Kemudian si ‘kiri’ pun seperti punya sebuah ide dan dia mulai menggerakkan kepalanya seperti ayam yang sedang makan biji-bijian dan memukul dadanya beberapa kali, lalu si ‘kanan’ menatap heran si ‘kiri’ dengan menggelengkan kepalanya dan si ‘kiri’ juga sama bingungnya karena dia tidak tahu harus berkata apa karena mereka berdua hampir tidak memiliki anggota tubuh atau organ tubuh sama sekali. Setelah itu, si ‘kiri’ pun terpikirkan sebuah ide tapi setelah itu dia pun berpikir
(Haaahhh padahal aku ada sebuah ide, tapi di ucapkan pun tidak bisa. Hmm? Diucapkan? Ide? )
Setelah si ‘kiri’ berpikir cukup panjang dia pun langsung menggerakkan tangannya ke depan seperti seorang wanita yang memberikan kecupan jauh kepada lawan jenisnya, namun seperti yang diprediksi si ‘kanan’ langsung menggarukkan kepalanya dengan bingung
(Apa yang dia lakukan? Aku tidak mengerti sama sekali dia sedang apa)
Sebelum dilanjutkan, perlu diketahui dulu bahwa kedua eksistensi ini walaupun tidak memiliki berbagai anggota tubuh, organ, darah, otot dan lain-lain yang diperlukan untuk makhluk biasa hidup, mereka adalah makhluk yang bisa bertahan di kekosongan atau void jadi walau keduanya tidak memiliki mata mereka bisa tahu gerakan satu sama lain lewat energi atau aura kehidupan satu sama lain. Tapi perlu di ingat kalau mereka adalah eksistensi yang pertama lahir.
Si ‘kiri’ pun sontak terpikirkan sesuatu, dia langsung menyentuh kepala si ‘kanan’ lalu memperagakan suatu gerakan yang dimana dia mengetuk bagian kepala atasnya si ‘kanan’ lalu si ‘kiri’ menarik tangannya itu ke bagian depan kepalanya si ‘kanan’. Kemudian setelah beberapa kali percobaan gerakan dengan jenis yang berbeda supaya bisa memberi tahu si ‘kanan’, si ‘kiri’ pun menyerah dan melepas sentuhan 'tangan' nya dari si 'kanan' karena sudah tidak ada ide dalam kepalanya lagi untuk memperagakan gerakan apa pun untuk memberi tahu si ‘kanan’ bahwa mereka butuh sesuatu untuk bisa berbicara.
Lalu tiba-tiba si ‘kanan’ merenung sejenak dan bergerak seperti seseorang yang terkejut, kemudian dia pun mulai menyentuh bagian kepala di bagian depan atau bisa di bilang bagian mulut yang tidak ada mulutnya. Tiba-tiba sinar putih yang sangat terang menerangi sekitar mereka dalam radius 1m atau sekitar jutaan atau ratusan ribu km jika di hitung secara kasar karena dihitung berdasarkan jarak di kekosongan lalu muncul sebuah benda dengan menyerupai tentakel gurita yang berwarna abu-abu dengan jumlah tentakel yang tidak masuk akal lalu si ‘kanan’ pun mulai mencoba berbicara.
"Hewbhhh, bagmenbhhh manhhruhhbb?"
Kemudian si ‘kiri’ menggelengkan kepalanya karena tidak mengerti apa yang si ‘kanan’ ucapkan lalu, si ‘kanan’ langsung menghilangkan tentakel gurita itu dengan sekejap. Si ‘kanan’ pun berjalan bulak-balik beberapa kali dan setelah kurang lebih 17 detik memikirkan ide, dia pun kepikiran sesuatu dan langsung menyentuh bagian mulutnya seperti sebelumnya, muncul sebuah benda lagi dengan bentuk yang bisa dibilang seram karena si ‘kanan’ memiliki ide ini yang berasal dari kekosongan. Bisa tebak bentuknya seperti apa, ya...ada lubang hitam di bagian mulutnya.
....
Seperti yang diduga, suara tidak keluar sama sekali dan si ‘kiri’ pun menggarukkan kepalanya sambil menggelengkan kepalanya lalu si ‘kanan’ menunjuk si ‘kiri’ dengan marah tanpa keluar suara seolah bilang,
(Hei!! Setidaknya bantu aku berpikir juga, dari tadi kau hanya melihatku saja tau!!)
Lalu si ‘kiri’ menatap si ‘kanan’ kemudian mengetuk kepalanya, dilihat dari postur tangannya dia seperti berkata.
(Ehe, maafkan kepalaku yang kosong ini)
Si ‘kanan’ menghiraukan si ‘kiri’ kemudian memikirkan bentuk ide lain supaya mereka bisa berbicara, si ‘kanan’ pun terpikirkan sesuatu lagi.
(Kurasa jika begini terus tidak akan ada akhirnya, namun mau bagaimana lagi karena ini pertama kalinya dalam hidupku, apalagi tidak ada yang memandu kami berdua untuk melakukan sesuatu. Hidupku? Kata macam apa lagi itu? Haaahhh...sudah lah)
Dengan ucapan dalam kepalanya yang tidak memiliki suara laki-laki atau perempuan itu dia pun terus berpikir.
Berbagai pertanyaan pun muncul di kepalanya.
(Tahap awal dari sebuah benda yang bisa mengeluarkan suara itu apa ya? Apakah aku harus mengetahui namanya? Tidak, kurasa itu bisa dipikirkan nanti dan yang terpenting sekarang bentuknya dan suara yang dihasilkan itu akan seperti apa? Tapi asal suara itu harus berasal dari mana?)
Lalu si ‘kiri’ tiba-tiba memanggil si ‘kanan’ dengan menepuk pundaknya, si ‘kanan’ menoleh ke arah si ‘kiri’ dan melihat si ‘kiri’ memperagakan suatu bentuk dengan lonjong lalu menyentuh bagian depan kepalanya, kemudian
(Apaan bentuk itu, apakah dia bermaksud memberiku sebuah ide bentuk awal benda itu? Baiklah akan ku coba)
Setelah itu, si ‘kanan’ langsung menyentuh kepala bagian depannya atau wajahnya. Seperti sebelumnya ada sinar yang sangat terang namun langsung menghilang muncul, di tangan si ‘kanan’ dan ada suatu benda aneh yang sesuai dengan gambaran ide si ‘kiri’. Benda yang kita biasa sebut ‘mulut’ itu muncul dengan warna hitam legam dan si ‘kiri’ langsung terpana dengan ‘mulut’ tersebut, dia terus menggelengkan kepalanya seperti keheranan sambil menggaruk kepalanya.
(Eemmmm rasanya seperti ada yang kurang, apakah warnanya ya? Apakah suara bisa keluar dari situ? Akan kutanyakan dia)
Setelah berpikir sejenak, si ‘kiri’ langsung menunjuk ‘mulut’ itu dan mengayunkan tangannya ke depan beberapa kali dan menggerakkan pundaknya ke atas,
(Apa yang coba dia katakan?, apakah benda ini tampak aneh? Kupikir juga begitu karena warna benda ini seperti mirip dengan tempat ini. Kurasa suara tetap tidak muncul, hmmm? Warna? Suara?)
Lalu dengan pemikiran secepat cahayanya itu pun si ‘kanan’ langsung memiliki ide lain selain menambahkan ‘mulut’ nya itu, si ‘kanan’ langsung mengecek bagian dalam tubuhnya.
(Apa mungkin? Untuk bisa memunculkan suara bukan dari luar tubuhku tapi bagian dalam tubuhku? Apa itu mungkin bisa terjadi? Hal apa saja yang harus ditambahkan ke dalam tubuhku ya?)
Setelah berpikir panjang si ‘kanan’ pun melambaikan tangannya ke si ‘kiri’ seperti memberi tahu sesuatu kalau si ‘kanan’ butuh bantuannya, si ‘kiri’ yang mengerti maksudnya langsung sama-sama berpikir untuk bisa menciptakan tubuh ideal untuk mereka.
Namun setelah percobaan berkali-kali, mereka berhasil menciptakan yang namanya ‘jantung’ namun ternyata itu belum cukup sama sekali karena suara tetap tidak muncul, dan sebagai fakta ‘jantung’ yang diciptakan pada percobaan ke-430 berbentuk persegi dengan sudut yang sama, yang membuat keduanya merombak ulang semua bagian dalamnya. Bahkan setelah gagal kesekian kalinya mereka malah mencoba lagi menciptakan hal lain yang bernama ‘sel darah merah’.
Setelah 21.000 triliun tahun kemudian keduanya berhasil menciptakan jantung, sel darah merah, paru-paru, kerongkongan dan lain sebagainya sampai terlihat seperti ingin menyerah...
Halo semuanya, maaf kalo ada kata yang aneh atau semacamnya. Karena baru pertama kali juga bikin cerita yang kayak gini, semoga bisa di nikmati dan saran atau kritik sangat ku hargai selagi ga ke arah personal oke~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Yaky De la rosa
Wah, beneran seru nih cerita, pengen beli bukunya!
2025-08-27
1