"Cepatlah minggir jangan menghalangi ku, " emosi Sherina terpancing, sherina sebal dengan sifat nya Zivan yang keras kepala ini.
"Kakak.. jika Kakak tak mempercayai Ibu, maka percayalah padaku, " Alina membujuk kakak nya itu, agar mau memberikan ruang untuk Sherina.
"Kak.. jika terus seperti ini kasian Kak Zovan, " Alena juga ikut membujuk.
"Kami mohon Kak.. kasian Kak Zovan, " Zevan pun ikut membujuk.
"Awas saja kalau ucapan mu itu bohong, " Zevan mundur sedikit agar Sherina mempunyai ruang untuk memeriksa Zovan.
"Sistem, apa ada obat untuk anak ini?" Sherina bertanya melalui pikiran nya.
"Ada Tuan, anak ini kelelahan dan kelaparan, semua obat dan vitamin untuk mengobati anak ini tersedia di ruang sistem, " sistem menjelaskan dengan begitu rinci.
"Aku tukar point ku dengan obat untuk anak ini," pinta Sherina pada sistem.
"Senang bertransaksi dengan anda, " dengan sistem berkata seperti itu, maka muncul lah obat di genggaman tangan Sherina.
Sherina tak ingin anak-anak itu merasa aneh, maka dia mencari cara agar dia bisa memberikan obat nya dengan leluasa.
"Kau bocah kurus, tolong ambilkan air minum" Alena yang di tunjuk pun melakukan nya tampa membantah.
"Terimakasih" sherina mengucapkan terimakasih pada Alena, tentu saja hal itu membuat semua anak itu melongo, karna selama ini Sherina selalu bersikap kasar.
"Lebih baik aku ganti air ini dengan air ajaib... Sistem, gantilah air ini dengan air ajaib, " seketika itu juga air nya berubah menjadi air yang begitu jernih.
Tanpa membuang waktu lagi, Sherina meminum kan air ajaib itu, sekaligus obat yang di dapatkan dari Sistem, dan ajaibnya setelah satu menit meminum air ajaib berikut obat nya, Zovan terbangun.
"Kakak.. Adik.. " Zovan memanggil saudara-saudaranya itu dengan lemah.
"Kakak... " seru Zevan dan lain nya.
"Jangan banyak bergerak dulu Adik, " peringat Zivan pada adik nya itu.
Zovan menurut saja, karna dia merasakan seluruh badan nya itu lemas.
"Jangan biarkan dia bangun dari pembaringan, aku akan membuat makanan dulu untuk nya, " Sherina beranjak pergi meninggalkan mereka.
"Dari apa kamu membuat makanan itu? sementara di gubuk kita ini tak ada apapun, " ujar Zivan membuat langkah Sherina terhenti.
"Kamu tenang saja, aku akan mencari nya" Sherina tak perduli dengan sikap dingin Zivan, karna yang terpenting bagi nya adalah mencari makanan.
Di ruang Sistem memang banyak yang Sherina butuhkan, tapi jika terus mengambil dari sana, tanpa Sherina terlihat berusaha pasti anak-anak itu akan curiga.
Maka dari itu Sherina mencari alasan, agar dirinya bisa pergi dari gubuk itu, agar Sherina bisa leluasa menukar semua barang di ruang Sistem dengan point nya.
"Ibu.. bolehkah Alina ikut?" lagi-lagi langkah Sherina terhenti.
"Adik apa-apaan kamu ini? diamlah, jangan terlalu dekat dengannya, " tegur Zivan merasa tak senang dengan kedekatan adik dan ibu tirinya itu.
"Ibu.. beleh ya? Alina tak menanggapi Zivan, Alina malah menatap penuh harap kepada Sherina.
"Baiklah Alina boleh ikut, " Sherina tak bisa menolak anak itu, karna di antara lima anak tirinya, hanya Alina yang mudah di taklukkan.
Zivan menatap tak suka ke arah Sherina, sementara Sherina.. sedikit pun tak perduli dengan tatapan kebencian dari Zivan, Sherina berlalu pergi meninggalkan Zivan dan lain nya.
…………………………………
Sherina berjalan beriringan dengan Alina, satu kecil satu besar, perbedaan yang sangat jauh, hanya saja ada satu ke miripan di antara mereka, yaitu mereka sama-sama cantik, namun kurus.
"Lihat bukankah itu Sherina, mau kemana dia membawa Alina? jangan bilang dia mau menjual nya, "ucapan itu di ucapkan begitu keras nya oleh Vivian orang yang sangat membenci Sherina.
"Vivian jangan suka berbicara sembarangan, kamu sama saja memfitnah orang lain" Mely menegur Vivian, dan Mely juga adalah tetangga baik yang selalu menolong Zivan dan adik adik nya.
"Kamu itu selalu saja membela Sherina, padahal dia selalu kasar padamu" Vivian tak suka atas sikap baik Mely pada Sherina.
"Sherina, maafkan Vivian ya?" Mely tak memperdulikan ocehan Vivian, Meli malah meminta maaf pada Sherina.
Alina terlihat panik, karna biasa nya jika ada yang berbicara seperti itu Sherina akan marah besar.
"Tidak apa-apa, santai saja.. " Sherina tak perduli dengan ocehan tak penting dari Vivian.
"Baguslah kalau begitu, ehh.. ngomong-ngomong kamu mau kemana dengan Alina" Mely merasa lega karna Sherina tak marah seperti biasa nya, begitu pun dengan Alina.
"Aku akan mencari makanan untuk anak-anak, " Sherina jujur pada Mely, karna menurut buku yang di bacanya itu, Mely adalah orang baik untuk nya dan untuk anak-anak tirinya.
"Makanan!! kamu ikut lah kerumah ku, aku memiliki beberapa bahan makanan" tawar Mely dengan tulus.
Kalau Sherina dalam novel akan sigap jika di tawari begitu, tapi ini adalah Sherina modern, Sherina paling anti merepotkan orang lain.
"Tidak perlu Mely.. terimakasih kamu selalu baik pada ku juga anak-anak selama ini, " Sherina menolak Mely dengan lembut.
Tentu saja Mely kaget dengan penolakan itu, karna selama ini Sherina tak pernah menolak sama sekali, namun Mely senang dengan sikap Sherina yang sekarang.
"Sama-sama, aku senang bisa membantu kamu dan anak-anak mu, baiklah kalau begitu kamu hati-hati, " Mely ingin melihat seberapa jauh perubahan sikap Sherina.
"Kalau begitu aku permisi, " Sherina meninggalkan Mely dan yang lain nya.
Vivian tampak kesal karna tak di anggap keberadaan nya oleh Sherina, karna selama ini Sherina dan Vivian selalu saja bertengkar jika bertemu.
"Ada apa dengan wanita kejam itu? apakah otak nya bermasalah setelah dia jatuh pingsan, " Vivian dan yang lain nya tau, jika Sherina sempat pingsan beberapa saat yang lalu.
"Aku heran dengan kamu Vivian, bukan nya baik jika Sherina berubah" Mely benar-benar tak habis pikir dengan cara pikir nya Vivian.
"Percuma berbicara dengan mu Mely, karna kamu selalu saja membela Sherina" Vivian marah dan berlalu pergi meninggalkan Mely.
………………………………
"Kalian.. mengapa kalian membiarkan Alina pergi dengan wanita kejam itu?" Zivan tampak gelisah khawatir kepada adik kecil nya yang pergi bersama Sherina.
"Tenang lah Kakak, Alina akan baik-baik saja" Alena mencoba menenangkan Zivan.
"Tenang kata mu!!! kamu tau sendiri kan bagaimana wanita kejam itu?" Zivan benar-benar heran kepada adik-adik nya itu, yang mudah percaya begitu saja pada ibu tiri mereka.
"Kakak dia sudah berubah, " Zevan menyuarakan penilaian nya terhadap Sherina.
"Kalian ini.. hanya dengan sedikit makanan sudah bisa di bohongi, " Zivan tetap tak mempercayai perubahan Sherina.
"Tunggu lah Alina pulang, maka Kakak akan melihat perubahan wanita kejam itu" Zevan merasa penilaian nyantai salah, jadi dia tetap membela Sherina.
"Baiklah.. aku akan menunggu nya kembali"
Yah... Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Lala Kusumah
susah ya membuat kembalinya kepercayaan anak-anak akibat perbuatannya Sherina asli, semangat Sherina 💪💪💪
2025-10-14
1
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ ÑUŘLIÀNÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Buktikan dengan perbuatan sherina
2025-10-05
1