Bali. . .
Ketika senja mulai menampakkan rupanya..
Langit jingga nampak begitu menggoda..
Sungguh warnanya indah memanjakan mata..
Namun lain halnya dengan wanita cantik satu ini, ia berjalan tanpa alas kaki menyusuri pantai, mengabaikan ombak kecil yang menyapanya,
Mengabaikan deru suara air yang menenangkan,
Dan mengabaikan langit jingga yang memancarinya. . .
Semua tampak kosong seperti pandangannya saat ini, ia terus berjalan meskipun tidak tahu arah kemana ia akan pulang.
"Bgsd! emang Lo itu bgsd bar!" Teriaknya sambil melemparkan kerikil kecil ke pantai.
Ia menundukkan pandangannya , sekuat apapun ia mencoba untuk melawan perasaannya. Semakin kuat juga sakit hatinya.
Buliran air bening itu jatuh begitu saja menandakan ia memang sedang tidak baik-baik saja.
Memang benar patah hati adalah runtuhnya sebuah dunia, dunianya sedang hancur lebur sekarang, Benar-benar tidak tersisa sama sekali.
Ia berjalan menuju ombak yang begitu menggelora, saat ini ia benar-benar sedang kacau. Mungkin benar,
mati adalah solusi nya.
Dunia tak menginginkan nya lagi, tunangan yang ia cintai lebih dari apapun, berkhianat dengan wanita lain, apalagi saat mereka sudah menyebarkan undangan pernikahan. Papa nya sendiri memiliki kekasih setelah kematian Mama nya.
Dan di dunia ini memang tidak ada laki-laki setia!
Ia terus berjalan mendekati ombak , bahkan sampai air pantai hanya sebatas dadanya saja.
Ia memejamkan matanya untuk menyambut kematian untuk perdamaian hatinya. . .
Namun tiba-tiba ia merasakan pelukan seseorang dari belakang "mbak kalo mau mati jangan mengotori pantai yang indah ini" ucapnya kemudian membopong tubuh mungil itu ke tepi pantai begitu saja.
Namanya Mouressa Munaj, gadis berparas cantik dengan lekuk tubuh sempurna, kulitnya putih tinggi semampai . . . Ia terlahir dari keluarga yang cukup punya, ia adalah seorang selebgram beribu followers. Namun semuanya itu tak cukup untuk memikat hati laki-laki yang akan menikahinya itu tinggal disisinya, entah dengan alasan apa ia selalu dicampakkan. . katanya ia terlalu menuntut, manja, dan tidak dewasa.
Padahal sudah empat tahun mereka berpacaran, apalagi sebenarnya Bara adalah sahabat kecilnya dulu.
Mou baru saja hendak memukul pria yang berani mengatainya dan mengangkat tubuhnya seenaknya. Tangannya sudah melayang namun ia urungkan ketika melihat wajah pria itu.
Tampan
Inilah kelemahan Mou pria tampan yang memabukkan.
"Mbak semua orang disini pergi untuk menghibur diri. Jadi tolong jangan membuat kekacauan untuk orang yang sedang merefresh otak disini"
Mou menyadarkan diri dari lamunannya. "Aku juga mau menghibur diri" ucapnya ketus.
"Kalo yang tadi itu membunuh diri , bukan menghibur diri mbak".
Mou tampak terdiam menyesali perbuatannya itu , ia tak pernah berfikir panjang memang, otaknya yang pas-pasan dan lambat membuatnya kerap kali menyesali perbuatannya.
"Coba lihat indahnya warna jingga di sore ini" ucap pria itu sambil menunjuk langit senja "terlalu indah bukan untuk mengakhiri hidup, masih banyak yang indah di dunia ini" ucapnya kemudian berlalu.
"Siapa namamu!" Teriak Mou karena pria itu hampir jauh.
"Gemilang!" Teriaknya, kemudian kembali melanjutkan langkahnya dengan bibir yang sedikit terangkat.
Gemilang Galaxio Kusuma putra mahkota dari Elang Grup bahkan kini ia siap menduduki posisi Direktur utama meskipun usianya tergolong muda namun otaknya yang cemerlang ia jenius dalam segala hal. . . Memang faktor keturunan karena ia terlahir dari orang tua yang sangat cerdas. Dan berkat itu semua ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menyelesaikan studinya.
Kehidupan nya nyaris sempurna, tapi ia memutuskan untuk tidak mengenal pacaran, ia lebih memilih menggunakan waktu untuk kedua orang tuanya, dan juga teman-teman nya. Sebenarnya Gemilang sudah memutuskan untuk tidak berpacaran dan langsung menikah saja.
"Gem lama banget sih" gerutu wanita paruh baya namun tetap terlihat cantik itu, wanita yang sangat disayangi Gemilang.
"Maaf Mam, ada problem dikit tadi"
"Yaudah ayo, udah ditungguin sama Papii kamu"
Gemilang melingkarkan tangannya pada Mamii nya , jika seperti ini mereka lebih terlihat sebagai sepasang kekasih bukan ibu dan anak karena dandanan Mila Mamii nya menolak tua.
Mereka menghampiri pria paruh baya yang tetap sama tampannya. "Papii matanya ngelihat kemana-mana tuh Mam" goda Gemilang.
"Hussssttt, ini anak ya . . . Nggak lah sayang cuma kamu seorang saja" ucapnya merayu sang istri.
Mila mendengus kesal "lihatin aja tuh bule-bule pakek bikini tapi nanti Mamii tidurnya sama Gemilang aja"
"Yes. . Yes. . .Papii kalah hahahahah" Gemilang tertawa renyah.
Begitulah keluarga mereka, anak dan bapak yang tidak mau mengalah satu sama lain untuk memperebutkan Mamii nya. Sebenarnya Gemilang akan bersikap konyol seperti ini hanya didepan keluarga nya saja. Diluar ia adalah sosok laki-laki yang cukup dingin terkadang.
.
.
.
TINGGALKAN JEJAK KOMENTAR GAESSS 💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
gio sugio boio
wah...gemilang🥰
2023-03-13
0
Agung Antarini
lanjut Thor Semangat 💪💪♥️
2023-03-09
0
Nur Disvara
akhirnya q bisa bc lg lanjutannya gemilang
2022-11-30
0