Dua kali dipalak

Seminggu setelah kejadian yang tak mengenakkan baginya,malam ini Aris akan meninjau beberapa angkringannya untuk melihat apa yang harus ia lakukan agar daya minat pengunjung lebih besar lagi.

Aris memarkirkan mobilnya di halaman yang cukup luas dengan Gerobak angkringan kayu berwarna coklat yang dihiasi dengan lampu,beberapa meja sudah terisi oleh beberapa pengunjung yang sedang menikmati hidangan diangkringan itu.Apalagi dengan adanya live musik membuat angkringan itu diminati oleh pengunjung.Ini angkringan terakhir yang Aris tinjau hari ini.

Beberapa karyawan Aris tampak menyapa bos nya yang baru datang itu dan beberapa pengunjung wanita juga sempat mencuri-curi pandang pada Aris yang memang begitu tampan,apalagi sekarang ia hanya memakai kaos polo berkerah warna navy dipadukan dengan celana cino serta sneakers warna navy menambah daya tarik seorang Aris.Tak ada balasan senyum dari Aris jika ada wanita yang terang-terangan menyukainya.Ya memang begitulah sikapnya terhadap wanita.

"Baru sampe bang"sapa karyawan lelaki yang sering ia panggil curut karna memang tinggi badannya hanya sepundak Aris.

"Lha lo nggak liat gue didepan lo,berarti ya udah sampe lah"

Edo terkekeh mendengar jawaban ketus dari bos nya.

Aris duduk di meja tempat karyawan berkumpul,lalu Edo menghampiri setelah melayani pelanggan.

"Gimana rut? minggu ini naik apa turun nih pengunjung?"

"Alhamdulillah bang makin rame aja..apa lagi tempatnya yang emang strategis ditambah lagi Club yang nggak jauh dari sini udah buka,jadi banyak juga pelanggan yang baru balik dari Club mampir kesini"

Aris mengangguk paham "Terus apa yang perlu ditambah fasilitas disini?"

"Udah nggak ada bang.. disini termasuk udah lengkap lho bang,fasilitas sultan harga merakyat..mantep dah"

"Yaudah gue cabut dulu..."ucap Aris sembari beranjak dari duduknya lalu meraih ponsel serta kunci mobil yang berada diatas meja.

Edo yang teringat sesuatu langsung beelari menghampiri Aris yang hendak masuk ke dalam mobil. "Eh,bang...bang... tunggu bentar"

"Apaan sih rut"Aris kembali menutup pintu mobilnya dan bersidekap didepan Edo.

"Em..gini bang,hari sabtu gue mau ijin bang.. gue mau lamaran"ucapnya malu-malu Edo.

"Widiiihh... lakik beneran lo,siapa cewek yang sial dapetin lo?"

Edo cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Gimana bang dapet izin nggak nih gue?"

Aris menepuk punggung Edo "Pastinya lah.. gue kasih libur 2 hari lo,nah kurang enak apa lagi punya bos kaya gue coba"

"Kurang bang.. ini nya mana"sahut Edo sambil menggesek-gesekkan jari telunjuknya yang terlipat bersama jempol.

"Nglunjak ya lo... gue kasih sekalian pesangon lo mau?"

"Ampun...ampun bang canda ae,jangan gitu ngancemnya kasiani gue yang mau nikah ini"sahut Edo sambil menangkup kedua tangannya.

Setelah kepergian Aris,pengunjung di Angkringan nya semakin banyak.Karna memang angkringan akan rame jika sudah berada diatas jam 10 malam.

Ting

Edo membuka notif dari ponselnya lalu ia tersenyum.

"Cih.. emang yang terbaik lo bang"gumam Edo smabil tersenyum menatap layar ponsel yang ternyata notif E-banking.

Sesampainya ia di rumah minimalis berlantai 2 milik ibunya,Aris berdecak mendapati sebuah mobil yang ia hafal adalah milik tunangannya.Ingin sekali Aris putar mobilnya untuk pergi agar tak bertemu dengan wanita yang selalu ia hindari.Saat akan memutar setir mobilnya,suara memekakkan telinga membuat ia mengurungkan niatnya.

Aris memjamkan mata sejenak,lalu membuka mata saat ada yang mengetuk kaca mobil dari luar.Ia menurunkan kaca mobil lalu berucap "Apa?!"

Gadis itu terkekeh melihat wajah cemberut abang nya itu "Kusut banget tuh muka bang.. sini gue setrikain"

"Minggir lo"sahut Aris dengan mendorong pintu yang disandari oleh adik keduanya.

"Kasar banget sih..hampir aja kecengklak gue"sungut Rania "Bang didalem ada tunangan lo noh...dari tadi nungguin lo nggak balik-balik,mana lo katanya nggak pernah bales chat sama telfon dia..ngadu tuh dia ke ibuk"lanjutnya sambil berjalan berdampingan dengan Aris.

"Mau minta apa lagi lo?"selidik Aris yang tau gelagat adiknya jika meadukan ucapan tunangannya dengan sabg ibu pasti dia memiliki tujuan tertentu.

Rania cengengesan sambil meningadahkan tangannya "Money bang,ada dress yang gue incer di Mall.."sahutnya.

"Baju mulu lo tu dek,belajar hidup hemat kek.. boros banget jadi cewek.. inget ya dek,dulu hidup kita itu..."ucap Aris yang belum selesai.

"Dulu dihidup kita tuh miskin,jadi tetaplah hidup sederhana kayak dulu.. jangan suka hambur-hamburin duit,karna cari duit nggak gampang..Iye kan bang.."potong Rania yang sudah hafal dengan khotbah abangnya itu.

"Nah tu tau... anak pinter"ucap Aris sambil membelai rambut panjang milik Rania.

"Ya iyalah pinter,kalo nggak pinter gue nggak bakal diterima di Universitas JOVA dengan beasiswa.Lo tau sendiri kan bang disana kumpulan anak orang tajir-tajir"

"Wiihh,sombongg.... dicabut Tuhan tuh ntar otak lo yang pinter..****** lo"

"Dih,doannya buat adek sendiri jelek banget"sahut Rania sambil mencebik kesal. "Jadi gimana nih mau ngasih nggak?"lanjutnya sambil menghadang abangnya itu masuk kedalam rumah.

Aris mengacak-acak rambut adiknya "Iye.. ntar gue transfer"

"Yeeeyyy,,,,makasih abangku sayang"Rania memeluk abangnya lalu lari masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum"salam Aris dari ambang pintu

"Wa'alaikumsalam"jawab dari kedua wanita beda usia yang sibuk bercengkrama diruang tamu.

Aria menghampiri ibunya lalu mencium punggung tangan sang ibu

"Udah lama Ken?"tanya Aris menoleh pada wanita yang duduk disebelah ibunya.

"Lumayan mas.. untung ada ibuk,jadi aku nggak bosen nungguin mas Aris"sahut Niken

"Kamu juga lho le kok jam segini baru pulang..Nak Niken udah lama lho nunggunya"timpal ibu

"Biasa lah buk,ngecek angkringan... "jawab Aris sambil menyandarkan badannya pada sofa ruang tamu.Ia sadar,sekarang ini wanita yang berada dihadapannya tengah menatap intens dirinya membuat Aris tak nyaman.

"Oalah.. mbok ya dikasih kabar nak Nikennya biar nggak khawatir gitu lho.. Yaudah karna udah ada kamu disini,ibuk masuk dulu mau istirahat.. Nanti antar nak Niken pulang ya le,nggak baik anak cewek pulang sendiri"tutur ibu Aris lalu beranjak berdiri "Ibuk tinggal dulu ya nak Niken,kalo pulang titip salam buat mamamu ya nak"lanjut ibu lalu masuk ke dalam kamar.

"Iya ibuk"sahut singkat Niken dengan tersenyum pada ibu.

Setelah kepergian ibu,Niken menghampiri Aris yang duduk di sofa single didepannya.

"Honey,aku kangen tau"ucap manja Niken langsung duduk dipangkuan Aris dan mengalungkan tangannya pada bahunya.

Mata Aris langsung terbuka kaget,ia menatap tajam wanita yang tak tau malu langsung duduk dipangkuannya.

"Turun"Ucap tajam Aris

"Nggak,aku kangen lho honey... kamu nggak kangen sama aku?"sahut manja Niken membuat Aris jengah.

Aris langsung berdiri membuat Niken hampir terjungkang ke belakang andai tak ada meja yang menyangga tubuhnya.

"Lo nggak tau malu banget sih,ini rumah gue kalo lo lupa.. dirumah juga ada Ibuk sama adek-adek gue,lo cewek nggak tau malu banget sih"sembur Aris dengan kata-kata tajamnya.

"Tapi kan kita udah tunangan honey,ibu sama adik-adik kamu pasti ngerti kok.."sahut Niken kembali memeluk lengan kekar Aris.

Aris tak bisa berkutik saat ibunya keluar dari kamar,ia hanya bisa menarik bibirnya menampilkan senyum palsu miliknya.

"Lepas Ken"gumam Aris yang masih didengar Niken

Niken tersenyum penuh makna lalu berjinjit untuk membisikkan sesuatu ke telinga Aris "Nggak akan aku lepas sampai kamu mau ke Apartemen aku.."

Terpopuler

Comments

Rhania lesta

Rhania lesta

hmmmm anpunnn si niken cewk gak tau malu ya 😅😅

2021-08-21

0

Shellia

Shellia

hemmm kek gini nih cewek kegatelan (gak mandi apa ya kok bisa kegatelan gitu) 😂😂

2021-05-04

1

💋𝓜𝓲𝓼𝓼 𝓻𝓲𝓫𝓮𝓽𝓕𝓔𝓐💋

💋𝓜𝓲𝓼𝓼 𝓻𝓲𝓫𝓮𝓽𝓕𝓔𝓐💋

kasian bang Ar dikekepin ulat bulu😅😅😅

2020-12-07

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!