Mou masih menatap bingung atas apa yang dilakukan oleh pria yang duduk disampingnya, Gemilang justru merengkuh Mou dengan erat sembari menyelipkan senyuman manis pada bibirnya.
Sungguh manis sekali, senyumannya sungguh memabukkan dan tidak ada niat sedikitpun untuk Mou mengalihkan pandangannya.
"maafkan aku, aku sungguh sangat posesif padanya" ucap Gemilang pada Bara, namun juga tidak mengalihkan pandangannya pada sosok cantik itu.
"sejak kapan kalian bersama?" tanya Bara yang sedikit menaikkan nada bicaranya, mereka berdua memutus kontak mata itu dan beralih menatap Bara yang tampak sedang kesal.
Tapi ditanyai sedemikian oleh Bara membuat Mou gugup, otaknya blank dan benar-benar kosong.
Dasar lemot, ayo cepat berpikir.
Mou merutuki kebodohannya sendiri.
"Tiga bulan yang lalu" bukan Mou yang menjawab melainkan seseorang yang sedang duduk disampingnya.
"apa?" ucap Bara seolah tak percaya, ia dan Mou baru saja membatalkan pernikahannya tiga bulan lalu "Mou, itu nggak benar kan?. . . kita baru aja putus tiga bulan lalu" ucapnya masih mencari kejelasan.
Dengan rasa percaya dirinya, Mou mendongakkan wajahnya lalu menatap sinis pada Bara "Lebih tepatnya, aku memutuskan hubungan kita bukan karena kamu selingkuh".
Bara menggelengkan kepalanya , ini sungguh bukan Mou yang ia kenal.
"aku udah tau kamu sering duain aku, sejak bertahun-tahun yang lalu Bar, tapi alasan utama aku untuk membatalkan pernikahan kita karena dia" ucap Mou beralih menatap ke Gemilang.
Sungguh Mou ingin sekali bertepuk tangan atas apa yang dikatakan nya tadi, karena sangat jarang dia bisa sekuat ini di depan Bara.
Bara berdiri begitu saja, dadanya naik turun menahan emosinya ia memegang tangan Mou dan hendak menariknya.
"Bara lepas!" ucap Mou meronta-ronta.
Gemilang ikut berdiri melihat hal itu "lepasin sialan!" ucapnya geram kemudian menghempaskan tangan Bara, dan membiarkan Mou berlindung di balik punggung kekarnya.
"ini bukan urusan Lo, Mou ayo pulang ini bukan tempat kita" ucap Bara menatap Mou dengan tatapan memohon.
"bukan tempat kita?" ulang Mou tak percaya "bahkan kamu bolak balik Bali-Jakarta hanya karena dia" ucap Mou menunjuk seorang wanita yang sedari tadi memegang lengan Bara.
"ini nggak seperti yang kamu pikir Mou" dalih Bara.
"kita udah selesai Bar, bener-bener selesai nggak ada lagi yang tersisa di hatiku" ucap Mou dengan sangat terpaksa.
Bara kembali menarik tangan Mou dengan kasar, hingga Mou hampir saja terjatuh.
"memang bngst! ya lo!" teriak Gem yang sudah geram pada laki-laki yang bersikap kasar pada wanita, ia sudah tidak perduli lagi dengan orang-orang yang tengah menatapnya.
Dugghh!!!. . . .
Satu pukulan keras Gemilang layangkan pada wajah Bara , lalu ia beralih kembali menarik tangan Mou agar berlindung dibelakangnya.
Sedangkan Ibel masih mematung atas apa yang terjadi, jika boleh jujur sebenarnya Gemilang tidak pernah seperduli ini pada seseorang.
Bara menyunggingkan senyum kecil dan menatap tajam pada Gemilang "siapa sih Lo, gak mungkin Mou mau sama orang sembarangan".
Mendengar itu membuat Gemilang ingin sekali kembali memukul Bara , namun seseorang menahannya dari belakang.
Mou memeluk Gemilang dari belakang ketika Gemilang hendak memukuli Bara kembali.
Baru kali ini Gemilang dipeluk oleh wanita selain Mamii dan Oma nya, bahkan Gemilang masih mematung ketika merasakan pelukan hangat yang memang berbeda rasanya.
"udah stop aku mohon" ucap wanita itu dengan berurai air mata.
Bara sungguh tidak habis pikir dengan Mou sekarang ini, "Mou! , aku tunggu kamu di Munaj Hotel's malam ini" ucapnya kemudian pergi dari sana dan diikuti wanita yang semenjak tadi hanya terdiam.
Karena menurut Bara tidak ada satupun wanita yang bisa mengaturnya, termasuk wanita ini ia selalu menuruti perintah nya karena memang Bara yang membiayai semua hidupnya.
"Maaf" ucap Mou melepaskan pelukannya, kemudian menatap Gemilang dengan perasaan bersalah.
Gemilang berdehem sejenak untuk menghilangkan rasa gugupnya, ia tidak boleh menunjukkan itu, sungguh memalukan.
"ada apa sih Gem!" ucap Ben yang sedari tadi hanya menonton.
"kok nangis" ucap Juna menatap Mou yang mengusap sisa air matanya.
"udah ayo duduk lagi, nanti gue jelasin" ucap Ibel yang terlihat lebih pendiam semenjak melihat perlakuan Gemilang terhadap Mou, aneh bukan? bahkan dirinya sendiri yang menyuruh Gemilang untuk meladeni permainan nya.
.
.
.
Terimakasih dendam ku terbalaskan
Jadi bagaimana perasaan mu
Saat melihat ku bersama orang lain
Hancur bukan
Seperti itulah hatiku yang bagai tertusuk ribuan duri yang mencekam ke lurung hatiku dan meninggalkan goresan rasa sakit yang bernama luka. . . (Mouresa Munaj).
.
.
.
TINGGALKAN JEJAK KOMENTAR GAESSS 💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Saputri Riska
gem pendiam tapi juga sangat perduli aku suka
2022-10-23
0
Pujiati Fathir
elang dan emila kini cerita anaknya....suka thor lanjut
2022-10-18
0
Al Zata
emang teteh kalo bikin cerita suka bikin deg deg serr ngga karuan, idola bangettt ❤️
2022-05-16
0