Bertemu pertama kali

Alhamdulilah tokoku sangat ramai hari ini.bahkan sebelum dzuhur semua daganganku sudah habis.karyawanku pun senang akhirnya bisa segera beristirahat.

Karena sangat ramai aku pun tak sempat masak untuk kami makan siang.padahal zura berkata mau makan sama sup buatanku.akhirnya untuk makan siang kupesankan ayam geprek sesuai request anak-anak ditoko dan spesial buat putri manisku ku pesankan bakso dan lontong.ide aisyah sangat manjur rupanya zura benar-benar makan dengan lahap.

" enak sayang? "

"nak mbun,atap !" seru zura dengan wajah belepotan penuh kuah bakso.

" habiskan ya sayang,setelah itu temani mbun tidur siang " kuusap pipinya yng gembul

" mbun atuk ya? "

" iya sayang mau ka temani mbun bobok? "

" ote mbun " gemes banget sih

" mbak han buat besok kulit lumpia sama risol nya mau bikin berapa? " ucap ruri disela-sela kami makan siang

" masing 3 kilo adonan apa sanggup ri? "

" bisa mbak berempat ini " bukan ruri yang menjawab tapi wita

" ya udah tapi bikin adonannya dari sekilo dulu aja biar bisa istirahat kalau sudah habis satu adonan." karyawanku hanya menganguk,aku senang mereka selalu semangat dan kompak.

" han jangan lupa sempetin ke toko koh ayong,beberapa bahan baku kita mulai menipis " untung mbak nita ingatkan hampir saja aku lupa.

"emang nggak bisa ya mbak nita aja yang kesana?" mbak nita menatap horor kearahku,aku pun hanya mampu tergelak.

" untuk yang satu ini ogah han.anaknya koh ayong itu genitnya to nggak ketulungan han " ucap mbak nita sembari bergidik geri.kami pun kompak tertawa.

" ya udah biar hana yang kesana,sekalian mau ketempat mbak marta"

" iya mbak han,wortel sama kentang kita menipis "

" di catat aja tik apa aja yang habis " tutik menganguk

" ya udah aku kekamar dulu mbak,ngantuk banget soalnya "

"iya han "

Usai tidur sebentar aku pun bersiap menuju toko koh ayong,Langanan ku membeli beberapa bahan baku ditokoku.tapi,sebelum kesana aku ketempat mbak marta terlebih dahulu.kebetulan beliau mengkonfirmasi sedang ada dirumah.

Akan tetapi belum juga sampai ditujuanku aku dikejutkan dengan pemandangan seorang anak di keroyok hampir 8 orang anak lainnya.tanpa pikir panjang kuparkir motorku,anak jaman sekarang benar-benar ya.disuruh sekolah malah cosplay jadi preman jalanan.

"hay........ Apa yang kalian lakukan? " nampaknya mereka terkejut mendengar teriakanku.sontak mereka menyudahi aksinya dan lari tunggang langgang.ingin ku kejar tapi,

"to-long !" rintih anak yang tadi dikeroyok.aku pun urung mengejar para berandal cilik itu.

" ya Allah "

Tubuhku bergetar melihat kondisi anak ini.bibirnya berdarah,pipinya lebam,pelipisnya juga,dan apa ini lengannya pun mengeluarkan darah.

" dek sabar ya ,tante cari bantuan dulu " kuusap sudut bibirnya yang berdarah.tanganku bahkan sampai gemeteran.

" sa-kit" rintihnya lagi

Bagaimana tidak sakit.anak masih smp dikeroyok anak sma,mana banyak lagi.tanpa sadar air mataku menetes.

" sabar ya,kita akan segera kerumah sakit,apa kamu bisa bangun? " anak itu mengeleng lemah.

Ya Allah betapa konyolnya aku ini.sudah tau anak kondisi begitu mana bisa bangun.aku benar-benar kalut dan bingung.mana ini daerah lumayan sepi .ya Allah gimana ini?

Aku mencoba menghentikan beberapa mobil yang lewat,tapi nggak ada yang mau peduli.bahkan yang mau berhenti langsung melotot saar melihat kondisi anak itu dan memilih berlalu.sampai hampir frustasi aku dibuatnya.beruntung diujung keputusasan ku ada sebuat taksi online yang mau berhenti dan menolong kami.

" ya Allah ini anaknya kenapa bu?" sama denganku tadi belaiu ikut panik

" dikeroyok anak sma pak please bantu saya pak.kasian anak ini "

"mari bantu angkat bawa ke mobil bu " lega rasanya.

" terima kasih banyak pak.nanti saya ikut bapak dari belakang ya,soalnya saya bawa motor? "

" iya bu " kami mengangkat anak itu kedalam mobil.

" kita bawa kerumah sakit mana ini bu? "

" cari rumah sakit yang paling dekat pak"

" syailendra hospital bagaimana bu? "

" iya tidak apa-apa pak yang penting cepat tertangani."

" nak kamu sabar ya,sama pak sopir dulu" kuusap lembut pipinya

"ma ...langit mau sama mama !" aku terkejut dengan ucapan anak itu.

" langit takut ma !" tangannya bahkan tak mau lepas mengenggam tanganku

" iya nak,nanti ketemu dirumah sakit ya.tante bawa motor soalnya? " ku usap darah yang ada di dahinya.entah kenapa hatiku sakit melihatnya.

Beruntung anak yang menyebut dirinya langit menurut kali ini.segera ku tutup pintu mobilnya.

"pak kita ketemu dirumah sakit ya " sopir taksi itu menganguk mantap.

Aku bergegas menuju motorku,aku pun harus segera sampai rumah sakit.

Terpopuler

Comments

Lisa

Lisa

Siapa y Langit ini ?

2025-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 tentang hana
2 geliat pagi dirumah hana
3 Bertemu pertama kali
4 berbagi pahala
5 langit memilih ikut pulang
6 mau tak mau membawa langit pulang
7 kediaman maheswara
8 langit danish maheswara
9 ikatan batin
10 amarah maheswara
11 mulai ada titik terang
12 semakin ada harapan...
13 bertemu dokter lagi
14 siapa yang bertamu?
15 ini apah ulla mbun ??????
16 mencairnya kebekuan
17 berbincang
18 curhatan pak duda
19 bertemu amara
20 apakah hanya ginjal....?
21 azzura berulah
22 masih ulah azzura
23 Rumah baru
24 rumah baru part2
25 papa luar biasa
26 diam-diam.....
27 lho couple...
28 oma buyut..
29 tolong jangan panggil saya pak
30 tenyata askara.....
31 bertemu mantan
32 kejujuran anita
33 apah no han-han !!!!
34 langit memang pawangnya azzura
35 sedalam itu rupanya
36 Nasehat anita
37 Hana sakit
38 Mahes mulai bergerak
39 Di labrak dua perempuan gila
40 di labrak part 2
41 lagi lagi merasa gagal
42 kuat diatas terpaan badai
43 Tumpah sudah.
44 sandra kembali berulah
45 Harap kamu tau posisimu ...!
46 Syarat.....
47 Azzura khansa putri maheswara...
48 Abang titipkan zura sama kamu
49 Ayah Hana sakit
50 Membujuk ibu
51 Rasa besalah
52 Di antar calon mantu ayah ??
53 Tak ingin mengambil resiko
54 Rindu cucu
55 Beruntung punya kamu
56 Ternyata ayah...
57 Bertemu keluarga Wongso
58 Siap dengan segala konsekuensinya
59 Hanya ingin kak Rai tenang
60 Apa motif eyang ?
61 Rencana membawa keluarga pindah
62 Cie yang di bilang cantik
63 Apa coba yang mau dilirik dari aku
64 Tidak bolehkah aku merasa diinginkan ?
65 Berenang bersama
66 Ini serius aku di tembak ?
67 Balik lagi ke topik awal
68 Bagaimana jika aku punya kekurangan?
69 Jangan tolak tuan yan neng !
70 Karena semua kamu fikir sendiri
71 I love you bun...
72 Muludmu terlalu lancang
73 Aku takut
74 Senja kelabu
75 Hana jatuh pingsan
76 Apakah Ayah masih punya tangungan ?
77 Marahnya seorang ibu
78 Sedikit-sedikit mulai terkuak
79 Menikmati buah kekejaman
80 Bagaimana kalau mas Banyu tau?
81 Aku mau pindah
82 Jadilah egois mbak
83 Terus mbun sama siapa ?
84 Ide darimana coba?
85 Zura sakit
86 pecat aja semuanya mas !
87 No agi-agi apah
88 Semoga semesta merestui
89 Kamu selalu detail mas
90 Tempat baru,rejeki juga baru.
91 Kalian lihatin apa?
92 Hobi banget menciptakan tragedi
93 Langit di culik Part 1
94 Penyelamatan langit
95 Untung saja gue nggak kelepasan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
tentang hana
2
geliat pagi dirumah hana
3
Bertemu pertama kali
4
berbagi pahala
5
langit memilih ikut pulang
6
mau tak mau membawa langit pulang
7
kediaman maheswara
8
langit danish maheswara
9
ikatan batin
10
amarah maheswara
11
mulai ada titik terang
12
semakin ada harapan...
13
bertemu dokter lagi
14
siapa yang bertamu?
15
ini apah ulla mbun ??????
16
mencairnya kebekuan
17
berbincang
18
curhatan pak duda
19
bertemu amara
20
apakah hanya ginjal....?
21
azzura berulah
22
masih ulah azzura
23
Rumah baru
24
rumah baru part2
25
papa luar biasa
26
diam-diam.....
27
lho couple...
28
oma buyut..
29
tolong jangan panggil saya pak
30
tenyata askara.....
31
bertemu mantan
32
kejujuran anita
33
apah no han-han !!!!
34
langit memang pawangnya azzura
35
sedalam itu rupanya
36
Nasehat anita
37
Hana sakit
38
Mahes mulai bergerak
39
Di labrak dua perempuan gila
40
di labrak part 2
41
lagi lagi merasa gagal
42
kuat diatas terpaan badai
43
Tumpah sudah.
44
sandra kembali berulah
45
Harap kamu tau posisimu ...!
46
Syarat.....
47
Azzura khansa putri maheswara...
48
Abang titipkan zura sama kamu
49
Ayah Hana sakit
50
Membujuk ibu
51
Rasa besalah
52
Di antar calon mantu ayah ??
53
Tak ingin mengambil resiko
54
Rindu cucu
55
Beruntung punya kamu
56
Ternyata ayah...
57
Bertemu keluarga Wongso
58
Siap dengan segala konsekuensinya
59
Hanya ingin kak Rai tenang
60
Apa motif eyang ?
61
Rencana membawa keluarga pindah
62
Cie yang di bilang cantik
63
Apa coba yang mau dilirik dari aku
64
Tidak bolehkah aku merasa diinginkan ?
65
Berenang bersama
66
Ini serius aku di tembak ?
67
Balik lagi ke topik awal
68
Bagaimana jika aku punya kekurangan?
69
Jangan tolak tuan yan neng !
70
Karena semua kamu fikir sendiri
71
I love you bun...
72
Muludmu terlalu lancang
73
Aku takut
74
Senja kelabu
75
Hana jatuh pingsan
76
Apakah Ayah masih punya tangungan ?
77
Marahnya seorang ibu
78
Sedikit-sedikit mulai terkuak
79
Menikmati buah kekejaman
80
Bagaimana kalau mas Banyu tau?
81
Aku mau pindah
82
Jadilah egois mbak
83
Terus mbun sama siapa ?
84
Ide darimana coba?
85
Zura sakit
86
pecat aja semuanya mas !
87
No agi-agi apah
88
Semoga semesta merestui
89
Kamu selalu detail mas
90
Tempat baru,rejeki juga baru.
91
Kalian lihatin apa?
92
Hobi banget menciptakan tragedi
93
Langit di culik Part 1
94
Penyelamatan langit
95
Untung saja gue nggak kelepasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!