Males

Hari ini adalah hari Rabu, yang pada jadwal pelajaran kelas Rachel berarti hari ini adalah pelajaran sejarah. Menurut Rachel, pelajaran sejarah adalah pelajaran yang paling membosankan dan susah dipahami oleh dirinya setelah pelajaran matematika.

Seperti biasa Rachel pasti akan melihat guru yang mengajar dengan tatapan kosong dan tanpa ada rasa untuk memperhatikannya. Setelah 2 jam pelajaran sejarah, akhirnya waktu istirahat datang. Tepat saat bel sekolah berbunyi Rachel pasti akan berteriak karna merasa senang dan pelajaran yang membosankan itu selesai.

kriing.....

bel istirahat berbunyi

"yey......istirahat.....!! akhirnya gua bisa istirahat" teriaknya kegirangan sambil meloncat-loncat setelah Pak guru yang tadi mengajar pergi.

"dasar anak kecil, baru istirahat aja udah seneng" gumam Jennie yang melihat Rachel sambil tersenyum

"nggak papa lah, biarin aja yang penting dia nggak bikin onar di sekolah. Kan emang dia selalu kaya gitu kalo pelajaran sejarah selesai" kata Faiza memaklumi kelakuan Rachel yang kekanak-kanakan

"ya udah, yuk ke kantin gua udah laper nih"

kata Tasya yang merangkul Faiza dan Jennie untuk menuju kantin sekaligus menyusul Rachel yang sudah langsung pergi ke kantin daritadi

.......................

"eh Di, itu bukannya Rachel ya?"

ucap salah satu teman Adi yang bernama Arka

"eh iya tuh Di, Lo samperin sana"

usul temannya yang lain bernama Tristan

"ngapain gua nyamperin dia? nggak ada yang mau gua omongin juga sama dia, yang ada ntar gua debat lagi sama dia. Biarin aja lah, lagian dia juga keliatan lagi seneng banget sampe semua orang disenyumin sama dia" kata Adi pesimis

"caelah, sejak kapan Lo jadi loyo gini? masa cuma deketin Rachel aja udah pesimis gini?"

potong Arka yang gemas pada balasan Adi

"bukannya gua pesimis, gua cuma udah hafal banget sama Rachel kalo dia ketemu gua. Emang buat apa gua deketin Rachel?"

"ya emang apa salahnya Lo deketin Rachel?"

ucap Ferro yang membuat teman-temannya tertawa

"kenapa pada ketawa? ada yang lucu?"

"nggak ada sih, cuma emang beneran Lo nggak mau deketin Rachel? cewek cantik, imut, masih polos lagi" kata Tristan sambil mengedipkan matanya pada teman-temannya untuk kode

"maksud lo apa bilang Rachel masih polos?"

"nggak ada maksud apa-apa kok, cuma takutnya lo nggak mau deketin Rachel cuma gara-gara Lo nggak bisa...." menggantungkan ucapnya yang dilanjutkan dengan kode tanda kutip menggunakan jarinya

"maksud lo apa? gua bukan cowok brengsek, jadi Lo jangan berani-berani ngomong kalo gua deketin Rachel buat jadiin dia cewek murahan" emosi Adi meluap dan menarik kerah baju milik Tristan agar dia mendekat pada muka Adi

"woy....sabar bro, sabar. Kita lagi ada di kantin, jangan sampai Lo masuk BK lagi gara-gara ini" kata Dion mencoba melerai keduanya agar tidak berantem

bener juga apa katanya Dion, gua nggak mau masuk BK gara-gara masalah ini. Udah males gua keluar masuk ruang BK

Akhirnya Adi melepaskan tangannya dari kerah baju Tristan.

"gua lepasin Lo"

setelah mengatakan itu pada Tristan, Adi pergi dari Kantin untuk menenangkan pikirannya.

...****************...

Sekarang Adi sedang berada di roftop sekolah untuk menenangkan pikirannya dan meredakan emosinya. Sebenarnya Adi tidak suka jika seseorang apalagi dia adalah cewek direndahkan seperti itu. Dan dia mendekati Rachel juga bukan karna dia memiliki maksud terselubung seperti apa yang dikatakan Tristan.

"bukannya disupport ini malah manas-manasin gua, temen apa bukan sih tuh anak?"

"oh iya, tadi gua liat Rachel sendirian. Emang sahabat-sahabatnya kemana?" pikirnya bingung sendiri.

Saat Adi sedang menikmati pemandangan dan udara di atas roftop, tiba-tiba dia mendengar ada suara langkah kaki dari tangga yang menandakan ada seseorang yang akan naik ke atas. Walaupun dia sempat penasaran tapi dia tidak menghiraukannya dan memilih untuk tetap menikmati udara segar ini.

Tapi disaat dia sedang terhanyut dalam keadaan hening ini, Adi harus menutup telinganya dan terlonjak kaget mendengar suara teriakan seseorang yang sudah pasti seorang cewek.

"aaaaaaaa.......!!!!"

"heh!, ngapain Lo teriak? gua yang harusnya teriak, gara-gara Lo gua hampir aja mau jatoh dari ni gedung"

"ngapain Lo ada di sini?!"

"Rachel.... Rachel kenapa otak Lo nggak dipake? ya terserah gua lah mau dimana, emang Lo polisi yang bisa ngatur-ngatur gua ada di mana? nggak kan?, jadi Lo nggak usah sok kaget liat gua ada di sini"

Yang berteriak tadi adalah Rachel, ya Rachel lah yang membuat Adi harus sport jantung karna hampir aja dia akan jatuh dari gedung kalo dia tidak langsung memundurkan tubuhnya dari ujung atap.

"ya, Lo ngagetin gua karna Lo duduk di situ"

"yang ada gua kali yang kaget, hampir aja gua jatoh"

"ya gua minta maaf, gua kan refleks" ucapnya sambil tersenyum yang membuat dirinya terlihat sangat imut

kok Rachel keliatan imut banget ya kalo senyum gini? apalagi sekarang dia tumben nggak marah-marah sama gua dan malahan dia minta maaf ke gua.

"ya udah gua maafin, tapi harus ada syaratnya"

"syarat? syarat apaan?"

"syaratnya adalah Lo nggak boleh nolak gua buat anter-jemput Lo setiap hari pake mobil sport gua"

"apa?! se-setiap hari?! nggak-nggak, nggak! gua nggak mau...." rengeknya seperti anak kecil

ya.....nih anak ngerengek lagi, kaya anak kecil aja. Tapi dia keliatan imut sih, lucu.

"kenapa Lo nggak mau?"

"ya.....ya gua nggak.mau.di.anter.jemput.lo!!!"

"kenapa? padahal banyak lho yang mau dianter jemput sama gua, secara gua ini salah satu anak famous di sekolah ini"

sombongnya sambil menyisir rambutnya ke belakang

"ya itukan mereka, kan gua nggak. Gua males se males-malesnya kalo lo anter jemput sekolah gua, apalagi setiap hari"

"segitu malesnya?"

tanyanya sambil menaik-turunkan alisnya menggoda Rachel

"ya iyalah gua males, Lo kan musuh utama gua disekolah ini. Apa kata dunia kalo gua di anter jemput Lo setiap hari?"

memalingkan wajahnya dari Adi dan memutar matanya malas meladeni permainan ini. Karna tujuannya datang ke roftop untuk menenangkan diri bukan untuk berdebat lagi dengan musuhnya ini.

"gua nggak mau tau, pokoknya Lo harus mau dianter jemput gua setiap hari, nggak ada penolakan"

Setelah mendengar kata itu, Rachel langsung melirik Adi dan pergi tanpa sepatah katapun. Adi yang melihat pun tersenyum puas, baginya Rachel diam adalah jawaban 'iya' yang memperbolehkan dirinya mengantar jemput Rachel setiap harinya.

...----------------...

Hari ini adalah hari pertama Adi mulai mengantar jemput Rachel, hari dimana Rachel sangat ingin pergi. Tapi, disaat dia akan pergi ternyata Adi sudah ada di ruang tamu bersama ibu Rachel. Mereka terlihat sudah dekat, bagaimana tidak? mamahnya Adi adalah sahabat dari mamahnya Rachel dan ayah Adi juga partner bisnis ayahnya Rachel jadi tidak heran mereka terlihat begitu akrab. Walaupun kedua orang tua mereka akrab tetap saja anak-anak mereka tidak akrab, dan mungkin dapat dibilang musuh bebuyutan.

"Rachel? sini nak, Adi udah nungguin kamu lho dari tadi. Kamunya malah nggak selesai-selesai, kasian tau Adi nunggunya" kata ibu Rachel sambil tersenyum melirik Adi

"hehehe, maaf mah tadi aku harus nyiapin bukunya dulu. Belum aku siapin soalnya tadi malem" Rachel pun hanya dapat tersenyum kikuk di depan mamahnya yang seolah olah sedang membela Adi yang jelas Rachel tak menyukainya.

"Rachel kita berangkat sekarang yuk, ntar takut telat" ucap Adi mencairkan suasana

"ya udah Chel, sana kamu berangkatnya sekarang aja. Adi ibu titip Rachel ya.... jagain, dia masih kaya anak kecil jadi maklumin aja kalo dia suka ngerengek" dan diakhiri dengan tawa dari mamahnya Rachel

"mah......ih aku nggak gitu" rengek Rachel mendapat ejekan dari mamahnya sendiri

"iya iya, udah sana berangkat. Adi, inget kata mamah jagain Rachel. Jangan macem-macem yah, mamah percaya kamu" ucap ibu Rachel sambil membelai surai rambut Rachel

"siap Tan, ya udah Tante aku sama Rachel berangkat dulu. Nanti pulangnya aku juga kesini nganterin Rachel pulang"

Dan dibalas dengan anggukan dan senyuman manis dari ibu Rachel.

"mah aku berangkat, assalamualaikum"

setelah bersalaman, Rachel dan Adi berjalan menuju mobil sport Adi yang terparkir di halaman rumah Rachel. Dengan langkah beratnya, Rachel menundukkan kepalanya yang merasa malas jika selalu berdekatan dengan orang yang dibencinya ini.

Hanya butuh waktu sekitar 15 menit dari rumah Rachel untuk sampai ke sekolah. Saat mereka sampai di parkiran sekolah, Rachel langsung turun tanpa mengucapkan terima kasih pada Adi. Adi yang memaklumi pun hanya tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya merasa heran, kenapa ada cewek seperti Rachel? ya seperti itulah pertanyaan yang ada di benaknya.

Kini Rachel telah sampai di depan pintu kelasnya, tepat dimana ada keempat sahabat-sahabatnya sedang duduk berbincang dan tertawa.

"eh Chel, sini"

ajak Tasya sambil melambai tangan

Saat Rachel akan berjalan menuju sahabatnya, tak sengaja Adi menabraknya sampai Rachel hampir jatuh.

"ih.....bisa nggak sih Lo jalan pake mata?! udah deh akhir-akhir ini gua jadi males berurusan sama Lo. Lo udah bikin mood gua di pagi hari yang cerah ini jadi kacau, suram, gelap. Pokoknya jangan Lo muncul lagi di depan gua!!!" tegas Rachel pada Adi

"Rachel, Chel udah lah Lo jangan emosian"

ucap Faiza menenangkan Rachel sambil memeluk dan menepuk-nepuk pundaknya.

"lagian Lo kenapa coba nggak minta maaf sama Rachel? udah tau dia suka emosi liat muka lo" emosi Farsya pun ikut meluap melihat Adi hanya diam saja tanpa membantu Rachel atau meminta maaf.

"kenapa jadi pada emosi sih? ini tuh masih pagi, nggak usah bikin onar deh pagi-pagi"

potong Tasya yang merasa risih melihat sahabatnya emosi di pagi hari

"em.... Chel, maaf"

hanya 3 kata itu yang dilontarkan dari Adi kepada Rachel. Rachel yang melihat pun menjadi tambah emosi, karna dia memang sedang tidak mood pagi ini ditambah lagi urusannya dengan Adi yang selalu berujung perdebatan.

"gitu aja? dasar cowok"

kritik Farsya mendengar kata-kata Adi yang menurutnya tidak merasa bersalah itu.

"udah lah, Lo jangan manas-manasin Rachel. Dia udah emosi, jangan bikin dia tambah emosi" nasehat Tasya pada Farsya

"Chel, masuk yuk. Udah mau bel tuh, ntar kita dimarahin lagi sama Bu guru" kata Faiza

"Lo juga, bubar!!"

bentak Tasya pada orang orang yang dari tadi menonton perdebatan antara Rachel dan Adi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sekarang adalah waktunya para murid beristirahat, begitu juga dengan Adi dan teman-temannya yang sedang berada di kantin.

Tapi, tidak dengan Rachel yang sekarang dia sedang berada di roftop sekolah. Hatinya sekarang memang sangat buruk, apalagi hari ini juga dia baru saja melaksanakan ulangan harian yang sama sekali tanpa persiapan sebelumnya.

"kenapa sih hari ini rasanya gua apes banget? mulai dari gua dianter jemput Adi, ulangan yang sama sekali gua belum belajar, dan tadi pagi gua ribut lagi sama Adi. Emang ya, kenapa sih gua bisa kenal sama tuh orang?" kesalnya sambil memberantakkan rambutnya sendiri

Disisi lain, para sahabat Rachel sedang khawatir dan sibuk mencari Rachel yang pergi tanpa pesan pada salah satu dari mereka. Apalagi sifat Rachel yang tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin pada sahabatnya, alasan itu juga yang membuat para sahabatnya khawatir.

"Tas, kemana sih Rachel? daritadi kita udah nyari dia kemana-mana tapi tetep nggak ketemu juga" keluh Jennie pada Tasya

"Ya mana gua tau, dia juga nggak bilang sama gua kalo dia mau pergi kemana"

"ih..... udah deh mending kita cari lagi, nggak usah debat terus. Kapan Rachel ketemu kalo kalian ngeluh terus?" ucap Farsya sambil menatap Jennie dan Tasya dengan tatapan tajam

"iya nih, mending kita berpencar aja. Gua sama Farsya ke arah roftop, Lo berdua pergi ke arah kantin siapa tau dia lagi makan disana" usul Faiza melerai sahabatnya yang mulai berdebat

"ya udah, gua setuju. Yuk Sya" ajak Jennie pada Tasya

"Za, Sya gua duluan sama Jennie"

"ya, ati-ati" ucap Faiza dan melambaikan tangannya

"akhirnya mereka pergi juga, bisa-bisa gua tambah emosi kalo mereka ada disini terus"

"Sya....Sya, Lo emang 11-12 kaya Rachel"

"emang kenapa? apanya yang sama?"

"ya Lo itu emosian, nggak bisa kalo Lo sehari nggak emosi"

"ya gimana gua nggak emosi? mereka terus-terusan debat, kan kasian kalo Rachel sendirian takutnya dia juga ada apa-apa"

"ya deh....yuk mending kita nyari Rachel di roftop, katanya Lo kasian kalo Rachel sendirian kan?"

"Ok, yuk berangkat!!!"

berjalan duluan didepan Faiza

"emang kaya anak kembar si Farsya sama Rachel" gumam Faiza sebelum mengikuti Farsya dari belakang

Di kantin, kini Jennie dan Tasya sudah sampai di kantin sekolah. Dilihatnya setiap sudut kantin yang sangat luas ini, tapi disaat Jennie sedang melihat-lihat kantin, matanya malah melihat ada Adi dan teman-temannya sedang duduk santai di sana.

"eh Tas, itu bukannya Adi ya? coba kita tanya yuk, siapa tau dia tau dimana Rachel"

"emang pasti Adi tau dimana Rachel?"

"ya gua juga nggak tau sih....tapi apa salahnya kita tanya sama dia, mungkin dia juga mau bantu?"

"iya juga ya? tumben Lo pinter" ledeknya sambil memukul kepala Jennie sampai rambutnya berantakan

"ngeledek sih boleh aja tapi bisa nggak sih Lo nggak usah ndorong kepala gua? berantakan dah rambut cantik gua" kesalnya sambil membenarkan rambutnya yang tadi berantakan

"nggak usah lebay, yuk keburu dia pergi nanti"

"eh eh, tungguin gua!! Tasya!! dasar anak nggak sopan, udah berantakin rambut gua sekarang ninggalin gua" lalu Jennie pun menyusul Tasya yang sudah meninggalkannya tadi

Saat dimeja di mana tepatnya Adi dan teman-temannya sedang duduk

brak...

Suara gebrakan meja dari Tasya

"heh lo, Lo tau nggak dimana Rachel?"

Seketika orang-orang di kantin melihat mereka dengan tatapan tajam dan beberapa ada yang berbisik-bisik

Adi yang tidak terima pun, memutar matanya malas dan berdiri menatap Tasya dan Jennie berdiri.

"maksud lo apa? Lo kira gua tau dimana Rachel?" ucapnya dingin menatap sinis mereka berdua

"emang kenapa sih Lo pada? dateng-dateng nyari ribut sama kita" kata Ferro yang ikut berdiri

"gua curiga aja sama Lo pada, secara Lo kan sering bikin Rachel emosi. Siapa tau Lo ngumpetin Rachel gara-gara mau bales dendam"

Pernyataan itu berhasil membuat Adi dan teman-temannya marah karna bagi mereka walaupun mereka anak berandalan tapi mereka tidak akan pernah mau untuk berbuat seperti menyulik seseorang hanya karna masalah sepele.

"maksud lo apa ngomong kaya gitu? kita emang nggak tau dimana Rachel jadi nggak usah nge fitnah kita tanpa bukti"

setelahnya mereka meninggalkan kantin dan tersisalah Tasya dan Jennie yang masih kebingungan mencari Rachel dimana.

"pergi Lo semua!!"

bentak Jennie pada anak-anak yang bergerombol bergosip tentang kejadian tadi, seketika kantin menjadi sepi.

"Mending kita nyari di tempat lain aja deh"

ucap Tasya sambil menahan amarahnya

"ya udah yuk"

...****************...

Di tangga roftop ada Faiza dan Farsya yang sedang menaiki tangga.

"Sya, Lo yakin ada Rachel di sini?"

"gimana sih, nih kan cara Lo. Lo sendiri yang usul, kenapa Lo sendiri yang tanya gua?. Yang penting kita cari dulu, masalah ada apa nggak ada nanti belakangan"

Mereka pun melanjutkan perjalanannya.

Di atas roftop, masih ada Rachel yang duduk di tepi atap roftop sekolah sambil menikmati udara yang menyibakkan rambutnya yang indah panjang berponi.

"eh Za, itu Rachel!!"

"eh iya Sya, itu Rachel"

mereka pun langsung berlari mendekati Rachel dan berteriak, membuat Rachel yang tadi memejamkan matanya seketika membelakkan matanya.

"Rachel...!!!!"

Rachel membalikkan tubuhnya dan terlihat ada 2 sahabatnya yang berlari menuju tempat duduknya.

"Faiza? Farsya?" gumamnya lirih heran melihat 2 sahabatnya itu

"ya ampun.... Chel, Lo kemana aja? kita nyariin Lo" ucap Farsya dan memeluk Rachel dari belakang

" iya Chel, kita khawatir banget ama Lo. lagian ngapain sih Lo pergi nggak ngabarin kita?"

"maaf Za, Sya, gua cuma mau nenangin diri disini"

"ya udah nggak papa yang penting Lo nggak kenapa-napa" kata Farsya melepaskan pelukannya dan Rachel hanya dapat tersenyum membalas kebaikan sahabatnya yang mengkhawatirkannya.

Terpopuler

Comments

Wahaha, saya paling sering mengantuk saat sekolah🤣

2021-12-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!