"Susu.. mana nya susu" Alina bertanya dengan polos, karna merasa asing dengan barang yang Sherina berikan.
"Ya Tuhan.. bodoh nya diri ini, disini mana ada makanan dengan kemasan secantik ini, " gumam Sherina merutuki kebodohan nya sendiri.
Sherina lupa dimana dia sekarang, di dunia novel yang versi kuno ini, mana ada yang namanya susu kotak.
"Ini adalah susu, di dalam sini tersimpan susu, kamu gunakan sedotan ini.. seperti ini.. lalu hisap lah, nanti susu nya akan keluar, " Sherina menjelaskan dengan sabar, sekaligus memberitahu bagai mana cara meminum susu itu.
"Waw... enak sekali.. wanita kejam dari mana kamu mendapatkan minuman seenak ini?" Alina begitu bahagia setelah merasakan rasa susu itu, rasa takut nya pada Sherina perlahan berkurang begitu saja.
Sementara Alena dan Zivan, mereka memperhatikan dalam diam, mereka juga tetap waspada, takutnya Sherina akan tiba-tiba menyerang Alina.
"Apa kamu suka susu ini anak kucing?" Sherina sengaja bertanya, mencoba untuk lebih dekat lagi dengan Alina.
"Suka suka.. tapi.. wanita kejam kenapa kamu memanggil ku anak kucing?" tanya Alina dengan raut wajah penasaran nya.
"Kenapa kamu juga memanggil ku wanita kejam?" tanya balik Sherina, Alina pun terdiam seakan mencari jawaban yang tepat.
"Karna kamu suka memukul kami, kamu juga suka membiarkan kami kelaparan, " dengan polos nya Alina menjawab pertanyaan Sherina.
"Adik... " seru Zivan dan Alena, mereka takut Sherina akan menyerang Alina secara mendadak, karna biasanya Sherina akan marah besar, jika mereka mengucapkan kata yang tak di sukai nya.
Namun mereka heran dengan tingkah Sherina, yang saat ini malah tersenyum karna mendengar jawaban dari Alina.
"Kakak.. apa wanita kejam itu menjadi gila, atau kah ini efek dari pukulan yang ku lakukan pada kepala nya itu, hingga dia berubah begini? " Alena berbicara pelan pada Zivan, karna dia keheranan dengan reaksi yang di tunjukkan oleh Sherina.
"Seperti nya kamu benar Adik, " Zivan setuju dengan ucapan Alena, karna Sherina kini benar-benar berubah.
Sebenarnya Zivan suka dengan perubahan Sherina, Zevan pun berharap Sherina tetap seperti itu, karna Sherina yang seperti sekarang, membuat mereka merasa tak takut lagi padanya.
"Semoga ini bukan ke pura-puraan, " Zivan bergumam lirih tentang keinginan nya.
"Hemm seperti itu ya? sekarang apa kamu tak takut aku pukul lagi, " Sherina ingin tau dengan jawaban Alina, makanya dia sengaja menanyakan hal tersebut.
"Kalau kamu mau memukul ku, pasti sudah dari tadi.. " Alina begitu pandai berbicara, Sherina pun kagum akan jawaban dari Alina.
"Ternyata kamu sangat pintar, " puji Sherina.
"Semua Kakak juga bilang begitu, kata mereka aku begitu pintar, " Alina begitu menggemaskan, dia berbicara dengan pipi yang kembang kempis, karna dia berbicara sambil menyedot susu kotak nya.
"Ini aku tambahkan satu susu untuk mu, sebagai hadiah kepintaran mu, " Sherina memberikan satu kotak susu lagi pada Alina, tentu saja hal itu membuat Alina bahagia.
"Yeee.. terimakasih wanita kejam, tapi... apa boleh Alina minta lagi, " Alina berbicara dengan ragu, karna takut Sherina kembali ke mode kejam nya.
"Boleh saja, tapi... ada syarat nya, " ujar Sherina.
"Apa itu? " tanya Alina menatap wajah cantik Sherina.
"Kamu jangan. memanggil ku dengan sebutan wanita kejam, tapi kamu harus memanggil ku Ibu, " Alina tampak terkejut dengan syarat yang di ucapkan Sherina, hingga dia menengok ke arak Kakak nya.
"Apa kamu tidak mau?? kalau begitu aku tak bisa memberikan lagi susu ini untuk Kakak-kakak mu, " Sherina menakut-nakuti Alina, ingin tau reaksi apa yang akan Alina perlihatkan.
"Aku mau, aku mau, aku mau" seru Alina takut Sherina tak memberikan susu untuk saudaranya.
" Coba sekarang kamu lakukan syarat itu, dan minta lah susu ini dengan cara yang manis, " pinta Sherina menguji janji dari Alina.
"I Ibu... boleh kah Alina meminta susu lagi? Alina ingin memberikan susu itu untuk Kak Zivan dan Kak Alena, " Alina mengucapkan kata itu dengan wajah yang di buat semanis mungkin, dia juga memanggil dirinya dengan sebutan nama sendiri,tentu saja hal itu membuat nya bertambah manis.
"Uuuhhhh manis nya... " Sherina merasa gemas dengan tingkah Alina, hingga Sherina menarik narik pipi cabi Alina yang agak kurus itu.
"Sakit Ibu... " rengek Alina karna Sherina juga mencubit pipinya dengan gemas.
"Siapa suruh Alina begitu manis, meski kurus begini Alina benar-benar manis, hem.. mulai sekarang Ibu akan memberikan Alina makan yang banyak, Ibu akan membuat Alina menjadi gendut, " Sherina berjanji dia akan mengurus anak-anak tirinya itu, dan mengubah semua alur cerita di dalam novel itu, seperti yang di tugas kan sistem kepadanya.
"Benarkah itu?? Kakak.. Kakak dengar kan, mulai sekarang Ibu akan memberikan Alina makan, " Alina tampak begitu bahagia, dia tak perduli lagi dengan wajah ketakutan Kakak-kakak nya itu.
"Ini ambil lah, berbagi lah makanan ini bersama Kakak mu, " Sherina memberikan berbagai makanan untuk Alina dan lain nya, Sherina sengaja meminta point nya di tukar dengan makanan-makanan tersebut.
Sherina berpura-pura merogoh saku di dalam baju usang nya itu, hingga anak-anak tak curiga pada Sherina, karna memeng Sherina yang asli juga, suka menyembunyikan makanan di balik pakaian nya.
Alina membagikan makanan itu dengan gembira, tampak mau melihat wajah-wajah Kakak nya yang masih menyimpan banyak pertanyaan.
"Adik... Adik.. apa kalian di dalam, " panggilan itu mebuat semuanya terlonjat kaget, karna itu adalah suara Kakak pertama mereka, yaitu suara Zevan.
Zevan menerobos masuk ke dalam gubuk reyot itu, dengan menggendong anak laki-laki yang tak jauh berbeda besar nya dengan dirinya, jadi sudah bisa di tebak, anak laki-laki itu pasti adalah Kaksk ke dua yaitu Zovan.
"Kakak ada apa? apa yang terjadi pada Kak Zovan, " Alena menghampiri Kakak nya itu dengan panik, karna melihat keadaan Kakak nya, pasti telah terjadi hal buruk.
"Zovan di sengat kalajengking, " Zevan meletak kan Zovan di atas pembaringan yang sudah rapuh.
"Minggir biar aku obati dia, " Sherina maju ke depan dan meminta Zevan memberikan nya ruang.
"Apa yang akan kamu lakukan wanita jelek? jangan coba-coba untuk melukai Adik ku, " Zevan berteriak dengan marah, dia menghalangi Sherina, karna tak suka jika Sherina mendekati adiknya.
"Kamu ingin dia mati? cepat lah beri aku ruang, jika tidak adik mu tak akan selamat, " Sherina tampak kesal dengan sikap Zevan, bisa-bisa nya dia masih memikirkan rasa benci pada Sherina di saat genting seperti ini.
"Kakak.. biarkan Ibu mengobati Kak Zovan, " pinta Alina pada Zevan, agar memberikan ruang untuk Sherina, namun panggilan Alina pada Sherina, membuat Zevan terkejut.
"Ibu.. mengapa kamu memanggil nya Ibu?" Zevan tak suka jika adik nya yang paling kecil di manfaatkan seperti ini.
"Kata Alina benar, biarkan wanita kejam itu mengobati Kak Zovan, " Alena mencoba untuk percaya pada Sherina.
"Kata mereka benar Kakak, " Zivan pun ikut mendukung kata-kata adik nya.
"Ada apa dengan kalian? mengapa kalian percaya pada wanita kejam itu?" Zevan tak percaya pada adik-adik nya itu, mengapa mereka berubah dengan begitu cepat.
"Minggir, atau kamu mau adik mu mati sekarang juga, " Sherina merasa geram pada Zevan, sikap nya itu benar-benar persis seperti yang di tuliskan di dalam novel, bahwa Zevan adalah orang yang begitu kerasa kepada, dan dia juga adalah orang yang akan memfitnah Sherina di kehidupan nya kelak.
"Author sialan, ternyata Zevan benar-benar keras kepala..
Yaa... Bersambung, semoga kita ketemu lagi di bab selanjutnya 👋👋.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ ÑUŘLIÀNÀ §𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
😂🤣🤣 esmosi
2025-10-04
1