Bab 4 – Pengakuan yang Menentukan

Lala:

> [Aku sama Rizky mau berenang dan fitness, memangnya urusanmu apa?]

Rizky menatap layar ponselnya, keningnya berkerut.

Kenapa sih aku malah ditanya begitu? Apa aku harus jujur kalau sebenarnya aku terlalu malu ngajak Ayu?

Tiba-tiba, notifikasi muncul. Netizen dengan nama akun Lala baru saja memberinya roket super, hadiah besar di aplikasi live streaming.

Rizky terbelalak.

Ternyata, selain dapat penghasilan dari setiap penggemar baru lewat sistem ini, aku juga bisa dapat hadiah langsung dari penonton. Dan jumlahnya… nggak main-main.

Ia segera mengubah topik, pura-pura santai.

“Ehem… soal berenang sama fitness, kayaknya aku nggak terlalu tertarik. Tapi, kalau ada kesempatan, kita bisa bikin kopdar atau fan meeting kecil-kecilan. Gimana?”

Komentarnya sukses bikin jumlah penggemar naik pesat. Dari semula tiga ratusan, mendadak melonjak jadi lebih dari tujuh ratus orang.

Rizky hampir ngakak di depan kamera. Gila! Cuma modal gaya dan duit sedikit, hasilnya bisa berkali lipat begini. Kalau aku tetap jadi cowok kere, jangankan penggemar, ngomong seharian pun orang pasti bosan.

Apalagi yang gabung kebanyakan cewek. Rizky cukup paham alasan mereka mengikutinya.

Di sampingnya, seorang pegawai toko ikut melirik layar HP Rizky, lalu bertanya heran,

“Mas Rizky, kamu selebgram atau streamer terkenal ya?”

Rizky tertawa kecil sambil mengibaskan tangan.

“Ah, bukan… aku cuma streamer kecil-kecilan. Baru mulai live kemarin, kok.”

Ia menunjuk layar HP, jumlah penontonnya sudah tembus seribu lebih. Pegawai itu mengangguk pelan, pikirannya langsung menghubungkan: Pemuda ini tampangnya masih pelajar, tapi bisa keluar uang banyak dalam sehari. Pasti anak orang kaya, generasi kedua sultan.

Tak mau kehilangan kesempatan, pegawai itu buru-buru mengeluarkan ponselnya.

“Mas Rizky, aku juga kadang suka live malam. Boleh kita tukeran kontak? Biar kapan-kapan bisa ngobrol.”

Rizky menoleh, menatapnya. Seorang wanita muda, tinggi sekitar 165 cm, rambut cokelat disanggul rapi. Wajahnya dipoles tipis dengan makeup elegan, mengenakan blouse putih, rok pensil hitam yang menonjolkan lekuk tubuh, stoking tipis, dan sepatu hak tinggi. Aura dewasa sekaligus menggoda.

Tidak ada alasan untuk menolak.

“Oke.”

Mereka pun bertukar kontak WeChat. Wanita itu tersenyum manis.

“Namaku Maya Sari. Panggil aja Maya.”

“Baik, Maya,” jawab Rizky sambil mengulas senyum tipis.

Setelah basa-basi sebentar, Rizky mengambil jam tangan mewah yang baru dibelinya, lalu keluar dari toko. Ia mengangkat kotak jam itu ke depan kamera.

“Teman-teman, hadiah sudah siap. Senin depan aku bakal nyatakan cinta. Tungguin ya!”

Komentar bermunculan:

AnonKepo: [Rizky, duit segitu dari mana? Jangan-jangan bohong?]

Di kelas, Dinda yang diam-diam menonton live Rizky langsung mendengus. Ia tak percaya Rizky punya uang sebanyak itu. Kalau iya, dari dulu pasti sudah pamer padanya. Tapi kenyataannya, jam tangan Cartier seharga 120 juta itu asli.

Rizky hanya mengangkat bahu.

“Urusan duit, nggak usah kalian pusingin. Nikmati aja keseharianku, itu udah cukup.”

Komentar lain bermunculan.

AnonKepo: [Nggak mungkin deh cowok kere kayak kamu tiba-tiba punya 200 juta. Jangan-jangan nyolong duit rumah?]

AnonKepo: [Balikin uang itu sebelum ketahuan keluargamu!]

Dinda makin kesal. Rizky selama dua tahun ngejar dia, bahkan nggak pernah ngasih barang seharga segitu. Tapi buat Ayu? Baru kenal dekat, langsung keluar duit ratusan juta. Rasa iri menyelimuti dadanya.

Rizky mendengus.

“Netizen, kalian nggak usah repot mikirin keluargaku. Uang segini cuma recehan buatku.”

Live pun ia akhiri dengan santai. Setelah itu, Rizky langsung login akun cadangan dan mengintip profil si AnonKepo. Ternyata kosong. Pasti ini cuma akun samaran. Jangan-jangan teman sekelas sendiri yang iseng.

Walau sudah off, ruang live masih ramai.

> [Rizky beneran nekat ngejar Ayu Lestari. Jam tangan 120 juta? Gila!]

[Dulu ngejar Dinda aja nggak pernah keluar segitu!]

Dinda membaca komentar itu, wajahnya panas. Kenapa aku kalah sama Ayu?

Seorang penonton lain nyeletuk:

> [Menurut kalian, apa Ayu bakal nerima Rizky Senin nanti?]

Dinda langsung marah, mengetik dengan tangan gemetar:

> [Mana mungkin! Ayu nggak bakal mau! Dia kira siapa dirinya cuma gara-gara punya duit?!]

Tangannya hampir ingin menuliskan makian lebih panjang, tapi ia ingat akun ini hanyalah akun samaran miliknya. Ia pun menghapus kata-kata kasarnya, menahan diri.

Sementara itu, di kamarnya, Ayu justru bingung sendiri.

Apa aku harus terima Rizky nanti? Sebenarnya aku nggak mau pacaran di SMA, tapi kalau nolak di depan orang banyak, dia pasti malu berat.

Apalagi sekarang lebih dari seribu orang tahu soal pengakuan ini.

---

Senin pun tiba.

Rizky bangun pagi, rapi-rapi, lalu berangkat sekolah lebih awal. Di perjalanan, banyak pesan masuk ke akun pribadinya:

> [Rizky, kapan mulai live?]

[Janji jangan mundur ya, bro!]

[Atau takut ditolak?]

Ia tak menggubris, langsung menyiapkan perlengkapan live saat tiba di jalan yang biasa dilalui Ayu ke sekolah. Begitu siaran dimulai, ratusan siswa SMA Negeri 1 Jakarta buru-buru masuk menonton.

Ucapan Rizky yang viral sejak akhir pekan membuat semua orang penasaran.

Komentar deras membanjiri layar:

> [Rizky, beneran nih mau confess live?]

[Kirain cuma bercanda, kok serius amat?]

[Hahaha, siap-siap ditolak rame-rame!]

Dinda di kelasnya juga menonton lewat HP, bibirnya mencibir. Dasar cari sensasi, biar malu sendiri sekalian.

Komentar lain makin pedas:

> [Rizky nggak tahu malu!]

[Kebanyakan duit bikin gila!]

Rizky hanya tersenyum tipis menatap komentar hujatan itu. Biarlah… meski dihina, pengikutku terus bertambah. Gagal confess? Paling ditertawain. Itu bukan masalah besar.

Dan di kejauhan, Ayu muncul mengayuh sepedanya pelan menuju arah Rizky.

> [Rizky, tuh Ayu udah datang! Waktunya, bro! Hahaha!]

Terpopuler

Comments

tay kus

tay kus

ini ayu atau Dinda udah kembali namanya torrr

2025-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Tusukan dari Belakang
2 Bab 2: Permintaan Maaf Langsung
3 Bab 3: Kamu Benar-Benar Membelinya
4 Bab 4 – Pengakuan yang Menentukan
5 Bab 5 – Dia Tidak Menolak?
6 Bab 6: Membagi Kelompok Kecil
7 Bab 7 – Menonton Siaran Langsung
8 Bab 8 – Aku Adalah Streamer Konsumen
9 Bab 9 – Kita Semua Teman
10 Bab 10 – Gadis Hemat dan Baik
11 Bab 11 – Rizky Mulai Siaran Langsung
12 Bab 12 – Bisakah Kau Ambilkan Aku Handuk?
13 Bab 13 – Jangkar Mana yang Harus Diperhatikan
14 Bab 14 – Satu Juta Lagi
15 Bab 15 – Farel Marah
16 Bab 16 – Rizky, Apa yang Kau Lakukan?
17 Bab 17 – Kamu Sedikit Penjilat
18 Bab 18 – Sekolah Kecantikan
19 Bab 19: Masih Penyiar Teknis
20 Bab 20: Bisakah Kau Membantuku?
21 Bab 21: Rizky Adalah Ikan Besar
22 Bab 22: Aku Tidak Akan Melakukannya Lagi Untukmu
23 BAB 23: DUA WANITA GILA
24 Bab 24: Hitam dan Merah Juga Merah
25 BAB 25: RAHASIA
26 Bab 26: Kembali dengan Selamat
27 Bab 27: Mendorong Batasan
28 Bab 28: Minta Maaf Segera
29 Bab 29: Pergi ke Mall
30 Bab 30 – iPhone Baru untuk Siapa?
31 Bab 31 – Kamu Bahkan Tidak Mau Memanggilku Sepupu
32 Bab 32: Memberi Hadiah untuk Penggemar
33 Bab 33: Aku Perintahkan Kau Jadi Streamer Besar!
34 Bab 34: Membeli Rumah Mewah
35 Bab 35: Vila Ini Diberikan Padaku
36 Bab 36: Kesalahpahaman
37 Bab 37: Dikelilingi oleh Keindahan
38 Bab 38: Semua Pekerjaan Sia-Sia
39 Bab: 39
40 Bab 40: Penyesalan
41 Bab 41: Kegiatan Karnaval
42 Bab 42: Siaran Langsung
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Bab 1: Tusukan dari Belakang
2
Bab 2: Permintaan Maaf Langsung
3
Bab 3: Kamu Benar-Benar Membelinya
4
Bab 4 – Pengakuan yang Menentukan
5
Bab 5 – Dia Tidak Menolak?
6
Bab 6: Membagi Kelompok Kecil
7
Bab 7 – Menonton Siaran Langsung
8
Bab 8 – Aku Adalah Streamer Konsumen
9
Bab 9 – Kita Semua Teman
10
Bab 10 – Gadis Hemat dan Baik
11
Bab 11 – Rizky Mulai Siaran Langsung
12
Bab 12 – Bisakah Kau Ambilkan Aku Handuk?
13
Bab 13 – Jangkar Mana yang Harus Diperhatikan
14
Bab 14 – Satu Juta Lagi
15
Bab 15 – Farel Marah
16
Bab 16 – Rizky, Apa yang Kau Lakukan?
17
Bab 17 – Kamu Sedikit Penjilat
18
Bab 18 – Sekolah Kecantikan
19
Bab 19: Masih Penyiar Teknis
20
Bab 20: Bisakah Kau Membantuku?
21
Bab 21: Rizky Adalah Ikan Besar
22
Bab 22: Aku Tidak Akan Melakukannya Lagi Untukmu
23
BAB 23: DUA WANITA GILA
24
Bab 24: Hitam dan Merah Juga Merah
25
BAB 25: RAHASIA
26
Bab 26: Kembali dengan Selamat
27
Bab 27: Mendorong Batasan
28
Bab 28: Minta Maaf Segera
29
Bab 29: Pergi ke Mall
30
Bab 30 – iPhone Baru untuk Siapa?
31
Bab 31 – Kamu Bahkan Tidak Mau Memanggilku Sepupu
32
Bab 32: Memberi Hadiah untuk Penggemar
33
Bab 33: Aku Perintahkan Kau Jadi Streamer Besar!
34
Bab 34: Membeli Rumah Mewah
35
Bab 35: Vila Ini Diberikan Padaku
36
Bab 36: Kesalahpahaman
37
Bab 37: Dikelilingi oleh Keindahan
38
Bab 38: Semua Pekerjaan Sia-Sia
39
Bab: 39
40
Bab 40: Penyesalan
41
Bab 41: Kegiatan Karnaval
42
Bab 42: Siaran Langsung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!