Seperti malam sebelumnya Adi kembali pulang larut malam. Tapi malam itu berbeda, wajah Adi begitu semuringah. Begitu tiba Adi tersenyum manis pada Tita, malah memeluknya mesra dan terus menciumi kening Tita.
Tita bukannya senang melihat tindakan suaminya, mendadak suaminya begitu romantis padahal tadi pagi Adi begitu kasar padanya, tapi malam itu Adi seperti melupakan kesalahannya pada Tita. Tak ada kata maaf darinya, malah terkesan biasa saja. Adi malah mengajaknya langsung ke kamar.
"Yank, kamu gak ganti baju?" tanya Tita mengerutkan sedikit alisnya.
Mendengar perkataan Tita, Adi malah tersenyum seperti sedang membayangkan seseorang.
Tita yang mulai kesal dengan tingkah Adi, iapun menarik lengan Adi dan menyuruhnya untuk segera mengganti pakaiannya.
Dengan tatapan dingin, Adipun beranjak dan melepaskan bajunya. Tita hanya diam terpaku memperhatikan suaminya yang mulai senyum- senyum sendiri. Dua malam Tita merasakan kejanggalan tingkah suaminya, kadang sikapnya mesra kadang membentak, ada apa sebenarnya yang terjadi pada suaminya, pribadi Adi begitu cepat berubah-ubah. Seusia Tita yang begitu masih muda, ia tak mengerti dengan tingkah suaminya.
Tak lama dilihatnya Adi sudah mulai tertidur.
Pikiran Tita malam itu sangat kacau, ia tak dapat memejamkan matanya, melihat Adi yang sudah pulas tidurnya, Titapun diam -diam mengambil ponsel Adi yang disimpannya di lemari hias. Tita dengan perlahan berjalan ke luar kamar sambil membawa ponsel Adi, dan bergegas menuju dapur. Titapun membuka password ponsel, tapi anehnya tetap saja terkunci tak bisa terbuka. kecurigaan Tita makin menjadi, ternyata Adi telah mengganti password nya. Tita mulai kebingungan, sekarang ia tak bisa membuka kode password milik Adi. Titapun kembali menyimpan ponsel Adi dengan hati- hati. Tita kemudian berubah pikiran, iapun bermaksud mencari petunjuk dari dompet milik suaminya yang selalu di simpan di saku celananya, Tita mulai mencari dompet di celana Adi, tapi Tita tak menemukannya, iapun beranjak menuju lemari Adi dan berusaha mencari dompet Adi, tapi tetap saja tak menemukan dompet Adi. Titapun menyerah, malam itu Tita galau, entah dimana Adi menyembunyikan dompetnya, biasanya suaminya menyimpan dompet di saku celananya.
Tita akhirnya kembali ke tempat tidurnya meskipun ia belum puas dengan pencariannya.
Karena matanya tak jua ngantuk, Tita akhirnya mengambil ponselnya dan membuka berita tentang dunia perselingkuhan berikut dengan ciri-cirinya, di beritakan jelas.
(Tanda-tanda Suami Berselingkuh) Tita begitu serius membaca tentang perselingkuhan dan benar saja, salah satu tandanya memang sedang ia alami dengan suaminya sekarang.
Kening Tita mulai berkeringat, ia rasanya tak percaya jika Adi selingkuh dari nya, lagi pula belum ada bukti yang kuat untuk menuduh suaminya selingkuh.
Berita di ponsel semakin membuat dirinya cemas, Titapun mematikan ponselnya dan berusaha untuk tidur dengan tidak memikirkan berita yang membuatnya malah semakin khawatir. Tita akan langsung saja bertanya pada Adi tentang kecurigaannya, mudah-mudahan Adi dapat memberinya penjelasan, dari pada ia harus percaya pada .
Seperti biasa Tita setiap pagi menyiapkan sarapan, pagi itu ia akan memberanikan diri untuk bertanya pada suaminya secara langsung.
Nampak Adi terlihat sudah siap untuk pergi ngantor.
"Yank?" tanya Tita gugup.
"Mm......" jawab Adi.
"Kamu selingkuh ya?" tanya Tita menerka, maklum efek dari semalam karena baca berita dari ponselnya.
"Apa?!"
Titapun mulai ketakutan melihat raut wajah Adi yang berubah.
"Jawab aja yank! kamu selingkuh atau enggak?" tanya Tita tak sabar mendengar pengakuan dari suaminya.
"Memang kamu punya bukti?"kalau saya selingkuh?" bentak Adi, matanya menatap tajam ke arah Tita.
"Ah sudahlah! kamu semakin ngaco saja pertanyaannya!" teriak Adi sambil bergegas pergi.
Lagi- lagi Tita di buat kesal dengan tingkah Adi yang mulai kasar terus bawaannya, setiap ia menanyakan sesuatu padanya.
Tita sangat menyesal bertanya pada suaminya, tentu saja jika memang benar selingkuh mana ada suami yang ngaku bahwa dia selingkuh.
Kembali Tita merasa kecewa, rasanya ia ingin sekali curhat pada temannya, tapi mungkin saja temannya tak kan membantunya, paling di jadikan bahan gosip pada temannya yang lain. Pada siapa Tita harus mengadu tentang kemelut rumah tangganya. Tak mungkin Tita mengadu pada orang tuanya, yang akan membuat orang tuanya khawatir.
Tita akan berusaha menyimpan saja sendiri masalahnya, sebagai seorang istri. Tita harus bisa menjaga nama baik suaminya. Apalagi ia tengah mengandung tak baik memikirkan hal- hal yang sewaktu- waktu akan membahayakan janinnya. Seorang wanita yang tengah hamil harus mengontrol emosinya demi kesehatan si jabang bayi. Tak baik jika dirinya stres memikirkan yang belum tentu kebenarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
mamae farin
lanjut aku baca nya thoor
2021-03-19
0
pinnacullata pinna
wah ...harusnya cek dlu diy klo ada bukti baru tanya
btw aku mampir dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah
2021-01-05
0
Bunda Saputri
Kasihan
2020-12-27
1