Si ciptaan yang menyadari tatapan heran dari tuan dan teman tuannya, tanpa suara sedikit pun langsung menunjuk keduanya dengan jarinya lalu menggerakkan mulutnya seperti yang mau berbicara namun tidak ada suara darinya kemudian menggerakkan pundaknya ke atas, si ‘kiri' bertanya.
Idowje jdiks odpwjd kdiso eiwoej?, qpeksn? (Apa yang dia bilang tadi? Apa dia bertanya kita punya sebutan?)
Lalu setelah memiringkan kepala, si ‘kanan’ langsung menggelengkan kepalanya kepada si ciptaannya lalu si ‘kiri’ menyilangkan kedua tangannya di dada dan menggelengkan kepalanya juga.
Mendengar hal tersebut si ciptaan langsung menurunkan pandangannya dan menghadap ke bawah seperti mendapat kekecewaan yang besar, setelah mendapat masalah baru lagi si ‘kiri’ mulai menggeramkan giginya dengan tangannya yang mengepalkan tinju lalu terlihat urat di dahinya.
Setelah itu si ‘kanan’ yang menyadari hal itu langsung menepuk pundak si ‘kiri’ lalu menggelengkan kepalanya. Dengan tindakan si ‘kanan’ tersebut si ‘kiri’ langsung paham dan mulai tenang kembali, si ciptaan yang melihat hal tersebut kebingungan dengan apa yang dilakukan tuannya. Setelah itu si ‘kanan’ mulai bertanya-tanya dalam kepalanya
(Hdiwoj wopwwj cisosj hdiwoj?, hdiskh kflidk?) (Apa mungkin hal itu penting juga? Yang namanya 'sebutan' itu?)
Setelah berpikir dua kali si ‘kanan’ mulai menyadari memang selama ini dia selalu merasa ada yang aneh atau kurang, ya benar itu adalah ‘nama’ mereka. Dia pun mulai memikirkan kembali kalau benda yang berada dalam tubuh mereka atau organ tubuhnya semua tidak memiliki nama apa pun, setelah memikirkan hal tersebut dia pun mulai berpikir apa sebutan untuk mereka berdua termasuk si ciptaan baru tersebut.
Setelah memikirkan berbagai kemungkinan banyak nama selama kurang lebih 32 tahun untuk mereka semua dia pun langsung terpikirkan sebuah nama mereka.
Sebelum di lanjutkan, ada dua hal yang mungkin akan menjawab pertanyaan banyak orang yaitu soal bagaimana mereka berdua yang asalnya memiliki tubuh dewa malah membuat tubuh lemah, rapuh seperti tubuh manusia.
Kenapa mereka akhirnya memilih tubuh manusia itu tidak sepenuhnya benar karena dari yang terlihat sekarang, si ‘kanan’ mirip seperti manusia namun faktanya ketebalan bulu tubuh bagian atasnya hampir seperti kera dan untuk si ‘kiri’ pun dia memiliki wajah setengah singa dengan tubuh besar seperti gorila seperti yang dijelaskan di awal cerita.
Lalu untuk si ciptaan memiliki tubuh setinggi 180 cm, daun telinga yang agak panjang, dengan rambut berwarna hijau gelap. Namun, memiliki kuku yang cukup panjang untuk ukuran rata-rata makhluk hidup sekitar 8 cm sama halnya seperti tuan dan teman tuannya, ketiga makhluk tersebut bisa dibilang memiliki tubuh setengah manusia, dan juga mereka berdua tidak menyukai tubuhnya yang hanya berupa cahaya 3 juta kali lipat lebih terang dari sebuah bintang lalu tanpa sengaja mereka berdua malah menciptakan tubuh setengah manusia.
Dalam keadaan duduk terlentang, si ‘kanan’ dan si ‘kiri’ bersama-sama memikirkan nama untuk mereka berdua termasuk si ciptaan, lalu mendapat solusinya.
“Klaus” yang sebelumnya biasa disebut ‘si kanan’ lalu yang sebelumnya disebut ‘si kiri’ berkata “Marcus” kemudian Klaus menunjuk si ciptaan dengan jarinya dan berkata “Jingwei”.
Setelah waktu yang panjang dan lama akhirnya mereka semua memiliki nama untuk membedakan masing-masing individu. Sesudah terkagum-kagum dengan namanya mereka bertiga terdiam sesaat, Marcus pun bertanya.
"Qisodj siaod?" (Lalu sekarang harus apa?)
Jingwei yang sama bingungnya hanya bisa menggerakkan pundaknya sambil menggelengkan kepalanya di saat yang bersamaan, Klaus pun mulai melihat sekitar dan berkata.
"Marcus, hdiskh aspal wireihd hdiskh liso cusooshd bfiso qpiesn?" (Marcus, bagaimana jika kita menciptakan kehidupan dan tempat lain seperti ini, melanjutkan saran yang kau sebutkan sebelumnya, bagaimana?)
Klaus bicara sambil menunjuk Jingwei lalu mengarahkan jarinya ke arah sekitar mereka, mendengar itu Marcus langsung mengerti dan mengangguk semangat karena apa yang dikatakan Klaus, Jingwei yang kebingungan hanya bisa diam mendengar apa yang tuannya katakan.
Kemudian Klaus berdiri dari posisinya dan bertanya-tanya.
"Ydisku hdisk woekej spaijsn qpiesn kopsoka dui zkwios?" (Tapi apa yang akan kuciptakan? Aku sama sekali tidak tahu tentang bentuk, struktur, dan tahap awalnya bagaimana?)
Marcus paham apa yang diucapkan Klaus tersadar kalau mereka mendapat masalah baru lagi, ya….mereka kebingungan bagaimana menciptakan kehidupan lain seperti Jingwei namun dalam bentuk sebuah tempat atau bisa dibilang sebuah dunia.
Klaus yang geram dan kelelahan pun langsung duduk kembali ke posisi awalnya dan menunjuk Marcus sambil menggerakkan kepalanya ke atas, Marcus yang kebingungan apa yang harus dilakukannya malah menggaruk kepalanya dan dia pun mulai berdiri dan melihat sekitar,
"Hfusij wiroej qpeosj cisosj bdusks?" (Bagaimana jika bentuk tempatnya diciptakan seperti ini?
Sambil menggerakkan kedua tangan dengan jarinya, dia memperlihatkan bentuk bulat dengan telunjuknya itu, Klaus kebingungan dengan bentuk dari yang di sarankan Marcus,
"Gdisjnbwoeieb cisosjnb? Pwihd cipsdb jdiskj ldispo?" (Bentuk macam apa itu? Apa itu seperti bagian atas tubuh kita?) Klaus bertanya.
Namun dia mulai mengerti setelah berpikir sejenak lalu menepuk kepalanya sambil menunjuk Marcus untuk memastikan maksud dari temannya itu, Marcus yang melihat itu langsung menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lega. Klaus yang paham pun seketika menunjuk Marcus lagi dengan tangan yang sama dan memandang temannya dengan senyum jahil, seperti bilang.
Yasudah kau saja yang melakukannya, aku hanya akan melihatnya dari sini.
Marcus yang paham tatapan temannya itu, menggelengkan kepalanya dengan cepat lalu dibalas dengan anggukkan dari Klaus, hal itu pun terjadi beberapa kali dan pada akhirnya Marcus pun mengaku kalah.
Dia pun mulai memejamkan matanya dan cahaya putih kecil keluar dari tangannya, melihat hal itu Jingwei langsung menepuk kecil tangannya karena terkejut melihat hal yang ada di depannya. Setelah beberapa saat, bola berwarna hitam muncul di samping Marcus namun ada yang salah, bola hitam itu hanya berdiameter sekitar 1,5m. Dengan percaya diri Marcus langsung menghampiri Klaus, memegang kedua pundaknya dan menggoyangkan badannya.
Melihat hal itu Klaus pun menoleh ke samping untuk melihat hasil ciptaan temannya itu dan tertawa kecil, Marcus pun langsung mengeluarkan urat di dahinya sambil menggertakan giginya, melepaskan genggamannya dan langsung berbalik melanjutkan hasil ciptaannya yang gagal total tersebut.
Setelah 13 miliar tahun berlalu, yang awalnya hanya berupa 'bola hitam' sekarang menjadi sebuah alam semesta yang sudah berhasil diciptakan dengan berbagai percobaan yang gagal mencapai 43.000.000.000 kali.
Dengan ukuran yang bahkan sulit untuk dihitung dengan perhitungan biasa, ada bantuan besar dari Klaus juga untuk menciptakan alam semesta tersebut yang akhirnya membuahkan hasil. Walaupun di dalamnya belum terdapat planet atau kehidupan apa pun yang berarti di dalam alam tersebut masih lah hampa dan gelap.
Akhirnya mereka bertiga pun memasuki alam tersebut dan tiba-tiba terjadilah pergesekan besar antara ruang dan waktu, hal itu terjadi karena terjadi kesenjangan besar antara konsep waktu di alam semesta yang baru diciptakan dengan 'kekosongan mutlak' tempat asal mereka bertiga.
Setelah melihat kejadian itu Klaus pun langsung berteriak ke arah Marcus untuk memberi tanda bahwa ada yang tidak beres di situ. Mendengar itu Marcus dengan cepat mengulurkan tangan kanannya sambil memejamkan matanya, cahaya merah pun keluar dari tangannya lalu kekacauan waktu pun berhenti. Melihat hal itu Jingwei pun menatap Marcus dengan heran, menyadari tatapan dari orang baru itu Marcus menjelaskan.
"uolah fisosh Jinwe, qoeisn cisosj dipsidk paidnsb kfosjs, qpodpsn sposmami gdiso-xpsi alido jsika pwidj wpdisk qpoesm." (mungkin kau bertanya-tanya Jingwei, tapi akan ku jawab pada intinya hal ini terjadi karena banyak waktu yang telah aku dan tuan mu lewati, membuat pengalaman, pengetahuan dan pikiran kami beradaptasi dengan sekitar serta meningkat pesat terutama pengetahuan soal, konsep, sebab-akibat dan lain-lain yang berhubungan dengan penciptaan)
Kemudian Jingwei bertanya
"Odpsl pqiedkcodkdj?" (Jika begitu kenapa anda tidak memasukan konsep waktu kedalamnya?)
Marcus menggaruk kepalanya sambil memandangi Klaus, Klaus yang menyadari tatapan itu menghela nafasnya lalu menjawab dengan menunjuk Marcus lalu menunjuk kepalanya, melihat gestur tuannya itu Jingwei langsung paham dengan menganggukkan kepalanya, ya benar dia lupa memasukkannya.
Mungkin akan ada pertanyaan lainnya tentang 'kenapa percakapan antara mereka bertiga tidak dilakukan seperti chapter awal saja? Lalu gunanya mereka menciptakan mulut, pita suara dan lain-lain untuk apa? Kenapa suka ada percakapan yang hanya berupa gestur tubuh saja?' Intinya mau memakai bahasa apapun meski saat menggunakan telepati ada yang bicara seperti hewan atau monster sekalipun, mereka bertiga bisa mengerti apa itu.
Baiklah kita lanjutkan.
Ooh ya...disini mereka berdua sebelumnya juga menciptakan sebuah gelembung bulat besar yang tidak terhitung ukurannya yang dimana hal itu merupakan pelindung seluruh alam semesta, galaksi, lubang hitam, tata Surya, planet, bintang, beserta seluruh isinya termasuk paralel dan lainnya dari kekosongan.
Kemudian setelah mereka memasuki gelembung besar tersebut, mereka melihat didalamnya dengan heran karena disana tidak ada kehidupan apa-apa, Jingwei pun bertanya.
"Idos, diskusi qodjs?, xoskjdzn pwieksn ofiszmsh ifosk?" (Tuan, tidak ada apa-apa disini? Apakah tuan yakin kalau tahap dan komponen penciptaannya sudah benar?) Sambil menggaruk kepalanya dengan heran.
Marcus dengan percaya diri sambil membusungkan dadanya.
"Dyaub qpiesn urishdb, ocksnns pqwienn" (tentu saja semua hal yang dibutuhkan sudah benar dan lengkap, tunggu saja sebentar lagi) Lalu menunjuk suatu tempat gelap yang tidak ada apa-apa.
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba muncul sebuah bola cahaya besar berwarna putih keunguan berukuran sebuah bintang. Setelah itu bola cahaya tersebut langsung terpecah belah menjadi percikan cahaya yang sangat kecil hampir tidak terlihat.
Setelah nya percikan cahaya tersebut mulai membentuk sebuah lingkaran besar tapi ukuran percikan itu yang sangat kecil membuat mereka tiba-tiba diam di tempatnya, tiba-tiba percikan cahaya lain muncul dan dalam waktu kurang lebih 10 juta tahun. Sebuah lingkaran besar yang awalnya hanya terdiri dari sedikit percikan cahaya kecil yang dimana masih terdapat lubang-lubang, sekarang mulai memenuhi lubang-lubang tersebut, sesudah itu kumpulan cahaya tersebut mulai redup dan tercipta sebuah pelindung hologram secara perlahan.
Namun yang paling mengejutkan Jingwei adalah bentuk dari hologram pelindung itu mirip sesuatu bukan hanya mirip tapi persis sama bentuknya dengan kepala mereka bertiga. Sontak dia bertanya,
"Qoooop, fisosh qpeksn fosldkjd fosldj?, igodkdj vifls?" (eeemmm, tuan apakah itu mirip seperti bagian atas badan kita? Kenapa di buat seperti itu?)
Klaus dengan cepat menjawab
"Kio, odisms Jingwei qpodpsn vodksj apdksn fodlejerogpdk qpiesn csosmp qpioo" (ya, kau tahu Jingwei tempat ini tidak ada kehidupan apa pun selain kita, jadi hanya ini satu-satunya bentuk paling relevan yang bisa kita berdua ciptakan)
Marcus melanjutkan
"Iwjdh oeiwkd cisosj uwosj gidodj" (intinya menurut kami ini bentuk yang cocok, Jingwei)
Setelah mendengar penjelasan dari tuan dan teman tuannya Jingwei menganggukkan kepalanya dengan cepat sambil melihat kembali proses dari ciptaan baru tuannya itu.
5 juta tahun sudah berlalu, penciptaan alam semesta tahap kedua sudah selesai. Melihat pelindung tersebut sudah utuh dengan warna putih yang terlihat bercampur dengan warna abu, dengan cepat Klaus dan Marcus masuk ke dalam alam tersebut, dengan terburu-buru Jingwei mengikuti tuannya itu.
Saat sudah masuk ke dalamnya Jingwei langsung terkejut...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
ahok wijaya
Seru banget nih cerita, aku gk bisa berhenti baca! 💥
2025-08-30
0