"Kamu tahu kan kalau om dan tante adalah teman dekat orang tua kamu?" om Burhan mulai bicara.
Tuh kan bener ... Pasti perjodohan. Batin Lena.
"Sebagai teman kita sangat peduli terhadap orang tua kamu dan tentunya juga kamu. Yah ... Walaupun kejadian ini sudah lama terjadi, tapi Om merasa ada yang janggal dengan kematian orang tuamu. Apa kamu tidak merasakannya? Apa lagi dengan aset-aset Ayah kamu. Dia memiliki banyak aset Lena. Dia juga menanam saham di sebuah perusahaan luar negeri, dan saham itu bukan cuma 10 atau 20 persen. Setelah kepergian orang tua kamu, kemana semua kekayaan mereka Lena? Harusnya kamu mencari tau." jelas om Burhan.
Ah ... Gue salah kira. Ternyata masalah lain. Lena bernapas lega.
"Lena, bukannya apa apa. Om harap kamu tidak salah paham dengan perkataan Om barusan. Rasanya janggal saja Ayah kamu kecelakaan secara misterius, dan beberapa asetnya juga hilang." om Burhan tetap menjelaskan.
"Om, selama ini lena juga hidup dengan aset Ayah kok. Hotel Diandra, Diandra Diskotik di puncak, juga ada beberapa villa yang di sewakan di sana Om." Lena meyakinkan.
"Om tahu, kekayaan ayahmu bukan tidak hanya itu !" mencoba meyakinkan kembali. "Sebenarnya bukan tentang kekayaannya, tapi tentang kematian Ayah kamu yang sangat misterius. Seperti ada unsur kesengajaan."
"Om Burhan, Lena tahu apa yang Om maksud. Om bermaksud menyuruh Lena untuk menyelidiki kematian Ayah kan? Lena juga tahu kekayaan Ayah yang lain. Sudah lah Om, Ayah dan Bunda sudah tenang di sana. Lena dari dulu juga sudah ikhlas. Lena tidak peduli kemana aset Ayah yang lain. Toh sekarang juga Lena bisa cari uang sendiri (tersenyum)."
Aura kesedihan terpancar di raut wajah Selena. Mengingat akan sosok kedua orang tua yang sudah meninggalkan kita, pasti akan sangat menyakitkan.
"Maafkan kami Lena. Tante dan Om nggak bermaksud membuatmu sedih. kalau kamu sudah berubah pikiran, temui kami. Pasti kami akan bantu kamu menyelidiki kematian ayah kamu." tante Bella mencoba menenangkan dan menggenggam kedua tangan Lena.
"Nggak apa-apa Tante. Tante kan juga tau Lena masih kuat sampai sekarang (tersenyum)."
Sebenarnya om Burhan bisa saja langsung menyelidiki masalah ini semaunya. secara, koneksinya banyak dan dia bisa menyuruh orang untuk hal ini. Tapi dia urungkan. Yang bersangkutan saja tidak mempermasalahkannya.
...****************...
Beberapa hari telah berlalu. Terlihat Lena sedang duduk di kursi santai yang berada di balkon Kamarnya. Menikmati pemandangan indah langit sore yang akan berganti dengan malam. Asap rokok yang ia sesap semakin menambah ketenangan jiwanya sore itu.
Ya ... Lena adalah perokok aktif. Sama halnya dengan Sinta, mereka wanita perokok. Mungkin karna tidak adanya dampingan orang tua jadi mereka bisa saja melakukan keinginan mereka semaunya. Biarlah ... dua wanita itu sudah dewasa. Toh, bukan cuma mereka saja yang merokok di dunia ini. Banyak juga wanita perokok aktif di mana-mana.
Tap ...Tap ...Tap ....
Terdengar suara langkah kaki memasuki kamar. Seorang wanita memakai dress panjang tanpa lengan berwarna maroon dengan high heel warna senada menghiasi kaki indah wanita itu. Ia datang menghampiri Lena yang sedang rebahan di kursi santainya. Segera ia merebut rokok yang di sesap Lena dan langsung menyesapnya sendiri.
"Apa-apaan sih lo Sin? Emang lo nggak bisa ambil rokok lo sendiri? Main rebut aja." ucap Lena kesal.
"Eh ... Sejak kapan lo nggak mau berbagi sama gue? Lagian cuma rokok ini." Sinta melirik sahabatnya dengan sinis.
Lena terdiam. Ia mencoba memejamkan mata dan melipat tanganya di atas dada. Tidak mau berdebat lagi.
"Len, lusa ada yang mau sewa lo." ujar Sinta yang sedang bersender di pagar balkon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
♈⛎♎ chann💫💫
penyanyi cafe juga selena
2021-04-23
1
Bunda Alza
ketoke om ro Tante mencurigakan
2021-04-23
1
ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻
lanjut
2021-03-20
1