..."Huh kesel banget kenapa sih hari ini gue sial mulu"...
...-Laika Arfasya-...
...•••••••...
"Laikaaa ayo bangunn udah jam 06:30 nanti kamu telat sayang" ucap Resya seraya menggucangkan tubuh Laika.
"Hm iya ma bentar Laika masih ngantuk nih"ucap Laika yang masih sentiasa memejamkan matanya.
"Lai ayo bangun ini udah jam 06.30 loh nanti kamu bisa dihukum karena kesiangan"ucapan Resya sukses membuat Laika membuka matanya dan langsung duduk.
"ASTAGAA MAMA LAI TELATT!!"pekik Laika seraya berlari ke kamar mandi dengan terburu-buru.
Tap..tap..tap..
Brak..
Laika terjatuh saat menuruni tangga dan meringis kesakitan.
"Aduhh Laika pelan-pelan"ucap Resya seraya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak semata wayangnya itu.
"Ihh ma gawat kalau Laika telat ayo ma berangkat sekarang Laika sarapan di sekolah ajaa"ucap Laika seraya berlari ke luar rumah dan diikuti oleh Resya.
Skip..
Saat Laika berlari ia menatap pintu pagarnya yang mau di tutup oleh satpam dan langsung berlari, saat ia memasuki sekolah sang ketua OSIS yang sering di sebut es balok oleh Laika datang menghampirinya dengan tatapan datar.
"Kenapa telat?"ucap Mervin dengan wajah datar.
"Ee..itu kak..ee tadi telat bangun"ucap Laika yang gelagapan.
"Gue gak nerima alasan apapun sekarang lo jalan jongkok dari sini sampai lapangan"ucap Mervin membuat yang Laika menganga.
"Astaga kak tapi kan gue telat baru 5 menit"ucap Laika seraya menghembuskan nafasnya.
"Gak ada tapi-tapian ayo!"tegas Mervin, Laika hanya bisa pasrah ia mulai jongkok dan jalan menuju lapangan, demi tuhan ia sangat kesal kepada Mervin.
Tak disangka dari kejauhan sana ada yang menatap Laika seraya tersenyum.
'Manis' ujarnya.
Mervin berjalan menyusul Laika.
"Awas aja lo sampai kabur gue bakalan tambah hukumannya"ancam Mervin seraya berjalan meninggalkan Laika, saat Mervin sudah pergi Laika menatapnya malas.
"Dikit lagi Lai huhh semangat"ucap Laika yang menyemangati dirinya sendiri.
Cowok yang melihat nya sedari tadi itu tertawa melihat tingkah Laika.
Saat sudah selesai Laika langsung duduk di pinggir lapangan itu seraya mengatur nafasnya.
Tiba-tiba ada sebuah tangan terulur dengan membawa minuman, membuat Laika langsung menatap orang itu yang sedang tersenyum kearah nya. Laika segera bangun dari duduknya dan menunduk.
"Nih minum gue tau lo pasti capek"ucap cowok itu seraya memberikan minuman dan Laika mengambilnya dengan gugup.
"Gausah nunduk gue gak bakalan makan lo kok"ucap orang itu seraya tertawa, Laika langsung menatap orang itu sambil tersenyum.
"Makasi ya kak"ucap Laika, ia hanya menanggukkan kepalanya.
"Lain kali jangan telat lagi ya"ucap cowok itu seraya tersenyum, Laika hanya menganggukkan kepalanya.
"Oh iya gue kayak baru liat lo deh kak"ucap Laika seraya menatap cowok itu
"Iya kemaren gue gak masuk ada acara" Laika hanya meng'oh'kan saja.
"Oh iya kenalin gue Galih Pratama panggil aja Galih jabatan gue Waketos" Laika sedikit terkejut karena orang yang berada di depannya ini seorang waketos.
"Gue Laika kak salam kenal ya"ucap Laika seraya tersenyum.
"Iya salam kenal juga"ucap Galih yang tersenyum
Tiba tiba Mervin datang ia menatap Laika datar."Udah selesai?"
"Udah kak"
"Kenapa gak langsung ke kelas?"tanya Mervin, Galih hanya menghela nafasnya.
Laika terdiam.
"Yaudah sekarang lo ikut gue ke kelas" ucap Mervin datar seraya berjalan duluan meninggalkan Laika.
"Kak aku ke kelas dulu ya, hmm makasi minumnya"ucap Laika yang tersenyum seraya berjalan meninggalkan lapangan.
Galih masih diam disana entah mengapa saat ia pertama kali menatap gadis ini rasanya sangat beda, nyaman sekali selalu ingin tersenyum melihat wajahnya entah ia tidak tau apakah ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis itu atau tidak.
Dengan gugup Laika memasuki kelasnya dan duduk di sebelah Zahra.
"Gue kira lo gak masuk, lo telat?"tanya Zahra, Laika hanya menganggukan kepalanya.
"Kenapa bisa?"tanya Andira.
"Semalem gue begadang soalnya nonton drakor sambil nunggu papa pulang"ucap Laika yang nyengir.
"Trus papa lo pulang jam berapa?"
"Ternyata papa lembur ya gue udah keburu ngantuk yaudah tidur"
Zahra dan Andira hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
Calista menatap mereka bertiga.
"Nanti gue boleh gak bareng kalian ke kantin?"tanya Calista.
"Lo gak ada temen?"tanya Zahra, Calista hanya menggelengkan kepala.
"Boleh kok gak masalah"ucap Laika seraya tersenyum.
"Makasi ya Lai"
"Iya santai ajaa"
"Oke mohon perhatiannya, untuk hari kedua kita akan berkeliling sekolah, kita akan memberitahu kalian apa saja yang ada di sekolah ini"ucap Fanya.
"Vin lo ikut kagak?"tanya Naren, Mervin menggelengkan kepalanya cuek.
"Ayo kita keluar, inget bawa satu buku tulis karena setiap apa yang kakak jelasin harus kalian tulis" Semuanya menganggukkan kepalanya mengerti.
Semua ruangan telah ditelusuri, berbeda dengan Laika yang sedang asik menulis sesuatu di bukunya sampai ia tidak sadar bahwa ia terpisah oleh yang lainnya sehingga ia menabrak sesuatu.
Brak..
Laika tersentak karena ia telah ceroboh menabrak seseorang dan ia langsung menoleh ke orang itu lagi-lagi ia tersentak ternyata ia menabrak sang Ketua Osis yang ia juluki dengan EsBalok.
"Maaf kak gue gak sengaja"ucap Laika, ia mendengar Mervin hanya berdehem saja.
"Lo gak sadar kalo lo pisah sama yang lainnya? Kenapa lo bisa disini?"tanya Mervin datar, membuat Laika menatap ke segala arah dan benar! Ia sangat ceroboh bagaimana bisa ia nyasar ke perpustakaan.
Laika langsung menepuk keningnya.
"Dasar gadis ceroboh" Setelah berkata seperti itu Mervin langsung meninggalkan Laika, Laika mendelik karena ia di katakan gadis ceroboh.
"Hhh dasar cowok gak tau diri songong amat sih sumpah"umpat Laika yang sangat kesal, karena sekolah ini sangat besar Laika tidak tahu dimana jalan menuju kelasnya takutnya Laika akan nyasar tapi tidak mungkin juga Laika meminta bantuan kepada si EsBalok songong itu.
Laika sempat berfikir ia tidak ada cara lain selain mengejar Mervin dan meminta bantuin kepada si Esbalok itu, ia tidak peduli bagaimana reaksinya yang terpenting ia tidak tersesat karena bisa gawat nantinya.
Laika langsung berlari menyusul Mervin yang tak jauh darinya, saat sudah berada di sebelahnya Laika mengatur nafasnya.
"Kak gue boleh minta tolong gak?" Seketika Mervin diam dan menatap Laika dingin.
"Gue gak tau jalan ke kelas kak minta tolong dong tunjukin secara sekolah ini besar banget nanti gue tersesat lagi" ucap Laika dengan tatapan memohon.
"Kenapa harus gue? Kenapa gak OSIS yang lainnya aja?"
"Karena disini gue cuma kenal lo doang ayolah bantuin kali ini ajaa" Laika yang masih memohon agar ia mau membantunya.
Mervin hanya menaikkan kedua bahunya cuek, dan berjalan santai meninggalkan Laika yang sedang geram.
"Kalo kayak gini mending gak sah minta tolong ke dia"ucap Laika yang geram, Laika hanya berjalan melewati setiap lorong tiba-tiba ia melihat Galih yang sedang berbicara dengan temannya, Laika bingung harus minta pertolongan ke dia atau tidak, namun dengan perlahan Laika berjalan mendekati dua orang lekaki yang tengah membicarakan sesuatu.
"Kak Galih"
Karena merasa namanya dipanggil Galih menatap Laika seraya tersenyum sementara teman di sebelah Galih hanya menatapnya diam.
"Ada apa?"
"Gue boleh minta tolong gak?"tanya Laika dengan tatapan memohon.
"Minta tolong apa?"
"Tadi gue sama temen-temen gue diajak keliling buat liat seisi sekolah ini sama kak Naren, nah waktu gue sibuk nulis gak tau kenapa gue nyasar dan pisah sama mereka, sialnya lagi gue nabrak kak Mervin" Galih terkekeh mendengar tuturan gadis didepannya ini ia gemas melihat wajah gadis itu saat mengucapkan kalimat terakhirnya.
"Ya terus sekarang gue gak tau jalan ke kelas gue, soalnya sekolahnya gede sih takutnya tersesat"ucap Laika yang nyengir, Galih hanya tersenyum menanggapinya. Galih langsung menarik pelan pergelangan tangan Laika.
"Ayo biar gue yang anterin"ucap Galih yang masih memegang pergelangan tangan Laika, Laika terpaku atas perlakuan Galih kepadanya ia sangat beda dengan cowo EsBalok itu.
Saat telah sampai di depan kelas Laika hanya bisa tersenyum.
"Makasi ya kak gue masuk dulu"ucap Laika seraya memasuki kelasnya ia menghampiri ketiga temannya yaps Calista sudah bergabung bersama mereka.
"Eh kok sepi?"tanya Laika yang saja datang.
"Lo darimana aja sih astaga dari tadi kita bingung nyarinya"ucap Zahra yang menatap Laika dengan tatapan bertanya.
"Gak tau tuhh tadi gue nyasar gitu mana lagi nabrak si Esbalok lagi sial amat deh sekarang untung tadi ada kak Galih yang anterin"ucap Laika.
"EsBalok yang lo maksud itu siapa Lai?"tanya Calista.
"Ituuu si ketos dia kan dingin banget orangnya"ucap Andira, Calista hanya meangguk-anggukan kepalanya.
"Kalau kak Galih siapa Lai? Gue belum pernah denger tuh nama"ucap Zahra.
"Ohh kak Galih itu Waketos dia baru masuk sekarang terus dia bilang kemaren dia ada acara gitu"
"Wahhh gue gak tau orangnyaa ganteng gak Lai?"tanya Andira yang semangat, Zahra hanya menatap Andira malas.
"Ganteng kok tapi sifatnya dia kebalikan dari sifat kak Mervin tau dia baik banget"
Skip...
Bel pulang berbunyi semua murid berhamburan untuk pulang termasuk Laika, Zahra, Andira dan Calista.
Saat diparkiran Laika melihat Galih berjalan kearahnya dengan cepat ia menyenggol ketiga temannya itu dan serempak menoleh ke arah Laika.
"Kalian liat cowok yang jalan ke arah kita itu kak Galih"ucap Laika yang agak pelan membuat ketiga menoleh serempak menoleh ke arah Galih sambil menganga.
"Hai Lai"sapa Galih ramah seraya tersenyum.
"Eh hai kak"ucap Laika yang tersenyuk kikuk.
"Belum pulang?"
"Lagi nunggu dijemput kak" Galih hanya menganggukkan kepala.
"Kak kenalin nih sahabat gue"ucap Laika membuat Galih menatap teman Laika dengan senyum ramah.
"Haii gue Galih"ucap Galih yang masih tersenyum.
"Gue Zahra kak"
"Gue Andira"
"Kalo gue Calista kak"
"Salam kenal ya"ucap Galih membuat ketiganya hanya mengangguk kan kepala karena masih terpana menatap wajah Galih, Laika hanya terkekeh melihat sahabatnya ini
"Kalian nunggu dijemput?"tanya Galih.
"Iya kak.."ucap Ketiganya.
"Yaudah kalo gitu gue duluan ya, Lai gue duluan, kalian hati-hati"ucap Galih yang tersenyum dan meninggalkan mereka.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa vote sama komennya yaaa.. makasii hehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Alanna Th
hmm, galih baik n ramah y
2020-11-18
3