Bab 4:Kebenaran terungkap

Semua tamu undangan terkejut. Beberapa berbisik-bisik, mengomentari kejadian itu. Seorang tamu wanita berkata, "Gila! Undang mantan ke acara penting? Yoris cari mati!"

Lelaki di sebelahnya berkata, "Kalau sampai Pak Matthew tahu, habis dia. Pak Matthew paling benci pengkhianat!"

Yoris yang wajahnya memerah karena amarah dan malu menatap Kiran dengan tatapan membunuh. Ia menjambak rambut Kiran dengan kasar, membuat gadis itu menjerit kesakitan. "Kau sengaja kan? Kau mau hancurkan hidupku, HA?!" Ia mendorong Kiran dengan kasar hingga tubuhnya membentur meja.

Kiran meringis kesakitan sambil memegangi perutnya.

Anggun menyeringai licik. "Lho, kok dia pegang perut? Jangan-jangan... DIA HAMIL?!" ucapnya dengan nada terkejut yang dibuat-buat, membuat semua tamu undangan terkejut dan mulai berbisik-bisik.

Yoris menatap Kiran dengan tatapan jijik dan marah. "Hamil? Dasar JALANG MURAHAN! Aku nggak pernah sentuh kau!"

Kiran berdiri dengan susah payah, air mata bercampur dengan amarah. "Itu bukan urusanmu, BANGSAT! Anak ini nggak ada hubungannya sama kau!"

Yoris mengulang, "Apa? Aku bangsat?" Ia mencengkeram dagu Kiran dengan kasar, membuat gadis itu meringis kesakitan. "Siapa laki-laki itu? Sebut namanya! Akan kubunuh dia! Kau pikir kau bisa mempermalukan pewaris keluarga Andres dan lolos begitu saja? Kau dan anak harammu itu akan MATI!" Ia mendorong Kiran dengan kasar hingga perutnya membentur sudut meja.

Kiran jatuh terduduk, merasakan sakit yang luar biasa di perutnya. Ia melihat darah mengalir di antara kakinya. Ia gemetar ketakutan.

Tiba-tiba, seorang tamu undangan perempuan berteriak histeris, "YA TUHAN! DIA BERDARAH!"

Yoris terdiam, terkejut melihat darah yang mengalir dari tubuh Kiran. Anggun tersenyum puas, senang melihat penderitaan Kiran.

Seorang tamu undangan perempuan berteriak panik, "CEPAT PANGGIL AMBULANS! INI DARURAT!"

Di suatu tempat, sebuah mobil mewah berhenti. Seorang supir segera membukakan pintu, dan keluarlah seorang wanita yang sudah berumur. "Terima kasih," ucapnya dengan senyum ramah. Ia keluar bersama seorang pria.

Tiba-tiba, seseorang memanggil, "Pak Matthew, ini surat wasiat final. Kalau semuanya sudah sesuai, kita bisa tanda tangan sebelum upacara," ucapnya sambil tersenyum.

Matthew mengambil map itu dan membacanya. Di dalamnya terdapat dokumen warisan.

Perempuan di sebelahnya berkata, "Apa kau benar-benar mau kasih semuanya ke Yoris? Dia itu bodoh," ucap ibu Matthew.

Matthew menjawab sambil melihat dokumen itu, "Ibu, aku hampir 30 tahun. Kalau kutukan ini nyata, maka Yoris harapan terakhir kita. Aku harus percaya dia bisa berubah." Matthew tersenyum kepada ibunya, yang ternyata adalah ibu dari Yoris.

Ibunya berkata, "Atau kau bisa cari cinta sejati dan hancurkan kutukan ini." Ia melihat ke arah Matthew dan berkata lagi, "Bukankah kau tidur dengan seorang gadis beberapa bulan yang lalu?" Ibu Matthew lalu melihat ke Yusdi, asisten Matthew. "Yusdi sudah selidiki dia. Bagaimana kalau dia hamil?"

Matthew tersenyum sambil mengingat kejadian malam itu bersama Kiran, dan langsung berkata, "Tidak mungkin. Seorang wanita yang jual tubuhnya demi uang tidak layak mengandung anakku." Ia menyerahkan dokumen itu ke asistennya.

Tiba-tiba, seorang lelaki berjas datang berteriak dengan panik, tapi ada kebahagiaan. "Bos, gadis yang Anda tiduri hamil!" Sambil menunjuk sebuah kertas hasil USG.

Matthew segera mengambil dan melihatnya, lalu berkata, "Oke, waktunya cocok, tapi ini tidak berarti aku ayah dari anaknya. Dia jual sel telurnya, dia akan lakukan apa saja demi uang." Matthew belum percaya.

Lelaki berjas berkata, "Aku sudah cek ke bosnya. Dia cuma lakukan itu buat bayar operasi ibunya. Tidak seperti yang terlihat."

Matthew terdiam, mengingat kejadian malam itu saat bertemu Kiran di jalan kehujanan, di mana Kiran meminta tolong. "Tolong, aku masih perawan. Bayar malam pertamaku, aku nggak ada pilihan lain." Dan ia mengingat saat di kamar, waktu Matthew berkata ia tidak ada pengalaman, ia hendak pergi namun Kiran menahannya, berkata "Jangan pergi, aku bisa belajar." Dan mengingat saat mereka akan melakukan hubungan intim, Kiran sempat berbisik, "Tolong, bisakah kamu pakai pengaman? Aku masih kuliah, aku nggak boleh hamil."

Saat ini, Matthew berkata, "Apa selama ini aku salah menilainya?"

Ibu Matthew yang dari tadi diam berkata, "Dia kelihatan sangat berani dan baik." Ia menoleh ke Yudi. "Yudi, di mana dia sekarang?"

Yudi menjawab, "Satu miliarnya sudah habis, biaya pengobatan ibunya sangat besar. Dia bekerja di hotel jadi pelayan."

Ibu Matthew terkejut. "Kerja? Dalam keadaan hamil? Gimana kalau dia jatuh?"

Tak lama, seorang perempuan keluar memanggil, "Pak Matthew, itu di dalam, Yoris dia serang seorang pelayan yang hamil."

Ibu Matthew berkata dengan panik, "Astaga, semoga bukan gadis itu (Kiran)."

Matthew berkata dengan tegang, rahangnya mengeras, "Kalau dia menyentuhnya, aku akan bunuh dia."

Di dalam, Kiran berkata dengan suara lemah, "Tolong... seseorang... tolong selamatkan anakku..." Ia memohon dengan air mata berlinang.

Di belakang, seorang tamu undangan berteriak panik, "Dia berdarah! Cepat panggil ambulans, atau dia bisa mati!"

Yoris tersenyum angkuh, tidak peduli dengan teriakan panik di sekitarnya. Anggun ikut menimpali dengan nada meremehkan, "Tepat sekali, ratu drama. Yoris cuma dorong sedikit, lebay banget!"

Yoris berjongkok di hadapan Kiran. "Hei, pura-pura mati nggak akan menyelamatkanmu. Aku pewaris keluarga Andres, aku bisa membunuhmu sekarang dan bebas!" ucapnya dengan nada mengejek.

Kiran yang kesakitan dengan geram sambil memegang perutnya berkata, "Dasar monster! Mati saja kau!"

Yoris tertawa terbahak-bahak. "Ohh, neraka itu buat pecundang kayak kau. Aku? Aku akan warisi kerajaan bisnis triliunan!" Ia menatap Kiran dengan jijik. "Kau cuma jalang kotor! Jadi, begini saja. Kau bawa anak haram itu dan mati saja! Itu yang kau dapat karena mengkhianati calon konglomerat!"

Ia maju hendak menendang perut Kiran, tiba-tiba...

BRRAAAKKKK!

"YORIS!"

Seketika, Yoris berhenti dan menoleh terkejut. Matthew dengan rahang mengeras berjalan mendekat, diikuti oleh ibunya, asisten, dan beberapa orang di belakangnya. Semua tamu terkejut, begitu juga Kiran yang memeluk perutnya.

Matthew berkata dengan nada dingin dan mengancam, "Jauhi dia!"

Yoris terpaku, sedikit mundur melihat Matthew maju. "Pa-Paman Matthew?" ucapnya dengan tawa hambar, berusaha menyembunyikan ketakutannya yang mulai mencengkeram.

Matthew menerjang ke arah Kiran, berlutut di sampingnya dan mengangkatnya dengan lembut. "Kiran..." bisiknya lirih, seolah dunia di sekitarnya menghilang.

Kiran membuka mata, menatap Matthew dengan tatapan lemah dan penuh haru. "Ternyata... kau..." bisiknya, lalu meraih tangan Matthew yang menyentuh pipinya. "Pria baik... yang membayar malam pertamaku..."

Yoris terhuyung ke belakang, matanya membulat tak percaya. Kiran... mengenal pamannya?

Kiran menatap Matthew dengan air mata yang mengalir deras. "Ternyata... kau... Paman Triliunan Yoris..." Suaranya bergetar hebat, menahan sakit dan kebingungan.

Matthew membelai pipi Kiran dengan lembut, matanya memancarkan kesedihan dan penyesalan yang mendalam. "Iya, sayang... itu aku. Jangan bicara lagi. Aku janji... aku akan melindungi kau dan anak kita. Aku bersumpah..."

Matthew mengangkat Kiran dalam gendongan bride style dengan hati-hati, seolah ia memegang sesuatu yang sangat rapuh dan berharga. Ia menoleh ke arah Yusdi dengan tatapan dingin dan mematikan. "Siapkan helikopter! Kita terbang sekarang! Hubungi dokter terbaik! Aku tidak mau ada kesalahan sekecil apapun!"

Yusdi mengangguk cepat. "Segera, Tuan!"

Yoris dengan nada putus asa berteriak, "Paman! Tunggu! Apa yang kau lakukan?! Dia itu siapa? Aku... aku keponakanmu!"

Matthew berhenti sejenak, menoleh ke arah Yoris dengan tatapan yang membuat Yoris membeku di tempat. "Kau... bukan lagi keponakanku," desis Matthew dengan suara yang penuh dengan kemarahan dan kekecewaan. "Kau... menjijikkan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!