantai tangan dan kaki kamu dikamar supaya cuman aku yang kamu lihat." bisik erlangga membuat riana bergidik ngeri.

"berasa jadi nyamuk kita." bisik haris.

"iya gak liat apa kita ada disini." jawab digo kesal.

Saat sedang berbisik-bisik bobby dan cakra masuk tidak ketinggalan juga anisa yang berjalan dibelakang cakra.

"loh! Ri ngapain kamu disini?" serempak pertanyaan bobby,cakra dan anissa.

"sudah dari tadi mereka disana." sebal digo.

"Tau tuh mereka berdua malah tebar kemesraan. Gak inget kita disini apa?!" timpal haris sama sebalnya.

"udah ayo cepetan duduk.ngapain pada ngobrol, aku udah lapar loh." panggil riana membuat semuanya duduk.

"baru aja aku bilang nyonya, kenapa malah tambah berani terang-terangan depan suami bawa cowo lain."bisik er dengan kesal.

"diam."

kesal riana langsung memasukan makanan kemulut er.

Melongo bobby, anissa dan cakra kaget dengan keberanian riana yang sangat bar-bar. berbeda dengan digo dan haris yang santai melihat pemandangan tersebut, apalagi mereka berdua tau kalo riana itu bu boss.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!