berbagi pahala

Aku sampai terlebih dahulu dirumah sakit,segera ku parkir motorku dan berlari ke arah IGD.terlihat perawat sedang berusaha memindahkan langit ke atas brangkar.

Untuk memaksimalkan penanganan langit,aku diminta mengurus administrasi terlebih dahulu.

" ibu orang tua pasien? "

" bukan mbak,saya yang menemukan anak ini dikeroyok dipinggir jalan "

" mohon maaf apakah ibu yang akan bertangung jawab atas pasien? "

" betul sus " ya kali udah susah-susah kubawa kesini aku biarkan dia terlantar.

" kalau begitu mohon izin tanda pengenal ibu" ku ambil ktp ku yang selalu aku bawa di tas kecilku ini,lalu kuserahkan kepada pihak pengurus administrasi di depanku.

" mohon maaf apa ibu mengetahui nama pasien? "

" kalau tidak salah dengar tadi dia menyebut namanya langit mbak"

" baik ibu,mohon ditunggu sebentar,saya proses terlebih dahulu." aku hanya menganguk

Sembari menunggu kuhubungi mbak anita,takutnya dia khawatir aku tidak segera pulang.ku ceritakan semuanya dan sementara aku titip zura kepadanya.takut langit ternyata harus di rawat inap.

"dengan ibu raihana ayu !" aku segera mendekat

" mohon tanda tangan disini ibu,lalu deposit sesuai nominal yang tertera." aku menganguk,ku bubuhkan tanda tanganku di berkas yang tersedia.

" mbak pakai kartu bisa ?"

" bisa ibu "

usai mengurus segala administrasi aku bergegas kembali ke IGD.ternyata sopir yang mengantar kami tadi masih disana.

" ya salam aku lupa ongkos taksinya " rutukku dalam hati.segera kudekati beliau

" pak " aku segera duduk di sebelah beliau

" bagaimana mbak,apa sudah selesai ?"

" alhamdulillah sudah pak.maaf ya pak jadi harus menunggu.karena panik saya sampai lupa memberi ongkos taksi bapak " beliau malah terkekeh.

" bukan karena itu saya masih disini mbak.saya kasihan sama anak itu,mbak nya sedang mengurus administrasi kalau dia butuh apa-apa bagaimana coba?"

"kalau soal ongkos mbak tenang saja,saya juga mau dapat pahala mbak.jadi jangan risau soal ongkos"

" ya Allah terima kasih pak,boleh saya tau nama bapak ?"

" boleh mbak,saya sobri " beliau mengulurkan tangan.

" saya hana pak" ku jabat tangan pria yang aku taksir seusia om firman adik ayahku.

" sekali lagi terima kasih ya pak,saya tidak tau musti bagaimana kalau tadi bapak tidak berkenan membantu "

"sudah banyak kendaraan yang lewat saya stop,tapi tidak ada yang mau berhenti pak.kalaupun ada yang berhenti langsung menolak saat melihat kondisi langit pak "

" begitulah manusia jaman sekarang mbak,kepekaan untuk menolong sesama sudah berkurang.empatinya sudah tidak ada mbak."

" iya pak"

" beruntung langit ketemu mbak hana,kalau tidak saya ngeri membayangkannya mbak hana."

Seorang perawat mendekat kearah kami.memintaku menemui dokter yang menangani langit.sementara pak sobri ijin karena harus segera menjemput pelangannya.kami pun sempat bertukar nomer ponsel sebelum berpisah.

" selamar siang dokter." ucapku saat menjumpai dokter yang menangani langit.

"selamat siang ibu,silahkan duduk "

" mohon maaf apa ibu orang tua dari pasien ?"

" bukan dok,saya yang menemukan pasien dikeroyok dipingir jalan " kulihat dokter pria itu terkejut.

" bagaimana kondisi pasien dok ?"

" sejauh ini tidak ada hal yang terlalu fatal ibu.tidak ada patah tulang,kondisi organ dalam pun baik tidak ada luka dalam.kami hanya melakukan tindakan penjahitan dilengan bagian kanan dan pelipisnya ibu "

"apa tidak ada masalah dengan kepalanya dok,sekilas saya melihat kepala terkena pukulan tadi ?"

" beruntungnya tidak ibu.kami pun sudah melakukan serangkaian pemeriksaan dan hasilnya bagus."

"syukurlah dok.lalu apa pasien perlu dirawat inap dok ?"

" kita observasi dulu ya bu.kalau dalam satu jam kedepan pasien masih mengeluh pusing kita rawat inap guna pemeriksaan lebih lanjut,jika tidak pasien bisa dibawa pulang usai cairan infus pasien habis."

" baik dok,tolong lakukan saja yang terbaik.jika memang memerlukan rawat inap lakukan saja dok "

" tentu ibu,kami juga sudah melakukan visum apabila nanti keluarga ingin melakukan pelaporan atas tidakan pengroyokan ini "

" sekali lagi terima kasih banyak dokter.saya bahkan sampai lupa berfikir kesan sangking paniknya tadi." dokter pria itu tersenyum.

" saya maklum ibu"

" apa saya boleh menemui pasien dokter ?"

" silahkan ibu,pasien sementara kami tempatkan di ruang observasi.ibu bisa menemuinya disana.nanti perawat kami akan mengantar ibu"

" terima kasih banyak dokter saya permisi "

" sama-sama silahkan ibu"

Terpopuler

Comments

Kiyo Takamine and Zatch Bell

Kiyo Takamine and Zatch Bell

Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!

2025-09-10

4

lihat semua
Episodes
1 tentang hana
2 geliat pagi dirumah hana
3 Bertemu pertama kali
4 berbagi pahala
5 langit memilih ikut pulang
6 mau tak mau membawa langit pulang
7 kediaman maheswara
8 langit danish maheswara
9 ikatan batin
10 amarah maheswara
11 mulai ada titik terang
12 semakin ada harapan...
13 bertemu dokter lagi
14 siapa yang bertamu?
15 ini apah ulla mbun ??????
16 mencairnya kebekuan
17 berbincang
18 curhatan pak duda
19 bertemu amara
20 apakah hanya ginjal....?
21 azzura berulah
22 masih ulah azzura
23 Rumah baru
24 rumah baru part2
25 papa luar biasa
26 diam-diam.....
27 lho couple...
28 oma buyut..
29 tolong jangan panggil saya pak
30 tenyata askara.....
31 bertemu mantan
32 kejujuran anita
33 apah no han-han !!!!
34 langit memang pawangnya azzura
35 sedalam itu rupanya
36 Nasehat anita
37 Hana sakit
38 Mahes mulai bergerak
39 Di labrak dua perempuan gila
40 di labrak part 2
41 lagi lagi merasa gagal
42 kuat diatas terpaan badai
43 Tumpah sudah.
44 sandra kembali berulah
45 Harap kamu tau posisimu ...!
46 Syarat.....
47 Azzura khansa putri maheswara...
48 Abang titipkan zura sama kamu
49 Ayah Hana sakit
50 Membujuk ibu
51 Rasa besalah
52 Di antar calon mantu ayah ??
53 Tak ingin mengambil resiko
54 Rindu cucu
55 Beruntung punya kamu
56 Ternyata ayah...
57 Bertemu keluarga Wongso
58 Siap dengan segala konsekuensinya
59 Hanya ingin kak Rai tenang
60 Apa motif eyang ?
61 Rencana membawa keluarga pindah
62 Cie yang di bilang cantik
63 Apa coba yang mau dilirik dari aku
64 Tidak bolehkah aku merasa diinginkan ?
65 Berenang bersama
66 Ini serius aku di tembak ?
67 Balik lagi ke topik awal
68 Bagaimana jika aku punya kekurangan?
69 Jangan tolak tuan yan neng !
70 Karena semua kamu fikir sendiri
71 I love you bun...
72 Muludmu terlalu lancang
73 Aku takut
74 Senja kelabu
75 Hana jatuh pingsan
76 Apakah Ayah masih punya tangungan ?
77 Marahnya seorang ibu
78 Sedikit-sedikit mulai terkuak
79 Menikmati buah kekejaman
80 Bagaimana kalau mas Banyu tau?
81 Aku mau pindah
82 Jadilah egois mbak
83 Terus mbun sama siapa ?
84 Ide darimana coba?
85 Zura sakit
86 pecat aja semuanya mas !
87 No agi-agi apah
88 Semoga semesta merestui
89 Kamu selalu detail mas
90 Tempat baru,rejeki juga baru.
91 Kalian lihatin apa?
92 Hobi banget menciptakan tragedi
93 Langit di culik Part 1
94 Penyelamatan langit
95 Untung saja gue nggak kelepasan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
tentang hana
2
geliat pagi dirumah hana
3
Bertemu pertama kali
4
berbagi pahala
5
langit memilih ikut pulang
6
mau tak mau membawa langit pulang
7
kediaman maheswara
8
langit danish maheswara
9
ikatan batin
10
amarah maheswara
11
mulai ada titik terang
12
semakin ada harapan...
13
bertemu dokter lagi
14
siapa yang bertamu?
15
ini apah ulla mbun ??????
16
mencairnya kebekuan
17
berbincang
18
curhatan pak duda
19
bertemu amara
20
apakah hanya ginjal....?
21
azzura berulah
22
masih ulah azzura
23
Rumah baru
24
rumah baru part2
25
papa luar biasa
26
diam-diam.....
27
lho couple...
28
oma buyut..
29
tolong jangan panggil saya pak
30
tenyata askara.....
31
bertemu mantan
32
kejujuran anita
33
apah no han-han !!!!
34
langit memang pawangnya azzura
35
sedalam itu rupanya
36
Nasehat anita
37
Hana sakit
38
Mahes mulai bergerak
39
Di labrak dua perempuan gila
40
di labrak part 2
41
lagi lagi merasa gagal
42
kuat diatas terpaan badai
43
Tumpah sudah.
44
sandra kembali berulah
45
Harap kamu tau posisimu ...!
46
Syarat.....
47
Azzura khansa putri maheswara...
48
Abang titipkan zura sama kamu
49
Ayah Hana sakit
50
Membujuk ibu
51
Rasa besalah
52
Di antar calon mantu ayah ??
53
Tak ingin mengambil resiko
54
Rindu cucu
55
Beruntung punya kamu
56
Ternyata ayah...
57
Bertemu keluarga Wongso
58
Siap dengan segala konsekuensinya
59
Hanya ingin kak Rai tenang
60
Apa motif eyang ?
61
Rencana membawa keluarga pindah
62
Cie yang di bilang cantik
63
Apa coba yang mau dilirik dari aku
64
Tidak bolehkah aku merasa diinginkan ?
65
Berenang bersama
66
Ini serius aku di tembak ?
67
Balik lagi ke topik awal
68
Bagaimana jika aku punya kekurangan?
69
Jangan tolak tuan yan neng !
70
Karena semua kamu fikir sendiri
71
I love you bun...
72
Muludmu terlalu lancang
73
Aku takut
74
Senja kelabu
75
Hana jatuh pingsan
76
Apakah Ayah masih punya tangungan ?
77
Marahnya seorang ibu
78
Sedikit-sedikit mulai terkuak
79
Menikmati buah kekejaman
80
Bagaimana kalau mas Banyu tau?
81
Aku mau pindah
82
Jadilah egois mbak
83
Terus mbun sama siapa ?
84
Ide darimana coba?
85
Zura sakit
86
pecat aja semuanya mas !
87
No agi-agi apah
88
Semoga semesta merestui
89
Kamu selalu detail mas
90
Tempat baru,rejeki juga baru.
91
Kalian lihatin apa?
92
Hobi banget menciptakan tragedi
93
Langit di culik Part 1
94
Penyelamatan langit
95
Untung saja gue nggak kelepasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!