Bab 03. KHM

...~•Happy Reading•~...

Amelia memegang erat tangan Nathania dan tangan satunya mengusap lengan Nathania. "Lupakan pertanyaanku tadi. Walaupun wanita itu bossnya, hubungan mereka bukan lagi boss dan pegawai." Ucap Amelia tegas, setelah melihat Andy dan wanita di sampingnya berpegangan tangan.

'Kalau boss dan pegawai tidak mungkin berpegangan tangan seperti sepasang kekasih.' Amelia membatin, yakin.

"Amel, tolong lihat mereka ke arah mana." Ucap Nathania dengan nada marah, lalu melepaskan tangan Amelia dan berbalik. Dia mengeluarkan ponsel dan menelpon Andy untuk memastikan.

Ketika telponnya direject, Nathania kembali berbalik dan melihat Andy sedang mengotak-atik ponsel sambil berjalan bersisian dengan wanita di sampingnya.

Jantung Nathania berdetak cepat dan hatinya seperti dihajar pentungan berduri melihat wanita di samping Andy, tiba-tiba menggandeng lengannya. Andy yang sedang melihat ponsel, menggerakan kepala ke arahnya lalu kembali mengetik sesuatu di ponsel.

Tiba-tiba ponsel di tangan Nathania bergetar dan terlihat pesan masuk dari Andy. "Nti aq cal. Lg mting (Nanti aku call. Lagi meeting)." Isi pesan Andy. Membaca itu, Nathania seperti disambar petir siang bolong. Darahnya seakan naik ke ubun-ubun, melihat Andy kembali berjalan sambil berpegangan tangan dengan wanita di sampingnya.

'Tenang, Thania. Jangan bertindak ceroboh dan memalukan. Kau ada di tempat umum.' Suara hati mengingatkan, membuat Nathania menarik nafas panjang dan kuat.

'Jangan diam saja. Dekati dia, supaya tahu yang sebenarnya.' Bisik suara hati lain. Suara hatinya saling mengingatkan, membuat Nathania menggelengkan kepala berulang kali untuk menghilangkan suara hati yang terus saling memberi saran. Pikirannya bagaikan perahu diombang ambing oleh gelombang emosi.

Nathania menegakan punggung, lalu menghembuskan nafas dengan kuat sebelum mengambil keputuskan. 'Aku harus lakukan sesuatu sebelum dia menyadari aku sudah melihatnya.' Nathania membatin sambil melihat sikap Andy kepada wanita di sampingnya seperti kepada dirinya. 

'Cukup sudah kesabaranku.' Ucap Nathania lagi dalam hati sambil memegang ponsel dengan erat.

"Amel, tunggu di sini. Aku mau jalan sebentar." Bisik Nathania lalu melangkah cepat ke arah Andy.

Amelia terkejut melihat gerakan dan sikap Nathania yang penuh emosi. Dia ikut berjalan cepat menyusul Nathania yang berjalan cepat mendekati Andy.

"Thania, tungguuu...!!" Amalia tidak meneruskan, tapi sengaja memanggil dengan menaikan nada suara, agar nama Thania bisa didengar Andy.

Namun terlambat, Nathania sudah berada di dekat Andy. Sehingga saat Andy melihat ke arah datangnya suara yang memanggil nama Thania, Nathania sudah berdiri di dekatnya.

Andy sangat terkejut, seperti melihat gelombang tsunami mendekat dan dia tidak bisa menghindar. Wajahnya memucat melihat Nathania berdiri di depannya.

Pikirannya seakan buntu dan tidak bisa berkata-kata melihat Nathania terus menatap marah. Dia melepaskan tangan wanita di sampingnya dengan berpura-pura mengusap rambut, untuk menutupi rasa kikuk dan panik.

Giliran wanita di sampingnya terkejut dan melihat dia sambil berpikir. Mengapa Andy tiba-tiba melepaskan tangannya untuk merapikan rambut tidak berantakan.

Manik mata Andy bergetar saat melihat amarah di mata Nathania. Dia melihat ke arah lain, untuk mencari jalan keluar yang bisa meloloskan diri dari situasi terciduk.  Wajahnya makin pucat, saat tidak menemukan solusi untuk atasi situasi bahaya.

Dia tidak bisa tenang, melihat dua orang wanita yang berdiri di dekatnya sedang memandang dengan pikiran masing-masing. Dia makin tertekan melihat Nathania terus menatapnya tanpa berkedip sambil memegang ponsel di tangan.

Andy tahu arti tatapan marah Nathania. Pasti akan mengkonfirmasi pesan yang baru dikirim. Dia makin bingung, sebab belum menemukan alasan yang tepat dan bisa diterima, karena dia berada di tengah dua wanita yang sedang menunggu jawaban dari pertanyaan yang ada di pikiran mereka.

Melihat Andy kebingungan, Nathania menunjukan ponsel di tangannya kepada Andy. "Ini tempat meetingmu?" Nathania bertanya dengan suara pelan dan bergetar, karena menahan emosi.

"Yan, eh, Tha, eh..." Andy bingung menyebut nama Nathania, sebab wanita di sampingnya memperhatikan Nathania dengan mata melotot. Mendengar Andy bingung dan ragu menyebut namanya, Nathania makin emosi.

"Anda siapa?" Tanya wanita di samping Andy sambil melihat Nathania dari atas sampai ke bawah. Rasa panik bergelayut melihat wanita di depannya menunjukan sikap mengenal dekat Andy.

Nathania tidak menjawab, hanya diam menunggu apa yang akan dikatakan Andy. Namun Andy hanya diam berpikir. "Tanya padanya...." Nathania yang sudah emosi, menjawab sambil menunjuk Andy dengan menggerakan kepala ke arahnya.

"Yank, siapa wanita ini?" Wanita di samping Andy memegang lengannya dan bertanya serius, karena melihat sikap Andy yang bingung dan panik.

"Nanti aku jelaskan." Andy menepuk tangan wanita di lengannya untuk menenangkan.

Kemudian Andy beranikan diri berkata kepada Nathania, sebab sudah tidak bisa menghindar. "Thania, nanti kita bicara. Tapi jangan di sini." Andy menyebut nama panggilan Nathania. Hal itu membuat wanita disampingnya emosi dan melihat Nathania dengan wajah merah, marah.

"Anda kenal tunangan saya?" Wanita itu bertanya dengan nada lebih keras kepada Nathania.

"Anda tunangan dia?" Nathania bertanya sambil menunjuk Andy.

"Iyaaa. Kenapa? Kaget? Dia sudah bertunangan." Ucap wanita itu dengan wajah menantang dan puas melihat wajah kaget Nathania. Tidak puas sampai di situ, dia memperlihatkan cicin yang melingkar di jari mereka.

Nathania sangat shock, karena selama bersamanya, Andy tidak pernah memakai cincin tersebut. Dia merasa sangat malu, sebab sudah berpikir, bahwa wanita di samping Andy merebut pacarnya. Tapi ternyata, dia yang tanpa sadar sudah berpacaran dengan tunangan orang.

Nathania merasa sangat malu dan bodoh. Hampir setahun merasa dicintai dan berpikir hubungan mereka serius. 'Dia  menipuku.' Nathania membatin dengan hati seperti gelas yang dilempar ke lantai.

"Yank, ada apa ini? Siapa wanita ini?" Wanita itu mendesak Andy untuk menjawab siapa Nathania, sambil menggoyang lengangnya. Dia mulai panik, sebab melihat Andy masih diam dan tidak membelanya, atau wanita yang tiba-tiba bertanya tentang meeting.

Tunangan Andy jadi was-was melihat cara Andy menatap dan berbicara dengan Nathania. Dia juga khawatir melihat Nathania masih muda dan lebih cantik darinya.

"Aku sudah bilang, nanti kita bicara." Andy berkata pada tunangannya, setelah bisa mengontrol perasaan dan pikirannya. Dia sudah tidak bisa menghindar dan harus hadapi kenyataan, ketangkap basah. Apa lagi melihat mata Nathania yang merah mulai tergenang.

"Mari kita pergi dari sini. Untuk apa kau bersedih untuk laki-laki seperti itu. Banyak diobral murah di pasar ikan. Dasaaarr...." Amelia tidak meneruskan ucapannya, dan berusaha menenangkan Nathania agar tidak menangis di tempat itu.

Mendengar ucapan negatif Amelia dan cendrung memojokan, Andy makin panik dan bingung. "Yank, tolong tinggalkan aku sebentar. Kita sudah jadi tontonan." Bisik Andy kepada tunangannya.

"Tidak. Aku tidak akan tinggalkan tempat ini sebelum kau katakan, siapa dia." Tunangannya menepis tangan Andy yang meminta kesempatan bicara dengan Nathania.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

Terpopuler

Comments

🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🅱🆁🅰🅼❣️

🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🅱🆁🅰🅼❣️

Mau bicara apalagi Andy, kamu mau bicara dengan tunangan mu kalo Nathania itu mantan pacar mu begitu

2025-09-01

11

🍁Hermina💃🅱🆁🅰🅼❣️

🍁Hermina💃🅱🆁🅰🅼❣️

ini namanya sepandai pandai tupai tipu, ketahuan juga tipu tipunya 🙈❣️

2025-09-03

7

🍁𝐄llshan👙❣️

🍁𝐄llshan👙❣️

astagaaaa,, mundur thaniaa mundurrrr,, tu laki ga bner dah punya tunangan malah slingkuh sma kamu. dah gosah nanya apa" lagi karna dah jelas smua. kamu cukup mundur dan pergi ❣️

2025-09-03

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. KHM
2 Bab 02. KHM
3 Bab 03. KHM
4 Bab 04. KHM
5 Bab 05. KHM
6 Bab 06. KHM
7 Bab 07. KHM
8 Bab 08. KHM
9 Bab 09. KHM
10 Bab 10. KHM
11 Bab 11. KHM
12 Bab 12. KHM
13 Bab 13. KHM
14 Bab 14. KHM
15 Bab 15. KHM
16 Bab 16. KHM
17 Bab 17. KHM
18 Bab 18. KHM
19 Bab 19. KHM
20 Bab 20. KHM
21 Bab 21. KHM
22 Bab 22. KHM
23 Bab 23. KHM
24 Bab 24. KHM
25 Bab 25. KHM
26 Bab 26. KHM
27 Bab 27. KHM
28 Bab 28. KHM
29 Bab 29. KHM
30 Bab 30. KHM
31 Bab 31. KHM
32 Bab 32. KHM
33 Bab 33. KHM
34 Bab 34. KHM
35 Bab 35. KHM
36 Bab 36. KHM
37 Bab 37. KHM
38 Bab 38. KHM
39 Bab 39. KHM
40 Bab 40. KHM
41 Bab 41. KHM
42 Bab 42. KHM
43 Bab 43. KHM
44 Bab 44. KHM
45 Bab 45. KHM
46 Bab 46. KHM
47 Bab 47. KHM
48 Bab 48. KHM
49 Bab 49. KHM
50 Bab 50. KHM
51 Bab 51. KHM
52 Bab 52. KHM
53 Bab 53. KHM
54 Bab 54. KHM
55 Bab 55. KHM
56 Bab 56. KHM
57 Bab 57. KHM
58 Bab 58. KHM
59 Bab 59. KHM
60 Bab 60. KHM
61 Bab 61. KM
62 Bab 62. KHM
63 Bab 63. KHM
64 Bab 64. KHM
65 Bab 65. KHM
66 Bab 66. KHM
67 Bab 67. KHM
68 Bab 68. KHM
69 Bab 69. KHM
70 Bab 70. KHM
71 Bab 71. KHM
72 Bab 72. KHM
73 Bab 73. KHM
74 Bab 74. KHM
75 Bab 75. KHM
76 Bab 76. KHM
77 Bab 77. KHM
78 Bab 78. KHM
79 Bab 79. KHM
80 Bab 80. KHM
81 Bab 81. KHM
82 Bab 82. KHM
83 Bab 83. KHM
84 Bab 84. KHM
85 Bab 85. KHM
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 01. KHM
2
Bab 02. KHM
3
Bab 03. KHM
4
Bab 04. KHM
5
Bab 05. KHM
6
Bab 06. KHM
7
Bab 07. KHM
8
Bab 08. KHM
9
Bab 09. KHM
10
Bab 10. KHM
11
Bab 11. KHM
12
Bab 12. KHM
13
Bab 13. KHM
14
Bab 14. KHM
15
Bab 15. KHM
16
Bab 16. KHM
17
Bab 17. KHM
18
Bab 18. KHM
19
Bab 19. KHM
20
Bab 20. KHM
21
Bab 21. KHM
22
Bab 22. KHM
23
Bab 23. KHM
24
Bab 24. KHM
25
Bab 25. KHM
26
Bab 26. KHM
27
Bab 27. KHM
28
Bab 28. KHM
29
Bab 29. KHM
30
Bab 30. KHM
31
Bab 31. KHM
32
Bab 32. KHM
33
Bab 33. KHM
34
Bab 34. KHM
35
Bab 35. KHM
36
Bab 36. KHM
37
Bab 37. KHM
38
Bab 38. KHM
39
Bab 39. KHM
40
Bab 40. KHM
41
Bab 41. KHM
42
Bab 42. KHM
43
Bab 43. KHM
44
Bab 44. KHM
45
Bab 45. KHM
46
Bab 46. KHM
47
Bab 47. KHM
48
Bab 48. KHM
49
Bab 49. KHM
50
Bab 50. KHM
51
Bab 51. KHM
52
Bab 52. KHM
53
Bab 53. KHM
54
Bab 54. KHM
55
Bab 55. KHM
56
Bab 56. KHM
57
Bab 57. KHM
58
Bab 58. KHM
59
Bab 59. KHM
60
Bab 60. KHM
61
Bab 61. KM
62
Bab 62. KHM
63
Bab 63. KHM
64
Bab 64. KHM
65
Bab 65. KHM
66
Bab 66. KHM
67
Bab 67. KHM
68
Bab 68. KHM
69
Bab 69. KHM
70
Bab 70. KHM
71
Bab 71. KHM
72
Bab 72. KHM
73
Bab 73. KHM
74
Bab 74. KHM
75
Bab 75. KHM
76
Bab 76. KHM
77
Bab 77. KHM
78
Bab 78. KHM
79
Bab 79. KHM
80
Bab 80. KHM
81
Bab 81. KHM
82
Bab 82. KHM
83
Bab 83. KHM
84
Bab 84. KHM
85
Bab 85. KHM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!