Bab 2: Permintaan Maaf Langsung

Saat Rizky Pratama masih tenggelam dalam pikirannya, tiga teman sekelas lewat sambil menertawakan dia.

“Wih, Rizky jago juga ya, berani nembak cewek lewat live streaming?”

“Hahaha… padahal Ayu cuma main truth or dare semalam. Mana nyangka si bego ini bakal beneran nembak?”

“Ingat ya, malam ini kamu harus minta maaf sama Ayu langsung di live. Jangan sampai lupa, nanti kita nonton rame-rame.”

Rizky tersenyum tipis dan mengangkat bahu.

“Ya udah, pastikan kalian nongkrong di live streaming-ku nanti. Aku bakal minta maaf langsung.”

Dalam hati, ia tak menyangka gosipnya dengan Ayu menyebar secepat itu. Kini, ia memang tak punya pilihan selain menepati perintah guru.

Ketiga teman itu pergi sambil tertawa puas.

Tak lama, seorang gadis berdiri di hadapannya. Rizky menoleh dan melihat Nadia Putri, ketua kelas sekaligus siswi tercantik di SMA Negeri 1 Jakarta.

Alisnya rapi seperti lukisan, mata bening berbinar, kulit seputih susu, senyum manis—kecantikannya bahkan melampaui Ayu. Meski seragam sekolah tampak longgar, pesona tubuh mudanya tetap sulit disembunyikan.

Namun kali ini ada gurat khawatir di wajahnya.

“Nad… ada apa?” tanya Rizky.

Nadia menggigit bibir, lalu berkata cemas,

“Rizky, biar aku yang jelasin ke Bu Ratna. Soalnya masalah ini nggak sepenuhnya salah kamu.”

Sejak mendengar kabar, Nadia tahu Rizky tak pantas menanggung malu seorang diri. Ia tahu Rizky dulu anak yang rajin belajar, sering diskusi soal pelajaran. Sejak mengejar Ayu, barulah ia berubah jadi seperti sekarang.

Tapi Rizky hanya menggeleng. Ia tersenyum meski getir.

“Nggak usah. Semua ini salahku juga, dan aku yang harus bertanggung jawab. Lagi pula, aku juga ada urusan dengan live streaming ini.”

Ucapan kejam Ayu kemarin masih terngiang di kepalanya. Rasa sakitnya seperti duri yang terus menusuk.

Kalau mau dihormati orang lain, aku harus punya uang. Cuma itu jalannya.

“Tapi Rizky…”

“Sudah, Nad. Aku jadi sadar, Ayu nggak pernah suka sama aku. Live malam ini sekalian jadi penutup perasaanku buat dia.”

Mendengar itu, Nadia menghela napas lega. Ia sempat takut Rizky melakukan hal bodoh. Kini, melihatnya bisa bicara dengan tenang, hatinya sedikit tenang.

---

Malam hari sepulang sekolah, Rizky membawa tasnya ke sebuah warnet kecil di dekat rumah. Uang terakhir di sakunya, sepuluh ribu rupiah, ia gunakan untuk menyewa bilik pribadi.

Ia menyalakan ponsel, membuka aplikasi live streaming, dan bersiap memulai siaran. Akun yang ia pakai masih menggunakan nama asli, jadi mudah ditemukan oleh teman-teman sekolahnya.

Begitu siaran dimulai, ratusan penonton langsung membanjiri room-nya. Jumlah penonton cepat melonjak hingga lebih dari 300 orang—semuanya jelas cuma ingin menonton kesialannya.

Komentar menghujani layar:

[Berani-beraninya kamu nembak Ayu? Dasar nggak tahu diri.]

[Buruan minta maaf, jangan banyak alasan!]

[Rizky, sadar diri lah. Malu-maluin aja!]

Namun Rizky tetap tenang.

Di tempat lain, Ayu Lestari juga diam-diam masuk ke room dengan akun kecilnya untuk menyaksikan. Ia bahkan ikut mengetik komentar, menambah bahan ejekan.

Beberapa komentar lain juga berseliweran:

@CewekKepo: “Eh, bukannya Ayu sendiri yang nyuruh Rizky nembak live?”

@SungaiTenang: “Kalau disuruh nembak aja nurut, disuruh mati juga mau?”

@DewaKepo: “Hahaha, malu-maluin banget si Rizky ini.”

Nadia, yang sedang tiduran di rumah, sempat menuliskan komentar membela Rizky. Namun tak lama, ia malah diserang habis-habisan. Ia langsung ketakutan dan memilih diam.

Sementara itu, penonton room Rizky sudah mencapai lebih dari 500 orang. Ia menatap layar, lalu berdeham.

“Ehem… semuanya, tolong tenang sebentar. Malam ini aku live bukan buat cari ribut. Aku cuma mau minta maaf sama Ayu. Semua ini salahku, aku terlalu gampang percaya, dan bikin dia kena masalah. Mulai sekarang, aku nggak ada hubungan lagi dengan Ayu Lestari.”

Komentar makin deras, sebagian masih mengejek. Tapi Rizky menatap kamera dengan serius.

“Tapi aku percaya, setiap orang berhak mengejar cinta. Gagal bukan aib. Yang memalukan itu kalau kita nggak berani bangkit lagi.”

Nada suaranya meninggi. Ia menepuk dadanya penuh tekad.

“Makanya aku umumkan sekarang—hari Senin jam tujuh malam, aku akan nembak langsung siswi tercantik di sekolah ini, Nadia Putri, lewat live streaming! Semua orang boleh nonton!”

Room langsung meledak. Semua penonton kaget. Dua detik hening, lalu komentar deras menyerbu:

[HAHAHA Rizky, kamu gila?!]

[Baru ditolak Ayu aja udah kayak orang sakit jiwa.]

[Gila sih, tapi aku follow. Pengen lihat Senin nanti beneran apa nggak.]

Meski sebagian besar menghina, jumlah followers Rizky melonjak pesat. Dalam sekejap, ia sudah dapat 321 pengikut baru. Itu berarti, saldo sistemnya bertambah Rp3,21 miliar.

Rizky hampir nggak bisa menahan senyum melihat angka itu. Begitu mudahnya uang mengalir masuk.

Tentu saja, banyak yang tak percaya ia berani sungguhan nembak Nadia. Apalagi semua tahu Nadia itu pintar, cantik, dan dari keluarga kaya. Sosok sempurna yang dianggap tak terjangkau.

Ayu yang ikut menonton merasa panas hati. Komentar orang-orang yang memuji Nadia seolah menusuknya.

“Kalau aku juga dari keluarga kaya, aku juga bisa jadi primadona sekolah!” gerutunya sinis, lalu mengetik komentar dengan nada meremehkan:

“Ngaca dulu, Rizky. Kamu miskin begini, berani-beraninya nembak Nadia?”

Rizky malah menanggapi dengan tenang.

“Besok kan Sabtu. Aku bakal live lagi, sekaligus beli hadiah buat Nadia. Jadi jangan lupa tonton.”

Komentar makin deras mengejek:

[Hadiahnya apaan? Ikat rambut lima ribuan?]

[Hahaha, ngakak. Jangan bikin malu lah, Rizky.]

Namun Rizky tetap menutup live dengan senyum percaya diri.

“Jangan lupa follow, share, dan simpan. Sampai ketemu besok.”

Room pun berakhir.

Di kamarnya, Nadia menatap layar ponsel yang sudah gelap. Pipi putihnya merona merah.

'Apa Rizky benar-benar mau nembak aku hari Senin? Apa dia serius… atau hanya sekadar nekat?'

---

Terpopuler

Comments

abyman😊😊😊

abyman😊😊😊

Wowwwww/Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/

2025-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Tusukan dari Belakang
2 Bab 2: Permintaan Maaf Langsung
3 Bab 3: Kamu Benar-Benar Membelinya
4 Bab 4 – Pengakuan yang Menentukan
5 Bab 5 – Dia Tidak Menolak?
6 Bab 6: Membagi Kelompok Kecil
7 Bab 7 – Menonton Siaran Langsung
8 Bab 8 – Aku Adalah Streamer Konsumen
9 Bab 9 – Kita Semua Teman
10 Bab 10 – Gadis Hemat dan Baik
11 Bab 11 – Rizky Mulai Siaran Langsung
12 Bab 12 – Bisakah Kau Ambilkan Aku Handuk?
13 Bab 13 – Jangkar Mana yang Harus Diperhatikan
14 Bab 14 – Satu Juta Lagi
15 Bab 15 – Farel Marah
16 Bab 16 – Rizky, Apa yang Kau Lakukan?
17 Bab 17 – Kamu Sedikit Penjilat
18 Bab 18 – Sekolah Kecantikan
19 Bab 19: Masih Penyiar Teknis
20 Bab 20: Bisakah Kau Membantuku?
21 Bab 21: Rizky Adalah Ikan Besar
22 Bab 22: Aku Tidak Akan Melakukannya Lagi Untukmu
23 BAB 23: DUA WANITA GILA
24 Bab 24: Hitam dan Merah Juga Merah
25 BAB 25: RAHASIA
26 Bab 26: Kembali dengan Selamat
27 Bab 27: Mendorong Batasan
28 Bab 28: Minta Maaf Segera
29 Bab 29: Pergi ke Mall
30 Bab 30 – iPhone Baru untuk Siapa?
31 Bab 31 – Kamu Bahkan Tidak Mau Memanggilku Sepupu
32 Bab 32: Memberi Hadiah untuk Penggemar
33 Bab 33: Aku Perintahkan Kau Jadi Streamer Besar!
34 Bab 34: Membeli Rumah Mewah
35 Bab 35: Vila Ini Diberikan Padaku
36 Bab 36: Kesalahpahaman
37 Bab 37: Dikelilingi oleh Keindahan
38 Bab 38: Semua Pekerjaan Sia-Sia
39 Bab: 39
40 Bab 40: Penyesalan
41 Bab 41: Kegiatan Karnaval
42 Bab 42: Siaran Langsung
Episodes

Updated 42 Episodes

1
Bab 1: Tusukan dari Belakang
2
Bab 2: Permintaan Maaf Langsung
3
Bab 3: Kamu Benar-Benar Membelinya
4
Bab 4 – Pengakuan yang Menentukan
5
Bab 5 – Dia Tidak Menolak?
6
Bab 6: Membagi Kelompok Kecil
7
Bab 7 – Menonton Siaran Langsung
8
Bab 8 – Aku Adalah Streamer Konsumen
9
Bab 9 – Kita Semua Teman
10
Bab 10 – Gadis Hemat dan Baik
11
Bab 11 – Rizky Mulai Siaran Langsung
12
Bab 12 – Bisakah Kau Ambilkan Aku Handuk?
13
Bab 13 – Jangkar Mana yang Harus Diperhatikan
14
Bab 14 – Satu Juta Lagi
15
Bab 15 – Farel Marah
16
Bab 16 – Rizky, Apa yang Kau Lakukan?
17
Bab 17 – Kamu Sedikit Penjilat
18
Bab 18 – Sekolah Kecantikan
19
Bab 19: Masih Penyiar Teknis
20
Bab 20: Bisakah Kau Membantuku?
21
Bab 21: Rizky Adalah Ikan Besar
22
Bab 22: Aku Tidak Akan Melakukannya Lagi Untukmu
23
BAB 23: DUA WANITA GILA
24
Bab 24: Hitam dan Merah Juga Merah
25
BAB 25: RAHASIA
26
Bab 26: Kembali dengan Selamat
27
Bab 27: Mendorong Batasan
28
Bab 28: Minta Maaf Segera
29
Bab 29: Pergi ke Mall
30
Bab 30 – iPhone Baru untuk Siapa?
31
Bab 31 – Kamu Bahkan Tidak Mau Memanggilku Sepupu
32
Bab 32: Memberi Hadiah untuk Penggemar
33
Bab 33: Aku Perintahkan Kau Jadi Streamer Besar!
34
Bab 34: Membeli Rumah Mewah
35
Bab 35: Vila Ini Diberikan Padaku
36
Bab 36: Kesalahpahaman
37
Bab 37: Dikelilingi oleh Keindahan
38
Bab 38: Semua Pekerjaan Sia-Sia
39
Bab: 39
40
Bab 40: Penyesalan
41
Bab 41: Kegiatan Karnaval
42
Bab 42: Siaran Langsung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!