Sebulan kemudian..
Di depan jendela perusahaan besar Adhitama Group, seorang pria berdiri mematung. Ia menatap langit dibalik jendela dengan wajah yang nampak menegang.
Sudah satu bulan lamanya, ia mencari wanita yang ia cintai namun Amanda seperti ditelan bumi. Raka ingat malam itu, kala dirinya dibawah pengaruh alkohol bersama Amanda.
Gadis itu, gadis yang biasanya tak pernah ia sentuh, tapi tidak malam itu. Ia ingat saat ia dengan paksa membuka pakaian Amanda di ruang VIP Club saat pesta berlangsung.
Amanda menangis, namun karena dibawah pengaruh alkohol, gadis itupun mengikuti permainan Raka dan akhirnya melakukannya bersama.
Flashback On
"Amanda, aku sangat mencintaimu. Terima kasih untuk malam indah ini sayang," tutur Raka saat telah melakukannya.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Dan kau tidak akan pernah lepas dariku mulai malam ini, Amanda."
Flashback off
Raka menatap kaca jendela, nyaris tanpa ekspresi. Tangannya mengepal kuat dan nafasnya mulai tak beraturan. Ada rasa sakit bersemayam di dadanya kala membayangkan jika Amanda benar-benar telah meninggalkannya.
"Tuan Raka," sapa Dito yang baru saja masuk ke ruang kerjanya.
Raka menoleh dan dapat Dito lihat tatapan mata itu. Dingin dan tanpa ekspresi. Pria tampan itu berjalan ke arahnya dengan langkah teratur.
"Kabar dari Zidan, nona Amanda tidak terdeteksi berada di semua rumah sewa, apartemen dan semua gedung di kota ini Tuan."
"Mereka juga telah melacak seluruh bandara, terminal dan stasiun. Nama nona Amanda tidak ditemukan," tutur Dito.
Raka menggenggam gelas wine yang ada di mejanya hingga terbelah. Tatapan matanya tidak lagi dingin, tapi penuh nyala api.
Dito tidak pernah melihat tatapan Raka yang seperti itu. Raka yang ia kenal adalah pribadi yang hangat. Meskipun tegas, tapi Raka tak pernah memiliki tatapan penuh nyala api dan dendam.
Dito memperhatikan dan ia seolah mengerti jika saat ini Raka yang berada di hadapannya bukan lagi Raka yang dulu.
"Apa kau telah mendapatkan data pria yang bersamanya saat itu seperti yang diucapkan ibuku?" tanya Raka.
Seminggu setelah Raka sembuh, Hilda pun memutuskan kembali ke Italia karena harus mengurus bisnisnya di sana. Wanita itu sangat puas karena Raka tidak lagi bisa bersama Amanda, sehingga ia bisa pergi meninggalkan putranya dengan tenang.
"Kami belum menemukan pria itu Tuan. Tapi setelah kami selidiki, kami tak menemukan jejak nona Amanda pernah menjalin hubungan dengan pria lain selama dengan anda Tuan," jelas Dito.
Raka pun menatap Dito tajam sambil mengusap darah yang mengalir di telapak tangannya menggunakan sapu tangan.
"Selama denganku...." ucapannya terhenti, senyum tipis tersungging di sudut bibirnya.
"Bagaimana dengan sebelum bersamaku?" tanya Raka.
"Nona Amanda pernah terlihat dekat dengan Tuan Arga Dharmajaya sebelum memutuskan bersama dengan anda Tuan. Tapi saat ini beliau tidak lagi tinggal di kota ini. Dan tidak ada jejak bahwa nona Amanda kembali bertemu dengannya," sahut Dito menjelaskan.
Raka menarik nafasnya dalam. Raut wajahnya menunjukkan kemarahan, tetapi ada kesedihan dibalik itu. Hatinya sakit melihat kenyataan bahwa Amanda telah meninggalkannya bahkan tanpa jejak yang dapat ia temukan.
Gadis yang ia cintai dengan sepenuh hati, ternyata mampu mengkhianatinya bahkan setelah melakukan hal itu bersamanya.
"Amanda, berani-beraninya kau mengkhianati dan meninggalkan aku."
Rahang Raka mengeras, tangannya mengepal di kedua sisinya. Hatinya penuh dengan gejolak amarah yang seakan siap meledak.
"Dia pikir bisa dengan mudah pergi dariku? Hahaha," tawa Raka menggema di ruangan itu.
Terdengar penuh amarah dan luka.
Dito pun tertunduk, ia tahu hati Raka sedang tidak baik-baik saja.
"Aku akan mencarinya. Aku akan langsung bertanya kepadanya dan mendengar sendiri dari mulutnya mengapa ia mengkhianati ku! Aku bersumpah akan menemukannya!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Anna Annawaliana
Raka jangan percaya dengan orang " di sekitarmu
2025-09-22
0